Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) FISIKA


BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI ELASTISITAS
DAN HUKUM HOOKE
UNTUK KELAS XI SMA

OLEH:

1. Heny Sulistia
NIM. A1C313020
2. Drs. MAISON, M. Si., Ph. D
NIP. 196705031993031004
3. Nova Susanti, S. Pd., M. Si
NIP.19821123200604232002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
AGUSTUS, 2017

1
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Fisika
Berbasis Discovery Learning Pada Materi Elastisitas Dan
Hukum Hooke
Untuk Kelas XI SMA

Heny Sulistia 1), Maison2), dan Nova Susanti3)


1)
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
2)3)
Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi
Email: Henysulistia19@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discovery
learning pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke utuk kelas XI SMA, 2) Mengetahui persepsi Peserta
Didik tentang Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Discovery learning pada materi Elastisitas dan Hukum
Hooke untuk Peserta Didik kelas XI SMA. Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research
and Development). Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE (Analyze, Design, Development,
Implementation, and Evaluation) dengan tahapan pengembangan yaitu menganalisis kebutuhan peserta
didik, menganalisis KI, KD, indikator, studi literatur, membuat rancangan bahan ajar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, membuat produk, kemudian validasi produk, revisi produk, pengembangan produk
dengan cara uji coba lapangan dan data yang telah diperoleh dari uji coba lapangan dievaluasi. Dalam
penelitian pengembangan LKPD Fisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIE yang dilakukan hanya
sampai development. Hal ini dikarenakan peneliti hanya melakukan penelitian terhadap persepsi peserta
didik terhadap LKPD fisika yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah LKPD Fisika berbasis
Discovery Learning pada materi elastisitas dan Hukum Hooke untuk kelas XI SMA yang telah dinyatakan
layak oleh validator. Hasil analisis persepsi peserta didik pada aspek desain pembelajaran persepsi peserta
didik yaitu 13,25, aspek materi pembelajaran persepsi peserta didik yaitu 13,36, aspek keterbacaan LKS
persepsi peserta didik yaitu 20,32, aspek visualisasi LKS persepsi peserta didik yaitu 20,18. Dari keempat
aspek tersebut hasil persepsi peserta didik terhadap LKPD ini dirata-ratakan secara total sebesar 67.11
termasuk kedalam kategori sangat baik. yang menyatakan bahwa LKPD Fisika berbasis Discovery Learning
pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke untuk kelas XI SMA layak digunakan sehingga dapat digunakan
sebagai salah satu bahan ajar pembelajaran di kelas.

Kata Kunci : LKPD, Discovery Learning, Elastisitas dan Hukum Hooke


Pendahuluan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) diskusi siswa (LDS). Sedangkan di SMAN Titian
merupakan salah satu sarana untuk membantu dan Teras Muaro Jambi beberapa guru dalam proses
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran menggunakan LKPD dari penerbit.
sehingga terbentuk interaksi yang efektif antara Pada saat proses pembelajaran, LKPD digunakan
peserta didik dengan guru. Menurut Adriantoni sebagai latihan-latihan soal ataupun tugas di
(2016) “LKPD adalah lembaran-lembaran yang rumah. Namun, penggunaan bahan ajar LKPD
digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam dalam proses pembelajaran masih belum optimal.
proses pembelajaran, serta berisi tugas yang Dikarenakan LKPD yang ada cenderung hanya
dikerjakan oleh peserta didik baik berupa soal menekankan pada rumus saja dan tidak
maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta memberikan kesempatan peserta didik untuk
didik”. LKPD memiliki peran yang sangat besar menemukan konsep dari suatu materi secara
dalam proses pembelajaran dikarenakan LKPD mandiri. Selain itu, LKPD tersebut terdapat
dapat membantu guru dalam mengarahkan peserta beberapa kekurangan salah satunya yaitu belum
didik untuk menemukan konsep-konsep melalui dicantumkannya indikator ataupun tujuan
aktivitas-aktivitas yang disusun. pembelajaran. Sehingga LKPD seperti ini akan
Penulis mengobservasi beberapa sekolah dapat mengurangi kompetensi peserta didik dalam
diantaranya yaitu SMAN Titian Teras Muara menalar dan menafsirkan suatu permasalahan
Jambi dan SMAN 10 Kota Jambi. Dari hasil yang ada. LKPD yang baik adalah LKPD yang
observasi, di SMAN 10 Kota Jambi dalam proses dibuat langsung oleh guru yang bersangkutan,
pembelajaran guru hanya menggunakan lembar karena guru lebih tahu bagaimana karakteristik

2
peserta didik dalam belajar dan bagaimana proses Model ADDIE memiliki prosedur pada
pembelajaran berlangsung. tiap–tiap tahapannya.Prosedur ini menjelaskan
LKPD perlu dikembangkan dengan bagaimana membuat sebuah pengembangan.
pendekatan, metode ataupun model agar lebih Adapun tahapannya sebagai berikut:
terarah dan terstruktur karena adanya langkah-
langkah dalam pembelajaran. Salah satu yang
memudahkan peserta didik dalam belajar yaitu
dengan menggunakan model Discovery Learning.
Model Discovery Learning merupakan teori
belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran proses pembelajaran yang terjadi
apabila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan Peserta
Didik mengorganisasi sendiri. Menurut
Mustaming (2015) dalam Adriantoni (2016),
“Model Discovery Learning adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas
peserta didik dalam belajar”. Gambar 1 langkah-langkah model ADDIE
Beberapa penelitian yang telah dilakukan Dari bagan pengembangan ADDIE tersebut, dapat
terkait dengan pengembangan LKPD berbasis dilihat bahwa evaluasi bisa terjadi pada setiap
Discovery Learning . Salah satunya penelitian empat tahap, dengan tujuan untuk kebutuhan
yang dilakukan oleh Fathonah, A.T (2014), bahwa revisi. Dalam penelitian pengembangan LKPD
Fisika yang peneliti lakukan, tahapan ADDIE
LKPD fisika berbasis Discovery Learning pada
yang dilakukan hanya sampai development. Hal
materi Hukum Newton untuk peserta didik kelas ini dikarenakan peneliti hanya melakukan
X SMA telah berhasil dikembangkan. LKPD yang penelitian terhadap persepsi peserta didik terhadap
dikembangkan Fathonah, A.T (2014) memiliki LKPD fisika yang dikembangkan.
kelebihan yaitu salah satunya Kualitas LKPD 1. Analyze ( Analisis)
fisika berbasis discovery learning termasuk dalam Adapun tahap-tahap dalam analisis, yaitu :
katagori yang sangat baik berdasarkan penilaian a. Analisis kebutuhan
dari ahli materi, ahli media, guru fisika maupun Menurut Pribadi (2009), “Analisis
peserta didik serta LKPD yang dikembangkan kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan
mampu meningkatkan motivasi peserta didik untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau
dalam mempelajari fisika secara mandiri. kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk
meningkatkan kinerja atau prestasi belajar”.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
Untuk menganalisis kebutuhan, maka penulis
lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis
melakukan observasi awal menggunakan angket.
Discovery Learning pada materi elastisitas dan
hukum hooke dan mengetahui persepsi peserta b. Analisis Kurikulum
didik tentang lembar kerja peserta didik (LKPD) Pada tahap ini dilakukan analisis
berbasis Discovery Learning pada materi kurikulum yang berguna untuk melihat silabus
elastisitas dan hukum hooke. Adapun manfaat dari kurikulum yang digunakan di sekolah,
pengembangan ini adalah menghasilkan produk menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
berupa LKPD berbasis Discovery Learning Pada materi, serta indikator yang ingin dicapai sesuai
materi elastisitas dan hukum hooke untuk kelas XI dengan materi.
SMA.
c. Studi Literatur
Metode Penelitian
Studi literatur dilakukan dengan
Model Pengembangan mengumpulkan informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk mendesain dan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan mengembangkan produk melalui buku sumber
penelitian dan pegembangan (Research and ataupun jurnal pendidikan.
Development). Pengembangan dalam penelitian
ini menggunkan penelitian dan pengembangan 2. Design (Desain)
dengan menggunakan model ADDIE. Pada tahapan desain, peneliti membuat
Prosedur Pengembangan rancangan dari LKPD yang akan dikembangkan.

3
Adapun penjelasan mengenai masing-masing berupa angket terhadap LKPD berbasis discovery
tahapan tersebut adalah sebagi berikut: Learning yang telah dihasilkan. Sedangkan data
a. Merancang Tujuan kualitatif berupa saran dan tanggapan dari validasi
tim ahli terhadap LKPD berbasis discovery
Perumusan tujuan merupakan tahap yang Learning.
sangat penting dalam merencanakan sumber
Instrumen Pengumpulan Data
pembelajaran khususnya LKPD, karena tujuan
merupakan arah dan target kompetensi akhir yang Instrumen untuk mengumpulkan data
ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran. pada penelitian pengembangan ini adalah
menggunakan metode angket.
b. Merancang Materi Pembelajaran
1. Lembar Validasi
Materi untuk LKPD harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Untuk itu, perumusan butir Lembar validasi menunjukkan kriteria
materi harus didasarkan pada rumusan tujuan. pada indikator yang ditunjukkan pada kisi-kisi
c. Merancang Instrumen Evaluasi instrumen lembar validasi. Instrumen tersebut
dinilai dengan data kualitatif dengan mengunakan
Penyusunan instrumen evaluasi bertujuan lembar angket validasi. Para ahli dapat mengisi
sebagai alat untuk mengukur kelayakan daripada lembar angket validasi dengan menjawab
bahan ajar yang dikembangkan yaitu LKPD. pertanyaan pada lembar validasi dengan memilih
Salah satu tujuan dari evaluasi ini adalah untuk salah satu kategori jawaban “Ya” atau “Tidak”
melihat apakah LKPD yang dibuat sudah baik untuk menilai LKPD fisika yang telah dibuat
atau belum. dengan memberikan tanda (√) pada kolom
3. Development (Pengembangan) penilaian.

Tahapan ini merupakan tahapan produksi 2. Angket Pesepsi Peserta Didik


di mana segala sesuatu yang telah dibuat dalam Pada angket tanggapan Peserta Didik,
tahapan desaian menjadi nyata. Langkah-langkah data yang diperoleh dinilai dengan skala Likert.
dalam tahapan ini di antaranya adalah membuat Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan
objek-objek belajar seperti dokumen teks, skala Likert untuk keperluan analisis kuantitatif.
gambar, dan sebagainya, membuat dokumen- Dapat diberi skor sebagai berikut :
dokumen tambahan yang mendukung (Amri, Tabel 1 skala likert
2015). No Alternatif Jawaban Bobot Skor
a. Tahap Pengumpulan Bahan-bahan 1. Sangat Setuju 4
b. Tahap Pengembangan LKPD 2. Setuju 3
Selanjutnya rancangan LKPD tersebut 3. Tidak Setuju 2
disusun berdasarkan Langkah-langkah 4. Sangat Tidak Setuju 1
pembelajaran Discovery Learning. (Widiyoko, 2014)
4. Evaluation (Evaluasi) Teknik Analisis Data
Evaluasi dapat didefenisikan sebagai 1. Analisis Validitas LKPD fisika berbasis
sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan Discovery Learning
nilai terhadap LKPD yang telah dibuat. Hasil
evaluasi nantinya digunakan sebagai bahan revisi Data diperoleh dengan mengumpulkan
sebuah LKPD (Pribadi, 2009) saran dari tim ahli tentang kelayakan LKPD
Uji Coba Produk berbasis Discovery Learning pada materi
elastisitas dan hukum hooke untuk kelas XI SMA.
Subjek Uji Coba
2. Analisis Angket Persepsi Peserta Didik
Untuk menguji persepsi pesrta didik
terhadap LKPD fisika berbasis Discovery a. Analisis Reabilitas
Learning maka peneliti melakukan penelitian di Dalam penelitian ini reliabiltas diukur
SMAN Titian Teras Muaro Jambi Kelas XI MIA. dengan Alfa Cronbach (Riduwan, 2010) sebagai
Jenis Data berikut:
k   S i 
Pada penelitian pengembangan ini, jenis r11  1
data yang diambil yaitu kuantitatif dan kualitatif. k 1  S t 
Data kuantitatif diperoleh dari persepsi siswa

4
Dengan Kurva normal terdiri dari 6 SDi ( standar
 Xi 
 
2 deviasi ideal). sehingga untuk mendeapatkan
X i
N
2 rentang skor untuk skala empat pada skala likert
Si  dapat dengan cara sebagai berikut:
N Kurva normal standar luasnya 6 SDi. Oleh karena
2  Xt 
2 itu, untuk memodifikasi model skala likert
 Xt  N menjadi 4 kriteria, maka luas masing-masing
interval criteria adalah 6/4 SDi = 1,5 SDi, maka
St  diperoleh hasil turunan skala empat untuk skala
N
Keterangan: likert dari kurva normal adalah sebagai berikut :
r11 = reliabilitas instrumen X
M 
k = jumlah item N
S i = jumlah varians skor tiap-tiap item dengan:
M = Mean
St = varians total ∑ = Jumlah skor
N = jumlah responden N = Jumlah responden
Koefisien reliabilitas tes berkisar antara 0,00 – Kriteria interpretasi skor untuk skala
1,00 dengan perincian korelasi: Likert dengan skala empat dirumuskan sebagai
Tabel 2 Katagori Reliabilitas berikut:
Besarnya nilai r Interpretasi Tabel 3. Kriteria Interpretasi Skor
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 SangatTinggi Rentang Skor Kriteria
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi Mi + 1,5 SDi ≤ ̅ ≤ Mi + 3,0 SDi Sangat setuju
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup Tinggi Mi + 0 SDi ≤ ̅ < Mi + 1,5 SDi Setuju
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah Mi - 1,5 SDi ≤ ̅ < Mi + 0 SDi Tidak setuju
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat rendah Mi - 3 SDi ≤ ̅ < Mi - 1,5 SDi Sangat tidak
(Riduwan, 2013) setuju
b. Analisis dengan skala (Juknis Perangkat Penilaian Afektif di SMA, 2010)
Data analisis dengan skala diperoleh dari Rumus untuk mencari mean ideal dan standar
angket persepsi Peserta didik. Instrument angket deviasi ideal adalah sebagai berikut:
menggunakan skala likert. Dalam pembuatan ( )
skala likert, peneliti membuat beberapa ( )
pertanyaan yang berhubungan dengan suatu isu
atau objek, lalu subjek atau responden diminta Hasil dan Pembahasan
untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau Hasil penelitian
ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing
pertanyaan. Pilihan jawaban yang disediakan 1. Tahap analisis
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak Pada tahap ini ada beberapa analisis dalam
setuju. Jawaban diisi dengan memberikan skor 1 tahap pengembangan, yaitu :
s.d 4 pada setiap pertanyaan. a. Analisis Kebutuhan
Data yang diperoleh dari peserta didik
Analisis kebutuhan ini dilakukan melalui
diubah menjadi data kuantitatif berdasarkan
survei lapangan di SMAN 10 Kota Jambi dan
criteria penilaian ideal. kriteria-kriteria
SMAN Titian Teras Muaro Jambi. Berdasarkan
diturunkandari kurva normal terhadap skala likert.
hasil survei lapangan di SMAN 10 Kota Jambi
dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunakan lembar diskusi siswa (LDS).
Sedangkan di SMAN Titian Teras Muaro Jambi
dalam proses pembelajaran menggunakan LKPD
dari penerbit. Penulis melakukan observasi pada
saat proses pembelajaran dan menggunakan
angket analisis kebutuhan. Dari angket analisis
kebutuhan diketahui bahwa peserta didik
membutuhkan LKPD yang isinya mudah untuk
dipahami sehingga LKPD yang digunakan lebih
mudah membantu peserta didik tersebut dalam
Gambar 2. Kurva Normal mengerjakan tugas ataupun latihan-latihan soal.

5
b. Analisis Kurikulum sehingga dapat dengan mudah dipahami
peserta didik.
Pada tahap ini dilakukan analisis 5. melengkapi informasi pendukung
kurikulum yang berguna untuk melihat silabus sehingga peserta didik mempunyai
kurikulum yang digunakan di sekolah, wawasan.
menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar 6. memperbaiki penulisan persamaan dalam
materi, serta indikator yang ingin dicapai sesuai tabel agar kerterbacaan LKPD jelas.
dengan materi. Materi yang dipilih dalam Pada tahap II, semua validator
pengembangan produk ini adalah materi menyatakan LKPD telah layak dan dapat
Elastisitas dan Hukum Hooke, karena materi digunakan.
tersebut erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Selain itu, Analisis kurikulum ini juga b. Validasi Desain
berguna untuk mengetahui kompetensi dasar dan Pada validasi desain tahap I, berdasarkan
menetapkan indikator pembelajaran untuk angket yang diberikan validator menyarankan :
mengembangkan bahan ajar LKPD yang sesuai 1. memperbaiki penulisan judul pada LKPD
dengan silabus yang digunakan saat ini. agar terlihat dengan jelas.
2. Tahap Desain 2. kombinasikan warna tulisan dengan
background agar sesuai sehingga LKPD
Pada tahapan desain, peneliti membuat terlihat menarik.
rancangan dari LKPD yang akan dikembangkan. 3. memperbaiki ukuran gambar dan gambar
LKPD dirancang sesuai dengan hasil analisis yang dibuat secara bervariasi sehingga tidak
telah dilakukan, di mana rancangan disesuaikan ada pengulangan gambar yang sama.
dengan kebutuhan Peserta Didik, silabus dan 4. sebaiknya desain pada cover dibuat
indikator pembelajaran yang ingin dicapai. dengan warna yang cerah dan
3. Tahap Development (pengembangan) memperbaiki kombinasi warna
background agar LKPD terlihat menarik
Tahap ini adalah penjabaran dari Pada tahap II, semua validator
spesifikasi produk yang dihasilkan yakni LKPD menyatakan LKPD telah layak dan dapat
fisika berbasis discovery learning pada materi digunakan.
elastistas dan hukum hooke untuk kelas XI SMA.
Setelah lembar kerja peserta didik berbasis c. Validasi segi Ketepatan Penggunaan Langkah
discovery learning untuk kelas XI SMA pada Discovery Learning dalam LKPD
materi elastistas dan hukum hooke selesai Pada validasi segi ketepatan penggunaan
dikembangkan, kemudian dilakukan validasi ahli langkah Discovery Learning dalam LKPD tahap I,
materi dan ahli desaian oleh validator. Validator validator menyarankan perbaikan terhadap
terdiri dari empat orang dosen Pendidikan Fisika ketepatan penggunaan langkah Discovery
Universitas Jambi. Para Validator memberikan Learning dalam LKPD yaitu pada langkah kedua
saran, kritikan penilaian, pendapat dan masukan pembelajaran Discovery Learning sebaiknya
terhadap LKPD yang telah dikembangkan. Salah peserta didik diberikan beberapa permasalahan
satu validator juga menilai ketetapan penggunaan kemudian dari permasalahan tersebut peserta
langkah Discovery Learning yang diterapkan didik diminta untuk mengidentifikasi masalah dan
dalam LKPD. Validasi dilakukan sampai validator memberikan hipotesis dari permasalahn tersebut.
menyatakan bahwa LKPD telah layak digunakan Sedangkan pada langkah keempat pembelajaran
tanpa revisi. Discovery Learning peserta didik diberikan
a. Validasi Materi beberapa pertanyaan untuk membuktikan benar
Pada validasi materi tahap I, berdasarkan atau tidaknya hipotesis dari permasalahan yang
angket yang diberikan, validator menyarankan: diberikan. sehingga peserta didik dapat dengan
1. memperbaiki beberapa konsep materi agar mudah menemukan suatu konsep dari materi
sesuai dengan kebutuhan LKPD. pembelajaran tersebut.
2. menambahkan beberapa informasi Pada tahap II, semua validator menyatakan LKPD
pendukung untuk menambah wawasan telah layak dan dapat digunakan.
peserta didik. Setelah dilakukan validasi oleh tim ahli,
3. mengurutkan konsep materi agar peserta langkah selanjutnya yaitu melakukan uji coba
didik dapat dengan mudah memahami kelayakan lembar kerja peserta didik (LKPD) ke
materi yang terdapat dalam LKPD. peserta didik yang sudah mempelajari materi
4. memperbaiki sistematika urutan penyajian elastisitas dan hukum hooke. Peserta didik
materi pada LKPD agar lebih sistematis

6
mempelajari matari tersebut pada semester satu. berdasarkan rumus yang di ambil dari Juknis
Sekolah yang dipilih sebagai tempat uji coba Penilaian Afektif dengan menggunakan skala 4.
adalah SMAN Titian Teras Muaro Jambi. Hal tersebut dapat dilihat dari skor yang
Adapun responden yang dipilih yaitu peserta didik didapatkan untuk indikator desain pembelajaran
kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 5. Hasil uji ciba dengan 4 pernyataan sebesar 13,25 dalam kategori
pada kelas XI MIPA 5 digunakan untuk untuk sangat setuju, indikator materi LKPD dengan 4
menentukan reliabilitas angket. Sedangkan hasil pernyataan sebesar13,36 dalam kategori sangat
uji coba pada kleas XI MIPA 3 digunakan untuk setuju, indikator keterbacaan LKPD dengan 6
menentukan persepsi peserta didik terhadap pernyataan sebesar 20,32 dalam kategori sangat
LKPD yang telah dikembangkan. setuju, indikator visualisasi LKPD dengan 6
Sebelum dilakukan uji reliabilitas pernyataan sebesar 20,18 dalam kategori sangat
terhadap Angket yang digunakan untuk melihat setuju dan untuk hasil persepsi peserta didik
persepsi peserta didik angket tersebut harus secara keseluruhan dengan 20 indikator
memilik validitas terlebih dahulu. Validitas yang pernyataan sebesar 67,11 dalam kategori sangat
digunakan adalah validitas logis. Validitas logis setuju.
adalah dimana angket disusun berdasarkan kisi-
kisi dan dengan usaha yang sangat hati-hati Kajian Produk Akhir
sehingga secara logika instrumen itu dicapai Adapun spesifikasi LKPD yang telah
menurut validitas yang dikehendaki. Selain itu dikembangkan sebagai berikut :
juga, validitas angket juga dilakukan dengan
berkonsultasi dengan pakar peneliti yaitu dosen
pembimbing. Dari itu angket dianggap sudah
memiliki validitas logis. Untuk melakukan uji
coba realibilitas, digunakan persamaan Alfa
Cronbach dengan cara perhitungan koefisien
korelasi. Dengan menggunakan persamaan
k    S i 

r11  1  .Dari perhitungan
k  1 St
menggunakan persamaan tersebut diperoleh nilai
realibilitas angket sebesar r11 = 0,877 dengan
kategori memiliki realibilitas sangat tinggi.
Setelah didapat nilai reliabilitas angket
yang digunakan, kemudian dilakukan uji coba
untuk melihat kelayakan LKPD. Uji coba yang
dilakukan di kelas XI MIPA 3 SMAN Titian
Teras Muaro Jambi, dimana data yang diambil
adalah Persepsi peserta didik terhadap LKPD
yang telah dikembangkan. Angket yang
digunakan terdiri dari 4 aspek yaitu desain
pembelajaran, materi, keterbacaan LKPD, dan
visualisasi LKPD.
Tabel 4 Hasil Persepsi Peserta Didik terhadap
pengembangan LKPD gambar 3. Cover depan LKPD
Indikator Skor Kategori
Desain Pembelajaran 13.25 Sangat
LKPD Setuju
Materi LKPD 13.36 Sangat
Setuju
Keterbacaan LKPD 20.32 Sangat
Setuju
Visualisasi LKPD 20.18 Sangat
Setuju
Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan
bahwa LKPD yang telah dikembangkan
dikategorikan sangat setuju . Hasil ini dihitung

7
Gambar 4. Standar isi Gambar 6. Peta konsep

Gambar 5. Daftar Isi Gambar 7. Kompetensi dasar, indikator,dan


petunjuk belajar

8
Gambar 9. Kegiatan pembelajaran
Gambar 8. Materi LKPD berbasis discovery learning

Gambar 10. Latihan-latihan soal Gambar 11. Cover belakang LKPD

9
Simpulan dan Saran Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model
Simpulan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Arikunto,
Dari uji coba yang dilakukan kepada S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
peserta didik di SMA Negeri Titian Teras Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Muaro Jambi secara keseluruhan dapat Belawati, T. 2007. Pengembangan Bahan Ajar.
disimpulkan bahwa LKPD yang telah Jakarta: Universitas Terbuka
dikembangkan sudah layak digunakan sebagai Branch, R.M. 2009. Instructional Design: The
panduan untuk guru dan peserta didik ADDIE Approach. New York: Springer.
khususnya SMA dalam materi elastistas dan Damyati, Mudjiono. 2013. Belajar dan
hukum hooke. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
persepsi peserta didik terhadap LKPD ini dirata- Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
ratakan secara total sebesar 67.11 termasuk Bandung: Alfabeta
kedalam kategori sangat setuju. Spesifikasi Daryanto., Dwicahyono, A. 2014. Pengembangan
LKPD hasil validasi yaitu LKPD berbasis Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP,
Discovery Learning yaitu dibuat sesuai PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava
kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran sesuai Media.Jakarta: Prestasi Pustaka
dengan model Discovery Learning. Kanginan,Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA
Keunggulan yang terdapat pada LKPD Kelas X. Jakarta: Erlangga.
yaitu kegiatan pembelajaran pada LKPD dibuat Majid,Abdul. 2013.strategi pembelajaran.
berdasarkan model discovery learning. Adapun Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Prastowo, A. 2011. Paduan Kreatif Membuat,
kelemahannya yang terdapat pada LKPD yaitu
Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA
masih terdapat beberap percobaan yang belum Press
lengkap. Dari uji coba yang telah dilakukan, Pribadi B, A. 2009. Model Desain Sistem
didapat hasil persepsi peserta didik terhadap aspek Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
desain pembelajaran 13,25 (sangat setuju), aspek Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk
materi LKPD 13,36 (sangat setuju), aspek Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
keterbacaan LKPD 20,32 (sangat setuju) dan Bandung: Alfabeta.
aspek visualisasi LKPD 20,18 (sangat setuju). Sani, ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran
Saran saintifik untuk implementasi kurikulum
1. LKPD ini dapat digunakan sebagai bahan 2013. Jakarta : PT Bumi Aksara
pembelajaran di sekolah untuk mata Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
pelajaran fisika pada materi elastisitas dan Bandung : Alfabeta
hukum hooke berbasis discovery learning. Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan.
2. LKPD berbasis Discovery Learning ini Jakarta: Bumi Aksara.
dapat dijadikan sebagai referensi bagi Suyadi. 2013. Strategi pembelajaran pendidikan
peneliti selanjutnya dalam membuat karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
berbasis Discovery Learning. Wahidmurni., Mustikawan, A., Ridho, A. 2010.
3. Pengembangan LKPD fisika dengan materi Evaluasi Pembelajaran (Kompetensi dan
lain perlu dilakukan agar menjadi bahan
Praktik). Yogyakarta: Nuha Litera.
ajar alternative dalam pembelajaran.
Walgito, B., 2007. PengantarPsikologiUmum.
Daftar Pustaka
Yogyakarta: Andi Offset
Adriantoni. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran.
Warsita, B. 2010. Teknologi Pembelajaran .
Jakarta : PT Raja Gravindo pustaka.
Jakarta : PT Asdi Mahasalya.

10

Anda mungkin juga menyukai