Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah

REKAYASA JALAN RAYA

TAHAPAN PERENCANAAN JALAN

Pertemuan 4
Rabu, 20 April 2022

Leni Sriharyani, S.T., M.T.


NIDN. 0210018102
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Di dalam perencanaan jalan pada prinsipnya agar


memenuhi syarat keamanan, kenyamanan,
kecepatan dan ekonomis. Syarat batas ini akan
terkait dengan jarak pandangan, koefisien
gesekan ban dengan lapisan permukaan serta
ruang gerak kendaraan.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Tahapan perencanaan jalan memiliki empat


tahap yaitu :

1.Penentuan Trase
2.Penentuan Stasiun (Stationing)
3.Perencanaan Potongan Memanjang dan Melintang
4.Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah (Galian dan
Timbunan)
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

1. Penentuan Trase Jalan :

a. Faktor Topografi
b. Faktor Geologi
c. Faktor Tata Guna Lahan
d. Faktor Lingkungan
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

a. Faktor Topografi
Faktor topografi akan mempengaruhi kelandaian jalan, jarak
pandangan, penampang melintang dan sebagainya.
Permasalahannya adalah topografi yang memiliki daerah
perbukitan, lembah sungai atau danau sering memberikan
pembatasan terhadap lokasi dan perencanaan trase. Pada
segmen-segmen jalan yang melalui daerah pembatasan –
pembatasan tersebut akan mengakibatkan peralihan jalan
atau mengakibatkan tidak ekonomisnya trase jalan.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

b. Faktor Geologi
Pada daerah-daerah yang rawan apabila dipandang dari
segi geologis seperti daerah patahan atau daerah yang
bergerak, akan merupakan daerah yang tidak baik untuk
dibuat trase jalan. Demikian pula untuk daerah yang
memiliki keadaan tanah dasarnya ditinjau dari daya dukung
tanah dan muka air tanah juga akan mempengaruhi lokasi
trase yang akan dibuat. Kondisi iklim, khususnya masalah
curah hujan atau daerah berkabut akan mempengaruhi
lokasi dan bentuk geometric jalan yang akan dibuat.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

c. Faktor Tata Guna Lahan


Di dalam perencanaan wilayah atau daerah, tata guna lahan
merupakan hal yang paling mendasar dalam perencanaan
suatu lokasi jalan. Apakah jalan yang direncanakan untuk
daerah pemukiman, daerah perindustrian, kesemuanya ini
akan terkonsentrasi pada tujuan pembuatan jalan tersebut.
Pada akhirnya akan mengakibatkan proses pengelolaannya
antara lain dalam hal pembatasan tanah serta naiknya nilai
sosial lingkungan yang akan dilalui trase jalan tersebut.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

d. Faktor Lingkungan
Dalam pembangunan, harus difikirkan pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan pembangunan yang
berkelanjutan. Pembangunan jalanpun akan memunculkan
efek-efek baik efek negatif maupun efek positif, sehingga
didalam perencanaan trase jalan perlu dilakukan studi
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan dalam
rangka menganilisis kelayakan pembuatan trase jalan
tersebut.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

2. Penetapan Stasiun (Stationing)


Tujuan penetapan stationing adalah untuk menentukan
panjang suatu lokasi jalan atau jarak dan suatu tempat ke
tempat lain pada suatu lokasi jalan. Titik penting atau titik
pada Panjang jalan tertentu tersebut dinamakan titik
statisun. Jadi stasiun (Sta) adalah jarak langsung yang
diukur dari mulai titik awal berupa Sta 0 + 000 sampai
dengan titik yang dicari stasiunnya.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Titik-titik awal penting pada suatu rencana trase seperti gambar


tersebut, harus ditetapkan atau dihitung stasiunnya. Untuk
menghitung stasiun di luar titik penting dilakukan dengan cara
yang sama dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Untuk daerah datar dibuat jarak patok ± 100 meter
b. Untuk daerah perbukitan jarak patoknya dibuat ± 50 meter
c. Untuk daerah pegunungan jarak patoknya adalah ± 25 meter
d. Untuk daerah lengkung, jarak patoknya harus dibuat lebih
pendek menurut keperluan ketelitiannya.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

3. Perencanaan Potongan Memanjang dan Melintang

• Potongan Memanjang
Pembuatan potongan memanjang jalan, dibuat dengan menggunakan
skala horizontal 1 : 1000 atau 1 : 2000 dan skala vertikalnya adalah 1 :
100. potongan memanjang jalan digambarkan secara langsung dari
pengukuran lapangan, untuk mengetahui bagian yang harus digali (galian
tanah) dan bagian yang harus ditimbun (timbunan tanah) dalam arah
memanjang trase jalan. Gambar perencanaan potongan memanjang
jalan didasarkan pada hasil perhitungan alinyemen vertikal serta
standar-standar yang digunakan.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

• Potongan Melintang Jalan


Potongan / penampang melintang jalan merupakan potongan
melintang tegak lurus sumbu jalan. Dari potongan melintang
jalan dapat dilihat komponen-komponen dan elemen dari jalan
meliputi :
a. Komponen potongan melintang yang langsung berguna untuk
lalu lintas:
1. jalur lalu lintas
2. lajur lalu lintas
3. bahu jalan
4. trotoar
5. median jalan
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

b. Komponen yang berguna untuk drainase jalan :


1. saluran samping
2. kemiringan melintang jalur lalu lintas
3. kemiringan melintang bahu jalan
4. kemiringan lereng jalan
5. gorong-gorong

c. Komponen pelengkap jalan :


1. jembatan
2. kerb
3. pengaman lereng berupa tembok penahan
4. gorong-gorong
5. patok kilometer dan hektometer, damija dll
6. guideblock dan guidepost
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

d. Komponen Struktur Jalan :


1. lapisan perkerasan jalan
2. lapisan pondasi atas
3. lapisan pondasi bawah
4. lapisan tanah dasar

e. Komponen Road Furniture :


1. lampu penerangan jalan
2. Papan nama jalan
3. papan legenda wilayah kota
4. traffic sign
5. fasilitas fisik landskap
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

f. Marka Jalan :
1. tanda pembatas areal jalan : sumbu/as jalan, batas tepi,
zebracross, chevron
2. symbol lalu lintas
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

4. Perhitungan Galian dan Timbunan

Didalam perencanaan jalan raya diusahakan volume galian


sama dengan volume timbunan. Dengan kombinasi
alinyemen horizontal dan vertikal, memungkinkan kita
menghitung volume galian dan timbunan.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Metoda untuk mencari luas penampang galian/timbunan


pada setiap Stasion, dapat dilakukan dengan cara :
a. Untuk penampang yang tidak beraturan, luas penampang
dicari dengan menggunakan alat planimeter, atau dengan
cara sederhana, menggambarkan penampang pada kertas
milimeter-blok, kemudian hitung kumulatif yang tercakup
area penampang, kemudian kalikan dengan skala gambar.
b. Untuk penampang yang beraturan, gunakan rumus
planimetri biasa.
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Perhitungan Volume Tanah


Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

Dalam menentukan trase jalan, dikenal beberapa


tahapan survey sbb:

1. Survey Awal-Rekonesan (Reconnaisance Survey)


2. Survey Pendahuluan (Preliminary Survey)
3. Survey Lokasi (Location Survey)
Mata Kuliah
REKAYASA JALAN RAYA

TUGAS 2

• Buatlah resume dari materi pertemuan 4.


Tugas ditulis tangan rapih menggunakan
kertas bergaris atau A4.
• Tugas 2 dikumpulkan pada hari Rabu 25 Mei 2022
• Carilah referensi/literatur dari materi
pertemuan 4. Lalu pelajarilah.

Anda mungkin juga menyukai