Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK JALAN

KELOMPOK 2 :
MUHAMMAD RAHMAT
NURHAYATI
RAHMADI SISWANTO
RIZKY ANUGERAH

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A. JALAN :
Prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu
lintas yang berada pada
permukaan tanah, diatas
permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan/air, serta
diatas air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel
(Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 34 Tahun 2006).
B. SISTEM JARINGAN JALAN
(Diatur dalam UU No. 38 tahun 2004 pasal 7 tentang jalan)

Sistem jaringan jalan dengan Sistem jaringan jalan


peranan pelayanan jasa dengan peranan
distribusi untuk pelayanan jasa
pengembangan semua wilayah distribusi untuk
ditingkat masyarakat didalam
nasional dengan semua simpul kawasan perkotaan.
jasa distribusi yang kemudian
berwujud pusat-pusat
kegiatan.

1. Sistem jaringan jalan primer 2. Sistem jaringan jalan sekunder

Berdasarkan peranannya :
 Jalan Arteri
 Jalan kolektor
 Jalan lokal
C. Bagian-bagian jalan
1. Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA)
Daerah Manfaat Jalan (DAMAJA) dibatasi oleh :

a) Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan,
b) Tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan pada sumbu jalan, dan
c) Kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah muka jalan
 
2. Daerah Milik Jalan (DAMIJA)
Ruang Daerah Milik Jalan (Damija) dibatasi oleh lebar yang sama dengan Damaja
ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman
1.5 meter.
 
3. Daerah Pengawasan Jalan (DAWASJA)
a) Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) adalah ruang sepanjang jalan di luar
Damaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan sebagai
berikut:
1) Jalan Arteri minimum 20 meter,
2) Jalan Kolektor minimum 15 meter,
3) Jalan Lokal minimum 10 meter.
b) Untuk keselamatan pemakai jalan, Dawasja di daerah tikungan ditentukan oleh jarak
bebas.
D. Komponen penampang melintang

1. Jalur lalu lintas; bagian jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan yang
secara fisik berupa perkerasan jalan.

2. Lajur; bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dibatasi oleh marka lajur jalan, memiliki
lebar yang cukup untuk dilewati suatu kendaraan bermotor sesuai kendaraan rencana.

3. Bahu jalan; bagian jalan yang terletak di tepi jalur lalu lintas dan harus diperkeras.

4. Median; bagian bangunan jalan yang secara fisik memisahkan dua jalur
lalu lintas yang berlawanan arah.

Fungsi median adalah untuk:


1) Memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan arah
2) Tempat tunggu penyeberang jalan
3) Penempatan fasilitas jalan
4) Tempat prasarana kerja sementara
5) Penghijauan
6) Tempat berhenti darurat (jika cukup luas)
7) Cadangan lajur (jika cukup luas)
8) Mengurangi silau dari sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan.
E. Tipe jalan

1. Jalan dua lajur dua 3. Jalan empat lajur


arah tak terbagi dua arah terbagi

2. Jalan empat lajur 4. Jalan enam lajur


dua arah tak terbagi dua arah terbagi
1. Jalan dua lajur dua arah tak terbagi
2. Jalan empat lajur dua arah tak terbagi
3. Jalan empat lajur dua arah terbagi
4. Jalan enam lajur dua arah terbagi
F. Kinerja ruas jalan
Menurut MKJI (1997), ukuran kinerja ruas jalan ditunjukkan
oleh nilai derajat kejenuhan (DS – Degreee of saturation)
dan kecepatan.

Derajat kejenuhan merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kinerja ruas jalan.

DS = V/C
Dengan:
DS = derajat kejenuhan (Degree of Saturation)
V = volume arus lalu lintas (smp/jam)
C = kapasitas (smp/jam)
G. Arus lalu lintas

Arus lalu lintas adalah gerak kendaraan sepanjang jalan


(Wells. 1993).

Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan diukur berdasarkan jumlah
kendaraan yang melewati titik tertentu selama
selang waktu tertentu. Dalam beberapa hal lalu
lintas dinyatakan dengan Average Annual Daily Traffic
(AADT) atau lalu lintas harian rata-rata (LHR), bila periode
pengamatannya kurang dari satu tahun (Oglesby, 1998).
H. Volume lalu lintas
Dalam (MKJI) Manual
Kapasitas
Jalan Indonesia (1997)

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati


suatu titik jalan persatuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam
(Q kend), smp/jam (Q smp), atau Lalu lintas Harian Rata-rata
tahunan
(Q LHRT).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai