Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN JALAN RAYA 1

PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN

HIGHWAY ENGINEERING DESIGN


ENCV615001 - 716327

1
HIGHWAY GEOMETRIC DESIGN
PROCESS - MAJOR FEATURES

2
Aspek Keselamatan/ Safety Aspects

Syarat-syarat teknis berikut ini harus dipenuhi sesuai dengan karakteristik


pengemudinya.
1. Jarak pandang henti (JPH); (Stopping Sight Distance)
2. Jarak pandang mendahului (JPM); (Overtaking/Passing Sight Distance)
3. Jarak pandang berkeselamatan di persimpangan (JPS); (Sight Distance at
Intersections)
4. Superelevasi; (Superelevations)
5. Kelandaian memanjang jalan yang sesuai dengan kemampuan kendaraan desain.
(Longitudinal grade/ gradient)
3
PENGELOMPOKKAN JALAN
Road Classification

4
Pengelompokan berdasarkan peruntukan jalan

1. Jalan Umum, adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum,
termasuk JBH dan jalan tol, dikelola oleh pemerintah.

2. Jalan Khusus, adalah jalan yang tidak diperuntukkan untuk lalu lintas umum,
hanya diperuntukkan bagi kepentingan dan/atau untuk manfaat
langsung kepada perorangan, kelompok masyarakat tertentu, badan
usaha, atau instansi tertentu.

5
Sistem Jaringan Jalan Primer
SISTEM
Sistem Jaringan Jalan Sekunder

Jalan Arteri
Jalan Kolektor
FUNGSI Jalan Lokal
JALAN Jalan Lingkungan
UMUM
Jalan Nasional
Jalan Propinsi
STATUS Jalan Kabupaten
Jalan Kota
Jalan Desa

KELAS I, II, IIIA, IIIB, IIIC (PP No. 43 tahun 1993)


I, II, III (UU No. 29 tahun 2009)

6
Sistim Jaringan Jalan
 Sistem jaringan jalan primer merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-
pusat kegiatan.
 Sistem jaringan jalan sekunder
merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan
jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan.

7
Fungsi Jalan
 Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan kolektor merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
 Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,
dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri
perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata
rendah.
Hirarki Kota dan Peran Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer

Perkotaan PKN PKW PKL PK dibawah Persil


PKL
PKN Arteri Arteri Lokal Lokal Lokal
PKW Arteri Kolektor Kolektor Lokal Lokal

PKL Lokal Kolektor Lokal Lokal Lokal

PK PKL Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal


Persil Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal

9
10
Klasifikasi Jalan – UU 22/2009

11
12
Klasifikasi Jalan berdasarkan Medan
13
Kendaraan sesuai PP 55/2012
14
BAGIAN-BAGIAN
JALAN

15
Tipe Jalan

2/2-TT : 2 lajur 2 arah tak terbagi


4/2-TT : 4 lajur 2 arah tak terbagi
4/2-T : 4 lajur 2 arah terbagi
6/2-T : 6 lajur 2 arah terbagi
8/2-T : 8 lajur 2 arah terbagi

16
Potongan
Melintang
Jalan

17
• Jalan 2/2-TT = Jalan dengan 2 lajur untuk 2 arah pada jalan tidak
terbagi

18
• Jalan 4/2 –T: 4 lajur untuk 2 arah pada jalan terbagi

19
• Kemiringan melintang perkerasan jalan aspal 2-3%
• Kemiringan melintang bahu jalan: biasanya > 1% diatas kemiringan melintang perkerasan

20
Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)
Ruang yang meliputi seluruh badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengaman.
Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan,
saluran tepi jalan, trotoar, lereng,ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-
gorong,perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya

Ruang Milik Jalan (Rumija)


Ruang yang meliputi seluruh daerah manfaat jalan dan daerah yang diperuntukkan bagi pelebaran
jalan dan penambahan jalur lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengaman
jalan.

Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)


Lajur lahan yang berada di bawah pengawasan penguasa jalan, ditujukan untuk penjagaan terhadap
terhalangnya pandangan bebas pengemudi kendaraan bermotor dan untuk pengamanan konstruksi
jalan dalam hal ruang daerah milik jalan tidak mencukupi. 21
Median jalan

Tipe median: yang ditinggikan atau yang diturunkan

Fungsi utama median adalah:


1. Memisahkan/mengurangi konflik antara arus lalu lintas yang berlawanan.
2. Mencegah pergerakan menyeberang dan membelok yang tidak diperbolehkan
3. Melindungi kendaraan yang berbelok ke kanan dan menyeberang
4. Tempat untuk meletakkan perlengkapan jalan dan peralatan pengatur lalu
lintas, seperti rambu rambu, lampu pengatur lalu lintas, dan penerangan jalan
5. Memberikan tempat perlindungan bagi pejalan kaki sehingga bisa
menyeberangi dua jalur sekaligus

22
6. Mengurangi efek silau sorotan lampu dan turbulensi udara dari arus lalu lintas
berlawanan
7. Menyediakan ruang untuk landsekap
8. Mengakomodasi perbedaan ketinggian di antara dua jalur lalu lintas
9. Menjadi dinding pengaman (safety barrier)
10. Untuk menjadi daerah henti darurat pada jalan yang memiliki tiga atau lebih lajur lalu
lintas di setiap jalurnya
11. Memberikan area mengendalikan kembali terhadap kendaraan yang tak terkendali
12. Mencadangkan ruang jalan untuk peningkatan (penambahan lajur) di masa yang akan
datang.

23
Ruang pengawasan jalan minimum bila ruang milik jalan tidak
cukup luas

a. jalan arteri primer 15 m


b. Jalan kolektor primer 10 m
c. Jalan local primer 7 meter
d. Jalan lingkungan primer 5 m
e. jalan arteri sekunder 15 m
f. Jalan kolektor sekunder 3 m
g. Jalan local sekunder 2 m
h. Jalan lingkungansekunder 2 m
i. Jembatan 100 m ke arah hilir dan hulu

24

Anda mungkin juga menyukai