PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN
1
HIGHWAY GEOMETRIC DESIGN
PROCESS - MAJOR FEATURES
2
Aspek Keselamatan/ Safety Aspects
4
Pengelompokan berdasarkan peruntukan jalan
1. Jalan Umum, adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum,
termasuk JBH dan jalan tol, dikelola oleh pemerintah.
2. Jalan Khusus, adalah jalan yang tidak diperuntukkan untuk lalu lintas umum,
hanya diperuntukkan bagi kepentingan dan/atau untuk manfaat
langsung kepada perorangan, kelompok masyarakat tertentu, badan
usaha, atau instansi tertentu.
5
Sistem Jaringan Jalan Primer
SISTEM
Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Jalan Arteri
Jalan Kolektor
FUNGSI Jalan Lokal
JALAN Jalan Lingkungan
UMUM
Jalan Nasional
Jalan Propinsi
STATUS Jalan Kabupaten
Jalan Kota
Jalan Desa
6
Sistim Jaringan Jalan
Sistem jaringan jalan primer merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-
pusat kegiatan.
Sistem jaringan jalan sekunder
merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan
jasa untuk masyarakat di dalam kawasan
perkotaan.
7
Fungsi Jalan
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
Jalan kolektor merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,
dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri
perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata
rendah.
Hirarki Kota dan Peran Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer
9
10
Klasifikasi Jalan – UU 22/2009
11
12
Klasifikasi Jalan berdasarkan Medan
13
Kendaraan sesuai PP 55/2012
14
BAGIAN-BAGIAN
JALAN
15
Tipe Jalan
16
Potongan
Melintang
Jalan
17
• Jalan 2/2-TT = Jalan dengan 2 lajur untuk 2 arah pada jalan tidak
terbagi
18
• Jalan 4/2 –T: 4 lajur untuk 2 arah pada jalan terbagi
19
• Kemiringan melintang perkerasan jalan aspal 2-3%
• Kemiringan melintang bahu jalan: biasanya > 1% diatas kemiringan melintang perkerasan
20
Ruang Manfaat Jalan (Rumaja)
Ruang yang meliputi seluruh badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengaman.
Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan,
saluran tepi jalan, trotoar, lereng,ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-
gorong,perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya
22
6. Mengurangi efek silau sorotan lampu dan turbulensi udara dari arus lalu lintas
berlawanan
7. Menyediakan ruang untuk landsekap
8. Mengakomodasi perbedaan ketinggian di antara dua jalur lalu lintas
9. Menjadi dinding pengaman (safety barrier)
10. Untuk menjadi daerah henti darurat pada jalan yang memiliki tiga atau lebih lajur lalu
lintas di setiap jalurnya
11. Memberikan area mengendalikan kembali terhadap kendaraan yang tak terkendali
12. Mencadangkan ruang jalan untuk peningkatan (penambahan lajur) di masa yang akan
datang.
23
Ruang pengawasan jalan minimum bila ruang milik jalan tidak
cukup luas
24