Hal. 2-2
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2-3
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
menghubungkan jaringan jalan dan atau jaringan jalur kereta api lintas
negara, lintas penyeberangan antar provinsi yang menghubungkan
jaringan jalan dan atau jaringan jalur kereta api lintas provinsi
terutama di wilayah berkarakteristik kepulauan, lintas penyeberangan
antar kabupaten/kota yang menghubungkan jaringan jalan dan atau
jalur kereta api lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi atau antar
provinsi, terutama di wilayah dengan karateristik kepulauan, dan lintas
penyeberangan dalam kabupaten/kota yang memiliki karakteristik
kepulauan.
Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan salah satu prioritas jaringan
transportasi penyeberangan lintas tengah yaitu jaringan transportasi
penyeberangan lintas tengah Palembang – Jayapura melalui
Banjarmasin, Ujung Pandang, Kendari, Ambon, Sorong, Biak
Dalam RTRWN ditetapkan Pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan
internasional, dan Pelabuhan Parepare sebagai pelabuhan nasional.
Jaringan transportasi udara meliputi bandar udara dan ruang lalu lintas
udara. Bandar udara terdiri dari bandar udara pusat penyebaran
primer, bandar udara pusat penyebaran sekunder, bandar udara pusat
penyebaran tersier, dan bandar udara bukan pusat penyebaran.
Dalam RTRWN telah ditetapkan Bandar Udara Hasanuddin Makasar
sebagai bandara primer di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pusat penyebaran sekunder diarahkan untuk melayani penumpang
dalam jumlah sedang dengan lingkup pelayanan dalam satu provinsi
dan terhubungkan dengan pusat penyebaran primer. Bandar udara
pusat penyebaran sekunder merupakan bandar udara dengan
karakteristik berikut:
Berada pada kota PKN di luar kawasan perbatasan;
Berfungsi melayani pergerakan penumpang/barang domestik atau
ke luar negeri (internasional), atau memiliki tingkat kepadatan lalu
lintas yang melayani jumlah penumpang 100.000 atau lebih dengan
frekuensi 10 penerbangan per hari;
Melayani penerbangan dalam negeri sekurang-kurangnya 3 kali
sehari dan penerbangan luar negeri sekurang-kurangnya 1 kali
sehari.
Hal. 2-4
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2-5
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.1
Kawasan Lindung Nasional di Provinsi Sulawesi Selatan
No Nama Kawasan Lindung Luas (Ha)
1. Taman Wisata Laut Kepulauan Kapoposang 50,000
2. Taman Nasional Laut Taka Bone Rate * 530,765
3. Cagar Alam Pegunungan Faruhunpenai 90,000
4. Cagar Alam Karaenta 1,000
5. Cagar Alam Bulu Saraung 5,690
6. Cagar Alam Bantimurung 1,000
7. Cagar Alam Tanjung Api 4,246
8. Suaka Margasatwa Bontobahari 4,000
9. Suaka Margasatwa Komara 3,390
10. Suaka Margasatwa Pati Pati 3,500
11. Suaka Margasatwa Lombuyan I/II 3,665
12. Suaka Margasatwa Bakiriang 12,500
13. Suaka MargasatwaPinjam/Tanjung Matop 1,612
14. Taman Wisata Alam Kapoposang 50,000
15. Taman Wisata Danau Matano 30,000
16. Taman Wisata Danau Towuti 65,000
17. Taman Wisata Goa Patunuang 1,500
18. Taman Wisata Malino 3,500
19. Taman Wisata Cani Sirenrang 3,125
20. Taman Wisata Lejja 1,265
Sumber: RTRW Nasional
Hal. 2-6
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2-7
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2-8
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2-9
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 10
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 11
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 12
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 13
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Kota kota yang ditetapkan sebagai sebagai PKW adalah kota-kota Palopo
dan, Watampone yang terletak di pantai Timur Sulawesi Selatan,
kemudian Parepare, Barru, Pangkajene yang terletak di pantai barat
Sulawesi Selatan, serta Jeneponto dan Bulukumba yang terletak di
pantai selatan. Selain dari pada itu, oleh pemerintah melalui Deputi
Menko Perekonomian Bidang Koordinator Industri dan Perdagangan
(S268/D.IV.M.EKON/12/2007), Selayar didukung sebagai pusat distribusi
kebutuhan bahan pokok KTI. Oleh karena itu RTRWP Sulawesi Selatan
mengarahkan Selayar dikembangkan menjadi PKW, yang pada jangka
panjang dimungkinkan berkembang menjadi PKN.
Sub pusat kegiatan lokal dan atau yang lebih mikro lagi dapat terletak
pada ibukota kecamatan atau di desa-desa sebagai pusat-pusat
agrobisnis dan agroindustri tempat tumbuh berkembangnya komunitas
dengan jatidiri nilai kearifan lokal dan secara ekonomis dapat
mempunyai ciri produk komoditas unggulan masing-masing. Sub-sub
pusat kegiatan yang berupa wilayah mikro ini diarahkan menjadi desa
mandiri pangan dan energi.
Hal. 2 - 14
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 16
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 17
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Gambar. 2. 4.
Peta Struktur Ruang Ruang Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2027
Hal. 2 - 18
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 19
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Gambar 2. 5.
Peta Pola Tata Ruang Wilayah Sulawesi Selatan
Hal. 2 - 20
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 21
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 22
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 24
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 25
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 26
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 27
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
a. Pengembangan PKN
Hal. 2 - 28
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 29
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 30
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 31
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 32
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 33
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 34
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 35
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 37
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 38
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 39
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 40
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 41
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 42
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
b. Mamminasata ByPass
Untuk memfasilitasi pusat perkotaan baru yang akan dikembangkan di
daerah timur Makassar, sebuah jalan raya Mamminasata sebaiknya
diprogramkan ke arah timur lokasi yang ada untuk Jalan Lingkar Luar.
Ini juga akan dapat mengurangi volume lalu lintas dengan
pembangunan terminal regional di jalan raya tersebut, dan juga jalan
memutar Trans-Sulawesi, “Rute A”.
c. Jalan Radial Timur-Barat
Kebutuhan akan Jalan radial baru dari Makassar mengarah ke timur tak
dapat dihindarkan, khususnya untuk pengembangan pusat perkotaan
baru. Tiga rute diusulkan; (i) perbaikan Jl. Abdullah Daeng Sirua
dengan mengubah arus air sungai Lekopancing ke pipa urung-urung
bawah tanah untuk mengamankan lebar jalan 30~50 m, (ii)
memperpanjang Jl. Boulevard-Panakukang sebagai rute arus bolak
balik, dan (iii) perpanjangan Jl. Hertasning yang mengarah ke Jl.
Malino untuk mengurangi kepadatan di daerah Sungguminsa. Jalan
radial timur-barat harus di bangun serentak dengan rencana
pengembangan pusat perkotaan baru.
d. Akses ke Zona Industri Baru
Perbaikan jalan juga akan dibutuhkan untuk pembangunan kawasan
industri baru. Beberapa rute alternatif akan dikaji lebih lanjut
berdasarkan implementasi rencana pengembangan industri seperti
KIMA, KIROS, KIWA dan KITA. Berdasarkan kondisi jalan yang ada dan
prakiraan lalu lintas, dan juga rencana perbaikan yang diberlakukan,
daftar panjang proyek perbaikan jalan diusulkan.
Menjelang tahun 2015, volume lalu lintas akan meningkat dan ini
membutuhkan pengembangan lagi. Pengembangan tersebut meliputi:
Hal. 2 - 43
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
(i) bagian selatan jalan lingkar tengah, (ii) Akses Tanjung Bunga, (iii)
Poros Takalar, (iv) Trans-Sulawesi (Jeneberang), (v) Jalan raya
Mamminasata, (vi) Abdullah Daeng Sirua, dan (vii) Akses Malino.
Menjelang tahun 2020, akan dibutuhkan tambahan pengembangan
jalan, yaitu (i) Mamminasata Bypass, (ii) Trans-Sulawesi, (iii)
persimpangan bandar udara, (iv) Jl. Kapasa Raya (KIMA), (v) jalan
penghubung kawasan industri KIMA dan KIWA, dan (vi) Hertasning.
Hal. 2 - 44
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
berkala masih terjadi di daerah hilir sungai Maros dan Tallo, oleh
sebab itu langkah-langkah penanganan harus dilakukan untuk jangka
menengah dan jangka panjang. Banjir lokal tersebut menunjukkan
kenyataan bahwa saluran drainase yang ada tidak terpelihara dengan
baik, terutama sepanjang saluran sekunder dan tersier. Sedimentasi
dan timbunan sampah mempersempit dan menghalangi kelancaran
pembuangan air badai. Ada dua langkah alternatif yang bisa
dipertimbangkan untuk pengendalian banjir di Mamminasata, yaitu (i)
pembangunan fisik, seperti pembangunan bendungan/waduk, tanggul
pelindung, lebak, dll. dan (ii) pembangunan non-fisik, seperti sistem
peringatan banjir dengan membuat peta rawan banjir, pencegahan
pembangunan rumah pada daerah-daerah rawan banjir, dll.
Hal. 2 - 45
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 46
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 47
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 48
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 49
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 50
Tabel 2. 5.
Empat Zona Tata Guna Lahan dan 9 Kawasan Pemanfaatan Lahan
9 Kawasan di
UU No.24/1992 4 Zona di Mamminasata
Mamminasata
Zona Budidaya Zona Perencanaan Urban Ka
wasan Promosi
[Kategori 1]
Ka
wasan Promosi
[Kategori 2]
Ka
wasan Kendali
Zona Perencanaan Semi- Ka
Urban wasan Prioritas
Pertanian
Ka
wasan Pertanian &
Permukiman
Ka
wasan Kendali
Zona Hutan Produksi Ka
wasan Reboisasi
Zona Lindung Zona Lindung Ka
wasan Lindung
Re
servasi Muka Perairan
Sumber : RTRW Mamminasata
Hal. 2 - 52
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 53
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Gambar 3.1 Peta Rencana Pola Ruang Tata Ruang Wilayah Mamminasata
Hal. 2 - 54
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Beberapa aspek yang akan dibahas dalam sub ini sebagai bagian
dari penyusunan RDTR Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang
Kabupaten Gowa, antara lain : posisi geografis, kondisi iklim dan cuaca,
kondisi struktur tanah dan batuan, serta pemanfaatan lahan.
a. Iklim
Hal. 2 - 55
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
b. Hidrologi
c. Geomorfologi
Hal. 2 - 56
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Peta koridor jalan Bypass maros, dibuat dengan menggunakan metode buffer
pada alur jalan Bypass Maros yang panjangnya mencapai 7,94 km. Areal
koridor mempunyai lebar 100 m. Peta Bypass Maros diperlihatkan pada
gambar 2.20
Hal. 2 - 57
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 58
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Berdasarkan hasil analisis overlay antara peta Bypass Gowa dengan peta
tutupan lahan di Wilayah Mamminasata, diketahui bahwa areal persawahan
merupakan penggunaan lahan yang paling luas ditemukan dalam wilayah
koridor tersebut yakni 42,74% dari total luas areal koridor yang mencapai luas
2591,49 ha. Penggunaan lahan terkecil dalam areal koridor adalah tegalan,
sedangkan areal pemukiman mencapai 179.43 ha atau 6,92 dari areal koridor.
Sebaran penggunaan lahan dalam areal Bypass Gowa diperlihatkan pada tabel
berikut.
Tabel 2.6.
Luas Tutupan Vegetasi/Lahan Pada Bypass Mamminasata
Di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
NO. Tipe Penggunaan Vegetasi/Lahan Luas (ha) Persentase (%)
1 Danau 24.24 0.94
2 Ladang/Tegal 861.77 33.25
3 Permukiman 179.43 6.92
4 Pertanian Lahan Kering Campuran 362.94 14.00
5 Sawah Irigasi 1107.61 42.74
6 Sawah Tadah Hujan 31.23 1.20
7 Sungai 24.27 0.94
Jumlah 2591.49 100.00
Sumber : Hasil Digitasi GIS, 2012
2. Bangunan Komersial
Berbagai macam bentuk bangunan komersial bisa ditemui di sepanjang
kawasan perencanaan. Kondisi bangunan di kawasan ini tidak memiliki ciri
yang khas dan kesamaan bentuk terutama pada pemilihan warna dan
penyelesaian detai fasade. Arsitekturnya pun tidak mencerminkan
bangunan tropis atau ciri khas lokal bangunan bugis-makassar.
Keberadaan pertokoan dengan pola linier di sepanjang jalan arteri primer
tidak hanya monoton dari segi arsitekturnya tetapi juga mengabaikan
unsur hijau kawasan, sehingga menimbulkan rasa jenuh dari segi visual
ketika melewati jalan tersebut. Secara umum penampilan bangunan-
bangunan komersial yang ada, cenderung menonjolkan bidang-bidang
masif sehingga kurang menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Harga dan
nilai lahan yang tinggi di jalan-jalan utama kota menyebabkan perluasan
Hal. 2 - 60
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
4. Bangunan Peribadatan
Beberapa tempat peribadatan di kawasan perencanaan yang memiliki
nilai arsitektur tidak terdapat bangunan yang menonjol. Hal ini
disebabkan beberapa bangunan yang berdiri di sekelilingnya sudah
tercampur baur dengan bangunan-bangunan permukiman. Sebagai sarana
umum yang bisa digunakan oleh segala jenis macam golongan ummatnya,
seharusnya rumah ibadah ini berfungsi ganda tidak hanya sebagai sarana
ibadah tetapi sekaligus sebagai titik referensi kawasan, tetapi hal ini
tidak dapat terpenuhi lagi.
Umumnya lahan yang digunakan untuk pembangunan rumah ibadah sangat
sempit dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan lain dan jalur utama kota,
sehingga untuk menciptakan rumah ibadah yang monumental dan
terkesan damai tidak terwujud.
2.5.3 Kepadatan Bangunan
Hal. 2 - 61
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dalam suatu luas wilayah
tertentu, dibandingkan dengan luas wilayah tersebut. Batasan luas lahan yang
diperkenankan tertutup oleh bangunan untuk mengurangi besarnya aliran air
permukaan. Penentuan KDB memperhatikan faktor kondisi fisik wilayah
perencanaan, daya dukung lahan, rencana peruntukan, dan rencana distribusi
penduduk. Mengingat kepadatan bangunan saat ini masih rendah dan secara
umum akan diarahkan berkepadatan rendah sampai sedang, maka rencana
KDB relatif menggunakan penggolongan yang lebih rendah, yaitu:
KDB Tinggi : 50 – 75% atau 0,50 - 0,75
KDB Sedang : 20 – 50% atau 0,20 – 0,50
KDB Rendah : 5 – 20% atau 0,05 – 0,20
KDB Sangat Rendah : Maksimal 5% atau
0,05
2.5.4 GSB Bangunan
Garis muka bangunan yang sudah ada di kawasan perencanaan juga cukup
bervariasi, garis muka bangunan khususnya bangunan-bangunan yang baru
sudah menyesuaikan dengan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah
setempat, tetpai masih banyak juga garis muka bangunannya umumnya
menggunakan daerah milik jalan (Damija) khususnya di sepanjang jalan arteri
primer.
2.5.5 Ketinggian Bangunan
Hal. 2 - 62
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 64
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Gerobak (1m3) 10
Truk pengangkut (6m3) 4
Truk Arm roll (6m )
3
3
Truk Arm roll (10m3) 0
Kompaktor (6m )3
0
Motor becak 0
Kendaraan lainnya 1
Sumber: Dinas Kebersihan Kabupaten Gowa, 2010
Hal. 2 - 65
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel.2.12.
Kapasitas Operator Telepon
Tlp
Lokasi Jenis Tlp Umum Fiber Optik Total
Rumah
Konsentrator
Gowa 3.464 144 2.994 6.602
Jarak Jauh
Total - 3.464 144 2.994 6.602
Sumber: PT. TELKOM
Hal. 2 - 66
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.13.
Jumlah Pelanggan Telepon Rumah Konvensional Menurut Area dan Kategori
Rumah Telepon
Bisnis Sosial Lain-lain Total
Tangga Umum
Gowa 326 5,738 17 190 24 6.295
Total 326 5,738 17 190 24 6.295
Sumber: PT. TELKOM
2.6.4 Listrik
Data yang disurvai untuk kawasan Bypass Gowa yang merupakan bagian dari
Mamminasata, meliputi data kelistrikan dan data non kelistrikan. Survei data
kelistrikan daerah Bypass Gowa adalah dilayani oleh daerah kerja PT. PLN
Cabang Makassar yang mencakup rayon dan ranting.
Wilayah Bypass Gowa dimana Pasokan listrik saat ini secara parsial dilayani
oleh beberapa Gardu Induk (GI), yaitu GI Gowa. Dimana GI tersebut melayani
beberapa feefer dan transformator distribusi.
Hal. 2 - 67
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Hal. 2 - 68
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
2.7.KONDISI DEMOGRAFI.
2.7.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Tabel 2.14
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
Desa/kelurahan di Kecamatan Pattallassang
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk
No kelurahan Penduduk
2009 2010
1 Pattallassang 5.388 5.616 4,23
2 Palantikang 4.055 4226 4,22
3 Pappa 2.536 2.643 4,22
4 Maradekaya 2.346 2.445 4,22
5 Kalabbirang 5.271 5.494 4,23
6 Sombalabella 5.878 6126 4,24
7 Bajeng 5.907 6.156 4,22
8 Sabintang 1.796 1.873 4,23
Jumlah 33.177 34.578 4,05
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka, 2011
Hal. 2 - 69
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.15
Penyebaran Penduduk di Wilayah Perencanaan
Rasio
Rumah Rata-
No kelurahan Luas Penduduk Kepadatan Jenis
Tangga rata ART
(km2) Kelami
1 Pattallassang 2,36 5.616 1.236 2.380 4,54 90,83
2 Palantikang 2,99 4.226 990 1.413 4,27 86,50
3 Pappa 4,35 2.643 641 2.639 4,12 94,62
4 Maradekaya 2,97 2.445 613 823 3,99 84,81
5 Kalabbirang 3,52 5.494 1.263 1.561 4,35 89,45
6 Sombalabella 2,87 6.126 1.417 2.135 4,32 90,37
7 Bajeng 4,51 6.156 462 1.365 4,21 96,43
8 Sabintang 1,74 1.872 426 1.076 4,39 88,90
Jumlah 25,31 34.578 8.048 1.366 4,30 90,69
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka 2011
Tabel 2.16
Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan Pattallassang
No Kelompok Umur Jumlah Penduduk
1. 0-4 3.431
2. 5-9 3.700
3. 10 - 14 3.711
4. 15 - 19 3.445
5. 20 - 24 2.995
6. 25 - 29 3.091
7. 30 - 34 2.731
8. 35 - 39 2.640
9. 40 - 44 2.120
10. 45 - 49 1.624
11. 50 - 54 1.284
12. 55 - 59 976
13. 60 - 64 958
14. + 65 1.872
Jumlah 34.578
Hal. 2 - 70
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.17
Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Pattallassang
Industri/
No Kelurahan Pertanian Pertambangan Konstruksi Perdagangan
Kerajinan
1 Pattallassang 190 - 76 46 520
2 Palantikang 381 - 346 59 106
3 Pappa 327 6 118 30 123
4 Maradekaya 386 - 28 30 99
5 Kalabbirang 258 - 106 98 238
6 Sombalabella 653 - 42 63 212
7 Bajeng 720 - 38 18 153
8 Sabintang 182 - 28 18 72
Jumlah 3.097 6 782 362 1.523
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka 2011
8 Sabintang 1.872 - - -
jumlah 34.525 42 6 5
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka 2011
Ditinjau dari struktur sosial budaya masyarakat, maka adat istiadat Bugis
Makassar tetap tumbuh dan berkembang mengingat masyarakatnya secara umum
adalah merupakan suku/etnis Bugis-Makassar. Sedangkan ditinjau dari struktur
penduduk menurut agama yang dianut masyarakat adalah mayoritas beragama
Islam.
Hal. 2 - 73
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.20
Banyaknya Fasilitas Industri di Kecamatan Pattallassang
No Kelurahan RT kecil Sedang
1 Pattallassang 132 10 -
2 Palantikang 318 5 -
3 Pappa 98 13 -
4 Maradekaya 48 3 -
5 Kalabbirang 87 4 1
6 Sombalabella 116 5 2
7 Bajeng 78 6 -
8 Sabintang 23 3 -
Jumlah 900 49 3
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka 2011
2.8.3 Kelembagaan
Kelembagaan masyarakat yang terdapat di Kecamatan Pattallassang terdiri
dari; LKMD/LPM, Pemuda dan P2A. Kelembagaan masyarakat pada dasarnya
merupakan lembaga yang terbentuk dalam masyarakat untuk terlaksananya berbagai
kegiatan kemasyarakatan dan membantu pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan. Jumlah kelembagaan masyarakat yang terdapat di Kecamatan
pattallassang untuk lembaga LPM sebanyak 8 lembaga, lembaga yang bergerak dalam
bidang kepemudaan sebanyak 8 lembaga dan lembaga P2A sebanyak 8 lembaga.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Hal. 2 - 74
Laporan Akhir RDTR Koridor Bypass Mamminasata di Kecamatan Patallassang Kabupaten Gowa
Tabel 2.21
Jumlah Kelembagaan Tiap Kelurahan di Kecamatan Pattallassang
Dirinci Menurut Kelurahan
No Kelurahan LKMD/LPM Pemuda P2A
1 Pattallassang 1 1 1
2 Palantikang 1 1 1
3 Pappa 1 1 1
4 Maradekaya 1 1 1
5 Kalabbirang 1 1 1
6 Sombalabella 1 1 1
7 Bajeng 1 1 1
8 Sabintang 1 1 1
Jumlah 8 8 8
Sumber : Kecamatan Pattallassang Dalam Angka 2011
Hal. 2 - 75