DOSEN PENGASUH:
HAMZANI, ST,MT
M. FAUZAN, ST.,MT
YUNALIS, ST
A B
Bidang
Proyeksi A’ B’ C’ D’ E’
Peta fotogrametris
Peta radargrametris
Peta vidiografis
Peta satelit
2. Atas dasar skala peta
Peta skala kecil (< 1: 250.000)
Peta skala menengah (1: 50.000 – 1 : 250.000)
Peta skala besar (1 : 5000 – 1 : 50.000)
Peta skala sangan besar / peta teknik (>1:5000)
11
Secara umum, lingkup tugas juru ukur (surveyor) dapat
dibagi menjadi lima bagian, sebagai berikut :
5. PEMANCANGAN/PEMATOKAN
untuk menentukan batas-batas atau pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan.
12
BENTUK BUMI
Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur,
sehingga untuk keperluan analisis dalam surveying,
kita asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap
sebagai permukaan matematik yang mempunyai
bentuk dan ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan
air laut rata-rata dalam keadaan tenang.
13
Permukaan bumi fisis
B’
A’ C’
Ellipsoida Referensi
ELLIPSOIDA BUMI
14
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan diantara titik-titik
dipermukaan bumi, titik-titik tersebut adalah sebagai berikut :
B’
Permukaan bumi fisis
C’
A’
B
C
A
Ellipsoida Referensi
15
Untuk keperluan pemetaan titik-titik A’, B’, dan C’ diproyeksikan
secara orthogonal kepada permukaan ellipsoida referensi
menjadi titik-titik A, B, dan C. Apabila titik-titik A’, B’ dan C’
cukup berdekatan, yaitu terletak dalam suatu wilayah yang
luasnya mempunyai ukuran <55 km, maka permukaan ellipsoida
nya dapat dianggap sebagai bidang datar. Pada keadaan inilah
kegiatan pengukuran dikategorikan pada plane surveying.
Sedangkan apabila titik A’,B’ dan C’ terletak pada ukuran >55
km, permukaan elllipsoidanya dianggap permukaan bola. Pada
keadaan ini kegiatan pengukurannya termasuk ke dalam
geodetic surveying.
16
SISTEM SATUAN UKURAN
• Melaksanakan pengukuran dan kemudian mengerjakan hitungan
dari hasil ukuran adalah tugas juru ukur
• Sistem satuan yang biasa digunakan dalam ilmu ukur tanah, terdiri atas 3 (tiga)
macam sistem ukuran, yakni : Satuan Panjang, Satuan Luas dan Satuan Sudut
A B
O 17
SATUAN PANJANG
Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah, yakni
satuan metrik dan satuan britis. Yang digunakan disini adalah satuan metrik yang
didasarkan pada satuan meter Internasional (meter standar) disimpan di Bereau
Internationale des Poids et Mesures Bretevil dekat Paris
KM MILE’S 1 KM = 1000 M
1 0,6214 1 HM = 100 M
1,6093 1 1 DM = 0,1 M
1 CM = 0,01 M
1 MM = 0,001 M
18
SATUAN LUAS
1 ha = 10000 m2 1 Tumbak = 14 m2
19
SATUAN SUDUT
Terdapat tiga satuan untuk menyatakan
Sudut, yaitu :
1. Cara Seksagesimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 360
bagian, satu bagiannya disebut derajat.
2. Cara Sentisimal, yaitu satu lingkaran dibagi menjadi 400
bagian, satu bagiannya disebut grade.
3. Cara Radian, Satu radian adalah sudut pusat yang
berhadapan dengan bagian busur yang panjangnya sama
dengan jari-jari lingkaran. Karena panjang busur sama
dengan keliling lingkaran sebuah lingkaran yang berhadapan
dengan sudut 360o dan keliling lingkaran 2 p kali jari-jari,
maka : 1 lingkaran = 2 p rad
21
Hubungan antara seksagesimal dan sentisimal
360o = 400g
Maka :
1o = 400/360 = 1,111g
1’ = 400x100/360x 60 = 1,85185cg
1” = 400x100x100/360x60x60 = 3,0864175cc
1g = 360/400 = 0,9o
1cg = 360x60/400x100 = 0,54’
1cc = 360x60x60/400x100x100 = 0,324”
22
CONTOH SOAL
1. Nyatakan 1,86 radian dalam ukuran derajat
Jawab :
1 radian = 57o 17’ 44,81”
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 57o 17’ 44,81”
= 106o 34’ 12,5”
atau
2p radian = 360o
1 radian = 360/2p
Jadi 1,86 radian = 1,86 x 360/2p
= 106o 34’ 12,5”
23
CONTOH SOAL
2. Nyatakan 72 derajat dalam ukuran radian !
Jawab :
2p radian = 360o
24
CONTOH SOAL
3. Nyatakan 56o 18’ 45” ke dalam ukuran sentisimal
Jawab :
= 62g56cg94cc
25
LATIHAN SOAL
1. Nyatakan 131g36cg78cc ke dalam ukuran seksagesimal
26
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Bila kita akan menentukan posisi beberapa buah titik
yang terletak pada suatu garis lurus, maka titik-titik
tersebut dapat ditentukan melalui jarak dari suatu
titik, yang biasa disebut titik nol.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B
27
-5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
A B
- +
.
Karena titik-titik tersebut terletak pada sebelah kiri dan kanan titik 0,
maka kita harus memberi tanda, yakni tanda negatif (-) pada titik-titik
disebelah kiri titik nol dan tanda positif (+) pada titik-titik yang berada
pada sebelah kanan titik nol.
Dari gambar di atas mudah dimengerti bahwa :
Jarak antara titik A dan B adalah 10 satuan, yang diperoleh dari
(+6) – (-4), begitupun juga titik-titik lainnya.
Jarak biasanya dinyatakan dengan notasi “d”.
Perlu diingat untuk hasil suatu jarak ini akan selalu diperoleh harga
yang positif.
28
Untuk menentukan titik-titik yang tidak terletak pada satu garis
lurus, maka cara yang kita gunakan yaitu melalui pertolongan
dua buah garis lurus yang saling tegak lurus, yang biasa disebut
salib sumbu.
D Y+
A Garis yang mendatar dinamakan absis atau
4
1 sumbu X, sedangkan garis yang vertikal
dinamakan ordinat atau sumbu Y.
X- 2 X+
3 B
C
Y-
Y+ 0O
IV I
270o 90O
X- 0 X+
III II
Y- 180o
1. Titik awal adalah titik yang paling awal perlu diketahui, baik dengan
definisi, diberikan ataupun diukur.
2. Titik ikat adalah titik yang bersama-sama membangun kerangka dasar
pemetaan baik secara horizontal maupun vertical, dimana titik-titik ini
tersebar keseluruh daerah pemetaan dengan ketinggian yang setara
3. Titik detil adalah titik yang merupakan wakil dari suatu unsure baik alam
maupun buatan manusia yang ada di lapangan dimana nantinya akan
digambarkan diatas peta. Titik detil harus terikat oleh titik ikat yang
terdekat. Missal: pojok suatu bangunan, tikungan jalan, jembatan, dll.
4. Benchmark (BM) adalah titik tetap yang diketahui ketinggiannya
terhadap suatu bidang referensi tertentu. Bentuk dari BM ini terbuat
dari pilar beton dengan tanda diatas atau disamping sebagai titik
ketinggiannya. Misal : BM,BPN, BM ITS, BM Pemkot, dll.
1. Nol normal adalah permukaan air laut yang berubah
menurut waktu, maka melalui suatu perjanjian dipilih
ketinggian dasar diatas muka laut dengan
menganggap mempunyai tinggi nol (0.000m) yang
dinyatakan sebagai titik diatas pilar beton (BM) yang
dibuat menurut kontruksi yang kuat dan stabil.
2. Jarak datar (AB) adalah jarak yang diukur diatas
permukaan horizontal pengamat ke proyeksi titik
lainnya diatas horizon pengamat tadi.
3. Jarak miring (AB’) adalah jarak yang dikur diatas
permukaan tanahdari satu titik ketitik lainnya tanpa
melihat kemiringan tanahnya.
4. Permukaan air laut rata-rata (MSL) adalah
pengandaian bilamana permukaaniar aut dalam
keadaan diam, permukaan air laut dapat dianggap
sebagai salah satu permukaan datum.
Surveying
• Alat yang digunakan adalah Teodolith, Water pass.
• PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan
posisi suatu titik di permukaan bumi
Plane Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bidang datar, artinya adanya faktor kelengkungan
bumi tidak diperhitungkan
Geodetic Surveying
Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap
sebagai bola, artinya adanya faktor kelengkungan bumi
harus diperhitungkan
Teodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang
digunakan untuk menentukan sudut mendatar
dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai
pada satuan sekon ( detik ).
1,067
1,045
1,010
0,950
0,926
Kontur dalam ilmu ukur tanah
46
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
47
SUDUT JURUSAN
• Sudut Jurusan suatu sisi dihitung dari sumbu Y+ (arah utara) berputar searah
jarum jam sampai titik ybs, harganya 0o - 360o
• Dua sudut jurusan dari dua arah yang berlawanan berselisih 180o Misalnya
aba = aab + 180o atau aba - aab = 180o
U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
aab
- dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A
B
-aac= sudut jurusan dari A ke C
-aab= sudut jurusan dari A ke B
aab -b = sudut mendatar antara dua arah
aac
b
A aac = aab + b
48
C
PERHITUNGAN SUDUT JURUSAN
U
U
aba
B
abc A aab
b
C
Y-
Y+ 0O
IV I
270o 90O
X- 0 X+
III II
Y- 180o
53
CONTOH PERHITUNGAN POLIGON TERBUKA
54
B POLIGON TERTUTUP
TERIKAT SEMPURNA
S1
S3
D
Sa 1 S2 3
A 2
Sc
55
POLIGON TERTUTUP TERIKAT SEMPURNA
Sb C
Sc
Sd D
A Sa
Sf Se
E
F
Poligon Kring adalah poligon yang mempunyai titik awal dan akhir
yang sama pada suatu titik.
Adapun syarat geometris adalah :
1. S Si = (n - 2) 180o ; Jumlah Sudut Luar S Si = (n + 2) 180o
2. S d. Sin a = 0
3. S d. Cos a = 0
57
POLIGON TERTUTUP “KRING”
JURUSAN X Y
6
45o07'18" 99°29'55"
A 54o22'36" 1000 1000
(+) 0o0'1" 99o29'55" 61.14 60.3 -10.09
1 153o02'30" -0.01 1060.29 989.91
(+) 0o0'1" 72o32'26" 75.02 71.56 22.51
2 124o58'12" -0.02 -0.01 1131.83 1012.41
(+) 0o0'1" 17o30'39" 61.06 18.37 58.23
3 110o39'24" -0.01 1150.19 1070.64
(+) 0o0'2" 308o10'05" 68.58 -53.92 42.38
4 160o34'21" -0.02 1096.25 1113.02
(+) 0o0'2" 288o44'28" 40.6 -38.45 13.04
5 69o44'48" -0.01 1057.79 1126.06
(+) 0o0'2" 178o29'18" 66.8 1.76 -66.78
6 226o37'59" -0.01 1059.54 1059.28
(+) 0o0'1" 225o07'18" 84 -59.52 -59.27
A -0.02 -0.01 1000 1000
457.2 58