Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong – gorong dibawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. (Dr. Ir. Suripin, M.Eng.2004) Sedangkan pengertian tentang drainase kota pada dasarnya telah diatur dalam SK menteri PU No. 233 tahun 1987. Menurut SK tersebut, yang dimaksud drainase kota adalah jaringan pembuangan air yang berfungsi mengeringkan bagian-bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik dari hujan lokal maupun luapan sungai melintas di dalam kota.
2.2 Jenis-Jenis dan Pola-Pola Drainase
2.2.1 Jenis-Jenis Drainase A. Menurut Cara Terbentuknya 1. Drainase Alamiah (Natural Drainage) Terbentuk secara alami,tidak ada unsur campur tangan manusia serta tidakterdapat bngunan-bamgunan pelimpah,pasangan batu/beton,gorong-gorong dan lain-lain. 2. Drainase Buatan (Arificial Drainage) Dibentuk berdasarkan analisis ilmu drainase,untuk menentukan debit akibat hujan,kecepatan resapan air dalam tanah dan dimensi saluran serta memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan batu,beton,gorong-gorong,pipa-pipa dan sebagainya
B. Menurut Letak Saluran
Jenis drainase ditinjua berdasarkan dari sistem pengalirannya,dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu: 1. Drainase dengan sistem jaringan Suatu sistem pengeringan atau pengaliran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengalirkan air melalui sistem tata saluran dengan bangunan-bangaunan pelengkapnya. 2. Drainase dengan sistem resapan Sistem pengaliran air yang dilakukan dengan meresapkan air kedalam tanah. Cara resapan ini dilakukanlangsung terhadap genangan air dipermukaan tanah kedalam atau melalui sumuran/saluran resapan. Sistem resapan ini sangat menguntungkan bagi usaha konservasi air.
C. Berdasarkan tujuan / sasaran
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari tujuan pembuatan,dapat dibedakan menjadi : 1. Drainase perkotaan Pengeringan atau pengaliran air dari wilayah perkotaan kesungai yang melintasi wilayah perkotaan tersebut sehinggan wilayah perkotaan tidak digenangi air. 2. Drainase daerah pertanian Pengaliran air didaerah pertanian baik dipersawahan maupun daerah sekitarnya yang bertujuan untuk mencegah kelebihan air agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
3. Drainase Lapangan Terbang
Pengaliran air dikawasan lapangan terbang terutama pada runway (landasan pacu) dan taxiway sehingga kegiatan penerbangan baik takeoff,landing maupun taxing tidak terhambat. Pada lapangan terbang drainase juga bertujuan untuk keselamatan terutama pada saat lading dan take off yang apabila tergenang air dapat mengakibatkan tergelincir pesawat terbang. 4. Drainase jalan raya Pengaliran air dipermukaan jalan yang bertujuan untuk mengindari kerusakan pada badan jalan dan menghindari kecelakaan lalulintas. Drainase jalan raya biasanya berupa saluran dikiri dan kanan jalan sertagorong-gorong yang melintas dibawah badan jalan. 5. Drainase jalan kereta api Pengaliran air disepanjang jalur rel kereta api yang bertujuan untuk mengindari kerusakan pada jalur rel kereta api. 6. Drainase pada tanggul dan dam Pengaliran air didaerah sisi luar tanggul dan dam yang bertujuan untuk mencegah keruntuhan tanggul dan dam akibat erosi rembesan aliran air (piping). 7. Drainase lapangan olahraga Pengaliran air pada suatu lapangan olahraga seperti lapangan bola kaki dan lainnya yang bertujuan agar kegiatan olahraga tidak terganggu meskipun dalam kondisi hujan. 8. Drainase untuk keindahan kota Bagian dari drainase perkotaan,namun pembuatan drainase ini lebih ditunjukan lebih pada sisi estetika seperti tempat rekreasi dan lainnya. 9. Drainase untuk kesehatan lingkungan Bagian dari drainase perkotaan,dimana pengeringan dan pengaliran air bertujuan untuk mencegah genangan yang dapat menimbulkan wabah penyakit.
10. Drainase penambahan areal
Pengaliran pada daerah rawa ataupun laut yang tujuannya sebagai upaya untuk menambah areal.
2.2.2 Pola-Pola Jaringan Drainase
Pada sistem jaringan drainase terdiri dari beberapa saluran yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu pola jaringan. Dari bentuk pola jaringan dapat dibedakan sebagai berikut: a. Pola Siku Suatu pola dimana saluran cabang membentuk siku-siku pada saluran utama .Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit labih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir berada ditengah kota. b. Pola Paralel Suatu pola dimana saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang yang pada bagian akhir saluran cabang dibelokan menuju saluran utama. Pada pola paralel saluran cabang cukup banyak dan pendek-pendek. Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek- pendek,apabila terjadi perkembangan kot,saluran-saluran akan menyesuaikan diri. c. Radial pada daerah berbukit sehingga saluran memencar kesegala arah. d. Jaring-Jaring Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar Saluran Cabang Saluran yang berfungsi sebagai pengumpul debit yang diperoleh dari saluran drainase yang lebih kecil dan akhirnya dibuang kesaluran utama. Saluran Utama Saluran yang berfungsi sebagai pembawa air buangan dari suatu daerah kelokasi pembuangan tanpa harus membahayakan daerah yang lainnya. e. Grid Iron Merupakan pola jaringan drainase di mana sungai terletak dipinggiran kota. Sehingga saluran – saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpul kemudian di alirkan pada sungai.
2.2.3 Bentuk Penampang Saluran
Bentuk-bentuk saluran untuk drainase tidak jauh berbeda dengan saluran irigasi pada umumnya. Dalam perancangan dimensi saluran harus diusahakan dapat membentuk dimensi yang ekonomis,sebaliknya dimensi yang terlalu kecil akan menimbulkan permasalahan karena daya tampung yang tidak memadai. Adapun bentuk-bentuk saluran antara lain: 1. Trapesium ada umumnya ini terbuat dari tanah,akan tetapi tidak menutup kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Saluran ini memerlukan cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang besar. 2. Persegi Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Bentuk saluran ini tidak memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang besar. 3. Segitiga Saluran ini sangat jarang digunakan tetap mungkin digunakan dalam kondisi tertentu. Berfungsi menampung dan menyalurkan limpasan air hujan untuk debit yang kecil. 4. Setengah Lingkaran Saluran ini terbuat dari pasangan batu atau dari beton dengan cetakan yang telah tersedia. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang besar.
Gambar 2.1 Bentuk - bentuk umum saluran terbuka dan fungsinya
2.2.4 Drainase Berdasarkan Kontruksinya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari kontruksinya,dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu: 1. Drainase saluran terbuka Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnya terpengaruh dengan udara luar (atmosfer). Drainase saluran terbuka biasanya mempunyai mempunyai luasan yang cukup dan digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air limbah yang tidak membahayakan kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu keindahan.
2. Drainase saluran tertutup
Drainase saluran tertutup adalah sistem saluran yang permukaan airnya tidak terpengaruh dengan udara luar (atmosfir). Saluran drainase tertutup sering digunakan untuk mengalirkan air limbah atau air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan dan mengganggu keindahan. 2.2.5 Drainase berdasarkan tata letaknya Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari tata letaknya,dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu: 1. Drainase permukaan tanah (surface drainage) Drainase permukaan tanah adalah sistem drainase yang salurannya berada diatas permukaan tanah yang pengaliran air terjadi karena adanaya beda tinggi permukaan saluran (slope) 2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage) Drainase bawah permukaan tanah adalah sistem drainase yang mengalirkan dibawah tanah(ditanam)biasanya karena sisi artistik atau pada suatu areal yang tidak memungkinkan untuk mengalirkan air diatas permukaan tanah seperti pada lapangan olahraga,lapangan terbang,taman dan lainnya.
2.2..6 Drainase berdasarkan fungsinya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari fungsinya,dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu: 1. Drainase single purpose Drainase single purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan,misalnya air hujan atau air limbah atau lainnya. 2. Drainase multi purpose Drainase multi purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirkan lebih dari satu air buangan baik secara bercampur maupun bergantian,misalnya campuran air hujan dan limbah.