Oleh
E1C108004
JURUSAN DESAIN
PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui bahwa sejak zaman dahulu manusia telah mengenal
ilmu ukur tanah, baik itu dengan nama satu jengkal, satu depah, satu tombak, satu
langkah, satu kaki, dan lain-lain. Untuk itu apabila manusia bepergian biasanya
ilmu ini dilestarikan oleh bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis. Pada
abad ke-13, Von Piso dalam karyanya yang berjudul “Patricia Geometria”
dipakai pada masa itu. Alat ini berbentuk lingkaran logam dengan penunjuk
berputar dipusatnya, yang dipegang oleh cincin diatasnya dan batang silang (cross
perbandingan sudut.
maka ilmu ukur tanah mengalami perkembangan pula hingga ditemukannya alat
yang disebut waterpass dan theodolit, yang sangat membantu manusia sampai
sekarang. Ilmu ukur tanah bisa juga kita gunakan diberbagai bidang misalnya
BAB II
ILMU UKUR TANAH DAN APLIKASINYA
a. Pengertian
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
Peta merupakan salah satu hasil dari Geologi praktis dibut melalui tiga
tahap, yakni :
bumi (surveying)
Atau secara umum ada tiga tahapan dalam proses pembuatan peta : yakni
Pada tahap pengukuran (pengambilan data) terdapat tiga faktor yang paling
menetukan dan akan mempengaruhi ketelitian hasil ukur, yaitu kestabilan alat
ukur, ketrampilan pengukur itu sendiri serta keadaan/kondisi alam pada saat
data hasil ukuran juga terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan, seperti reduksi
hasil ukuran (penyimpangan yang terjadi pada tahap pengukuran), proses hitungan
(permukaan yang tidak tentu/model matematis yang rumit) serta pemilihan jenis
analisa hasil pengukuran tersebut. Tahap penggambaran juga ada tiga hal yang
perlu diperhatikan, yaitu distorsi pada sistem proyeksi, skala peta dan simbol-
yng diukur. Titik-titik dimuka bumi yang diukur, dibagi dalam dua :
yang terbuat dari kayu atau beton) yang dipasang dengan kerapatan tertentu
detail
✓ Titik-titik detail :yakni titik-titik yang telah ada di lapangan seperti titik-
bangunan dll.
Mengingat bahwa permukaan bumi fisis sangat tidak beraturan, yang tentunya
bumi yang tidak beraturan diganti dengan bidang yang teratur, yakni bidang yang
mempunyai bentuk dan ukuran mendekati permukaan air laut rata-rata. Bidang
teratur tersebut adalah ellips putar (ellipsoida). Setelah data ukuran dihitung pada
keadaan bumi dari permukaan bumi yang tidak beraturan dan melengkung ke atas
terbesar < 100 km, dapat dianggap sebagai sebagian permukaan sebuah bola
dengan jari-jari tertentu, dan bila luasnya mempunyai ukuran tidak lebih 55 km,
1. Ukuran
▪ Panjang
standar yang disimpan di Bereau Internationale des Poids et Mesures Breteuil dekat
paris. Panjang meter standar itu ada sepersepuluh juta panjang meridian bumi dan
merupakan jarak antara dua garis pada kedua ujung meter standar.
▪ Luas
Ukuran luas yang digunakan pada ilmu ukur tanah adalah 1 m2; 1 a
▪ Sudut
Dasar untuk menyatakan besarnya sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam
360 bagian yang dinamakan derajat, sehingga satu kuadran ada 90 derajat. Satu
derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60 sekon
(1˚=60’=60”).
kuadran mempunyai 100 bagian yang dinamakan grade. Satu grade dibagi lagi
dalam 100 centigrade dan 1 centigrade dibagi lagi dalam 100 centi-centigrade(1
g=100c;1c=100cc).
o Bila harus menentukan tempat beberapa titik dan titik-titik itu semuanya
letak diatas garis lurus , maka tempat titik-titik itu dapat dinyatakan dengan jarak
dari suatu titik yang letak diatas garis lurus itu pula. Titik yang diambil sebagai
B(-50) 0 A(+60)
maka titik A jaraknya +60 m dari titik nol, titik B jaraknya -40 m dari tiik nol.
o Menggunakan suatu titik P yang tentu dan garis lurus PQ yang tidak tentu.
Skala peta adalah perbandingan antara suatu jarak di atas peta dan jarak
Misalnya untuk skala 1:25.000 adalah 1 km=4 cm, maka dinamakan : peta 4 cm.
Peta adalah penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan
antara berbagai perwujudan yang diwakili. Peta (geodesi) adalah gambaran dari
permukaan buni dalam skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar melalui
sistem proyeksi.
pelayaran,dll
Untuk mendapat jarak mendatar dari jarak miring yang diukur diperlukan
sudut miring dari lapangan. Sudut miring ini dapat ditentukan dengan alat
pengukur sudut miring, seperti macam pertama yang sederhana dan kedua
menggunakan teropong.
b. Pengukuran
1. Klasifikasi pengukuran
patok-patok dari kayu, pilar beton atau baut besi/kuningan yang ditanam pada
bangunan permanen.
- sebagai titik pengikat (titik referensi), yakni untuk menentukan koordinat titik-
titik lainnya
maka disebut titik kerangka dasar pemetaan, yang dalam tujuan praktisnya dibagi
atas titik kerangka dasar horizontal dan titik kerangka dasar vertikal.
Titik-titik kerangka dasar diukur dengan cara dan ketelitian yang berbeda,
tertentu. Untuk titik-titik kerangka dasar horizontal, sistem tertentu. Untuk titik-
ada keterangan lain umumnya dinyatakan terhadap muka air laut rata-rata. Atau
dapat dinyatakan secara relatif. Atau dapat pula dinyatakan secara relatif artinya
dinyatakan terhadap satu titik yang ditetapkan tingginya sama dengan nol, disebut
3. Cara pengukuran
Pengukuran dengan pengukur jarak dan alat pembuat sudut siku-siku dibagi
dalam dua cara : cara dengan koordinat tegak lurus(sudut siku-siku) dan cara
pekarangan, ladang, sawah, dan sebagainya.batas ini dapat berupa dinding, selokan
gedung itu pada garis ukur.titik-titik lainnya ditentukan dengan pengukuran jarak.
Dari hasil pengukuran harus dibuat sketsa dengan skala cukup besar yang
disesuaikan dengan besar kecilnya daerah yang diukur. Pada sketsa harus ditulis
semua garis ukur dan semua angka ukuran. Sketsa ini dibuat di atas kertas tebal
dinamakan theodolit. Alat pengukur sudut ini dibagi dalam 3 bagian, bagian
bawah, tengah dan atas. Berhubung cara pengukuran, jadi pula dengan
repetisi.
azimuth dengan BTM. Karena itu hasil pengukuran poligon dengan theodolit lebih
teliti daripada pengukuan poligon dengan BTM . Poligon yang diukur dengan BTM
ternyata cukup teliti untuk maksud pembuatan peta dari suatu daerah dengan uuran
1) Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif tau
daerah.
penentuan tempat titik-titik, skala dan peta, alat-alat pengukur jarak, alat-alat
4) Pengukuran dengan pengukur jarak dan alat pembuat sudut siku-siku dibagi
dalam dua cara : cara dengan koordinat tegak lurus(sudut siku-siku) dan cara
dengan mengikat pada garis-garis ukur. Dari hasil pengukuran harus dibuat
sketsa dengan skala cukup besar yang disesuaikan dengan besar kecilnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Sejarah Ilmu Ukur Tanah. http://lab-iut-ft-
umi.blogspot.com/2010/04/sejarah-dan-cabang- keilmuan- ilmu-ukur-
html. Diakses pada tanggal 24 September 2010.
Frick, Heinz. 1984. Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Penerbit Kanisius.
Wahyudi, Noor. 2006. Ilmu Ukur Tanah Lab. Dasar Ukur Tanah Teknik Sipil.
Banjarbaru.