Anda di halaman 1dari 45

SURVEI DAN

PEMETAAN
(TS 1203)
Revy Safitri
Reza Arlianda
Muhammad Fahri
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Bangka Belitung
Tujuan dan pengaplikasian Survey
Secara Umum Tujuan Survey Pemetaan itu apa?
Adalah mengukur atau menakar keadaan bumi,
kawasan, wilayah dan area, sebuah proses pencarian
informasi. Mulai dari keadaan bentuk tanah, fitur
alami dan buatan manusia, digambarkan ke dalam
sebuah peta, dengan perbandingan skala antara
gambar dan aktual.
Apa saja, tujuan survey pemetaan?
Secara umum, tujuan survey dan pemetaan adalah menerapkan bagaimana cara:

▪ Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi.


▪ Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas
atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata-rata
/ Mean Sea Level (MSL).
▪ Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta benda-benda yang
ada dipermukaan tanah tersebut.
▪ Menentukan panjang, arah/ sudut, dan koordinat suatu titik (posisi) dari titik lain
yang terdapat pada permukaan bumi, dan menghitung luas daerah yang telah
dibatasi suatu areal tertentu.
Manfaat penting data survey pemetaan
Adalah untuk merangkum informasi di lapangan, dapat
digunakan oleh team ahli ; Teknik Sipil dan Perencana
Arsitektur. Sebagai bahan acuan, info ketinggian dan Batasan
area desain. Juga untuk kepentingan lainnya.

Yang Dihasilkan Dari Pekerjaan Survey Pemetaan,


adalah tarikan garis- antar titik, Batasan wilayah atau area, garis kontur
atau informasi ketinggian tanah
Pengaplikasian Surveying dalam kehidupan sehari-hari
Ilmu pengetahuan “surveying “ dan “pengukuran” mencakup aspek-aspek: Matematika,
Geografi, Mekanika, Meteorlogi, Statistik, geofisika dan disiplin ilmu pengetahuan lainnya.

Aplikasi surveying dalam bidang kehidupan antara lain:


▪ Memetakan bumi diatas dan dibawah laut
▪ Peta navigasi untuk penerbangan
▪ Menetapkan batas pemilikan pribadi maupun batas negara
▪ Mengembangkan data penyimpangan tentang tata guna lahan dan sumber daya alam
▪ Menentukan data penyimpangan tentang tata guna lahan dan sumber daya alam
▪ Menentukan data yang akurat tentang ukuran, bentuk, gaya berat, dan medan magnet bumi.
Tahapan Survey
TAHAPAN SURVEY PEMETAAN
▪ Preparing” Atau persiapan dokumen rencana
▪ Peralatan survey, Aksesoris dan pengecekan kalibrasi dan kolimasi manual.
▪ Persiapan peralatan safety beserta pendukung
▪ Mobilisasi/ mobilization.
▪ “Site-Preparation” atau persiapan lapangan (basecamp, material)
▪ Pemasangan titik kontrol / benchmark
▪ Pengukuran dan pengamatan
▪ Penghitungan jaringan kontrol geodetik atau post-processing.
▪ Traverse survey atau poligon, pemasangan kerangka acuan
▪ Pemetaan Kontur, Fitur-fitur seperti saluran, jalan dan tiang listrik
▪ Demobilisasi / Demobilization
▪ Laporan Akhir Teks dan “drawings” (Cross section, long section, layout, informasi koordinat dan elevasi benchmark.

Pentingnya tujuan Survey pemetaan dan topografi, sangat berpengaruh terhadap produk jasa. Hal penting ini,
menjadi acuan dalam memilih jasa survey di Indonesia.
Sejarah Survey
Sejarah Surveying
Zaman Mesir Kuno (Kurang lebih 1400 SM)
▪ Sesortis melakukan pekerjaan pemetaan tanah untuk keperluan perpajakan
tanah atau yang ini dikenal dengan kadaster.
▪ Kadaster atau yang lebih dikenal dengan pertanahan adalah sebuah sistem
administrasi informasi persil tanah yang berisi kepentingan-kepentingan atas
tanah, yaitu hak, batasan, dan tanggung jawab dalam bentuk uraian geometrik
dan daftar-daftar di suatu pemerintahan

Peta Alat yang Digunakan


Kadaster
Sejarah Surveying
Zaman Yunani Kuno (120 SM)

Para pemikir mengembangkan ilmu ukur (geometri), Heron membuat beberapa


risalah untuk kepentingan juru ukur, termasuk Dioptra, yaitu metode mengukur
sebidang lapangan dengan alat diopter yang kemudian menjadi cikal bakal
theodolite sederhana.
A

B
C

Dioptra/ Diopter
Sejarah Surveying
Zaman Romawi(Kurang Lebih 1M)

Kemampuan romawi ditunjukan dengan hasil rekayasa dibidang konstruksi di seluruh


kekaisaran salah satu tokoh penting adalah Frontinus. Peralatan yang berkembang
misalnya gromma dan crobates merupakan nivo untuk mendatarkan sudut.

Crobates
Groma Link Survey Jaman Romawi
https://www.youtube.com/watch?v=rE21igwQYd4
Sejarah Surveying
Peradaban Yunani dan Romawi (abad 13-14 M)

Selama berabad-abad dilestarikan oleh orang arab dalam bidang geometri praktis. Baru
pada abad 13 dan 14 m ilmu ukur tanah maju pesat, banyak penulis diantaranya Von piso
menulis practical geometri (ilmu ukur tanah) dan liber Quadratrom (pembagian kudran) dsb.
Instrumen yang diciptakan pada zaman ini diantara lain astrolabe ( untuk pengamatan
posisi matahari dan planet dan cross staff ( pengukur jarak dengan perbandingan sudut.
Sejarah Surveying
▪ Kemajuan dalam bidang ilmu ukur geometri dikembangkan oleh bangsa arab
dengan diciptakannya geometric square, yang digunakan dalam pengukuran untuk
menentukan sudut cotangen dan tangen, mengukur jarak dan sebagai alat leveling.
▪ Selain itu juga dikembangan system kuadran oleh bangsa arab terhadap penemuan
astrolab sebelumnya sehingga observasi lebih akurat untuk bidang astronomi.
Sejarah Surveying
▪ Prototipe dari theodolite modern dan transit dibuat pada tahun 1512 oleh martin waldseemuller.
▪ Alat ini terdiri dari dua alat utama untuk mengukur sudut horizontal dan sudut vertical
▪ Kata theodolit diambil dari Bahasa latin yaitu, theo-delitus yang artinya dapat dilihat atau melihat dengan
penuh perhatian.

Abad 18-19 M
• Seni pengukuran tanah maju lebih pesat karena kebutuhan peta-peta semakin
dirasakan terutama inggris dan perancis mengembangkan pengukuran geodesi
dengan triangulasi teliti. The Us Coast dan geodetic survey, Amerika serikat
melakukan pengukuran hidrografidan menetapkan titik control nasional.
• Setelah perang dunia 1 dan ke 2 pengukuran tanah bekermbang sejalan dengan
perkembangan teknologi modern baik dalam pengumpulan data maupun
pengelolahannya. Peralatan konvensional digantikan dengan peralatan otomatis
polimetrum of
dan elektronik begitu juga dalam pengelolahan dan penyajian telah berkembang
metoda komputerisasi.
waldseemuller
Jenis-jenis pengukuran
Jenis Pengukuran berdasarkan cara dan alat
▪ Pengukuran triangulasi, salah satu cara penentuan posisi
horizontal banyak titik dimana satu dengan lainnya
dihubungkan sehingga membentuk rangkaian segitiga atau
jaringan segitiga dimana pada setiap segitiga dilakukan
hanya pengukuran sudut dan salah satu sisi segitiga
jaraknya harus diketahui.

▪ Pengukuran trilaterasi, salah satu cara penentuan posisi


horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya
dihubungkan sehingga membentuk rangkaian segitiga atau
jaring segitiga dimana pada setiap segitiga dilakukan
hanya pengukuran jarak.
Jenis Pengukuran berdasarkan cara dan alat
▪ Pengukuran polygon, merupakan salah satu
pengukuran dan pemetaan kerangka dasar
horizontal yang bertujuan untuk memperoleh
koordinat planemetris (X,Y) titik-titik pengukuran,
diklasifikasikan menjadi polygon terbuka dan
polygon tertutup

▪ Pengukuran offset, merupakan pengukuran untuk


menentukan suatu objek/bangunan terhadap suatu
refrensi yang disebut basis pengukuran, biasanya
banyak digunakan untuk stake out proyek jalan.
Jenis Pengukuran berdasarkan cara dan alat
▪ Pengukuran tachymetri, merupakan suatu
metode pengukuran secara cepat untuk
menentukan jarak horizontal kesebuah titik dan
elevasi ke titik tersebut.
Pengukuran Tachymetri

▪ Pengukuran meja lapangan (plane table),


pengukuran yang perhitungan dan
penggambarannya langsung dilakukan seketika
dilapangan.
Pengukuran Plane Table
Jenis Pengukuran berdasarkan cara dan alat
▪ Remote sensing, pengukuran untuk
memperoleh informasi tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data
yang diperoleh dengan menggunakan
satelit.
Remote Sensing Proses
▪ GPS, pada dasarnya dilakukan dengan
pengukuran jarak secara Bersama-sama
kebeberapa satelit (yang koordinatnya telah
diketahui).

Pengukuran Dengan Satelit


Jenis Pengukuran berdasarkan cara dan alat
▪ Fotogrametris, merupakan seni, ilmu dan teknologi perolehan
informasi tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses
perekaman, pengukuran dan penafsiran foto udara.
Sistem Proyeksi
Bentuk Bumi
Permukaan bumi secara fisik sangatlah tidak teratur,
sehingga untuk keperluan analisis dalam surveying, kita
asumsikan bahwa permukaan bumi dianggap sebagai
permukaan matematik yang mempunyai bentuk dan
ukuran mendekati geoid, yaitu permukaan air laut rata-
rata (MSL = mean sea level) dalam keadaan tenang.

Menurut ahli geologi, secara umum geoid tersebut lebih


mendekati bentuk permukaan sebuah ellipsoid (ellips
putar).
Untuk memindahkan keadaan permukaan bumi ke
peta diperlukan bidang perantara, yaitu:
▪ Bidang elipsoid, untuk luas area ≥ 55.000km².
▪ Bidang bulatan, untuk luas dengan ukuran terbesar
≤ 100km².
▪ Bidang datar, untuk luas dengan ukuran terbesar ≤
55km².
Sistem Koordinat Geografis
Proyeksi Peta
Model Bumi
▪ Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan
antara posisi titik-titik di permukaan bumi dan di atas peta. Sistem
proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi
disebut proyeksi azimutal, yang menggunakan bidang kerucut disebut
proyeksi kronik, dan yang menggunakan bidang silinder disebut
proyeksi merkator.

▪ Pemilihan sistem proyeksi dipengaruhi oleh lokasi dan bentuk


daerah yang dipetakan, tujuan pemetaan, unsur yang
dipertahankan, tingkat kesulitan perhitungan, dan keterkaitan dengan
sistem pemetaan nasional. Pada daerah yang relatif sempit maka
permukaan bumi dianggap sebagai bidang datar, sehingga
penggambaran hasil pengukuran tidak perlu menggunakan sistem
proyeksi peta.
Sistem Proyeksi Polyeder

Proyeksi Polyeder merupakan sistem proyeksi kerucut, normal, tangent dan konform. Proyeksi ini digunakan
untuk wilayah (negara) yang berlokasi pada lintang-lintang tertentu.
Sistem Proyeksi Azimuthahl normal, miring dan transversal

Proyeksi ini biasanya digunakan untuk wilayah kutub (selatan maupun utara)
Sistem Proyeksi UTM (silinder)

UTM merupakan sistem proyeksi silinder, konform, secant, tranversal


Indonesia Menganut system proyeksi tansverse Mercator (TM 6 o) Dengan system
koordinat UTM (universal Tranvers Mercator)
Sistem Proyeksi UTM

Dalam Sistem UTM dikenal adanya system pembagian zona koordinat. Setiap Zona
mempunyai lebar 6o sepanjang garis bujur.

Bangka masuk ke UTM zona 48


Sistem Proyeksi UTM digunakan dalam sistem koordinat nasional.
Zone Proyeksi UTM
UTM Indonesia
TUGAS UNTUK MINGGU ke 3-4
Tugas Individu
Kirim ke email dwi-zulkia@ubb.ac.id

Jelaskan Secara Rinci tentang :


1. Proyeksi Lambert
2. Proyeksi Mercator dan
3. Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)
Pertanyaan dan Diskusi
M. Arasyid
Minggu lalu kita belajar tentang apa saja yg dilakukan saat survey, jenis2 peta,
permasalahan2 ketika melakukan pemetaan

Ozora
Langkah2 survey: persiapan, melihat lokasi yg akan disurvey, mempersiapkan alat, menghitung waktu,
mempersiapkan transportasi, melakukan survey, ngumpulin data, kalkulasi, mempresentasikan

M. Risky
Bayaran tergantung dari jarak. Kira-kira diatas 5 juta dan 10 juta

M. Raffi
Bayaran gaji surveyor 3.470.000;
Asadi
Sondir boring: untuk ngambil sampel tanah, sampelnya minimal kedalaman 1 meter. Diuji di
lab

Bung - Relang
Sistem kordinat adalah sistem untuk menentukan suatu lokasi dengan menggunakan garis
lintang dan garis bujur.

Ozora
Menentukan bujur di greenwhich, lintangnya equator

Rizky Akmal
Keren
Ana Safitri
KPU. kalau mau mengukur beda tinggi setiap wilayah

Dendra Kusuma
Akibat dari salah memilih acuan proyeksi peta

M rapri
Dampak dari efek rumah kaca saat daratan terendam air. Dibangun rumah lalu bagaimana? Kalau lahan
kosong lalu berubah jadi lahan sawit. Biayanya berapa? Peta jaman dulu gimana? Kan belum ada gmap?

Dahlia
Apa yg cocok untuk wilayah equator? Bedanya kerucut sama silinder?
Triadi Gunawan
Indonesia ada ditengah2, kalau pakai sudut segitiga susah. Akan silinder.

Meiho
Surveyor: pertanggung jawaban hasil kerja surveyor itu seperti apa? Jika tidak valid sangsinya apa?
- data surveyor itu bagaimana pertanggungjawabannya dalam berapa tahun kedepan?

Ozora
Surveyor swasta, kalau pakai remote sensing gimana?

Anda mungkin juga menyukai