Anda di halaman 1dari 32

P-02

DASAR ILMU UKUR DAN


PEMETAAN

Nurgiantoro, S.T., M.T.

MK: PERPETAAN – PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN UHO


Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami keseluruhan
rangkaian dalam kegiatan survei dan pengukuran.
2. Mahasiswa mampu memahami klasifikasi
pengukuran secara umum dan secara khusus
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Surveying is defined in the 1978 by a joint committee of the


ASCE (The American Society and Civil Engineers) and ACSM
(Assosiation Congress Surveying and Mapping) as :

“ The science and the art of making all essential measurements in


space to determine the relative positions and points and/or physical
and cultural details above, on, or beneath the earth’s surface and to
depict them in usable form, or to establish the position of points
and/or details. Also the actual making of a survey and recording
and/or delineation of dimentions and details for subsequent use
(Brinker & Minnick, 1993)”
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Definition of Surveying:

"Ilmu dan seni dalam membuat pengukuran suatu ruang untuk


menentukan posisi dan titik relatif dan/atau detail fisik dan budaya
yang berada diatas atau di bawah permukaan bumi dan
menggambarkannya untuk penggunaan tertentu. Serta, membuat
ukuran aktual, pencatatan atau penggambaran dimensi dan detail
untuk penggunaan selanjutnya (Brinker & Minnick, 1993) ”
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Definisi Pengukuran (Surveying) :


• Seni penentuan posisi relatif pada, di atas, atau di
bawah permukaan bumi, berkenaan dengan
pengukuran jarak-jarak, sudut-sudut, arah-arah baik
vertical maupun horizontal.
• Suatu disiplin ilmu yang mencakup semua metode
mengukur, memproses, dan meyebarluaskan
informasi mengenai bentuk fisik bumi dan
lingkungannya.
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Pentingnya ilmu pengukuran : hasil-hasil pengukuran dewasa ini


dipakai untuk →
1. Memetakan bumi di atas dan dibawah permukaan laut,
2. Menyiapkan peta-peta navigasi untuk di udara, darat dan
laut,
3. Mengembangkan bank data informasi tata guna tanah, dan
SDA dalam membantu pengelolaan lingkungan hidup
4. Menentukan fakta-fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat,
dan medan magnet bumi
5. Mempersiapkan peta-peta bulan dan planet-planet
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Secara umum tugas juru-ukur (surveyor), antara lain:


• Analisa penelitian dan pengambilan keputusan; pemilihan
metode pengukuran, peralatan
• Pekerjaan lapangan atau pengumpulan data; melaksanakan
pengukuran dan pencatatan data di lapangan.
• Menghitung atau melakukan pemrosesan data; menghitung
letak, luas, volume berdasarkan data
• Pemetaan atau penyajian data; peta, baik numeric maupun hasil
komputerisasi.
Sejarah pengukuran

 Ilmu pengukuran zaman dahulu dimulai saat era zaman babilonia sekitar
±3000 tahun SM. Dimana batas batu digunakan untuk menandai
properties di lembah tigris dan sungai Euphrates.
 2000 tahun SM di Mesir lembah sungai Nil akibat banjir seringkali
menghanyutkan dan menggeser batas batu tersebut, saat dibangun
bendungan Aswan di Sungai Nil muncullah pengukur pengukur (surveyor)
kuno jaman dahulu.
 Diabad kedua era Christiani, Ptolemy memberi istilah garis lintang dan
garis bujur.
 Diduga sekitar Tahun 1440 dibuat peta Vinland. Peta daratan Islandia,
Greenland yang disebut Vinland yang mewakili daratan Amerika Utara.
 Tahun 1594, Mercator menyusun proyeksi-peta yang akurat secara
system geometris
Sejarah pengukuran

 Di Amerika Serikat, Pada 1803, Lewis dan Clark mensurvei negara


di sepanjang Sungai Missouri dan barat ke Samudra Pasifik.
Hassler dan Blunt memimpin di bagian pesisir di tahun 1850-an;
 Survey The Powell, Fremont, Hayden, King, dan Wheeler tahun
1860-an membuka pengembangan Amerika Barat. Termasuk
perkembangan signifikan dalam survey photogrammetry, terjadi
pada 1920-an dan hingga kini.
 Tahun 1960 membawa awal eksplorasi ruang angkasa, mendarat
di bulan, hingga berbagai satelit yang berkontribusi terhadap
penyediaan data data.
Sejarah pengukuran

 Instrument pengukuran masa lalu :


1. Groma
2. Circumferentor
3. Teleskop (ditemukan oleh Lipershey, Tahun 1607)
4. Vernier, (ditemukan oleh Pierre Vernier, Tahun 1631)
5. Transit (ditemukan oleh Draper and Young, Tahun1690)
6. Teodolit (ditemukan oleh Roemer, seorang astronom Denmark
Tahun1830)
Instrument masa lalu

Groma

Circumferentor

Theodolit
Surveying Field Notes dalam Dasar-Dasar
Pengukuran
Five primary features are considered in surveying activity
(field notes):
• Accuracy; faktor terpenting dalam semua prosedur survei
(factor kesalahannya mendekati nol)
• Composition; menggunakan bentuk pencatatan yang sesuai
seperti judul kolom, sketsa, deskripsi tanpa crowding,
kelengkapan dan keterbacaan.
• Completeness; satu pengukuran yang hilang dapat
membatalkan seluruh rangkaian catatan dan menunda
komputasi atau perencanaan. Catatan pengukuran harus
ditinjau dengan cermat.
• Clarity; pentingnya merencanakan prosedur lapangan yang
logis (Pengukuran, deskripsi, dan sketsa tanpa crowding)
• Legibility; catatan harus dapat diuraikan dan dipahami oleh
semua pengguna, termasuk orang yang belum mengunjungi
daerah survey.
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Basic points are listed as practical guides for notekeepers


(Brinker, 1995) :
1. Tuliskan nama, alamat, dan nomor telepon pemilik buku
lapangan dengan tinta jelas di sampul depan dan dalam.
(Nyatakan akan dibayarkan untuk pengembalian buku yang
hilang)
2. Beri nomor semua halaman sebelum penggunaan pertama
buku lapangan. Halaman kiri dan kanan dipasangkan dan
berbagi nomor yang sama
3. Gunakan sistem huruf (font) untuk kejelasan, kecepatan, dan
kesederhanaan. Jangan mencampur huruf besar dan kecil.
Huruf besar dan huruf besar harus disediakan untuk fitur yang
lebih penting
4. Gunakan pensil 3-H atau lebih keras; jaga agar tetap tajam,
tahan.
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ukur

Basic points, some previously mentioned, are listed as practical guides


for notekeepers:
5. Mulai pekerjaan hari baru di halaman baru. Untuk beberapa proyek di
mana sketsa rumit yang besar harus diperluas.
6. Selalu catat pengukuran segera di buku lapangan -bukan di atas kertas
bekas untuk kemudian disalin untuk memperbaiki penampilan. Buku-buku
lapangan "Rite in the Rain" sekarang memiliki kertas tahan air yang
dirancang khusus untuk menerima catatan lapangan dalam cuaca basah atau
lembab, bahkan selama badai hujan!
7. Bawa beberapa alat ukur praktis seperti (mistar, busur derajat kecil, atau
timbangan)
Pengantar Dasar-
Dasar Ilmu Ukur

Example Basic Note Form(field notes):


Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran (surveying) secara


umum:
• Pengukuran tanah datar (plane’ surveying;
bidang datar harisontal) dengan luas
cakupan pengukuran maksimum 37 km 37
km, rupa bumi dianggap sebagai bidang
datar.
• Pengukuran geodetik (geodetic surveying;
bidang lengkung yang ukurannya
mendekati bumi,dengan ketelitian cukup
tinggi) dengan luas cakupan pengukuran
lebih dari 37 km x 37 km dimana rupa
muka bumi merupakan permukaan
lengkung.
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara khusus:


• Pengukuran titik control; menetapkan titik jaringan horizontal
dan vertical yang berguna sebagai kerangka acuan untuk
pengukuran lain.
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara


khusus:
• Pengukuran topografik;

menentukan lokasi ciri-ciri alamiah


dan buatan serta elevasi yang
dipakai dalam pembuatan peta
• Pengukuran persil, batas dan

kadastral; pengukuran tertutup


untuk menetapkan garis-garis dan
sudut batas kepemilikan
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara khusus:


• Pengukuran hidrografik; menentukan garis pantai, kedalaman
danau, sungai dan laut, bendungan dan massa air lainnya.
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara


khusus:
• Pengukuran lalu-lintas;

dilaksanakan untuk merencanakan,


merancang dan membangun jalan,
jalur pipa dan proyek-proyek
memanjang lainnya.

• Pengukuran konstruksi; yang


dilaksanakan ketika konstruksi
sementara berjalan
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara khusus:


• Pengukuran purna-rancang (as built
surveys); menentukan pekerjaan
rekayasa perancangan yang tepat,
kemudian memberikan verifikasi
terhadap perubahan rancangan yang
ada.
• Pengukuran tambang; dilaksanakan
diatas dan dibawah tanah untuk
pedoman penggalian terowongan dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pertambangan
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara


khusus:
• Pengukuran matahari (solar

surveys); memetakan batas


properti / penghalang menurut
sudut matahari ,dan memenuhi
persyaratan lain dari zonasi
Pengukuran optic; suatu
pengukuran dengan ketelitian
sangat tinggi, dengan toleransi
kesalahan yang kecil, biasanya
dilakukan di pabrik-pabrik.
Klasifikasi Pengukuran

Klasifikasi pengukuran secara khusus:


• Pengukuran terestris; pengukuran yang dilaksanakan
dengan peralatan yang berpangkal di tanah, seperti pita
ukur, alat ukur jarak elektronik, alat sipat datar, dan
teodolit.
• Fotogrametrik (survei udara); menggunakan kamera dan
pengindera (sensor) lainnya yang dibawa dalam pesawat
terbang untuk memperoleh data dan keperluan studi
pemetaan.
Instrument Pengukuran

Alat ukur jarak :


1. Meteran
2. Mistar
3. Rambu ukur
Alat ukur sudut
1. Kompas
2. Teodolit
Instrumen Pengukuran

 Teodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca
bisa sampai satuan detik. Dalam pekerjaan ukur tanah teodolit
sering digunakan dalam pengukuran-pengukuran polygon,
pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Berdasarkan
teknologi yang digunakan, teodolit dibagi menjadi:
1. Teodolit analog
2. Teodolit digital
Jaring Titik-Titik Kontrol untuk Pemetaan
sebaran titik kontrol geodesi horizontal, vertikal dan gaya berat yang
terhubung satu sama lain dalam satu kerangka referensi
Sistem Referensi Geospasial Indonesia
Referensi
• ASCE Manual No. 34,' Definitions of Surveying and Associated Terms. NY, NY 1984.
ACSM and ASCE.
• R. C. Brinker, B. A Barry, and R. Minnick. 1981. Noteforms for Surveying
Measurements, 2nd ed. Rancho Cordova: Landmark Enterprises, CA, pp. 12, 14.
• T. Donahue. 1986. Measuring the productivity of data collectors and total stations.
p.o.B. Magazine 11(2), 85.
• MCLEAN, J. E., JR. 1981 Choosing an EDM data collector. P.O.B. Magazine 7(1), 36.
• KAVANAGH, S. j., and G. BIRD. 1992 Surveying Principles and Applications, 3rd ed.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
• WOLF, P. R. AND R. C. BRINKER. 1994 Elementary Surveying, 9th ed. New York:
Harper Collins.
Terima Kasih, sampai
berjumpa lagi di pertemuan
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai