Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, terhadap suatu standar atau satuan ukur. Ada beberapa macam pengukuran antara lain ada, pengukuran jarak, pengukuran sudut, pengukuran azimuth (sudut utama), pengukuran ketinggian, dan pengukuran posisi absolut (lintang dan bujur). Kegiatan awal yang dilakukan sebelum pembangunan proyek insfrastruktur adalah penentuan titik-titik as bangunan. Sehingga dilakukannya aktifitas pengukuran untuk menetapkan titik-titik as tersebut. Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari metoda atau cara melakukan pengukuran obyek/unsur di permukaan bumi, baik dalam arah horisontal maupun vertikal dalam rangka menentukan kepastian letak/posisi relatif dari obyek tersebut dan menyajikan informasi tersebut pada suatu bidang proyeksi/bidang datar dengan menggunakan skala dan aturan tertentu. Pengukuran tanah merupakan bagian terpenting sebelum dilakukannya proses pembangunan. Pengukuran tanah biasanya dilakukan sebelum kontraktor melaksanakan pembangunan seperti pekerjaan proyek irigasi dan bangunan air, konstruksi jalan dan jembatan, terowongan, saluran drainase perkotaan, pengembangan wilayah kota, pembangunan gedung dan lain-lain. Berdasarkan atas keperluan / tujuan dari pekerjaan pengukuran, maka dapat digolongkan menjadi : 1. Pengukuran Topografi (Topographic Survey) Untuk memperoleh gambaran dari permukaan tanah yang diukur yaitu keadaan medan (tinggi rendahnya), serta semua benda-benda / bangunan-bangunan yang diatasnya. 2. Pengukuran Kadaster (Cadastral Survey) Pengukuran yang ada hubungannya dengan pemilikan tanah, hak tanah dan batas tanah. 3. Pengukuran Teknik Sipil (Construction Survey) Pengukuran yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pembuatan bangunan gedung, jalan raya, bendungan dan bangunan-bangunan lainnya. 4. Fotogeometri Pengukuran dengan menggunakan foto udara. 5. Pengukuran Hidrografi (Hidrographic Survey) Pengukuran untuk mendapatkan gambaran dari dasar laut, dasar danau, sungai dan bentuk-bentuk perairan lainnya. Pada pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Tanah ini, dilakukan pengukuran Teknik Sipil (Construction Survey) yaitu dengan Waterpass.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diperoleh dari Praktikum Ilmu Ukur Tanah, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan alat ukur waterpass? 2. Bagaimana cara mengukur jarak menggunakan alat ukur waterpass? 3. Bagaimana cara perhitungan memanjang dan melintang menggunakan alat ukur waterpass?
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang diperoleh dari penulisan Laporan Ilmu Ukur Tanah ini, yaitu sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi, fungsi, dan cara kerja alat ukur waterpass. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara mengukur jarak menggunakan alat ukur waterpass. 3. Mahasiswa dapat menghitung dan mengolah data pengukuran memanjang dan melintang menggunakan alat ukur waterpass yang diperoleh dari hasil praktikum Ilmu Ukur Tanah.
1.4 Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum Ilmu Ukur Tanah agar mahasiswa dapat memahami ilmu pengukuran, alat-alat pengukuran, prosedur pelaksanaan, dan langkah-langkah yang dilakukan dalam Praktikum. Sehingga ketika mahasiswa terjun ke dunia kerja dapat diaplikasikan langsung dalam lapangan pekerjaan.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah: 1. Studi Literatur Penulisan laporan ini dipandu oleh teori-teori yang diberikan selama perkuliahan dan buku-buku yang berkaitan dengan Ilmu Pengukuran Tanah 2. Studi Laboratorium Setelah melakukan pengukuran di lapangan dan memperoleh data yang lengkap dan benar, dilanjutkan dengan studi laboratorium yang karyanya meliputi perhitungan hasil pengukuran dan dari penyajian data berupa gambar.