PENDAHULUAN
beraturan.
Pada dasarnya tujuan pengukuran adalah untuk menentukan letak atau
kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat
(umumnya dipergunakan apa yang disebut sistem koordinat geodetis). Pada
pelaksanaan pengukuran, yang dicari dan dicatat adalah angka-angka, jarak dan
sudut. Jadi koordinat yang akan diperoleh adalah dengan melakukan pengukuran-
pengukuran sudut terhadap sistem koordinat geodetis tersebut (Sosrosodarsono,
1997).
Proses pembangunan pengukuran tanah merupakan bagian terpenting
sebelum dilakukanya proses pembangunan. Pengukuran tanah dan teknik
pemetaan menjadi sesuatu hal yang tidak dapat ditinggalkan, terutama untuk
pembangunan fisik. Maka dari itu praktikum ilmu ukur tanah sangat penting
sebagai bekal para mahasiswa teknik sipil yang kelak masuk ke dalam lapangan
kerja, terutama dalam bidang pembangunan.
Pengukuran di lapangan sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang
berasal dari faktor alat, faktor manusia, dan faktor alam. Maka dari itu melalui
praktikum ilmu ukur tanah ini kita bisa menyikapi dan mengatasi kesalahan-
kesalahan tersebut agar tidak terjadi kerancuan dalam memperoleh data. Sehingga
untuk ke depannya kami bisa menerapkan praktik ilmu ukur tanah ini dalam dunia
kerja dengan sebaik mungkin.