Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan lapisan teratas lapisan bumi. Tanah memiliki ciri khas
dan sifat-sifat yang berbeda antara tanah di suatu lokasi dengan lokasi yang lain.
Menurut Dokuchaev (1870) dalam Fauizek dkk (2018), Tanah adalah lapisan
permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses
lanjut, karena perubahan alami di bawah pengaruh air, udara, dan macam-macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan
terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
Ilmu ukur tanah ini telah dikenal sejak zaman dahulu yakni pada saat
zaman orang-orang romawi. Dimana orang-orang romawilah yang lebih dahulu
mengenalkan tentang manfaat pengukuran tanah, sehubungan dengan pembatasan
daerah-daerah kerajaan romawi pada waktu itu. Sehingga akhirnya orang-orang
romawi membuat alat-alat ukur seperti groma (dipakai untuk membidik), litella
(sebuah kerangka berbentuk huruf A dengan sebuah bandul/unting-unting untuk
menyipat datar), serta chorobates (sebuah tepi lurus horizontal dengan kaki
penyangga dengan sebuah lekukan bagian atas untuk diisi air yang berfungsi
sebagai nivo).
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara –
cara pengukuran dipermukaan bumi dan dibawah tanah untuk keperluan seperti
pemetaan dan penentuan posisi relatif sempit sehingga unsur kelengkungan bumi
dapat diabaikan (Basuki, 2006 ).
Ilmu ukur Tanah merupakan bagian dari geodesi yang mempelajari cara-
cara pengukuran dibawah dan di permukaan bumi untuk menentukan posisi
relative atau absolute titik-titik pada permukaan tanah dalam memenuhi
kebutuhan pemetaan dan penentuan posisi relative untuk Perencanaan
pembangunan dalam pengukuran (Sosrodarsono, 1983).
Secara umum ilmu ukur tanah dapat di anggap sebagai disiplin yang
meliputi semua metode untuk mengumpulkan pemrosesan informasi tentang bumi
dan lingkungan fisis, atau dengan kata lain maksud praktis yang dicapai dengan
melakukan pengukuran pada permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak
1
Laporan Pratikum Ilmu Ukur Tanah Pendahuluan

beraturan.
Pada dasarnya tujuan pengukuran adalah untuk menentukan letak atau
kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi dalam suatu sistem koordinat
(umumnya dipergunakan apa yang disebut sistem koordinat geodetis). Pada
pelaksanaan pengukuran, yang dicari dan dicatat adalah angka-angka, jarak dan
sudut. Jadi koordinat yang akan diperoleh adalah dengan melakukan pengukuran-
pengukuran sudut terhadap sistem koordinat geodetis tersebut (Sosrosodarsono,
1997).
Proses pembangunan pengukuran tanah merupakan bagian terpenting
sebelum dilakukanya proses pembangunan. Pengukuran tanah dan teknik
pemetaan menjadi sesuatu hal yang tidak dapat ditinggalkan, terutama untuk
pembangunan fisik. Maka dari itu praktikum ilmu ukur tanah sangat penting
sebagai bekal para mahasiswa teknik sipil yang kelak masuk ke dalam lapangan
kerja, terutama dalam bidang pembangunan.
Pengukuran di lapangan sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang
berasal dari faktor alat, faktor manusia, dan faktor alam. Maka dari itu melalui
praktikum ilmu ukur tanah ini kita bisa menyikapi dan mengatasi kesalahan-
kesalahan tersebut agar tidak terjadi kerancuan dalam memperoleh data. Sehingga
untuk ke depannya kami bisa menerapkan praktik ilmu ukur tanah ini dalam dunia
kerja dengan sebaik mungkin.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari dilaksanakannya praktikum ilmu ukur tanah
yaitu sebagai berikut:

1.2.1 Maksud Praktikum


Maksud dari paraktikum ilmu ukur tanah adalah dapat mengumpulkan
data yang dibutuhkan serta mengaplikasikan teori-teori dasar ilmu ukur tanah baik
tentang alat, metode ilmu ukut serta prosedur perhitungan sebagai aplikasi ilmu
yang di dapatkan dibangku perkuliahan seperti metode poligon, pengukuran beda
tinggi, pengukuran sipat datar pengukuran dengan menggunakan teknologi GPS
hingga proses sampai hasil akhir pada pembuatan peta topografi.

Fitria Nabila – M1C118014 2


Laporan Pratikum Ilmu Ukur Tanah Pendahuluan

1.2.2 Tujuan Praktikum


Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Tanah ini adalah
agar mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan mengaplikasikan dengan baik
bagaimana menggunakan alat theodolite, total station dan GPS. Tujuan lainnya
juga agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur jarak, menghitung sudut,
beda tinggi, mengolah data, cara penggambaran peta sesuai metode perhitungan.

1.3 Ruang Lingkup Praktikum


Praktikum Ilmu Ukur Tanah dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan
berikut:
a. Orientasi lapangan dan persiapan pengukuran.
b. Proses pengumpulan data mencakup:
1. Pengukuran poligon
2. Pengukuran pengikat kemuka
3. Pengukuran profil
4. Pengukuran detail situasi
c. Proses pengolahan data mencakup:
1. Hitungan poligon
2. Hitungan Pengikatan Kemuka
3. Hitungan beda tinggi
4. Hitungan detail situasi
d. Proses penyajian data mencakup:
1. Penggambaran
2. Laporan

Fitria Nabila – M1C118014 3

Anda mungkin juga menyukai