Anda di halaman 1dari 49

ILMU UKUR TANAH

Dosen :

Joko Hartadi (JH)


Sugeng Raharjo (SG)

Perjanjian dalam perkuliahan kita


Berpakaian sesuai norma pendidikan a.l. tidak

memakai kaos tanpa kerah, celana sobek, sandal,


anting (untuk lelaki), baju ketat/terbuka
pinggangnya (untuk wanita)
Tidak merokok/makan di dalam kelas
HP dinonaktifkan
Kursi depan dipenuhi dahulu
Pelajaran dimulai dan diakhiri tepat waktu
Tidak terlambat lebih dari 30 menit
Kehadiran <70% mendapat nilai E*
Izin sakit, tugas, keperluan mendesak dinyatakan
secara tertulis (diketahui Pengurus Jurusan)
MODUL 0 - PEMBUKA

Perjanjian dalam perkuliahan kita


Nilai mata kuliah diperoleh dari:
Absen

10 %

Tugas dan kuis


UTS
30%
UAS
40%

20%

100 %

Keaktifan merupakan fungsi dari kehadiran,

kesertaan dalam kuis, dan diskusi (tanya jawab)


Tugas diperoleh dari:
Perpustakaan
museum/laboratorium
lapangan

MODUL 0 - PEMBUKA

Materi Kuliah Ilmu Ukur Tanah


1. PENDAHULUAN
Pengertian Ilmu Ukur Tanah
Pengertian peta
Jenis dan macam peta
Cara membuat peta
Kegunaan peta
. SISTEM KOORDINAT
Pengertian datum
Datum Horisontal
Datum Vertikal
2. SISTEM KOORDINAT
Proyeksi peta
Pengertian
Proyeksi Polyder
Proyeksi UTM
Peta Topografi dan Peta rupa
bumi
Pengertian skala
Pembagian lembar peta
Grid peta,utara peta , dan

3. POSISI HORISONTAL
Pengertian Jarak dan metode
pengukuran jarak
Pengertian sudut, arah, dan
asimut
Kerangka peta (Poligon)
Poligon lepas
Poligon memanjang terikat
sepihak
Poligon memanjang terikat
sempurna
Poligon tertutup
Perhitungan dan penggambaran
poligon
Grafis
Numeris
Peralatan mengukur jarak dan
sudut
Theodolit
EDM
ETS

Materi Kuliah Perpetaan ..


4. POSISI VERTIKAL
Pengertian tinggi/nol lokal/
nol normal, dan MSL
Penentuan Tinggi dan Beda
Tinggi
dan Peralatan
Metode Barometris
Metode Sipat Datar
Metode Takimetri
5. PEMETAAN TOPOGRAFI
Pengukuran kerangka peta
Pengertian detil dan
pengukuran detil
Plotting dan Interpolasi Kontur
Layout Peta
Pemetaan topografi metode
meja datar

6. LUAS DAN VOLUME


Pengertian luas dan volume
Metode & Penetuan luas
Metode penentuan volume

Pembagian Kelas dan Dosen

PERTEMUAN
MATERI
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu

ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
ke 6
ke-7
ke-8

Minggu ke-9
Minggu ke-10
Minggu ke-11
Minggu ke-12
Minggu ke-13
Minggu ke-14
Minggu ke-15
Minggu ke-16

PENDAHULUAN
SISTEM KOORDINAT
POSISI HORISONTAL
POSISI HORISONTAL
UTS
POSISI VERTIKAL
POSISI VERTIKAL
PEMETAAN
TOPOGRAFI
LUAS DAN VOLUME
UAS

KELAS DAN
DOSEN

PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara
melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta.
Pengukuran di lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun
buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi
vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut
rata-rata.
Dalam pengertian yang lebih umum pengukuran tanah dapat
dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metoda untuk
menghimpun dan melakukan proses informasi dan data
tentang bumi dan lingkungan fisis.
Perkembangan teknologi saat ini - metoda terestris
konvensional telah dilengkapi dengan metoda pemetaan
udara dan satelit yang berkembang
melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa.

Dalam konteks peta, perlu diketahui pengertian-pengertian


berikut :

Pengertian
Perpetaan :
Segala sesuatu yang
berhubungan dengan
peta.
Segala sesuatu yang
berhubungan dengan
peta banyak sekali,
antara lain : arti peta
itu sendiri, fungsi
peta, klasifikasi peta,
cara pembuatan dan
sebagainya.

Pengertian Peta
Peta adalah penyajian informasi
spasial
permukaan/bawah permukaan
bumi dalam skala tertentu dan
digambarkan di atas bidang
datar melalui sistem proyeksi.
Dari
Dari definisi
definisi di
di atas
atas dapat
dapat dimengerti
dimengerti
bahwa
peta
merupakan
alat
bahwa peta merupakan alat untuk
untuk
menyampaikan
menyampaikan informasi
informasi (alat
(alat
komunikasi).
komunikasi). Informasi
Informasi yang
yang disampaikan
disampaikan
adalah
unsur-unsur
permukaan/bawah
adalah unsur-unsur permukaan/bawah
bumi
bumi secara
secara grafis.
grafis.

Penyajian
Penyajian informasi
informasi dalam
dalam bentuk
bentuk grafis
grafis
akan
mempersoalkan
beberapa
akan mempersoalkan beberapa
pengertian
pengertian yang
yang perlu
perlu diketahui,
diketahui, yaitu
yaitu ::

visualisasi
visualisasi :: data
data yang
yang akan
akan dirubah
dirubah

menjadi
menjadi gambar,
gambar,
universal
universal :: sesuatu
sesuatu yang
yang akan
akan
disajikan/digambar
haruslah
disajikan/digambar haruslah difahami
difahami
oleh
oleh setiap
setiap orang,
orang,
grafik
grafik :: gambar
gambar tersebut
tersebut harus
harus dapat
dapat

Berkaitan
Berkaitan dengan
dengan masalah
masalah komunikasi,
komunikasi,
ada
ada beberapa
beberapa pengertian
pengertian yang
yang perlu
perlu
difahami
sehubungan
dengan
masalah
difahami sehubungan dengan masalah
peta.
peta.

Peta
Peta adalah
adalah alat
alat untuk
untuk menyampaikan
menyampaikan
pendapat,
pendapat,
pendapat
pendapat itu
itu ingin
ingin disampaikan
disampaikan melalui
melalui
mata
mata kepada
kepada yang
yang menerimanya,
menerimanya,
dengan
dengan menggunakan
menggunakan peta,
peta, diharapkan
diharapkan
pendapat
pendapat tersebut
tersebut bisa
bisa diterima
diterima dengan
dengan
lebih
mudah,
dibandingkan
tanpa
lebih mudah, dibandingkan tanpa
menggunakan
menggunakan peta,
peta,
pendapat
pendapat yang
yang ingin
ingin disampaikan
disampaikan adalah
adalah
segala
segala hal
hal yang
yang menyangkut
menyangkut ruang.
ruang.

Pada pelaksanaan pembuatan peta, akan dijumpai beberapa


masalah yang berhubungan dengan komunikasi, antara lain :
imajinasi (daya cipta),
Pembuat peta harus dapat menyajikan informasi dengan jelas;
misalnya : informasi yang menyatakan bahwa kepadatan penduduk
suatu tempat lebih padat dibandingkan dengan tempat lain.
persepsi,
Perlu disadari bahwa akan timbul suatu kesulitan antara pembuat
dan pemakai peta dalam hal :
1. sampai sejauh mana pemakai peta dapat mengerti pesan yang
akan disampaikan pada selembar peta,
2. adanya perbedaan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
pembuat dan pemakai peta,
3. konsep-konsep untuk data-data geometrik pada peta yang belum
tentu sama antara pembuat dan pemakai peta.
Menyadari bahwa pada dasarnya peta adalah alat penyampai pesan,
maka agar pesan dapat dimengerti (sampai) pada penerimanya,
diperlukan bahasa yang sama antara pembuat dan pemakai peta.
Melalui kesepatakan (kompromi), bahasa yang sama tersebut
diwujudkan melalui simbol-simbol (titik, garis, luasan, warna, dan
sebagainya).

Karakteristik dan Fungsi Peta


Dalam penyajian suatu peta, isi peta mempunyai karakteristik dan
fungsi tertentu, yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

memperlihatkan posisi atau lokasi relatif

(letak suatu tempat


dalam hubungannya
Fungsi
terhadap tempat lain di permukaan bumi),
memperlihatkan ukuran (dari peta dapat
peta merupakan
diukur luas daerah dan jarak-jarak di
gambaran dalam bentuk
permukaan bumi.
2(dua) dimensi,
memperlihatkan bentuk (dari peta dapat
gambaran yang disajikan
dilihat bentuk-bentuk daerah bergunung,
adalah dalam bentuk hasil permukiman, dataran, dan obyek lain
reduksi dari keadaan yang yang cukup besar, sehingga dimensinya
sebenarnya,
dapat diperlihatkan dalam peta dengan
informasi/data yang
skala yang tertentu),
disajikan merupakan
menghimpun dan menyeleksi data (peta
suatu bentuk penegasan
menghimpun dan menyeleksi sejumlah
atau enhancement dari
data-data tertentu dari suatu daerah dan
unsur yang ada.
disajikan dalam bentuk yang memadai
keadaan di permukaan bumi).

Karakteristik

Klasifikasi Peta

lasifikasi Peta berdasarkan bentuk penyajiann


Peta Garis (Line Map) : peta yang menyajikan

gambaran dari permukaan bumi dalam bentuk


garis atau grafis.
Peta Foto (Photo Map) : gambaran dari

permukaan bumi disajikan dalam bentuk


fotografis, hasil dari pemotretan udara.
Peta Dijital (Digital Map) : suatu peta yang

data-datanya (nomor titik, koordinat horisontal,


vertikal) tersimpan dalam media komputer.

No.
Titik

Keteranga
n

101

4325.999

56537.876

100.765

Tepi jalan

102

6545.987

65476.987

101.987

Tepi jalan

103

4325.876

87657.987

101.876

Tepi jalan

104

3426.876

98767.987

101.765

Tepi jalan

105

4356.987

87676.876

101.435

Titik tinggi

110

6543.786

88987.876

101.888

Titik tinggi

Klasifikasi Peta berdasarkan isi peta

a.
a.

Peta
Peta Topografi
Topografi (Topographic
(Topographic Map)/Rupabumi
Map)/Rupabumi
BAKOSURTANAL
BAKOSURTANAL (Badan
(Badan Koordinasi
Koordinasi Survei
Survei dan
dan Pemetaan
Pemetaan Nasional)
Nasional) mendefinisikan
mendefinisikan
Peta
Topografi/Rupabumi
sebagai
:
Peta
yang
menyajikan
informasi
Peta Topografi/Rupabumi sebagai : Peta yang menyajikan informasi spasial
spasial dari
dari
unsur-unsur
unsur-unsur pada
pada permukaan
permukaan dan
dan di
di bawah
bawah bumi
bumi yang
yang meliputi
meliputi ::

hipsografi
hipsografi (tinggi
(tinggi rendahnya
rendahnya lasekap
lasekap dalam
dalam bentuk
bentuk kontur),
kontur),

hidrografi
hidrografi (tatanan
(tatanan air
air :: sungai,
sungai, danau,
danau, dan
dan sebagainya),
sebagainya),

vegetasi
vegetasi (budidaya
(budidaya dan
dan non
non budidaya),
budidaya),
toponimi

toponimi (nama-nama
(nama-nama generik
generik unsur-unsur
unsur-unsur muka
muka bumi),
bumi),
batas-batas

batas-batas administrasi,
administrasi,

unsur-unsur
unsur-unsur buatan
buatan manusia
manusia (jalan,
(jalan, bendungan,
bendungan, permukiman,
permukiman, termasuk
termasuk

peninggalan
peninggalan purbakala,
purbakala, dan
dan sebagainya),
sebagainya),

rujukan
rujukan geografis
geografis baku.
baku.

b.
b.

Peta
Peta Tematik
Tematik (Thematic
(Thematic Map)
Map)
Peta yang
yang menyajikan
Peta
menyajikan informasi
informasi unsur-unsur
unsur-unsur tertentu
tertentu dari
dari permukaan
permukaan bumi
bumi sesuai
sesuai
dengan
dengan tema
tema peta
peta bersangkutan
bersangkutan dan
dan umumnya
umumnya mempunyai
mempunyai hubungan
hubungan tertentu
tertentu
dengan
informasi
topografi.
dengan informasi topografi.

Chart,
c.
c.
Chart,
Suatu peta
Suatu
peta untuk
untuk kegunaan
kegunaan bersifat
bersifat khusus,
khusus, dalam
dalam hal
hal ini
ini data-data
data-data yang
yang disajikan
disajikan
berhubungan
berhubungan dengan
dengan masalah
masalah navigasi.
navigasi.

Klasifikasi Peta berdasarkan kegunaan peta

1.Peta Referensi atau Peta Serbaguna


Peta yang dijadikan dasar dari perencanaan pembangunan
nasional dan regional, umumnya diproduksi dalam satu seri peta,
jenis dari peta referensi antara lain :
a. Peta Planimetris,
Peta yang hanya menyajikan posisi horisontal dari unsur-unsur
permukaan bumi tanpa menyajikan data ketinggian.
b. Peta Kadaster,
Peta yang menyajikan batas pemilikan tanah.
c. Peta Topografi/Rupabumi,
Peta yang menggambarkan tidak hanya detil planimetris dari
unsur-unsur di permukaan bumi, tetapi juga menggambarkan
bentuk terein/relief. Seri pemetaan nasional adalah dalam bentuk
Peta Topografi/Rupabumi.

Klasifikasi Peta berdasarkan kegunaan peta

2. Peta Tematik
Dalam pembuatan peta tematik, diperlukan dua elemen penting, yaitu peta
dasar serta data/informasi spesifik yang akan disajikan.
Contoh peta tematik antara lain :
Peta Geologi,
Peta Geomorfologi,
Peta Sumber Daya Alam,
Peta Jaringan Jalan,
Peta Tanah,
Peta Pariwisata,
Peta Sumber Daya Hutan,
Peta Tata Guna Lahan,
Peta Sumber Daya Air,
dan sebagainya.

Peta Dasar
Di samping pengklasifikasian peta di atas, dikenal juga istilah Peta
Dasar.
Ada dua pengertian peta dasar, yaitu ditinjau dari segi teknis
pengadaan dan
dari
segi
fungsinya.
1. Peta
Dasar
dari segi teknis pengadaan
Dari segi teknis pengadaan, R.Janicot memberi pembatasan sebagai berikut :

"Peta Dasar (Basic Map) adalah peta yang dibuat langsung dari survei
lapangan". Dengan demikian ketelitian peta dasar tergantung pada skala yang
dibuat. Skala ini menentukan persyaratan teknis pembuatannya, seperti skala
foto udara, distribusi titik-titik kontrol lapangan, dan pesifikasi kartografi lainnya.
Bersadarkan peta dasar tersebut dapat dibuat peta-peta jabaran (derived map)

dengan skala yang lebih kecil dengan hanya operasi kartografis saja, yaitu
melalui generalisasi (tanpa perlu kerja lapangan). Misalnya, kalau peta dasar
tersebut 1 : 50.000, maka dapat dibuat peta jabaran 1 : 100.000, 1 : 250.000,
1 : 500.000, dan 1 : 1.000.000. Peta dasar yang dibuat langsung dari lapangan
hanya dilakukan satu kali saja. Jika peta dasar telah "out of date", maka
dilakukan revisi peta atau dibuat peta dasar baru yang skalanya lebih besar dari
peta dasar semula.
2. Peta Dasar dari segi fungsinya
Peta Dasar (Base Map) adalah peta yang menyajikan informasi dasar, pada

Manfaat
Peta
Manfaat
peta dalam

konteks pembangunan
(umum) adalah :
Sebagai Dasar Penetapan

Kebijaksanaan pembangunan.
Sebagai alat dalam proses
perencanaan.
Sebagai alat dalam pelaksanaan
pembangunan.
Sebagai alat monitoring.
Untuk presentasi data.

Metode yang sering digunakan


untuk mebuat peta (peta garis)
Membuat peta
adalah metode terestris dan
fotogrametris dan salah satu
yang akan dipelajari di sini
adalah cara membuat peta
dengan metode terestris yaitu
dengan melakukan pengukuranpengukuran langsung di
lapangan.
Kalau diperhatikan dengan

cermat, peta garis merupakan


kombinasi secara sistematis dari
unsur-unsur ilmu ukur Euclidian
(titik, garis, dan luasan). Data
dasar yang diperlukan adalah
jarak, sudut, asimut, dan tinggi
(untuk kontur). Masing-masing
data dasar tersebut akan
dijelaskan pada bab
selanjutnya.

SISTEM KOORDINAT

Sistem Koordinat

Sistem koordinat merupakan suatu parameter


yang menunjukkan bagaimana suatu objek
diletakkan dalam koordinat.
Koordinat merupakan titik pertemuan antara
absis dan ordinat, ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan
antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain

Pengertian
Datum
Koordinat yang dimaksud adalah koordinat posisi titik dalam
ruang. Koordinat titik dalam ruang, umumnya berupa
koordinat kartesi (X, Y) dan (L, B) serta tinggi (Z atau h (H)).

Pertanyaanya adalah .. , karena koordintat (X, Y) dan (L,


B) adalah koordinat dalam ruang di atas peta maupun di
permukaan bumi, darimana koordinat di hitung dan bumi
yang mana (dimensi).
Pengetahuan selama ini bumi berbentuk bulat (bola)
dengan paramater R (jari2), namun apa benar demikian.
Bentuk bumi bisa dibayangkan jika permukaan laut
diteruskan sampai mengelilingi bumi, apakah menjadi
bulatan (bola) ?
Ide-ide awal mengenai gambaran atau bentuk geometrik
bumi sebagai implementasi dari konsep-konsep mengenai
bumi yang dianut oleh manusia telah berevolusi dari abad
ke abad. Bentuk-bentuk tersebut adalah :

Lanjutan

Tiram / oyster atau cakram yang terapung di


permukaan laut (konsepsi bumi dan alam semesta
menurut bangsa Babilon 2500 tahun SM).

Lempeng datar (Hecateus, bangsa Yunani kuno pada


500 SM).

Kotak persegi panjang (anggapan para Geograf Yunani


kuno pada 500 SM hingga awal 400 SM).

Piringan lingkaran atau cakram (bangsa Romawi).

Bola (bangsa Yunani kuno : Pythagoras ( 495 SM),


Aristoteles membuktikan bentuk bumi dengan 6
argumennya ( 340 SM), Archimedes ( 250 SM), (
250 SM).

Buah jeruk asam / lemon (J. Cassini (1683 1718)).

Bentuk bumi yang diyakini sekarang adalah apa


yang disebut sebagai Geoid, merupakan suatu
bidang ekuipotensial.
Geoid dapat dibayangkan sebagai permukaan air
laut rata-rata di suatu tempat pada suatu waktu.
Geoid merupakan bentuk riil bumi, namun
paramater dimensinya tidaklah sederhana, untuk
itu dalam perhitungan bentuk dan dimensi didekati
dengan bangun yang paling mendekati dengan
geoid yang paramater dimensinya sederhanya,
yaitu suatu ellips yang berputar -------> Ellipsoid

Suatu besaran-besaran atau konstanta-konstanta yang


dapat bertindak sebagai referensi atau dasar untuk
hitungan-hitungan besaran-besaran tertentu disebut
sebagai Datum.

Ellipsoid yang paling mendekati bentuk dan dimensi


bumi dan dipakai sebagai model bumi atau referensi
permukaan atau georeferensi disebut sebagai Datum
Geodesi.

Datum geodesi digunakan untuk mendefinisikan sistem


koordinat yang digunakan untuk kontrol geodesi.
Misalnya : untuk keperluan penentuan hitungan
koordinat-koordinat titik-titik dipermukaan bumi).

Beberapa model Ellipsoida


Referensi

Nama E. R.

Tahun

1/f

Airy

1830

6377563

299.325

Everest

1830

6377276

300.802

Bessel

1841

6377397

299.153

WGS72

1972

6378135

298.26

WGS84

1984

6378137

298.2572221
01

Jenis Datum
Geodetik
Menurut metodenya:

Datum horisontal adalah datum geodetik yang digunakan


dasar acuan pemetaan horisontal. Bidang yang dipakai
adalah ellipsoid.

Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem


tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan untuk
merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman.
Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem
tinggi ortometris adalah geoid.

Menurut luas areanya:


Datum Lokal, untuk daerah yang tidak terlalu luas. Contoh
(Indonesia) : Datum Genoek, Datum Monconglowe, DI 74
(Datum Indonesia 1974), DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia
1995).
Datum Regional , untuk area yang relatif lebih luas dari datum
lokal. Contoh : datum indian dan datum NAD (North-American
Datum) 1983 yang merupakan datum untuk negara-negara
yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum
1989 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua
eropa, dan Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh
negara negara yang terletak di benua australia.
Datum Global , untuk seluruh permukaaan bumi. Karena
masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang
berdekatan maupun karena perkembangan teknologi
penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka
penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum

1. Equator adalah garis khayal yang bidang irisannya membagi


bumi menjadi dua sama besar, yaitu belahan bumi bagian
utara dan belahan bumi bagian selatan.

Definisi dan
Pengertian
2. Garis Paralel adalah garis khayal sejajar dengan equator.

Garis paralel makin ke utara / ke selatan akan berbentuk


lingkaran yang bidang irisnya sejajar equator namun
luasnya semakin kecil dan akhirnya hanya berupa titik di
kutub utara / selatan. Jarak busur (dalam satuan derajat,
menit dan detik) dengan patokan equator disebut sebagai
lintang (latitude).
3. Garis Meridian adalah garis-garis khayal yang menghubungkan
kutub utara dengan kutub selatan.
Garis meridian tidak sejajar satu sama lainnya,
berawal dari satu titik di kutub utara maupun kutub
selatan dan melebar di equator, garis-garis meridian
memotong equator tegak lurus. Meridian yang melewati
kota Greenwich di Inggris ditentukan sebagai meridian Nol
atau prime Meridian. Setiap titik di muka bumi memiliki
jarak tertentu dari garis prime meridian, jika jarak

Bujur (Longitude), dimana Bujur 0 terletak di GREENWICH di negara


Inggris (sekitar kota London) dihitung ke barat (BUJUR Barat) dan ke
timur (BUJUR Timur)
Lintang (Latitude), dimana diawali pada Lintang 0 yang merupakan
lingkaran Equator dihitung ke Utara (Lintang Utara) dan ke Selatan
(Lintang Selatan) Posisi Geografi adalah titik potong garis Bujur dan
Lintang yang melalui titik tersebut.

Koordinat
Geografik

Sifatsifat koordinat bujur-lintang :


1. Titik longitude mempunyai nilai 180 sampai dengan 180 (WE)
2. Titik latitude mempunyai nilai 90sampai dengan 90 (SN)
3. Penulisan koordinat biasanya ditulisdalam derajad menit detik
(degrees-minutesseconds / DMS). Contoh:110oo 30 37,80
4. Pengubahan menjadi koordinatproyeksi biasanya dalam
bentukderajad desimal (Decimal Degrees /DD). Contoh: 110,5105
5. Cara pengubahannya dengan menjumlahkan nilai : derajad dibagi 1
(tetap) + menit dibagi 60 + detik dibagi 3600

Satuan Derajat
1 derajat = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 derajat = 3600 detik
125,2625 derajat = 125 + 0,2625
0,2625 derajat = 0,2625 x 60 = 15,75 menit
15,75 menit = 15 + 0,75
0,75 menit = 0,75 x 60 = 45 detik
125,2625 derajat = 125 14 45
125 14 45 + 24 = 125 14 69 = 125 15 09
125 14 45 - 53 = 125 13 105 - 53 = 125 13
52

Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah usaha (teknik) merubah bentuk
permukaan bumi (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar.

Ilustrasi
Proyeksi Peta

Bidang Lengkung ke Bidang


Datar

Sistem proyeksi peta dibuat untuk mereduksi sekecil


mungkin distorsi (kesalahan) dengan cara :

Membagi daerah yang dipetakan menjadi bagian-bagian


yang tidak terlalu luas, dan

Menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau


bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi
seperti bidang kerucut dan bidang silinder.

Tujuan Sistem Proyeksi Peta dibuat dan dipilih


untuk :

Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke


dalam sistem koordinat bidang datar yang nantinya bisa
digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik.

Menyajikan secara grafis titik-titik pada permukaan


bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang
selanjutnya bisa digunakan untuk membantu studi dan
pengambilan keputusan berkaitan dengan topografi,
iklim, vegetasi, hunian dan lain-lainnya yang umumnya
berkaitan dengan ruang yang luas.

Cara proyeksi peta bisa dipilih sebagai :

Proyeksi langsung (direct projection) : yaitu dari


ellipsoid langsung ke bidang proyeksi.

Proyeksi tidak langsung (double projection): yaitu


proyeksi yang dilakukan menggunakan "bidang"
antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang
proyeksi.

Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan


berdasarkan pada :

Ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan


sesuai dengan tujuan pembuatan / pemakaian peta.

Ukuran dan bentuk daerah yang akan dipetakan

Letak daerah yang akan dipetakan.

Pembagian Sistem Proyeksi Peta


Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan
berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik.
Pertimbangan Ekstrinsik
Bidang proyeksi yang digunakan :
Proyeksi azimutal / zenital : Bidang proyeksi bidang
datar.
Proyeksi kerucut : Bidang proyeksi bidang selimut
kerucut.
Proyeksi silinder : Bidang proyeksi bidang selimut
Persinggungan
bidang proyeksi dengan bola bumi :
silinder.

Proyeksi Tangen : Bidang proyeksi bersinggungan dengan


bola bumi.
Proyeksi Secant : Bidang Proyeksi berpotongan dengan
bola bumi.

Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi :

Proyeksi Normal : Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit


dengan sumbu bola bumi.
Proyeksi Miring : Sumbu simetri bidang proyeksi miring
terhadap sumbu bola bumi.
Proyeksi Transversal : Sumbu simetri bidang proyeksi tegak
lurus terhadap sumbu bola bumi.

Pertimbangan Intrinsik
Sifat asli yang dipertahankan :

Proyeksi Ekuivalen : Luas daerah dipertahankan, yaitu luas


pada peta setelah disesuaikan dengan skala peta = luas di
asli pada muka bumi.
Proyeksi Konform : Bentuk daerah dipertahankan, sehingga
sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudutsudut di muka bumi.
Proyeksi Ekuidistan : Jarak antar titik di peta setelah

Cara penurunan peta :


Proyeksi Geometris : Proyeksi perspektif atau proyeksi
sentral.
Proyeksi Matematis : Semuanya diperoleh dengan hitungan
matematis.
Proyeksi Semi Geometris : Sebagian peta diperoleh dengan
cara proyeksi dan sebagian lainnya diperoleh dengan cara
matematis.
Pertimbangan dalam pemilihan proyeksi peta untuk
pembuatan peta skala besar adalah :

Distorsi pada peta berada pada batas-batas kesalahan


grafis.
Sebanyak mungkin lembar peta yang bisa digabungkan.
Perhitungan plotting setiap lembar sesederhana mungkin.
Plotting manual bisa dibuat dengan cara semudahmudahnya.
Menggunakan titik-titik kontrol sehingga posisinya segera

Tabel :

Kelas proyeksi peta

KELAS

1. Bidang
Proyeksi
Pertimbang
an
2. Persinggungan
EKSTRINSIK
3. Posisi
Pertimbang 4. Sifat
an
INTRINSIK 5. Generasi

Bid Datar

Kerucut

Silinder

Tangent

Secant

Polysuperfi
cial

Normal

Oblique/Mirin
Transversal
g

Ekuidistan

Ekuivalen

Konform

Geometris

Matematis

SemiGeometris

Gambar :
Jenis bidang proyeksi dan
kedudukannya terhadap
bidang datum

Bidang Datum dan Bidang Proyeksi


1. Bidang datum adalah bidang yang akan digunakan untuk
memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya (L,
B).
2. Bidang proyeksi adalah bidang yang akan digunakan untuk
memproyeksikan titik-titik yang diketahui koordinatnya
(X,Y).

Ellipsoid

a. Sumbu panjang (a) dan sumbu


pendek (b).
b. Kegepengan ( flattening ) - f = (a
- b)/b.

Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal :


1.

Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada


kutub.

2. Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang


konsentris mengelilingi kutub.
3. Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada
peta besarnya sama.
4. Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan
proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.

Daerah Kutub diproyeksikan secara Azimuth


Normal

Ciri-ciri proyeksi kerucut antara lain:


1. Semua garis bujur merupakan garis lurus dan
berkonvergensi di kutub.
2. Garis lintang merupakan suatu busur lingkaran yang
konsentris dengan titik pusatnya adalah salah satu kutub
bumi.
3. Tidak dapat menggambarkan seluruh permukaan bumi
karena salah satu kutub bumi tidak dapat digambarkan.
4. Seluruh proyeksi tidak merupakan satu lingkaran
sempurna, sehingga baik untuk menggambarkan daerah
lintang rendah.

Proyeksi Silinder atau Tabung


1. Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola
bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi.
2. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung
khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis
horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus
vertikal.

TERIMA KASIH

Sampai bertemu
lagi minggu
depan,
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai