Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN - 2

GEODESI DAN ILMU UKUR TANAH


Bentuk Bumi
Pengukuran dilakukan untuk menentukan posisi
(koordinat dan ketinggian) titik-titik di muka bumi
(Purworahardjo, 1986). Untuk menghitung koordinat
titik-titik di muka bumi (baik titik kerangka maupun
detail) diperlukan adanya bidang hitungan tertentu.

Permukaan bumi fisik sangat tidak beraturan,


permukaannya tidak dapat digunakan sebagai bidang
hitungan
Di dalam ilmu geodesi, permukaan bumi yang tidak beraturan
tersebut diganti dengan bidang yang teratur yaitu bidang yang
mempunyai bentuk dan ukuran mendekati geoid. Geoid
merupakan permukaan air laut rata-rata dalam keadaan tidak
terganggu (tenang).

Bidang geoid secara global mendekati bentuk permukaan sebuah


elips putar (ellipsoida). Permukaan ellipsoida inilah yang
digunakan sebagai bidang hitungan.

Ellipsoida adalah ellips berputar di mana sumbu pendeknya adalah


suatu sumbu yang menghubung-kan kutub utara dan sumbu kutub
selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan
sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator
dengan equator yang lain di permukaan sebaliknya.
Elipsoida bumi dan geoid
Permukaan bumi fisik
Pengukuran-pengukuran dilakukan pada dan di antara titik-titik
di permukaan bumi, titik-titik tersebut adalah sebagai berikut :

C’
A’
B
C

A
Ellipsoida Referensi
Titik-titik pada ellipsoida referensi
Bidang Perantara
Bola bumi pada hakekatnya mendekati bentuk elipsoid putar
(ellipsoida). Pengukuran dilakukan di atas permukaan bumi
yang merupakan bidang lengkung dan berbentuk tidak
beraturan.

Setelah data diperoleh proses berikutnya adalah menghitung dan


memindahkan (menggambarkan) data menjadi peta, yang
merupakan bidang datar.

Dalam proses inilah terjadi distorsi atau perubahan baik jarak


maupun arah. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu
bidang perantara yang dipilih sedemikian, hingga penggambaran
peta dapat dilakukan dengan benar.
Bidang perantara yang dipergunakan dalam pekerjaan
pengukuran pemetaan adalah :
1. Bidang ellipsoid, bila panjang terbesar pada daerah
tersebut besar dari 110 km.
2. Bidang bola, bila panjang terbesar pada daerah
tersebut 55 – 110 km.
3. Bidang datar, bila panjang terbesar pada daerah
tersebut tidak lebih besar dari 30 – 55 km.
Geodetic Surveying
Geodesi adalah pengetahuan tentang pengukuran dan
penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi
(Helmert,1880).

Geodesi adalah disiplin ilmu yang membahas tentang


pengukuran dan reprentasi dari bumi yang mencakup medan
gravitasi atau medan gaya berat dalam tiga dimensi yang
berubah dengan waktu (Asossiasi Geodesi dan Geofisik, 1973).

Apabila disiplin Geodesi diibaratkan sebagai pohon, maka


yang menjadi akar adalah 3 (tiga) ilmu utama nya yaitu
matematika, fisika dan komputer. Sebagai akar, ilmu tersebut
harus dikuasai dengan baik.
Selanjutnya muara dari geodesi adalah pada pemetaan
(mapping). Peta yang dimaksud disini bukan hanya sekedar
gambar saja, melainkan dapat digunakan untuk membentuk
sistem informasi yang di dalam terintegrasi dengan skala dan
proyeksi peta.

Jadi pengertian peta akan lebih luas, bukan sekedar gambar


saja.

Ilmu Ukur Tanah adalah cabang dari Ilmu Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara
melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta.

Pengukuran yang dilakukan terhadap titik-titik detail alam


maupun buatan manusia meliputi posisi horisontal (x,y)
maupun posisi vertikal nya (z).
Ilmu Ukur Tanah adalah cabang dari Ilmu Geodesi yang khusus
mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara
melakukan pengukuran-pengukuran guna mendapatkan peta.

Pengukuran yang dilakukan terhadap titik-titik detail alam


maupun buatan manusia meliputi posisi horisontal (x,y)
maupun posisi vertikal nya (z).
Pengukuran persil
 Berkisar antara 55 km x 55 km, lengkung permukaan bumi
dianggap tidak terbatas (bidang datar)
 Lebih besar dari 55 km x 55 km, bentuk kelengkungan
permukaan bumi sudah dipertimbangkan.

Pengukuran pada bidang datar, data-data hasil pengukuran di


lapangan dapat diproses dengan cara yang lebih mudah.
Pengukuran pada bidang lengkung, perhitungannya akan lebih
sukar dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan pada
bidang datar.

Pengukuran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan


bentuk kelengkungan bumi disebut Ilmu Geodesi, sedangkan
pengukuran yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan
bentuk lengkung bumi disebut Ilmu Ukur Tanah.
Secara garis besar tujuan geodesi ada 2 (dua) yaitu :
1. Ilmu murni geodesi (Geodesy science)
2. Segi praktis (Mapping atau Pemetaan)

Geodesy science mempelajari bentuk dan besarnya bumi,


ukuran bumi, pergerakan kutub dan sejenisnya.

Pemetaan lebih bertujuan pada bidang praktis atau


keteknikan (engineering), misalnya penentuan posisi
kapal di laut, pembangunan pelabuhan, pendukung ilmu
teknik sipil seperti : staking out jalan (jalan raya, jalan
kereta api, saluran irigasi dan sebagainya),
pengkaplingan dan sebagainya.
Ilustrasi hubungan antara geodesi dan ilmu ukur tanah.

Jika ditinjau dari maksud pengukuran, perbedaan antara


geodesi dan ukur tanah adalah sebagai berikut :
 Ilmu geodesi lebih bertujuan ilmiah yaitu selain untuk
membuat peta juga untuk menentukan dimensi bentuk
permukaan bumi.
 Ilmu ukur tanah bertujuan praktis, yaitu hanya untuk
membuat peta.
Referensi Tinggi
Referensi vertikal atau tinggi lebih adalah geoid, yaitu sebuah
bidang yang berhimpit dengan permukaan laut rata-rata yang
dalam keadaan tenang tidak terganggu oleh arus, angin dll.

Selanjutnya secara praktis bidang ini lebih sering disebut


permukaan air laut rata-rata atau mean sea level (MSL).
Tinggi Ortometrik
Tujuan, cakupan, lingkup dan wahana penyajian pemetaan berbeda-
beda.

Oleh karenanya disiplin surveying dapat digolongkan dalam beberapa


bidang studi, yaitu:
1. Survei geodesi (geodetic surveying), meliputi penentuan bentuk dan
ukuran bumi, medan grafitasi dan pembuatan jaringan kontrol
pemetaan.
2. Survei permukaan tanah (bidang) datar (plane surveying), meliputi
pengukuran dalam areal yang terbatas, sehingga efek kelengkungan
permukaan bumi dapat diabaikan dan perhitungannya dapat
langsung direferensikan pada bidang datar. Untuk itu titik-titik
kontrol yang digunakan merupakan perapatan dari titik kontrol
geodesi, seperti halnya pada ilmu ukur tanah dan survey rekayasa
(bangunan, jembatan, terowongan dan lain-lain).
3. Survei fotogrametri, meliputi aspek-aspek pengukuran dan
pemetaan dari foto udara dan foto teristris (darat), teknik
penginderaan jauh dan interpretasi foto.
4. Survei radargrametri (radargrammetric surveying)
subyeknya sama dengan fotogrametri, yang berbeda hanya
panjang gelombang yang digunakan dan sensornya. Pada
radargrametri menggunakan gelombang mikro dengan
sensor aktif.
5. Survey hidrografi (hidrographic surveying) berkaitan
dengan areal permukaan dan bawah air, terdiri dari dua
cabang yaitu :
a. Survei lepas pantai
b. Survei dekat pantai
Plane surveying dapat digolongkan dalam :
1. Survei topografi, yaitu pemetaan permukaan bumi fisik
dan kenampakan hasil budaya manusia. Unsur relief
disajikan dalam bentuk garis kontur. Skala peta
berkisar antara 1:5.000 sampai 1:250.000. Peta yang
berskala lebih besar dari 1:5.000 disebut peta teknik
dan yang tanpa garis kontur disebut dengan plan.

2. Survei kadaster, pengukuran untuk menentukan posisi


batas-batas pemilikan tanah (persil), pendaftaran hak
atas tanah dan kepastian hukum pemilikan tanah
(sertifikat) serta pemetaan untuk pajak bumi dan
bangunan (PBB).
3. Survei rekayasa, mencakup pemetaan topografi skala besar, sebagai
dasar dari desain rekayasa seperti jalan, jembatan, bangunan
gedung, jalan layang, bendungan dan lain-lain.

4. Survei tambang, mencakup teknik-teknik khusus yang diperlukan


untuk menentukan posisi-posisi dan gambar proyeksi obyek, baik di
bawah tanah (tambang bawah tanah) maupun di permukaan bumi
(tambang terbuka).

Selain disiplin surveying tersebut di atas, untuk keperluan


penggambaran peta masih diperlukan disiplin lain yaitu kartografi.
Kartografi adalah ilmu dan seni pembuatan peta agar penyajian peta
menjadi informatif dan menarik. Subyeknya meliputi proyeksi peta,
kartometri, desain, kompilasi, reproduksi, prosedur otomatisasi dan
lain-lain.
Any question??

c u next week

Salam secangkir kopi hitam

Anda mungkin juga menyukai