Anda di halaman 1dari 18

KEMANTAPAN LERENG

Lereng penggalian
penimbunan

Longsor → keadaan kesetimbangan baru


dengan cara pengurangan beban.
Dalam menganalisis perlu diketahui :
1. sistem tegangan yang bekerja → tegangan
vertikal, tegangan horisontal, tekanan air pori.
2. sifat fisik dan mekanik → sudut geser dalam,
kohesi, bobot isi
Faktor yang mempengaruhi kemantapan
lereng :
1. Penyebaran batuan → sifat fisis dan
mekanis berbeda tiap batuan → kekuatan
menahan beban sendiri juga berbeda.
2. Relief permukaan bumi → pengaruhi laju
erosi, pengendapan serta menentukan arah
aliran air permukaan dan air tanah. Contoh
daerah curam →kecepatan aliran air
permukaan tinggi → pengikisan lebih
intensif → pelapukan lebih cepat
3. Struktur geologi
4. Iklim → perubahan temperatur → percepat
proses pelapukan batuan
5. Geometri lereng → tinggi lereng dan sudut
kemirinan lereng.
6. Muka air tanah → pengaruhi beban batuan →
batuan kandungan airnya tinggi kekuatan
menjadi rendah
7. Gaya luar → getaran (mis; peledakan, lalu
lintas kendaraan)
Gaya pada suatu lereng :
a. gaya penahan
b. gaya penggerak

gayapenahan
F
gayapenggerak

F > 1,0 lereng mantap


F = 1,0 lereng kritis
F < 1,0 lereng tidak mantap
Jenis-jenis longsoran :
1. Longsoran bidang
2. Longsoran baji
3. Longsoran guling
4. Longsoran busur
LONGSORAN BAJI

Terjadi karena:
-Adanya dua struktur
geologi (dapat sama jenis
atau berbeda dan dapat
single ataupun set) yang
saling berpotongan
-Sudut garis potong kedua
bidang lebih besar dari
sudut geser dalam dan lebih
kecil dari sudut lereng.
Longsoran bidang:
Dapat terjadi dengan kondisi :
1. Jurus bidang luncur
sejajar atau mendekati
sejajar terhadap jurus
bidang permukaan lereng
dengan perbedaan maks
200.
2. Kemiringan bidang luncur
< kemiringan bidang
permukaan lereng
3. Kemiringan bidang luncur
> sudut geser dalam
LONGSORAN BIDANG

Terjadi Karena:
-Adanya bidang luncur
sejajar/hampir sejajar terhadap
permukaan lerengdengan
perbedaan maksimum 200
-Kemiringan bidang luncur harus
lebih kecil dari bidang permukaan
-Kemiringan bidang luncur lebih
besar dari sudut geser dalam
-Adanya bidang bebas yang
merupakan batas lateral dari
massa batuan yang longsor
Longsoran guling :
Terjadi pada lereng yang terjal dan
pada batuan yang keras dengan
struktur bidang lemah berbentuk
kolom.
Longsoran guling akan terjadi pada
suatu lereng batuan yang arah
kemiringannya berlawanan dengan
kemiringan bidang lemahnya.
LONGSORAN GULING (TOPPLING)

-struktur geologi
yang berkembang
adalah hampir sama
pada longsoran
bidang tetapi pada
longsoran guling
bidang lemahnya
relatif tegak dan
berbentuk kolom
Longsoran busur :
Hanya terjadi pada material tanah atau
batuan lunak dengan struktur kekar yang
rapat.
LONGSORAN BUSUR

Longsoran ini biasanya terjadi pada material tanah atau batuan lunak dengan
struktur yang rapat. Bidang longsornya berbentuk busur
Data untuk analisis :
1. Geometri lereng
a. orientasi (jurus dan kemiringan) lereng
b. tinggi dan kemiringan lereng
c. Lebar jenjang
2. Struktur batuan
3. Sifat fisik dan mekanik
a. bobot isi batuan
b. porositas batuan
c. kandungan air dalam batuan
d. kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan
e. sudut geser dalam
Perolehan data :
1. Penyelidikan lapangan
a. Pengukuran untuk data geometri lereng
b. Seismik refraksi untuk data litologi
c. Pemboran inti dan pembuatan adit
d. Piezometer untuk tinggi muka air tanah
e. In situ test
2. Penyelidikan laboratorium
a. uniaxial compression test
b. triaxial test
c. direct shear test
d. penentuan bobot isi batuan, kandungan
air dan porositas batuan.

Anda mungkin juga menyukai