Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERBENGARUH TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN


ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

Andistasari Septiani
2013310551

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2017
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUHI TERHADAP KINERJA
KEUANGAN
(Perusahaan Pertambangan Yang Go Public Di BEI)

Andistasari Septiani
STIE Perbanas Surabaya
2013310551@students.perbanas.ac.id

ABSTRAK

Para investor yang akan menanamkan saham disuatu perusahaan tentu akan
melihat kinerja keuangan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Current Ratio, Debt Ratio, Debt Equity Ratio, dan Per Earning Ratio terhadap Return On
Investment pada perusahaan pertambangan. Sampel dalam penelitian ini adalah 23
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011
hingga 2015. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Teknik analisis data
yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian ini adalahPer Earning
Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment. Current Ratio, Debt Ratio,
Debt Equity Ratio tidak mempengaruhi Return On Investment pada perusahaan
pertambangan.

Keywords: Current Ratio, Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Per Earning Ratio, Return On
Investment.

PENDAHULUAN Ada terjadinya peningkatan yang


cukup besar terhadap suatu sarana
Laporan keuangan dapat dijadikan pertambangan yang nantinya sangat
sebagai acuan dalam rangka menilai diperlukan oleh semua kalangan, peluang
kinerja perusahaan melalui efisiensi dari pasar yang besar dapat berpengaruh
aktivitas dalam menghasilkan keuntungan. terhadap perkembangan suatu industri
Apabila suatu informasi disajikan dengan pertambangan dan faktor inilah yang
benar, informasi tersebut sangatberguna membuat banyaknya para investor sangat
bagi perusahaan dalam pengambilan tertarik untuk melakukan suatu investasi
keputusan dan untuk mengetahui kinerja pada industri pertambangan.
perusahaan. Untuk mengukur seberapa Perkembangan yang sangat besar pada
besar keberhasilan perusahaan dalam perusahaan pertambangan memberikan
memperoleh tingkat pengembalian atas peluang yang besar terhadap para investor
laba maka perlu dilakukan analisis untu berinvestasi. Industri pertambangan
keuangan dengan rasio Profitabilitas. didalam proses perkembangannya sangat
Return On Investment (ROI) merupakan potensial khususnya untuk negara
indikator dari rasio Profitabilitas Indonesia.
perusahaan, karena semakin tinggi Return
On Investment diperusahaan maka dapat Perusahaan yang likuiditasnya baik
dikatakan Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
tersebut semakin bagus. dalam membiayai operasional perusahaan
dan kewajiban jangka pendek yang dapat

1
dilunasi (Kadir, 2010:11). Suatu risiko melaksanakan proses pembangunannya.
likuiditas dapat diartikan sebagai suatu Namun sumber daya alam saja tidak
kemampuan perusahaan didalam menjamin keberhasilan proses
memenuhi kewajiban jangka pendek pembangunan ekonomi, apabila tidak
dengan menggunakan suatu aset didukung oleh kemampaun sumber daya
perusahaan yang ada (Arifin, 2007:135). manusianya dalam mengelola sumber daya
Memrperkecil risiko kegagalan alam yang tersedia.Perusahaan merupakan
diperusahaan dengan cara meningkatkan salah satu pelaku ekonomi yang dapat
likuiditas yang tinggi dengan melunasi dijadikan penompang pembangunan
suatu kewajiban jangka pendek kepada ekonomi suatu negara karena
kreditur (Santosa dan Setiawan, 2010:9). dimanaterdapat sektor yang menyediakan
sumber daya energi yang dibutuhkan untuk
Rasio profabilitas adalah rasio yang pertumbuhan perekonomian nasional yaitu
menilai suatu prestasi didalam suatu industri pertambangan.
perusahaan yang menggunakan data Industri pertambangan paling
keuangan dan data-data lainnya. Dimana banyak berhubungan dengan alam, tetapi
rasio tersebut memberikan jawaban juga paling banyak membuat kerusakan
didalam suatu efektifitas manajemen terhadap alam. Sesuai dengan kasus di
perusahaan, mengukur suatu kemampuan Samarinda, Kalimantan Timur,sektor
bagi perusahaan yang melihat dari salah pertambangan di area tersebut telah
satu rasio yaitu rasio profabilitas dimana menelan banyak korban jiwa akibat lubang
dana dari keseluruhan yang ditanam bekas tambang batu bara, yang membuat
didalam suatu aktiva yang digunakan warga di Kecamatan Siemanggaris,
untuk operasi yang dapat menghasilkan Kabupaten Nunukan juga cemas terhadap
keuntungan adalah return on investment lubang-lubang bekas tambang yang
(ROI),pimpinan perusahaan biasanya dibiarkan terbuka di sekitar permukiman
menggunakan rasio yang merupakan mereka.Warga khawatir, lubang-lubang
teknik analisis yang biasanya digunakan bekas tambang yang berada di tengah area
didalam mengukur suatu efektivitas perkebunan kelapa sawit suatu saat
operesaional perusahaan secara menelan korban jiwa diantara mereka.
menyeluruh (komprehensif). Jum’at 23 September 2016 oleh
Tribunkaltim.co, nunukan.
Salah satu perusahaan yang
mengalami peningkatan indeks saham Sebelumnya pada Selasa, 30
adalah perusahaan yang bergerak di bidang Agustus 2016 Jakarta, CNN Indonesia
pertambangan. PT Aneka Tambang memberitakan bahwa sektor tambang
(Persero) Tbk mendapatkan predikat terjerat dugaan kasus korupsi oleh
khusus The IDX Best Blue 2016, selain itu Gubernur Sulawesi Tenggara yang
perusahaan tambang lainnya seperti PT menjadi kekisruhan tambang di Tanah
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk juga Air. Hal tersebut berkaitan dengan dugaan
mendapatkan The IDX Top Ten Blue 2016. nilai transaksi ilegal oleh sektor
Predikat ini mengutip istilah Blue Chip pertambangan selama ini.Berdasarkan
yang dikenal di pasar modal sebagai kajian PWYP, kata Maryati, dugaan aliran
kumpulan saham yang paling likuid uang haram sektor pertambangan
ditransaksikan oleh investor. Hal ini mencapai Rp23,89 triliun pada 2014.
membuktikan pencapaian kesuksesan Aliran uang haram itu, diperkirakan
perusahaan dengan diikuti kepercayaan berasal dari transaksi perdagangan ilegal
oleh investor dan pemegang (misinvoicing trade) dan ‘uang panas’
sahamnya.Sumber: Jawapos 04/09/2016. pengelolaan sektor tambang.
Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam

2
RERANGKA TEORITIS YANG terdiri dari hutang wesel, hutang gaji atau
DIPAKAI DAN HIPOTESIS upah, hutang dagang, hutang pajak, dan
hutang jangka pendek lainnya. Hasil yang
Teori Agensi atau Keagenan tinggi didalam Current Ratio dapat
Teori keagenan terkait hubungan antara memberikan suatu indikasi di dalam
pemegang saham suatu perusahaan yang jaminan yang baik bagi jangka pendek
sebagai principle menyewa perusahaan terhadap kreditur dengan arti kemampuan
atau organisasi lain yang disebut sebagai perusahaan dalam melunasi suatu
agen guna melakukan sebuah kontrak kewajiban-kewajiban jangka pendek yang
dalam pendelegasian kewenangan kepada financial.
agen tersebut.
Ada tiga asumsi sifat manusia yang Semakin besar current ratio dapat
digunakan dalam Teori agensi, yaitu: 1) mencerminkan likuiditas perusahaan yang
sifat manusia pada umumnya lebih semakin tinggi, yaitu kemampuan
mementingkan kepentingan diri sendiri perusahaan dalam membayar yang besar
dari pada kepentingan public, 2) manusia sehingga dapat mampu memenuhi
memiliki daya pikir terbatas mengenai kewajiban financialnya. Dapat
persepsi masa yang akan datang, dan 3) disimpulkan bahwa semakin meningkatnya
manusia selalu menghindari risiko. current ratio maka suatu earning didalam
perusahaan akan semakin tinggi yang
Return On Investment (ROI) menyebabkan nilai suatu PER didalam
perusahaan akan semakin tinggi.
Pengertian didalam Return On
Investment (ROI) adalah kemampuan DebtRatio (DR)
didalam pengukuran perusahaan secara
keseluruhan untuk mendapatkan suatu Menurut Syamsuddin (2009) Debt
keuntungan dengan jumlah keseluruhan Ratio (DR) digunakan dalam mengukur
aktiva yang sudah tersedia didalam besarnya jumlah aktiva didalam
perusahaan. perusahaan dibayar dengan total hutang.
Dimana semakin besar rasio ini maka
“Return On Investment (ROI) jumlah modal pinjaman akan semakin
adalah salah satu bentuk dari rasio besar yang digunakan perusahaan dalam
profitabilitas yang dimaksudkan untuk investasi pada aktiva untuk menghasilkan
mengukur kemampuan perusahaan dengan keuntungan bagi perusahaan.
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam
aktiva yang digunakan untuk operasinya Pengetian Debt Ratio (DR) adalah
perusahaan untuk menghasilkan rasio yang digunkan dalam mengukur
keuntungan” Munawir (2008:89). suatu tingkat solvabilitas suatu perusahaan.
Tingkat didalam solvabilatas perusahaan
Current Ratio (CR) dapat diartikan bahwa kemampuan suatu
Pengertian Current Ratio adalah perusahaan untuk membayar suatu
kemampuan suatu perusahaan didalam kewajiban jangka panjang perusahaan.
mengukur rasio dalam memenuhi dalam Dimana suatu perusahaan yang dikatakan
kewajiban jangka pendeknya dengan solvabel jika perusahaan tersebut
aktiva lancaar (current ratio). Curent ratio mempunyai aktiva dan mampu untuk
dapat dihitung dengan menggunakan membayar suatu hutang-hutangnya.
membagi aktiva lancar dengan kewajiban
lancar (current liabilities). Didalam aktiva Debt to Equity Ratio
lancar terdiri dari piutang, surat berharga, Pengertian dari Debt to Equity
kas, dan persedian. Selain itu hutang lancar Ratio (DER) adalah rasio hutang terhadap

3
suatu modal. Rasio perusahaan ini investor harus mampu menyikapi tentang
mengukur dimana seberapa jauh dapat terjadinya suatu pergerakan harga saham
membiayai hutang, dapat disimpulkan yang mengakibatkan PER rendah dan
bahwa semakin tinggi rasio ini dapat apabila PER tinggi.
menggambarkan suatu gejala yag tidak
baik bagi perusahaan. Meningkatnya Laporan Keuangan
hutang dapat mempengaruhi besar
kecilnya suatu laba bersih yang ada di para Pengukuran kinerja keuangan akan
pemegang saham termasuk deviden yang menunjukan apakah perencanan dan
sudah diterima didalam kewajiban pelaksanaan strategi memberikan
membayar hutang yang lebih diutamakan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan
dibandingkan dengan pembagian suatu perusahaan. Perbaikan-perbaikan ini
deviden (Satono, 2001). tercermin dalam sasaran-sasaran secara
khusus berhubungan dengan keuntungan
Tingkatan yang tinggi didalam yang terukur, pertumbuhan usaha, dan
Debt to Equity Ratio (DER) dapat nilai pemegang saham.
menunjukan suatu komposisi total hutang Pengukuran kinerja, secara objektif
(hutang jangka panjang dan hutang jangka dapat dilakukan dengan membandingkan
pendek) yang tinggi jika dibandingkan harga output dnegan harga input. Namun,
dengan total modal sendiri, dalam hal ini ketika perusahaan mulai membesar dan
dapat berdampak tingginya beban pihak-pihak yangberkepntingan dengan
perusahaan terhadap pihak eksternal perusahaaan ikut bertamba, timbul
(kreditur). permasalahan dengan kinerja antara lain :
1.) Peningkatan skala perusahaan
Price Earning Ratio berupa inegritas fungsi-fungsi dan
semakin kompleksnya struktur
PER biasanya digunakan organisasi membesar jumlah
didalam pendekatan oleh para analis transaksi internal yang membuat
sekuritas dalam menilai suatu harga mekanisme harga terbengkalai.
saham, karena PER itu memberikan 2.) Pembesaran perusahaan berakibat
indikasi terhadap jangka waktu yang pula pad semakin panjangnya
dibutuhkan dalam mengambalikan dana operasi perusahaan.
dengan tingkat harga saham dan 3.) Pengukua kinerja bahkan semakin
keuntungan perusahaan untuk periode sulit dilakukan pada perusahaan
tertentu. Menurut Sartono (2008) adalah padat modal berskala besar yanG
PER sebagai suatu indikator terhadap menghasilkan lebih dari satu jenis
kepercayaan pasar modal yang produk.
memberikan perhatian terhadap Kinerja keuangan yang meliputi
pendekatan PER. Tidak hanya itu PER peningkatan penjualan, ROI, laba bersih
memberikan hal yang menarik yaitu untuk dan efesiensi biaya harus diimbangi
membandingkan harga saham terhadap dengan efesiensi biaya yang ditimbulkan
laba perlembar saham yang berbeda PER dari kegiatan operasional internal proses,
mempunyai standart yang baik dan seperti perhitungan rasio biaya
mudahnya membuat estimasi terhadap operasional, beban usaha serta berbagai
suatu input PER model (Fuller & Farrel, biaya overhead yang harus dikeluarkan
1987 : 361). untuk meningkatkan penjualan.
Dimana setiap pergerakan terhadap Keseimbangan kegiatan internal proses ini
harga saham dapat diketahui bahwa hal ini juga harus dapat memacu moral karyawan
mengakibatkan perubahan terhadap PER dengan semakin meningkatkan kepuasan
dari suatu perusahaan. Dimana para karyawan.

4
Stock Exchange (www.idx.co.id),
Indonesia Capital Market Directory
(ICMD).Berdasarkan tujuan penelitian,
penelitian ini termasuk dalam kategori
penelitian dasar deduktif, yang
menggunakan hipotesis untuk menguji
variabel – variabel yang dirasa dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Berikut
penjelesan definisi operasional dari
penelitian ini :

Variabel dependen

Retun On Investment
Return on Investment (ROI) dihitung
dengan membagi laba bersih (EAT)
dengan total aktiva. Formula yang dapat
digunakan untuk menghitung ROI adalah
sebagai berikut:
Kerangka pemikiran yang mendasari
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Berdasarkan rerangka penelitian sebagai
berikut:
H1: Current Ratio berpengaruh terhadap
return on investment perusahaan
pertambangan yang go public di Bursa Variabel Independen
Efek Indonesia.
H2 : Debt Ratio berpengaruh terhadap Current Ratio
return on investment perusahaan
pertambangan yang go public di Bursa Current Ratio (CR) adalah ratio yang
Efek Indonesia. membandingkan antara aktiva lancar
H3 : Debt Equity Ratio berpengaruh dengan utang lancar, berdasarkan rumus
terhadap return on investment perusahaan Syamsuddin (2011: 43).
pertambangan yang go public di Bursa fek
Indonesia.
H4 : Price Earning Ratio berpengaruh
terhadap return on investment perusahaan
pertambangan yang go public di Bursa
Efek Indonesia. Debt Equity Ratio

METODE PENELITIAN Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio


yang membandingkan jumlah Hutang
Jenis penelitian yang dilakukan pada terhadap ekuitas. Rasio ini sering
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. digunakan para analis dan para investor
Penelitian jenis ini menggunakan uji untuk melihat seberapa besar hutang
statistik untuk menguji hipotesis. Sumber perusahaan jika dibandingkan ekuitas yang
data yang digunakan pada penelitian ini dimiliki oleh perusahaan atau para
adalah data sekunder yaitu datayang pemegang saham. Semakin tinggi angka
diperoleh dari website resmi Indonesian Debt Equity Ratio maka diasumsikan

5
perusahaan memiliki resiko yang semakin Perusahaan Pertambangan yang terdaftar
tinggi terhadap likuiditas perusahaannya di Bursa Efek Indonesia selama periode
2011-2015 yang menerbitkan laporan
tahunan dan laporan keuangan pada
periode terkait.
DER= Total Hutang Penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu laporan keuangan
Total Ekuitas
perusahaan pertambangan selama periode
2011 sampai tahun 2015. Memperoleh
Price Earning Ratio laporan keuangan yang diperlukan, peneliti
mendownload melalui idx.co.id dan
Price Earnings Ratio (PER)
melihat di Capital Market Directory
merupakan salah satu indikator yang
(ICMD). Metode pengumpulan data
seringdigunakan analisis sekuritas untuk
dilakukan dengan melakukan dokumentasi
menilai harga suatu saham yang akan
yaitu dengan mengumpulkan data berupa
diperdagangkan di pasar modal, dengan
laporan keuangan, kemudian memilah data
rumus sebagai berikut :
yang diperlukan terkait penelitian,
mengolah data tersebut dengan melakukan
PER = Harga Pasar per lembar saham analisis agar diperoleh hasil penelitian.
EPS
Analisis penelitian ini menggunakan
data teknik analisis regresi berganda yang
sebelumnya dilakukan analisis deskriptif
Debt Ratio dan uji normalitas terlebih dahulu.Pada
teknik analisis regresi berganda terdiri dari
Debt Ratio itu biasanya digunakan uji F, uji koefisien determinasi, dan uji t
untuk mengukur seberapa besar jumlah yang dilakukan dengan bantuan program
aktiva di perusahaan yang dibiayai oleh SPSS versi 22. Statistik deskriptif untuk
total hutang. Dimana semakin tinggi rasio memperlihatkan deskripsi data dari rata –
ini maka semakin besar jumlah di modal rata (mean), standar deviasi, varians,
pinjaman yang digunakan dalam investasi maksimum, dan minimum yang diperoleh
pada aktiva guna menghasilkan dari SPSS versi 22.
keuntungan bagi perusahaan. Menurut
Syamsuddin (2006:30). Uji normalitas bertujuan
untukmenguji apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual
mempunyai distribusi normal. (Ghozali
dan Ratmono, 2013).Penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
untuk menguji normalitas data yang
Penelitian ini menggunakan digunakan.
populasi semua Perusahaan Pertambangan Analisis regresi berganda dilakukan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. untuk menguji pengaruh variabel
Teknik pengambilan sampel pada independen terhadap satu variabel
penelitian ini adalah Purposive Sampling dependen. Pada penelitian ini analisis
dimana pemilihan sampel berdasarkan regresi linier berganda dinyatakan dalam
kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan persamaan berikut :
tujuan penelitian. Kriteria sampel yang
akan diteliti yaitu :

6
Y = α + β1 X1 + β2X2 +β3 X3 + β4 X4 + e independen tidak memiliki pengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Keterangan : Model ini untuk menguji pengaruh
ROI = Return On Investment Current Ratio, Debt Ratio, Debt Equity
α = Konstanta Ratio, Price Earning Ratio terhadap
β1-β4 = Koefisien Regresi Return On Investment pada penelitian ini
CR1 = Current Ratio menggunakan aplikasi khusus regresi
DR2 = Debt Ratio berganda linear dimana dalam persamaan
DER3 = Debt Equity Ratio regresinya mengandung unsur interaksi
PER4 = Price Earning Ratio atau perkalian antara dua atau lebih
= error term variabel independen.
Apabila koefisien β bernilai positif
maka terjadi pengaruh searah antara
variabel independen dengan variable
dependen, begitupula sebaliknya.

Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
ROI 71 0,85 39,72 8,4032 7,12477
CR 71 0,05 59,2 2,963 9,28708
DER 71 0,07 0.99 0,6133 0,18868
DR 71 0 0.68 0,1229 0,14632
PR 71 0,33 33 0,071 0,5857

Sumber: Data diolah SPSS

Uji F digunakan untuk menguji HASIL PENELITIAN DAN


model. Jika nilai Sig-F < 0.05, maka PEMBAHASAN
model fit dan jika nilai Sig-F ≥ 0.05, maka
model tidak fit Berdasarkan kriteria dari teknik
Koefisien determinasi pada intinya pengambilan sampel purposive didapat 24
mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dari 44 perusahaan yang jadi
model dalam menerangkan variasi variabel populasi.Kemudian dari 24 perusahaan
dependen. Nilai koefisien determinasi tersebut dikalikan dengan periode tahun
adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil yang diteliti yaitu 115 sampel laporan
berarti kemampuan variabel-varibel tahunan yang sebagai sampel penelitian.
independen dalam menjelaskan variasi Dari 115 data berkurang lagi karena
variabel dependen amat terbatas. adanya data outlier sebanyak 44 sehingga
Uji t pada dasarnya menunjukkan sampel akhir penelitian berjumlah 71 data.
seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen Analisis Deskriptif
dengan menganggap variabel independen Return On Investment (ROI) Hal
lainnya konstan. Jika nilai Sig-t < 0.05, ini menunjukkan bahwa simpangan baku
maka variabel independen memiliki yang dimiliki Return On Investment
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Jika termasuk dalam kategori rendah yang
nilai Sig-t ≥ 0.05, maka variabel artinya besar data akan berkumpul pada
nilai tengahnya sehingga data Return On

7
Investment dalam penelitian ini bersifat 0,11582719 dimana artinya beberapa
homogen (variasi datanya tidak terlalu perusahaan pertambangan ada yang belum
besar atau penyebaran datanya baik). melunasi suatu kewajiban jangka pendek.
Nilai rata-rata pada keseluruhan Return On Asset (ROA)
selama periode 5 tahun sebesar 8,406 yang selama 5 tahun periode pengamatan
menunjukan bahwa perusahaan dengan jumlah sampel (N) 84 laporan
pertambangan dapat menghasilkan suatu tahunan perusahaan pertambangan yang
laba dari total aktiva atau investasinya. memiliki nilai minimum yaitu sebesar -
Berikut adalah tingkat pergerakan rata-rata 0,14 ini artinya bahwa ada perusahaan
Return On Invetsment pada perusahaan pertambangan yang tidak mampu
pertambangan pada setiap tahunya : menghasilkan laba dari total asetnya yaitu
sebesar -14% pada PT Darma Henwa Tbk.
Berdasarkan tabel 1 dilihat bahwa Nilai maksimal Return On Asset yaitu 0,89
pergerakan tingkat nilai rata-rata Return ini artinya bahwa rasio Return On Asset
On Investment pada perusahaan pada perusahaan pertambangan tertinggi
pertambangan cenderung berubah setiap sebesar 89% yaitu PT Golden Eagle
tahunnya. Dilihat dari tahun 2011 ke tahun Energy Tbk. Nilai standar deviasi Return
2012 nilai rata-rata Return On Investment On Asset sebesar 0,11749 dan nilai rata-
menurun sebanyak 366,14656 yang berarti rata 0,0620.
investor cenderung menarik kembali Debt Equity Ratio (DER) Hal ini
saham yang ditanamnya pada beberapa menunjukkan bahwa simpangan baku yang
perusahaan. Sedangkan tingkat rata-rata dimiliki Debt Equity Ratio termasuk dalam
Return On Investment pada 2012 hingga kategori rendah yang artinya besar data
2015 cenderung tetap yang berarti investor akan berkumpul pada nilai tengahnya
konsekuen atas saham yang ditanamnya. sehingga data Debt Equit Ratio dalam
penelitian ini bersifat homogen (variasi
Current Ratio (CR) Hal ini datanya tidak terlalu besar atau penyebaran
menunjukkan bahwa simpangan baku yang datanya baik).
dimiliki CR termasuk dalam kategori Nilai rata-rata pada keseluruhan
tinggi yang artinya besar data pengamatan selama periode 5 tahun sebesar 0,1229
jauh dari nilai tengahnya sehingga data CR yang menunjukan bahwa perusahaan
dalam penelitian ini bersifat heterogen pertambanganyang mempunyai besar atau
(variasi datanya besar atau penyebaran kecilnya hutang yang dapat berpengaruh
datanya kurang baik). terhadap kinerja perusahaan. Berikut
Nilai rata-rata pada keseluruhan adalah tingkat pergerakan rata-rata Debt
selama periode 5 tahun sebesar 2,9630 Equity Ratio pada perusahaan
yang menunjukan bahwa perusahaan pertambangan pada setiap tahunya
pertambangan dapat membayar atau Berdasarkan tabel 1 dapat
melunasi suatu kewajiban jangka pendek. menunjukkan bahwa rata-rata
Berikut adalah tingkat pergerakan rata-rata pengungkapan DER setiap tahunnya
Current Ratio pada perusahaan relative naik. Penurunan hanya terjadi pada
pertambangan pada setiap tahunya. tahun 2013 yaitu menjadi 0,039259913
Berdasarkan tabel 1 dapat artinya beberapa perusahaan pertambangan
menunjukkan bahwa rata-rata ada yang tidak mampu membayar suatu
pengungkapan CR setiap tahunnya relative kewajiban dari perusahaan.
naik. Kenaikan bentuk CR ini didorong Debt Ratio (DR) Hal ini
terkait semakin sadarnya perusahaan untuk menunjukkan bahwa simpangan baku yang
membayar suatu kewajiban jangka pendek dimiliki DR termasuk dalam kategori
dari perusahaan. Penurunan hanya terjadi tinggi yang artinya besar data pengamatan
pada tahun 2013 yaitu menjadi jauh dari nilai tengahnya sehingga data DR

8
dalam penelitian ini bersifat heterogen (variasi datanya besar atau penyebaran
(variasi datanya besar atau penyebaran datanya kurang baik).
datanya kurang baik). Nilai rata-rata pada keseluruhan
Nilai rata-rata pada keseluruhan selama periode 5 tahun sebesar 0,71yang
selama periode 5 tahun sebesar 2,9630 menunjukan bahwa perusahaan
yang menunjukan bahwa perusahaan pertambangan dapat berpengaruh terhadap
pertambangan dapat melunasi suatu besar atau kecilnya Price Earning Ratio
kewajiban jangka panjang. Berikut adalah yaitu pengaruh terhdap suatu kinerja
tingkat pergerakan rata-rata debt ratio perusahaan. . Berikut adalah tingkat
pada perusahaan pertambangan pada setiap pergerakan rata-rata Price Earning Ratio
tahunya. pada perusahaan pertambangan pada setiap
Berdasarkan tabel 1 tahunya.
menunjukkan bahwa rata-rata Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
pengungkapan DR setiap tahunnya relative nilai rata-rata jumlah PER per tahun
naik. Kenaikan bentuk DR ini didorong berubah-ubah. Dapat dilihat mulai tahun
terkait semakin sadarnya perusahaan 2011 sampai 2015 tingkat rata-rata
pertambangan yang sudah memenuhi mengalami naik turun yang berarti setiap
kewajiban jangka panjang dari perusahaan. tahunnya beberapa perusahaan ada yang
Penurunan hanya terjadi pada tahun 2013 memiliki PER yang jumlahnya kurang dan
yaitu menjadi 0,00645981 dimana artinya jumlahnya meningkat.
beberapa perusahaan pertambangan ada
yang belum memenuhi suatu kewajiban Uji Asumsi klasik
jangka panjang dari perusahaan.
Price Earning Ratio (PER) Hal Penelitian ini dilakukan pada
ini menunjukkan bahwa simpangan baku perusahaan pertambangan yang terdaftar di
yang dimiliki CR termasuk dalam kategori BEI yang melaporkan laporan tahunan dan
tinggi yang artinya besar data pengamatan laporan keuangan pada tahun yang
jauh dari nilai tengahnya sehingga data CR berkaitan dengan penelitian yaitu 2011
dalam penelitian ini bersifat heterogen sampai dengan tahun 2015. Analisis ini

Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Berganda
NO Jenis Uji Variabel Nilai
1 Uji F
Fhitung 6.812
Signifikansi 0

2 Koefisien Determinasi
Adjusted R Square 0.249

3 thitung CR -3.161
DER 1.991
DR -0.66
PER 4.907
Signifikansi CR 0.648
DER 0.051
DR 0.512
PER 0

9
menguji pengaruh dari variabel 3. Koefisien regresi DER sebesar 7,944
independen terhadap variabel dependen. menyatakan bahwa setiap peningkatan
Pengujian regresi yang dilakukan pada Debt Equity Ratio akan meningkatkan
penelitian ini yaitu pengujian asumsi nilai perusahaan sebesar hasil kali
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji kenaikan Debt Equity Ratio dengan
autokrelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji 7,944
multikolonieritas, serta pengujian hipotesis 4. Koefisien regresi DR sebesar -3,357
yaitu uji regresi linier berganda dan menyatakan bahwa setiap peningkatan
moderasi dari SPSS versi 22. nilai Debt Ratio independen akan
Uji normalitas yang dilakukan menurunkan nilai perusahaan sebesar
dengan Uji Kolmogrov Smimov yang hasil kali kenaikan Debt Ratio
dilihat dari suatu tingkat signifikannya. independen dengan 3,357.
Dinyatakan terdistribusi normal jika 5. Koefisien regresi PER sebesar 62,992
residual suatu nilai kolmogrov smimov > menyatakan bahwa setiap peningkatan
0,05. Berdasarkan dari tabel 2 yaitu Uji nilai PER akan meningkatan nilai
One-Sample Kolmogrov - Smirnov perusahaan sebesar hasil kali kenaikan
diperoleh signifikansi sebesar 0,000<0,05 PER dengan 62,992.
maka disimpulkan bahwa residual model Uji F dilakukan untuk menguji
regresi tidak terdistribusi normal. Jadi bisa pengaruh yang ditimbulkan oleh
diartikan bahwa Ho ditolak. Karena dapat keseluruhan variabel independen terhadap
disimpulkan bahwa data yang diteliti ini variabel dependennya. Pengaruh variabel
terdistribusi secara tidak normal, maka independen secara bersama-sama terhadap
langkah selanjutnya adalah outlier data. variabel dependen dapat dilihat pada tabel
Dari outlier yang sudah dilakukan oleh 4.4 bahwa didapatkan nilai Fhitung sebesar
penelitian ini adalah sebanyak 11 kali dan 6,812 dengan tingkat signifikansi 0,000 <
diperoleh data yang terdistribusi secara 0,05 sehingga variabel Current Ratio, Debt
normal, sehingga data yang diperoleh dari Equity Ratio, Debt Ratio, Price Earning
hasil signifikansi sebesar 0,093 yang lebih Ratio secara bersama-sama memiliki
besar sari 0,05. Sehingga disimpulkan pengaruh terhadap Return On Investment.
bahwa asumsi normalitas sudah terpenuhi. Data tersebut dapat dikatakan memenuhi
Uji Regresi Linier Berganda penilaian data fit sehingga dapat
Berdasarkan tabel 3 nilai koefisien regresi digunakan untuk pengujian selanjutnya.
berganda dapat dibentuk persamaan regresi Koefisien determinasi (R2)
linier berganda sebagai berikut : mengukur seberapa jauh kemampuan
ROI = 3,605 - 0.037CR + 7,944DER - model dalam menerangkan variasi variabel
3,357DR + 62,992PER dependen. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen
Persamaan regresi tersebut dalam menjelaskan variasi variabel
dapat dijelaskan: dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti bahwa variabel-
1. Konstanta sebesar 3,605 menyatakan variabel independen memberikan hampir
bahwa jika variabel independen semua informasi yang dibutuhkan untuk
dianggap konstan, maka rata-rata nilai memprediksi variasi variabel dependen.
perusahaan sebesar 3,605. Berdasarkan tabel 4.4 Adjusted R Square
2. Koefisien regresi CR sebesar -0,037 sebesar 0,249 yang artinya 24,9% variabel
menyatakan bahwa setiap peningkatan Return On Investment dapat dijelaskan
nilai Currnet Ratio akan menurunkan oleh variabel Current Ratio, Debt Equity
nilai perusahaan sebesar hasil kali Ratio, Debt Ratio, Price Earning Ratio.
kenaikan currnet ratio dengan 0,037. Selebihnya sebesar 73,1% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain diluar model.

10
Uji t dilakukan untuk tambahan laba, karena dana yang
mengetahui apakah di dalam model regresi seharusnya digunakan untuk investasi
terdapat pengaruh variabel independen yang menguntungkan perusahaan,
terhadap variabel dependen. Perhitungan dicadangkan untuk memenuhi kebutuhan
signifikansi pada uji t dihitung berdasarkan yang lainnya.
nilai signifikansi dibawah 0,05 artinya Tidak kuatnya hubungan kedua
variabel bebas secara parsial berpengaruh variabel ini terjadi karena adanya
terhadap variabel terikat. Hasil uji t pada perubahan hutang lancar yang lebih besar
penelitian ini yang memiliki tingkat dari pada aktiva lancar. Semakin besar
signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu dana yang ditempatkan untuk memenuhi
pada variable Current Ratio sebesar 0,648 likuiditas perusahaan, maka perusahaan
dan Debt Ratio sebesar 0,512 yang berarti dapat kehilangan kesempatan untuk
bahwa Current Ratio (CR) dan Debt Ratio mendapatkan tambahan dana karena dana
(DR) tidak berpengaruh terhadap Return yang dimiliki tidak menghasilkan
On Investment (ROI). Sedangkan untuk keuntungan dan akan berdampak buruk
variabel yang memiliki tingkat signifikansi bagi para investor yang akan menanamkan
kurang dari 0,05 yaitu variabel Debt saham di perusahaan tersebut. Hasil
Equity Ratio sebesar 0,051dan Price penelitian ini mendukung penelitian yang
Earning Ratio sebesar 0,000yang dilakukan oleh Akhmad S (2011),
keduanya yang berarti Debt Equity Ratio Hernawati (2007), Prihantini (2009) dan
(DER) dan Price Earning Ratio (PER) Muchlailis (2009) yang menyatakan bahwa
berpengaruh terhadap Return On peruabahan yang dialami oleh variabel
Investment (ROI). current ratio tidak berpengaruh secara
nyata terhadap perubahan nilai return on
Pengaruh Current Ratio Terhadap investment.
Return On Investment
Pada penelitian ini kepemilikan Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Return On Investment
Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Berdasarkan penelitian terkait
Return On Investment. Variabel current pengaruhnya terhadap Return On
ratio tidak berpengaruh terhadap return on Investment Hipotesis 2(H2) dalam
investment pada perusahaan pertambangan penelitian ini yaitu untuk menguji apakah
go-public yang terdaftar di Bursa Efek Debt Equty Ratio berpengaruh terhadap
Indonesia. Karena rasio ini untuk Return On Investment. Dari hasil uji t
mengukur kemampuan perusahaan dalam dapat menunjukkan bahwa thitung sebesar
memenuhi kewajiban terhadap para debitur 1,991 dengan nilai probabilitas signifikansi
dengan harta yang likuid yang dimiliki 0,051 berada diatas 0,05 dapat
oleh suatu perusahaan. keeratan hubungan disimpulkan bahwa Debt Equity Ratio
antara variabel Current Ratio dengan tidak berpengaruh terhadap Return On
variabel Return on Investment sebesar - Investment. Dengan demikian, hipotesis
3,161 (Uji t) yang menunjukan hubungan yang menyatakan bahwa Debt Equity
yang tidak kuat antara kedua variabel Ratio tidak berpengaruh terhadap Return
tersebut. Adapun koefiseien regresi On Investment ditolak.
variabel current ratio menunjukan nilai
negatif sebesar -0,037, artinya jika current Hasil penelitian ini
ratio mengalami kenaikan sebesar satu menunjukan bahwa Debt Equity Ratio
satuan maka return on investment akan merupakan rasio untuk mengukur
menurun sebesar 0,037. Penempatan dana kemampuan perusahaan dalam memenuhi
yang terlalu besar pada sisi aktiva kewajiban jangka panjang dengan jaminan
memiliki kesempatan untuk mendapatkan ekuitas disuatu perusahaan. Variabel debt

11
equity ratio tidak berpengaruh terhadap Hasil penelitian ini
return on investment pada perusahaan menunjukan bahwa Debt Equity
pertambangan go-public yang terdaftar di Ratiomerupakan rasio untuk mengukur
Bursa Efek Indonesia. keeratan hubungan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
antara variabel debt equity ratio dengan kewajiban dengan jaminan seluruh aktiva
variabel Return on Investment sebesar yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
1,991 (Uji t) yang menunjukan hubangan Variabel debt ratio tidak berpengaruh
yang tidak kuat antara kedua variabel terhadap return on investment pada
tersebut. Adapun koefiseien regresi perusahaan pertambangan go-public yang
variabel debt equity ratio menunjukan nilai terdaftar di Bursa Efek Indonesia. keeratan
positif sebesar 7,994 yang mempunyai arti hubungan antara variabel debt ratio
bahwa hubungan variabel debt equity ratio dengan variabel Return on Investment
searah dengan tingkat return on investment sebesar –0,660(Uji t) yang menunjukan
perusahaan pertambangan go-public yang hubangan yang tidak kuat antara kedua
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artinya variabel tersebut. Adapun koefiseien
jika debt equity ratio mengalami kenaikan regresi variabel debt ratio menunjukan
sebesar satu satuan maka return on nilai negatif sebesar -3,357 yang
investment akan meningkat. Hasil mempunyai arti bahwa hubungan variabel
penelitian ini mendukung penelitian yang debt ratio searah dengan tingkat return on
dilakukan oleh Akhmad S (2011), investment perusahaan pertambangan go-
Hernawati (2007) yang menyatakan bahwa public yang terdaftar di Bursa Efek
peruabahan yang dialami oleh variabel Indonesia. Artinya jika debt ratio
debt equity ratio tidak berpengaruh secara mengalami kenaikan sebesar satu satuan
nyata terhadap perubahan nilai return on maka return on investment akan menurun.
investment. Tetapi hasil ini tidak sesuai Dengan adanya perubahan rasio debt ratio
dengan penelitian Muchlailis (2009) yang ini return on investment perusahaan tidak
menyatakan bahwa variabel debt equity berpengaruh. Debt to ratio mengalami
ratio berpengaruh terhadap tingkat return penurunan maka akan disertai pula dengan
on investment. penurunan jumlah return on investment.
Berdasarkan hasil tersebut manajer
perusahaan perlu menjaga tingkat hutang
Pengaruh Debt Ratio Terhadap Return perusahaan karena apabila tingkat hutang
On Investment meningkat, perusahaan tidak akan efisien
Berdasarkan penelitian terkait dalam meningkatkan keuntungan karena
pengaruhnya terhadap Return On dengan tambahan modal yang ada dapat
Investment Hipotesis 3 (H3) dalam membuat kinerja operasional dan
penelitian ini yaitu untuk menguji apakah kepercayaan investor yang buruk.
Debt Equty Ratio berpengaruh terhadap Menunjukkan beberapa bagian
Return On Investment. Dari hasil uji t dari keseluruhan kebutuhan dana yang
dapat menunjukkan bahwa thitung sebesar dibelanjai dengan utang atau beberapa
4,907dengan nilai probabilitas signifikansi bagian dari aktiva yang digunakan untuk
0,512 berada diatas 0,05 dapat menjamin utang. Kreditur lebih menyukai
disimpulkan bahwa Debt Ratio tidak rasio utang yang rendah karena semakin
berpengaruh terhadap Return On rendah rasio ini, maka semakin besar
Investment. Dengan demikian, hipotesis perlindungan terhadap kerugian kreditur
yang menyatakan bahwa Debt Ratio tidak dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain,
berpengaruh terhadap Return On perusahaan akan menginginkan leverage
Investment. yang lebih besar karena akan dapat
meningkatkan laba yang diharapkan. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang

12
dilakukan oleh Akhmad S (2011), perusahaan berpengaruh positif.
Hernawati (2007) dan Muchlailis (2009) Perusahaan dengan peluang tingkat
yang menyatakan bahwa peruabahan yang pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai
dialami oleh variabel debt ratio tidak price earning ratio yang tinggi pula, dan
berpengaruh secara nyata terhadap hal ini menunjukkan bahwa pasar
perubahan nilai return on investment. mengharapkan pertumbuhan laba dimasa
yang akan datang.
Hasil penelitian ini mendukung
Pengaruh Price Earning Ratio penelitian yang dilakukan oleh Akhmad S
Terhadap Return On Investment (2011), Hernawati (2007) dan Muchlailis
Berdasarkan penelitian terkait (2009) yang menyatakan bahwa
pengaruhnya terhadap Return On peruabahan yang dialami oleh variabel
Investment Hipotesis 4(H4) dalam debt equity berpengaruh positif secara
penelitian ini yaitu untuk menguji apakah nyata terhadap perubahan nilai return on
Price Earning Ratio berpengaruh terhadap investment.
Return On Investment. Dari hasil uji t
dapat menunjukkan bahwa thitung sebesar KESIMPULAN, KETERBATASAN,
1,991 dengan nilai probabilitas signifikansi DAN SARAN
0,000 berada diatas 0,05 dapat 5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa Price Earning Ratio Berdasarkan dar hasil pengujian
dapat berpengaruh positif terhadap Return statistic yang dilakukan dalam penelitian
On Investment. Dengan demikian, ini didapat pembahasan yang telah
hipotesis yang menyatakan bahwa Price dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil
Earning Ratio berpengaruh terhadap statistic yang diperoleh adalah sebagai
Return On Investment diterima. berikut:
1. Current Ratio tidak berpengaruh
Hasil penelitian ini menunjukan
terhadap Return On Investment.
bahwa Price Earning Ratio merupakan
Pengelolaan dana yang dilakukan
rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan kurang optimal sehingga
peruahaan dalam memenuhi kewajiban
masih ada aktiva yang belum
jangka panjang dengan jaminan ekuitas
digunakan. Yang harusnya dana
disuatu perusahaan. Variabel price earning
tersebut bisa digunakan untuk
ratio berpengaruh terhadap return on
berinvestasi dalam proyek-proyek yang
investment pada perusahaan pertambangan
nantinya bisa menguntungkan buat
go-public yang terdaftar di Bursa Efek
perusahaan.
Indonesia. keeratan hubungan antara
2. Debt Equity Ratio tidak berpengaruh
variabel price earning ratio dengan
terhadap Return On Investment. Rasio
variabel Return on Investment sebesar
ini menunjukan perbandingan hutang
4,907 (Uji t) yang menunjukan hubangan
dengan modal didalam perusahaan,
yang kuat antara kedua variabel tersebut.
dimana perusahaan akan membayar
Adapun koefiseien regresi variabel price
seluruh kewajibannya dari beberapa
earning ratio menunjukan nilai positif
bagian modalnya sendiri untuk
sebesar 62,992 yang mempunyai arti
membayar hutang. Dana tersebut
bahwa hubungan variabel price earning
digunakan untuk menutupi kewajiban
ratio searah dengan tingkat return on
perusahaan yang harus dipenuhi
investment perusahaan pertambangan go-
sehingga pendapatan perusahaan dalam
kenaikan sebesar satu satuan maka return
memperoleh keuntungan menurun.
on investment akan meningkat. Jadi
3. Debt Ratio tidak berpengaruh terhadap
dengan adanya perubahan rasio price
Return On Investment. Dalam
earning ratio ini return on investment
penentuan sumber dana, perusahaan

13
dapat menerapkan kebijakan untuk mendapatkan sampel yang
leverage tinggi. Yaitu menggunakan lebih banyak guna untuk
lebih banyak hutang dibanding memperoleh hasil yang lebih
modal sendiri. Atau kebijakan maksimal (valid) tentang pengaruh
leverage rendah yang menggunakan CR,DR,DER,PER terhadap ROI.
2. Untuk penelitian selanjutnya
modal sendiri dibanding hutang. Dan
sebaiknya tidak meneliti tentang
pada kebijakan leverage tinggi inilah profitabilitas saja bisa meneliti
menyebabkan tingginya beban tentang struktur modal didalam
bunga yang ditanggung sehingga hal perusahaan Pertambangan.
ini berpengaruh terhadap penurunan
profitabilitas perusahaan. DAFTAR RUJUKAN
4. Price Earning Ratio mempunyai
pengaruh positif dan signifikan
terhadap Return On Investment. DAFTAR RUJUKAN
Perusahaan dengan peluang tingkat
“ANTM Saham Paling Biru”, Jawa Pos. 4
pertumbuhan tinggi biasanya
Oktober 2016. Hal.1
mempunyai price earning ratio yang
tinggi pula, dan hal ini menunjukkan Abdul Halim.(2007). Akuntansi Keuangan
bahwa pasar mengharapkan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
pertumbuhan laba dimasa yang akan
datang. Adin, F. (2013).Analisis Faktor-Faktor
Keterbatasan Penelitian yang berpengaruh terhadap kinerja
keuangan (Perusahaan
Penelitian ini memiliki
Telekomunikasi yang Go Public di
keterbatasan-keterbatasan yang
BEI)
mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian
selanjutnya diharapkan untuk lebih Agus, Sartono. 2008. Manajemen
mempertimbangkan keterbatasan yang ada Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi
dalam penelitian ini, guna untuk Empat.Yogyakarta: BPFE
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Keterbatasan dalam penelitian ini antara
lain: Akmad, S. N (2011).Analisis Faktor-
1. Sampel yang diteliti tentang Faktor yang berpengaruh terhadap
perusahaan pertambangan yang kinerja keuangan (Perusahaan
memiliki 44 perusahaan saja. Telekomunikasi yang Go Public di
2. Variabel independen dan BEI). Volume 12 Nomer 1
dependenya sama-sama
menggunakan rasio pofitabilitas Andrinik, (2012) Analisis Faktor-Faktor
sehingga sudah sering diteliti oleh yang berpengaruh terhadap kinerja
penelitian sebelumnya. keuangan (Perusahaan
Saran Telekomunikasi yang Go Public di
BEI)
Berdasarkan telah
dijelaskannya terkait kesimpulan dan Arifin, Ali. 2007. Membaca
keterbatasan dalam penelitian ini, maka SahamPanduan Dasar Seni Berinvestasi
peneliti memberikan saran untuk penelitian dan Teori Permainan Saham. Yogyakarta:
selanjutnya yaitu: Andi

1. Bagi peneliti selanjutnya perlu Bursa Efek Indonesia, 2008, Website:


memilih perusahaan dibidang lain www.idx.co.id

14
Dormatio, R. Puspopranoto, Sawaldjo. 2006. Keuangan
(2003).http://bilongtuyu.blogspot.co. Perbankan dan Pasar Keuangan(Konsep,
id/2013/05/pengertian-debt-to-total- Teori dan Realita). Jakarta: Pustaka
assets-ratio.html LP3ES Indonesia
Fahtu,R. (2013) Pengaruh Return On
Assets (ROA), Net Pofit Margin Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar
(NMP), dan Debt to Equity Ratio Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
(DER) terhadap harga saham pada Yogyakarta: BPFE
PT.Telekomunikasi Indonesia
(Persero),Tbk Santosa, A dan dan Setiawan. 2010.
Freddy R. (2011) Swot Balanced Analisis Risiko Investasi Saham pada
Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Sektor Properti di Bursa Efek
Utama Indonesia Periode 2003 - 2008. Dalam
Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Ghozali,I. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang :Badan Penerbit Universitas Saridewi,S.P., Susila,G.P.A, dan
Diponegoro. Yudiaatmaja,F. 2016.Pengaruh
Profitabilitas Dan Corporate Social
Hanum, A.S (2010). Faktor-faktor yang ResponsibilityTerhadap Nilai
mempengaruhi tingkat Perusahaan.e-Journal Bisma
pengembalian investasi pada Universitas Pendidikan Ganesha
perusahaan Manufaktue di BEI Jurusan Manajemen. Volume 4
Tahun 2016
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta: PT. Sartono, R Agus. 2008. Manajemen
RajaGrafindo Persada Keuangan (Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: BPFE
Jumingan. 2006. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Sunariyah. 2007. Pengantar
Bumi Aksara. Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta:
AMP YKPN
Kadir, Abdul. 2010. Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Soesetio, Yuli. 2008. Pengaruh Perubahan
pada Perusahaan Credit Agencies Go Return Of Assets, Debt to Equity
Public di Bursa Efek Indonesia. Dalam Ratio dan Cash Ratio Terhadap
JurnalManajemen dan Akuntansi. Perubahan Dividen Payout Ratio.
Universitas Kanjuruhan : Malang.
M. Khozza, I. S (2013).Analisis Faktor- Syamsudin.2009. Manajemen
Faktor yang berpengaruh terhadap Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT.Raja
kinerja keuangan (Perusahaan Grafindo Persada.
Telekomunikasi yang Go Public di
BEI)
Munawir. 2002. Analisa
Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty

15

Anda mungkin juga menyukai