(KESTABILAN LERENG)
By :
Dr. Yulindasari, ST. M.Eng. IPM.
TUJUAN UTAMA :
Memberikan suatu tinjauan dan
perencanaan lereng yang aman dan
ekonomis
1. Fabric
2. Struktur Geologi
3. Air Tanah
4. Kegempaan
5. Tegangan Awal dalam Tanah
6. Pelapukan
7. Aktivitas Longsoran yang terdahulu
JENIS DAN MEKANISME GERAKAN TANAH DAN LONGSORAN
Gerakan tanah dan longsoran dapat diklasifikasikan dalam banyak
cara, dan masing-masing memiliki kegunaannya dalam
menekankan pentingnya kepada cara pengenalan, cara
penanggulangan, kontrol dan keperluan klasifikasi yang lain.
TEXT
WHY SLOPE STABILITY ?
1. Runtuhan (falls)
2. Pengelupasan (topples)
3. Aliran Tanah (earth flow)
4. Longsoran (slides)
KLASIFIKASI LONGSOR BERDASARKAN
BENTUK BIDANG GELINCIRNYA :
1. Longsoran Rotasi
terjadi pada batuan maupun pada tanah, dipengaruhi
oleh adanya sesar, lapisan lembek, dll.)
2. LongsoranTranslasi
Gerakan umumnya dikendalikan oleh permukaan
yang lembek, dapat bersifat menerus dan luas dan
dapat pula alam blok
CLASSIFICATION OF LANDSLIDES (1)
Source: USGS
CLASSIFICATION OF LANDSLIDES (2)
Source: USGS
Rockfall hasil dari runtuhan
sepanjang rekahan dan bidang
perlapisan pada batuan.
A. Topografi
B. Geologi
C. Kondisi Air Tanah
D. Cuaca
E. Getaran
F. Sejarah Perubahan Lereng dan Aktivitas Manusia
G. Penyelidikan Tanah
- Penyelidikan tanah di Lapangan
- Penyelidikan tanah di Laboratorium
TOPOGRAFI
Uji Laboratorium :
Peta Geologi
memberikan informasi mengenai tampilan fisis, litologi
dan struktur geologi. Peta geologi yang diperlukan
berskala 1:1000 hingga 1:6000
Profil perlapisan tanah dan karakteristiknya
jumlah titik bor atau uji lapangan (sondir, SPT, dan dll)
harus mencukupi, jaraknya diambil antara 8 – 30 m.
Potongan
berguna untuk mengevaluasi dan analisis longsoran
serta keputusan untuk penanggulangannya.
Problems related to slope failures
PROBLEMS RELATED TO SLOPE FAILURES
Problems related to slope failures
Problems related to slope failures
Problems related to slope failures
DASAR PERENCANAAN LERENG
TEXT
50