1. Kemiringan lereng; semakin besar sudut lereng semakin besar pula daya dorong
disebabkan meningkatnya tegangan geser (shearing stress) berbanding terbalik dengan
tegangan normal (normal strength) berupa kekuatan penahan.
3. Struktur geologi dan batuan; Zona sesar merupakan zona batuan yang mengalami
penghancuran disebabkan pergeseran bolak-blok batuan pada bidang patahan, pada sona
sesar tersebut daya tahan menjadi lemah, sehingga lebih mudah mengalami proses
pelapukan, erosi dan tanah longsor. Bidang permukaan sesar, lapisan batuan, kekar,
retakan, zona bidang batas soil dan batuan dasar, kontak batuan merupakan biadang
diskontinuitas, dapat menjadi bidang gelincir apaila arah kemiringanya searah dengan
kemiringan lereng.
4.Kandungan air pori; tinggi rendahnya permukaan air tanah (water table), terhadap
bidang diskontinuitas dan permukaan lereng juga merupakan salah satu factor pendorong
terjadinya gesekan massa.
Beberapa macam kondisi yang dapat memicu terjadinya proses tanah longsor, antara lain:
Di Negara-negara yang beriklim tropis dengan intensitas hujan tinggi pada musim hujan,
dan pada daerah yang memiliki batuan yang mudah menyerap dan meloloskan air
kedalam batuan atau tanah menyebabkan pula daya dorong air terhadap material
permukaan lereng, yang bias menjadi pemicu terjadinya tanah longsor berskala besar.
2. Pembebanan lereng
Di daerah-daerah padat penduduk, lahan yang berada diatas lereng menjadi target untuk
dijadikan tempat tinggal, menyebabkan perubahan maksimal aliran run off dan aliran air
bawah tanah, dan menambah berat beban permukaan lereng, juga dapat memicu
terjadinya tanah longsor.
2. Getaran gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsoran glister, tsunami juga dapat
menjadi factor pemicu terjadinya tanah longsor . tetapi paktor utama terjadinya tanah
longsor adalah gaya berat.
Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang
kemudian disusul adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi pada bulan november. Tahu
sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan meningkat. Melalui tanah yang merekah
pada musing kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng,
sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat sehingga dapat
menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang tentu akibat paling pahit akan dialami
oleh orang yang tinggal di dekatnya.
Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari seperti membuat vegetasi atau tidak
tinggal di tempat penyebab bencana ini dapat terjadi. Masih banyak kok tanah untuk
tempat tinggal yang layak di indonesia.