Anda di halaman 1dari 13

PEMBANGUNAN JEMBATAN BELAKANG STADION

HARAPAN BANGSA

A. PENDAHULUAN
Jembatan merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai penghubung dua
tempat yang terputus adanya rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau,
saluran irigasi, dan lain-lain. Kerusakan yang sering terjadi pada konstruksi jembatan
diantaranya kondisi rangka baja yang berkarat dikarenakan tidak adanya perawatan
seperti pengecatan, permukaan perkerasan jalan tidak rata dapat menjadikan retak dan
berlubang, tidak ada drainase pada yang baik di atas plat jembatan, sehingga air hujan
turun melalui lubang yang ada pada perkerasan atau sambungan jembatan. Penilaian
struktur jembatan perlu dilakukan terhadap struktur bawah, lantai, struktur atas serta
bagian pendukungnya. Penilaian diperlukan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
agar terhindar dari keruntuhan jembatan yang tidak dapat diprediksi. Penilaian yang
akurat terhadap struktur jembatan menentukan manajemen pemeliharaan jembatan. Ada
beberapa metode untuk menentukan kondisi jembatan seperti metode NYSDOT, metode
FCM, metode PHA dan BMS. Metode ini dapat digunakan untuk menjaga kondisi
jembatan melalui penyelidikan jembatan secara berkala sehingga dapat menentukan
tahap pemeliharaan dan perbaikan. Menurut Hariman F dkk. (2007), metode ini dapat
menilai kondisi jembatan melalui metode survei visual dengan bantuan kamera digital,
teropong, senter pada jenis kerusakan fisik baik material maupun struktural pada
jembatan. Proses ini melibatkan pengumpulan data fisik jembatan yang kemudian
dianalisis oleh komputer dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan. Tujuan
penelitian tentang kondisi jembatan dilakukan dalam tindakan koreksi atau
pemeliharaan yang tepat. Hasil yang didapatkan yaitu kondisi sturktur jembatan serta
waktu pemeliharaan berikutnya.Berikut beberapa informasi dasar tentang jembatan :

1. Jenis-Jenis Jembatan: Ada banyak jenis jembatan, termasuk jembatan gantung,


jembatan baja, jembatan beton, jembatan kayu, jembatan batu, dan banyak lagi.
Setiap jenis jembatan memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda.

1
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
2. Fungsi Utama: Jembatan digunakan untuk menghubungkan dua titik yang
terpisah oleh rintangan alami seperti sungai atau lembah. Mereka
memungkinkan kendaraan, pejalan kaki, atau kereta api untuk melewati
rintangan ini.

3. Struktur dan Desain: Desain jembatan harus mempertimbangkan berat


maksimum yang dapat ditanggung, panjang jembatan, bentuk rintangan yang
harus diatasi, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Desain struktural yang tepat
sangat penting untuk menjaga keamanan jembatan.

Berdasarkan pengamatan penulis saat meninjau jembatan Belakang Stadion


Harapan Bangsa sebagai berikut :

Lokasi Pengamatan : JLN. Tengku Dilhong II, Lampeuneurut Gampong,


Kec. Darul Imarah, Kab. Aceh Besar, Aceh
Anggaran Biaya : Dilakukan dengan menggunakan Anggaran
Sebesar 5 Milyar
Bersumber Dari DAK Tahun 2016.
Panjang Dan Lebar : Lebar 7,5M Dan Panjang 20M
Jadwal pengamatan : 20 November 2023
Fungsi jembatan : Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan
aksesibilitas kawasan dari belakang Stadion harapan
Bangsa menuju Batuh dan sekitarnya.

2
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
Gambar 1.1 : lokasi pengambilan data
( sumber : google maps )

Karena Pembangunan jembatan ini termasuk masih lumayan baru, maka tidak
terlalu banyak kerusakan yang dapat berpengaruh secara massif terhadap kekuatan jem-
batan itu sendiri. Namun bukan berarti jembatan ini tanpa kerusakan, Adapun
kerusakan-kerusakan yang dimaksud akan dijelaskan penulis di pembahasan selanjut-
nya.
Untuk mengetahui kondisi aktual jembatan di lapangan dan upaya apa yang
akan dilakukan pada Jembatan Way Kendawai I, maka perlu dilakukan pemeriksaan di
lapangan dengan menggunakan Bridge Management System (BMS).

Gambar 1.2 : Tampak Samping

3
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
Gambar 1.3 : Tampak Ujung Kiri Dan Kanan Jembatan

Keadaan dan kondisi jembatan dapat dilihat pada gambar diatas dimana
jembatan ini banyak kendaraan yang mengunakan pada saat jam istrahat namun pada
jam kerja jembatan ini bisa dikategorikan sepi.

4
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
B. TINJAUAN PUSTAKA

Tahapan penggunaan sistem manajemen ini adalah dengan terlebih dahulu


mengambil data lapangan di jembatan kemudian dimasukkan ke dalam sistem IBMS.
Selanjutnya menurut Directorate General of Highways Ministry Of Public Works
Republic of Indonesia (1993), sistem akan menyiapkan rencana penanganan jembatan
berdasarkan skala proyeksi. Pada tahap pemeriksaan, elemen jembatan dibagi dengan
levelnya. Menurut BMS ada 5 level yang masingmasing memiliki kode elemen.
Penggunaan kode diperlukan untuk memproses data. Kode ini terdiri dari kode
kerusakan material dan elemen. Misalnya, kerusakan pada beton di kode 201 dan karat
pada baja berkode 302. Pemeriksaan rinci secara akurat dari jembatan termasuk menilai
kondisi rinci jembatan dari setiap elemen elemen jembatan terhadap kerusakan terlihat
secara visual. Menurut Gusman LSW dkk. (2017), setiap kerusakan dibagi menjadi 5
level : level tertinggi 1 dan level terendah 5. Sistem penataan ulang BMS untuk kondisi
elemen- elemen pada kondisi kerusakan, kuantitas fungsi dan pengaruh. Untuk kondisi
nilai strata 1 untuk kondisi berbahaya, nilai 0 untuk kondisi tidak berbahaya. Untuk
kondisi kerusakan (R) nilai 1 untuk kondisi berat dan nilai 0 untuk kondisi yang tidak
parah. Untuk nilai kuantitas 1 untuk lebih dari 50%dan nilai 0 kurang dari 50%. Untuk
nilai fungsi kondisi 1 untuk elemen tidak berfungsi dan nilai 0 untuk elemen masih
berfungsi. Untuk efek nilai 1 mempengaruhi elemen lain dan nol untuk tidak
mempengaruhi elemen lain. Setelah menjumlahkan skor akan mendapatkan titik antara
0 dan 5. Nilai- nilai kondisi jembatan di tingkat dapat menentukan strategi pemeliharaan
untuk jembatan yang bersangkutan. Selanjutnya, penyaringan adalah untuk
mengidentifikasi perbaikan jembatan menggunakan kriteria penyaringan pada tabel 1.

Table 1. Kriteria Technical Penyaringan

Parameter Skor Kategori Penanganan Indikatif


kondisi 0-2 Baik-kerusakan Pemeliharaan rutin/ berkala
ringan
Lalu lintas 3 Kerusakan berat Rehabilitas
4,5 Kritis atau ambruk Pengantian
0 Cukup lebae Perawatan rutin
5 Terlalu sempit Duplikasi,pengantian,peleba
ran

5
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
beban 0 Kuat Perawatan rutin
5 Tidak memenuhi Penguatan atau penggantian
standar

(Sumber : Directorate General of Highways Ministry Of Public Works Republic


of Indonesia, 1993)

Masing-masing jembatan diskrining kedalam salah satu kategori-kategori berikut :


1. Pemeliharaan Rutin – termasuk pembersiha dan perbaikan kecil.
2. Pemeliharaan Berkala – termasuk perkuatan,pelebaran.
3. Rehabilitasi/Penggantian – termasuk penggantian.

Kinerja suatu jembatan akan menurun seiring dengan pertambahan waktu se-
lama melayani beban lalu lintas di atasnya sehingga semakin bertambahnya usia jem-
batan maka akan semakin tinggi pula kebutuhan akan penanganan jembatan tersebut
(Soemardi, 2001). Maka dari itu perlu dilakukan analisa usia dan sisa umur jembatan.
Analisa sisa umur jembatan mengacu pada Panduan Penanganan Preservasi Jembatan,
Dirjend. Bina Marga (2010). Perhitungan sisa umur jembatan dapat menggunakan per-
samaan berikut:
NK =5−¿ ¿

NK : Nilai Kondisi

Y : Umur Jembatan

N : Umur Rencana

a : koefesien (4,66)

b : koefesien (1,9051)

6
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
C. METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data
yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia. Antara
laindata administrasi jembatan, jenis jalan dan jalur geometrik, data rentang dan
komponen utama, data volume lalu lintas laporan. Hal ini dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan visual lapangan untuk menentukan nilai kondisi jembatan. Data sekunder
diperoleh kemudian diinput dan dianalisis dengan memanfaatkan sistem informasi
manajemen jembatan (sim-IBMs) melalui proses penyaringan teknis, yaitu untuk
menentukan rencana penanganan jembatan yang diusulkan dan proses evaluasi ekonomi
untuk menyusun peringkat jembatan (prioritas skala) berdasarkan rencana penanganan
yang diusulkan. Dalam informasi manajemen

jembatan BMS ada kegiatan manajemen jembatan mulai dari pemeriksaan,


perencanaan teknis hingga implementasi dan pemeliharaan. Dengan melakukan BMS
kegiatan ini dapat diatur secara sistematis dan berkala sehingga kondisi jembatan dapat
dilihat. Beberapa tindakan mungkin diperlukan untuk melaporkan bahwa jembatan
dengan aman dilewati. Dari hasil pemeriksaan jembatan yang dilaporkan dalam laporan
pemeriksaan standar data yang dipelihara seperti dokumentasi visual jembatan,
mengenai pemeriksaan jembatan atas seperti pada gambar.

Gambar : Lantai jalan

7
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
BAGIAN ATAS KETERANGAN
Lapisan permukaan jalan dan avur lantai jalan, Aspal dan avur
Lapisan (floor drain) lantai.

Hasil Pengecekan Kerusakan pada Sambungan Ekspansi Aspal


sebagai Penutup Jembatan pada Sambungan Ekspansi sedang
Terkelupas penyambungan ujung jembatan sudah mulai retak,
Kondisi kondisi ini tidak terlalu bahaya untuk beberapa tahun kedepan
namun perlu perawatan khusus pada saat pemeliharaan
jembatan dikemudian.

perlunya dilakukan surve jembatan untuk mengecek kondisi ini


Perawatan agar tidak terjadi semakin parah.

Volume Kurang dari 15 % luas permukaan lapisan apal pada siar muai
kurusakan

Gambar : bahu jembatan

BAGIAN ATAS KETERANGAN


Lapisan bahu jembatan sudah mulai mengelupas di beberapa titik
baju jembatan sering digunakan oleh pejalan kaki saat sore hari
denga aktifitas olaraga, kondisi semen yang sudah mengelupas
Kondisi
bahkan dibeberapa titik terlihat besi

perlu dilakukan kepada jembatan dan mensemen Kembali


Perawatan kondisi ini untuk kenyamanan aktifikan penjalan kaki

Volume Kurang dari 10%


kurusakan

8
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
BAGIAN ATAS KETERANGAN
Lapisan Balok gelagar (girder)
Baloknya sudah mulai berlumut, hal ini dapat mengurangi
Kondisi
kekuatan balok jika didiamkan terlalu lama
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membersihkan
Perawatan
permukaan balok dari lumut
Volume Kerusakan ringan karena mengurangi
kurusakan <20% aliran sungai

Gambar : jembatan yang tumbuh rumput

BAGIAN ATAS KETERANGAN


Lapisan permukaan jalan dan avur lantai jalan, Aspal dan avur
Lapisan
(floor drain)
Tumbuhan dan rumput liar tumbuh dan menutupi aliran air, ini
bisa berdampak terhadap tergenangnya air dipermukaan jalan,
Kondisi
jika dibiarkan hal ini dapat mengakibatkan lubang dari
terkelupasnya aspal

9
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
Perlunya pembersihan dan perawatan secara rutin dari rumput
Perawatan
dan tumbuhan yang tumbuh liar
Volume Hampir 50% di antara pertemuan lapisan jalan dengan kerb
kurusakan

Gambar : Lapisan permukaanpinggir


jembatan

Pembangunan Jembatan Belakang Stadion Harapan Bangsa dikatagorikan dalam


kondisi baik karena jembatan ini termasuk dalam jembatan yang baru yang berada di
kota banda aceh akan tetapi juga perlu dilakukan perawatan di beberapa titik
Pembangunan Jembatan Belakang Stadion Harapan Bangsa untuk kenyamatan
penguna .jembatan baik dari penguna sepeda motor dan juga pengguna jalan kaki

Analisis Prediksi Umur Rencana

Berdasarkan nilai kondisi yang di dapatkan, maka dilakukan analisis


prediksi sisa umur sebagai berikut
NK =5−¿ ¿

1=5−¿ ¿
¿¿

10
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
{ }
(0,525)
Y
100− =4 x 4,66 (0,525)
50 %

{100− 50Y% }
(0,525)
(0,525)
= √ 8,974

Y
100 – 65,338 = = Y = 17,331 tahun
50 %

Berdasarkan perhitungan diatas, prediksi umur jembatan saat ini setara dengan
31,11 tahun. Sehingga didapatkan prediksi sisa umur jembatan metode Bina Marga
(2011) dengan nilai kondisi sebesar 2 adalah 50 – 17,331 = 32,669 tahun ~ 32 tahun.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

11
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
Proses penyaringan jembatan adalah proses mengidentifikasi kondisi jembatan yang
buruk menjadi baik. Selanjutnya, peringkat secara teknis akan membuat urutan
prioritas, yang dipengaruhi oleh pentingnya segmen jalan di jembatan. Nilai kondisi
jembatan. Dari penilaian jembatan Pembangunan Jembatan Belakang Stadion Harapan
Bangsa dikatagorikan dalam kondisi baik karena jembatan ini termasuk dalam jembatan
yang baru yang berada di kota banda aceh akan tetapi juga perlu dilakukan perawatan di
beberapa titik Pembangunan Jembatan Belakang Stadion Harapan Bangsa untuk
kenyamatan penguna .jembatan baik dari penguna sepeda motor dan juga pengguna
jalan kaki

12
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058
DAFTAR PUSTAKA

Apriani. Widya, Megasari. Wahyuni, Shanti. Loka, Putri. Alrisa. Wella. (2018),,
Penilaian Kondisi Jembatan Rangka Baja Di Riau Dengan Metode Bridge
Management System. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Lancang
Kuning, ,Rumbai, hal 103-110. Pekanbaru.

Direktorat Jenderal Bina Marga. Departement Pekerjaan Umum Republik


Indonesia, (1993), PanduanPemeriksaan Jembatan, Jakarta.

Hariman. Ferry, H. Christiady . Hari, Triwijiyono. Andreas . (2007),. Evaluasi dan


Program Pemeliharaan Jembatan dengan Metode Bridge Management
System (BMS) (Studi Kasus : Empat Jembatan Propinsi D. I. Yogyakarta ).
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan. Fakultas Teknik, Universitas Gajah
Mada, hal 581 -593. Yogyakarta.

Harywijaya. Wihlman, Afifuddin. Mochammad, Isya. Muhammad (2020),


Penilaian Kondisi Jembatan Menggunakan Bridge Management System (BMS)
dan Bridge Condition Rating (BCR). Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Syiah Kuala, hal 80-88. Banda Aceh.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (2017). Modul 3


Prosedur Pemeliharaan Jembatan, Jakarta hal 44-49.

13
REKAYASA JEMBATAN ( M. ILHAMULLAH ) 2303120058

Anda mungkin juga menyukai