Anda di halaman 1dari 6

Analisis Kondisi Permukaan Perkerasan Jalan Dengan

Menggunakan Metode Survey SDI dan RCI Ruas Jalan Biara


Karmel - Bandara El-Tari Dusun 2 Desa Penfui Timur
Edwin Edison Doko1 , Yohanes Vinsensius Maubuti2 , Alija Remilgis Bere3 ,Paskalis
Andrianus Nani, ST,.MT4

Program Studi Teknik sipil,Arsitektur,Ilmu Komputer,


1,2,3,4)

Fakultas Teknik , Universitas Katolik Widya Mandira Kupang


Jl. San Juan No.2, Penfui Timur, Kupang Tengah,kupang,Nusa
Tenggara Timur.
*email: edwinedison019@gmail.com1, vengkomaubuti@gmail.com2,
alijabere884@gmail.com3,

ABSTRAK−Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas


antar satu lokasi dengan daerah lain yang membentuk suatu jaringan transportasi. koneksi daerah
antara satu dengan yang lain dapat membentuk adanya berbagai jaringan transportasi antara daerah
yang dapat memungkinkan bagi pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat
lainnya. kondisi pertumbuhan masyarakat yang luas dan bertambah tinggi dapat mengakibatkan
kondisi jalan menjadi semakin menurun seiring dengan penurunan kemampuan jalan menurut umur
rencana. kemampuan jalan dalam pemenuhan pelayanan jalan yang buruk dapat menyebabkan
konektivitas jaringan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak baik bagi
kenyamanan pengendara maupun pejalan kaki yang melintasi jalur tersebut. Sementara itu
kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat menuntut agar jalur transportasi yang dilalui bisa
digunakan dengan baik. Maka untuk itu dilakukan analisa kondisi permukaan perkerasan jalan
menggunakan metode Road Condition index(RCI). RCI adalah salah satu system penelitian yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan kondisi perkerasan jalan. Pemeriksaan kondisi jalan
dilakukan dengan cara mencatat kondisi pengkerasan yang ada di ruas jalan biara karmel menuju
bandara el-tari yang berada di dusun 2 desa penfui timur kecamatan kupang. Berdasarkan hasil
survey dan analisis yang dilakukan mencatat kondisi penkerasan yang ada disetiap 200 meter yang
dicatat dengan mengambil foto untuk setiap ruas jalan sesuai ruas yang ditentukan dimana pada
ruas tersebut mempunyai jarak 400 meter. Dimana setiap meter yang ditemukan kerusakan akan
difoto sebagai data tambahan untuk menentukan kondisi kerusakan pada ruas jalan tersebut.
Dimana dimulai dari stat awal 0+00 sampai stat akhir 0+400. Secara pengamatan visual, ruas jalan
tersebut mempunyai rata-rata yang baik dengan nilai SDI adalah 0.

Kata Kunci: Kondisi Perkerasan jalan, jalan biara karmel- bandara el-tari, RCI,SDI,Visual.

1
1. PENDAHULUAN retak, amblas, alur, gelombang, 3) Fungsi
  Secara umum jalan dibangun sebagai pelayanan (fungsional performance),
sebuah prasarana untuk memudahkan akses bagaimana perkerasan tersebut memberikan
transportasi dari satu daerah ke daerah lainnya. pelayanan kepada pemakai jalan, wujud
Keberadaan jalan raya sangatlah diperlukan perkerasan dan fungsi pelayanan umumnya
untuk menunjang akses untuk pejalan kaki merupakan satu kesatuan yang dapat
maupun pengguna kendaraan dalam menunjang digambarkan dengan ”kenyamanan
pertumbuhan ekonomi,perdagangan , serta mengemudi (riding quality)”. Kinerja
sektor lainnya. perkerasan juga dapat dinyatakan dengan 1)
Prasarana yang terbebani oleh padatnya Indeks Permukaan/Serviceability Index 2)
lalu lintas yang tinggi dan berulang -ulang akan Indeks Kondisi Jalan/Road Condition Index.
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas
jalan sebagaimana indikatornya dapat diketahui 2.2 Kerusakan Jalan
dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi Kerusakan pada jalan terbagi menjadi dua yaitu
struktural maupun fungsionalnya yang kerusakan struktural dan kerusakaan fungsional :
mengalami kerusakan. 1) Kerusakan Struktural, 2) Kerusakan
Salah satu contoh jalan yang mengalami Fungsional. Kerusakan structural adalah
kerusakan yaitu terlihat pada ruas akses jalan kerusakan pada struktur jalan, sebagian atau
dari jalan depan biara karmel menuju ke keseluruhannya, yang menyebabkan
bandara el-tari kupang dusun dua desa penfui perkerasan jalan tidak lagi mampu mendukung
timur kecamatan kupang. Sepanjang 400 meter beban lalu lintas. Untuk itu perlu adanya
mengalami kerusakan, baik itu kerusakan perkuatan struktur dari perkerasan dengan cara
ringan,rusak sedang maupun rusak berat pada pemberian lapisan ulang (overlay) atau
beberapa start. perbaikan kembali terhadap lapisan perkerasan
yang ada. Kerusakan fungsional adalah
2. METODE PENELITIAN kerusakan pada permukaan jalan yang dapat
menyebabkan terganggunya fungsi jalan
Metode yang digunakan dalam tersebut. Kerusakan ini dapat berhubungan
menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada atau tidak dengan kerusakan structural. Pada
penelitian ini menggunakan metode Road kerusakan fungsional, perkerasan jalan masih
Condition Indek (RCI). RCI adalah salah satu mampu menahan beban yang bekerja namun
system penilaian yang digunakan sebagai tidak memberikan tingkat kenyamanan dan
acuan untuk menentukan kondisi perkerasan keamanan seperti yang diinginkan. Untuk itu
jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan lapisan permukaan perkerasan harus dirawat
dalam usaha pemeliharaan jalan. Pemeriksaan agar permukaan kembali baik.
dilakukan dengan metode sederhana, yaitu
mencatat kondisi perkerasan yang ada setiap
200 meter yang dicatat dan mengisikannya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam formulir.
3.1 Data Studi Kasus
2. 1 Kinerja Perkerasan Jalan ( Pavement Ruas Jalan dari depan biara karmel
Performance ) menuju bandara el-tari kupang yang terletak di
Kinerja perkerasan jalan (Pavement dusun 2 desa penfui timur kecamatan kupang.
Performance) meliputi 3 hal yaitu 1) Jalan depan biara karmel merupakan ruas jalan
Keamanan, ditentukan besarnya gesekan yang merupakan jaringan jalan perumahan di
akibat kontak antara ban dan permukaan komplek dusun 2 penfui timur . Ruas yang
jalan. Besarnya gaya gesek yang terjadi dilakukan pengukuran dimulai dari STA 0+00
dipengaruhi oleh bentuk dan kondisi ban, sampai dengan STA 1+400. Seiring dengan
tekstur permukaan jalan, kondisi cuaca dan pertumbuhan dan perkembangan komplek
lain lain, 2) Wujud perkerasan (structural penfui timur jalan ini menjadi jalan
perkerasan), sehubungan dengan kondisi konektivitas yang menghubungkan jalan jalan
fisik dari jalan tersebut seperti adanya retak dikomplek dusun 2 penfui timur. Peta dan
Photo situasi ruas jalan tersebut dapat dilihat
2
pada Gambar3.1
3.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilaksanakan
dengan cara melakukan survey – survey 4. KESIMPULAN DAN SARAN
sebagai berikut: 1)Survey 4.1 Kesimpulan
pengukuran/penentuan lokasi titik ikat pada a. Kerusakan yang terjadi pada ruas
awal dan akhir ruas jalan serta pada tiap jalan Dusun 2 desa penfui timur
interval yang dibutuhkan ditandai dengan didominasi oleh kerusakan lubang
foto. 2) Survey pembuatan foto – foto pada sebesar 10-30 % dari total kerusakan
awal dan akhir setiap ruas jalan serta yang ada. Dan kerusakan-kerusakan
bangunan pelengkap jalan yang diukur, yang terjadi akibat dari penanganan
3)Pengukuran dan pengumpulan data kerusakan (pemeliharaan jalan) tidak
kontruksi jalan, 4) Pengukuran dan dilakukan secara dini dan tepat
pengumpulan data pelengkap data jalan, 5) (kerusakan lubang yang terjadi
Pengukuran dan pengumpulan data utilitas akibat dari kerusakan- kerusakan
public. Adapun data sekunder dilakukan kecil yang terus menerus dibiarkan,
dengan pengumpulan : 1) Data Perkerasan misalkan kerusakan retak yang telah
Jalan, 2) Data perwujudan jalan. Kompilasi menjadi lubang). Ditambah lagi
data dilakukan berupa kegiatan tabulasi dan kondisi drainase yang kurang baik
verifikasi data hasil survey untuk dan tidak berfungsi, sehingga
mendapatkan data olahan yang terstruktur mempercepat proses kerusakan yang
sebagai modal untuk pelaksanaan analisis terjadi pada lapisan permukaan jalan.
dan program pembangunan jalan . b. Setelah dilakukan analisa
Tahapan Analisis berupa kegiatan perhitungan menggunakan metode
penyampaian dan persepsi terhadap data RCI Dan SDI, didapat nilai rata –
yang diperoleh dan potret kondisi serta rata RCI sebesar 10 % yang
permasalahan sistem transportasi di Desa menunjukkan kondisi perkerasan
penfui timur . Analisis awal ini dilakukan jalan dalam kondisi Sedang .
dalam konteks untuk menyiapakan kerangka c. Setelah didapat hasil analisa
awal bagi pelaksanaan analisis lanjutan. lapangan dan nilai yang di hitung
Data Ruas Jalan eksisting yang didapat dari dengan metode RCI Dan SDI maka
Desa dan Pengairan dan data hasil survey didapatkan hasil kondisi perkerasan
yang telah dilakukan pada tabel dibawah ini. jalan.

3.3 Photo tiap 200 m Ruas Jalan 4.2 Saran


a. Sta Awal dari Sta 0+000 Dari hasil penelitian evaluasi tingkat
b. Sta Awal dari Sta 0+200 kerusakan pada ruas Jalan dusun 2 Desa
c. Sta Awal dari Sta 0+400 penfui timur Kecamatan Kupang Tengah,
Kabupaten Kupang yang dilakukan,
3.4. Analisa Data Lapangan peneliti mengharapkan Adanya data base
Data hasil survey kemudian ruas jalan yang memperjelas batasan
dilakukan pemeriksaan dengan metode pengambilan sta awal dan akhir suatu ruas
sederhana, yaitu mencatat kondisi jalan kota. Menambahkan papan nama ruas
perkerasan yang ada setiap 200 meter yang jalan yang belum ada menjadi lebih
dicatat dan mengisikannya dalam formulir. lengkap lagi. Agar menciptakan kondisi
Data hasil survey kemudian kita input jalan yang aman dan nyaman diperlukan
kedalam formulir hasil survey SDI Dan RCI perbaikan secara berkala terhadap ruas
yang menunjukkan tingkat kerusakan tiap jalan yang memang harus segera
200 m dari ruas Jalan dusun 2 desa penfui diperbaiki.
timur. Pembuatan program berkala untuk
pemeliharaan jalan dengan kondisi baik
supaya kondisi permukaan jalan bisa tetap
3
dipertahankan apalagi ditingkatkan.

4
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
Manual Pemeliharaan Rutin Untuk
DAFTAR PUSTAKA Jalan Nasional dan Jalan Propinsi.
No. 002/T/Bt/1995,-
Asphalt Institute MS-17, Asphalt Overlay for Metode Perbaikan Standar,
Highway and Street Rehabilitation, Departemen Pekerjaan Umum,
Asphalt Institute (Manual Series no. Direktorat Jenderal Bina Marga.
17), Second Edition, Kentucky, USA.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
Aydi, M., 2012, Evaluasi Tingkat Kerusakan Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan
Jalan Menggunakan Metode Jalan Kabupaten, Petujuk Teknis No.
Pavement Condition Index (PCI), 024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan
Skripsi Fakultas Teknik UNTAN, Umum, Direktorat Jenderal Bina
Jurusan Teknik Sipil. Marga.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Hardiyatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan


Wilayah, 2002, Rancangan Raya, Edisi-1, Gajah Mada University
Peraturan Pemerintah Tentang Press, Yogyakarta.
Perubahan Atas PP Nomor: 26
Tahun 1985-Tentang Jalan, Munandar, Aris, 2015, Analisa kondisi
Departemen Pemukiman dan kerusakan jalan pada lapisan
Prasarana Wilayah. permukaan (studi kasus : Jalan Adi
Sucipto Sungai Raya, Kubu Raya).
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Skripsi Fakultas Teknik UNTAN,
Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jurusan Teknik Sipil.
Jalan Nasional dan Jalan Propinsi.
No. 001/T/Bt/1995,-Metode Survey, Sukirman, S., 1992, Perkerasan Lentur Jalan
Departemen Pekerjaan Umum, Raya, Nova, Bandung.
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Suryawan, A., 2005, Perkerasan Jalan Beton
Semen Portland (Rigid Pavement)-
Perencanaan Metode AASHTO 1993,
Spesifikasi, Parameter Desain, Contoh
Perhitungan, Beta Offset, Yogyakarta.

5
6

Anda mungkin juga menyukai