Kata Kunci: Kondisi Perkerasan jalan, jalan biara karmel- bandara el-tari, RCI,SDI,Visual.
1
1. PENDAHULUAN retak, amblas, alur, gelombang, 3) Fungsi
Secara umum jalan dibangun sebagai pelayanan (fungsional performance),
sebuah prasarana untuk memudahkan akses bagaimana perkerasan tersebut memberikan
transportasi dari satu daerah ke daerah lainnya. pelayanan kepada pemakai jalan, wujud
Keberadaan jalan raya sangatlah diperlukan perkerasan dan fungsi pelayanan umumnya
untuk menunjang akses untuk pejalan kaki merupakan satu kesatuan yang dapat
maupun pengguna kendaraan dalam menunjang digambarkan dengan ”kenyamanan
pertumbuhan ekonomi,perdagangan , serta mengemudi (riding quality)”. Kinerja
sektor lainnya. perkerasan juga dapat dinyatakan dengan 1)
Prasarana yang terbebani oleh padatnya Indeks Permukaan/Serviceability Index 2)
lalu lintas yang tinggi dan berulang -ulang akan Indeks Kondisi Jalan/Road Condition Index.
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas
jalan sebagaimana indikatornya dapat diketahui 2.2 Kerusakan Jalan
dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi Kerusakan pada jalan terbagi menjadi dua yaitu
struktural maupun fungsionalnya yang kerusakan struktural dan kerusakaan fungsional :
mengalami kerusakan. 1) Kerusakan Struktural, 2) Kerusakan
Salah satu contoh jalan yang mengalami Fungsional. Kerusakan structural adalah
kerusakan yaitu terlihat pada ruas akses jalan kerusakan pada struktur jalan, sebagian atau
dari jalan depan biara karmel menuju ke keseluruhannya, yang menyebabkan
bandara el-tari kupang dusun dua desa penfui perkerasan jalan tidak lagi mampu mendukung
timur kecamatan kupang. Sepanjang 400 meter beban lalu lintas. Untuk itu perlu adanya
mengalami kerusakan, baik itu kerusakan perkuatan struktur dari perkerasan dengan cara
ringan,rusak sedang maupun rusak berat pada pemberian lapisan ulang (overlay) atau
beberapa start. perbaikan kembali terhadap lapisan perkerasan
yang ada. Kerusakan fungsional adalah
2. METODE PENELITIAN kerusakan pada permukaan jalan yang dapat
menyebabkan terganggunya fungsi jalan
Metode yang digunakan dalam tersebut. Kerusakan ini dapat berhubungan
menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada atau tidak dengan kerusakan structural. Pada
penelitian ini menggunakan metode Road kerusakan fungsional, perkerasan jalan masih
Condition Indek (RCI). RCI adalah salah satu mampu menahan beban yang bekerja namun
system penilaian yang digunakan sebagai tidak memberikan tingkat kenyamanan dan
acuan untuk menentukan kondisi perkerasan keamanan seperti yang diinginkan. Untuk itu
jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan lapisan permukaan perkerasan harus dirawat
dalam usaha pemeliharaan jalan. Pemeriksaan agar permukaan kembali baik.
dilakukan dengan metode sederhana, yaitu
mencatat kondisi perkerasan yang ada setiap
200 meter yang dicatat dan mengisikannya 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam formulir.
3.1 Data Studi Kasus
2. 1 Kinerja Perkerasan Jalan ( Pavement Ruas Jalan dari depan biara karmel
Performance ) menuju bandara el-tari kupang yang terletak di
Kinerja perkerasan jalan (Pavement dusun 2 desa penfui timur kecamatan kupang.
Performance) meliputi 3 hal yaitu 1) Jalan depan biara karmel merupakan ruas jalan
Keamanan, ditentukan besarnya gesekan yang merupakan jaringan jalan perumahan di
akibat kontak antara ban dan permukaan komplek dusun 2 penfui timur . Ruas yang
jalan. Besarnya gaya gesek yang terjadi dilakukan pengukuran dimulai dari STA 0+00
dipengaruhi oleh bentuk dan kondisi ban, sampai dengan STA 1+400. Seiring dengan
tekstur permukaan jalan, kondisi cuaca dan pertumbuhan dan perkembangan komplek
lain lain, 2) Wujud perkerasan (structural penfui timur jalan ini menjadi jalan
perkerasan), sehubungan dengan kondisi konektivitas yang menghubungkan jalan jalan
fisik dari jalan tersebut seperti adanya retak dikomplek dusun 2 penfui timur. Peta dan
Photo situasi ruas jalan tersebut dapat dilihat
2
pada Gambar3.1
3.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data primer dilaksanakan
dengan cara melakukan survey – survey 4. KESIMPULAN DAN SARAN
sebagai berikut: 1)Survey 4.1 Kesimpulan
pengukuran/penentuan lokasi titik ikat pada a. Kerusakan yang terjadi pada ruas
awal dan akhir ruas jalan serta pada tiap jalan Dusun 2 desa penfui timur
interval yang dibutuhkan ditandai dengan didominasi oleh kerusakan lubang
foto. 2) Survey pembuatan foto – foto pada sebesar 10-30 % dari total kerusakan
awal dan akhir setiap ruas jalan serta yang ada. Dan kerusakan-kerusakan
bangunan pelengkap jalan yang diukur, yang terjadi akibat dari penanganan
3)Pengukuran dan pengumpulan data kerusakan (pemeliharaan jalan) tidak
kontruksi jalan, 4) Pengukuran dan dilakukan secara dini dan tepat
pengumpulan data pelengkap data jalan, 5) (kerusakan lubang yang terjadi
Pengukuran dan pengumpulan data utilitas akibat dari kerusakan- kerusakan
public. Adapun data sekunder dilakukan kecil yang terus menerus dibiarkan,
dengan pengumpulan : 1) Data Perkerasan misalkan kerusakan retak yang telah
Jalan, 2) Data perwujudan jalan. Kompilasi menjadi lubang). Ditambah lagi
data dilakukan berupa kegiatan tabulasi dan kondisi drainase yang kurang baik
verifikasi data hasil survey untuk dan tidak berfungsi, sehingga
mendapatkan data olahan yang terstruktur mempercepat proses kerusakan yang
sebagai modal untuk pelaksanaan analisis terjadi pada lapisan permukaan jalan.
dan program pembangunan jalan . b. Setelah dilakukan analisa
Tahapan Analisis berupa kegiatan perhitungan menggunakan metode
penyampaian dan persepsi terhadap data RCI Dan SDI, didapat nilai rata –
yang diperoleh dan potret kondisi serta rata RCI sebesar 10 % yang
permasalahan sistem transportasi di Desa menunjukkan kondisi perkerasan
penfui timur . Analisis awal ini dilakukan jalan dalam kondisi Sedang .
dalam konteks untuk menyiapakan kerangka c. Setelah didapat hasil analisa
awal bagi pelaksanaan analisis lanjutan. lapangan dan nilai yang di hitung
Data Ruas Jalan eksisting yang didapat dari dengan metode RCI Dan SDI maka
Desa dan Pengairan dan data hasil survey didapatkan hasil kondisi perkerasan
yang telah dilakukan pada tabel dibawah ini. jalan.
4
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
Manual Pemeliharaan Rutin Untuk
DAFTAR PUSTAKA Jalan Nasional dan Jalan Propinsi.
No. 002/T/Bt/1995,-
Asphalt Institute MS-17, Asphalt Overlay for Metode Perbaikan Standar,
Highway and Street Rehabilitation, Departemen Pekerjaan Umum,
Asphalt Institute (Manual Series no. Direktorat Jenderal Bina Marga.
17), Second Edition, Kentucky, USA.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
Aydi, M., 2012, Evaluasi Tingkat Kerusakan Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan
Jalan Menggunakan Metode Jalan Kabupaten, Petujuk Teknis No.
Pavement Condition Index (PCI), 024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan
Skripsi Fakultas Teknik UNTAN, Umum, Direktorat Jenderal Bina
Jurusan Teknik Sipil. Marga.
5
6