ABSTRAK
Penggunaan jalan yang berkelanjutan akan menyebabkan timbulnya kerusakan pada jalan yang merugikan
pengguna jalan sehingga tidak sesuai dengan usia jalan yang direncanakan. Kerusakan jalan mengharuskan
dilakukannya penelitian untuk menentukan kondisi permukaan jalan dengan melakukan pengamatan visual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan jalan yang terjadi pada jalan alternative Waena - Entrop
dengan menggunakan metode International Roughness Index (IRI) dan metode Surface Distress Index (SDI),
serta menentukan cara penanganan perbaikan jalan yang dilakukan berdasarkan jenis kerusakan jalan yang
terjadi di lapangan. Dari hasil pengamatan dengan menggunakan metode IRI dengan aplikasi android
roadbounce, dari total 6 km panjang jalan yang di analisis menunjukkan bahwa 2.8 km mengalami kerusakan
yang terdiri dari 2.45 km mengalami kerusakan sedang dan 0.35 km mengalami kerusakan berat, sedangkan
hasil perhitungan dengan metode SDI tingkat kerusakan jalan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai SDI
100, berdasarkan hasil tersebut maka kerusakan yang terjadi dapat direkomendasikan metode perbaikan adalah
pemeliharaan ruting
Kata kunci : Jalan, kerusakan, perbaikan
Berdasarkan latar belakang diatas maka judul jalan belum banyak dilakukan salah satunya
dari penilitian ini adalah Studi Penggabungan nilai dikarenakan keterbatasan peralatan. Karena
kondisi kerusakan ruas jalan alternative Waena - kerataan jalan berpengaruh pada keamanan
Entrop berdasarkan nilai IRI dan SDI. Penelitian ini dan kenyamanan pengguna jalan maka perlu
diharapkan dapat mengetahui kondisi kerusakan dilakukan pemeriksaan kerataan secara rutin
jalan dengan menggunakan kedua metode tersebut. sehingga dapat diketahui kerusakan yang harus
diperbaiki (Suwardo & Sugiharto, 2004).
Rumusan Masalah Penilaian tipe dan kondisi permukaan jalan
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat yang ada merupakan aspek yang paling
dirumuskan masalah sebagai berikut : penting dalam penentuan sebuah proyek,
1. Berapa nilai kerataan jalan raya Abepura ke sebab karakteristik inilah yang akan menentukan
kota Jayapura dengan menggunakan metode satuan nilai manfaat ekonomis yang ditimbulkan
International Roughness Index (IRI). oleh adanya perbaikan jalan.
2. Bagaimana tingkat kerusakan jalan raya
Abepura ke kota Jayapura dengan menggunakan Konstruksi Perkerasan
metode Surface Distress Index (SDI). Pada umumnya pembuatan jalan
3. Bagaimana penanganan perbaikan jalan yang menempuh jarak beberapa kilometer sampai
dilakukan berdasarkan jenis dan tingkat ratusan kilometer bahkan melewati medan yang
kerusakan jalan yang terjadi dilapangan. berbukit, berliku-liku dan berbagai masalah
lainnya. Oleh karena itu jenis konstruksi perkerasan
Tujuan Penelitian harus disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap tempat
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai atau daerah yang akan dibangun jalan tersebut,
berikut : khususnya mengenai bahan material yang
1. Untuk mengetahui nilai kerataan jalan dengan digunakan diupayakan mudah didapatkan
menggunakan metode International Roughness disekitar trase jalan yang akan dibangun, sehigga
Index (IRI). biaya pembangunan dapat ditekan.
2. Untuk mengetahui tingkat kerusakan jalan raya Silvia sukirman (1999) menyatakan bahwa
Abepura ke kota Jayapura dengan menggunakan berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi jalan
metode Surface Distress Index (SDI). dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
3. Menentukan cara penanganan perbaikan jalan 1. Konstruksi perkerasan lentur (flexible
yang dilakukan berdasarkan jenis kerusakan pavement) adalah lapis perkerasan yang
jalan yang terjadi di lapangan. menggunakan semen sebagai bahan ikat antar
material. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat
2. Tinjauan Pustaka memikul dan meneruskan serta menyebarkan
beban lalu lintas ke tanah dasar.
Kondisi Umum 2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement)
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena adalah lapis perkerasan yang menggunakan
beban lalu lintas berulang yang berlebihan semen sebagai bahan ikat antar materialnya.
(overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan, Pelat beton dengan atau tanpa tulangan
serta mutu awal produk jalan yang jelek. Oleh diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa
sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas
harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani dilimpahkan ke pelat beton, konstruksi ini
pertumbuhan lalulintas selama umur rencana. jarang digunakan karena biaya yang cukup
Pemeliharaan jalan rutin maupun berkala perlu mahal, tetapi biasanya digunakan pada proyek-
dilakukan untuk mempertahankan keamanan dan proyek jalan layang.
kenyamanan jalan bagi pengguna dan menjaga daya 3. Konstruksi perkerasan komposit (composite
tahan/keawetan sampai umur rencana (Suwardo & pavement) adalah lapis perkerasan yang berupa
Sugiharto, 2004). kombinasi antara perkerasan lentur dengan
Survey kondisi perkerasan perlu dilakukan perkerasan kaku. Perkerasan lentur berada
secara periodik baik struktural maupun diatas perkerasan kaku, atau kombinasi berupa
nonstruktural untuk mengetahui tingkat pelayanan perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.
jalan yang ada. Pemeriksaan nonstruktural
(fungsional) antara lain bertujuan untuk Lapisan Perkerasan
memeriksa kerataan (roughness), kekasaran Perkerasan jalan terdiri dari campuran antara
(texture), dan kekesatan (skid resistance). agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk
Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan jalan melayani beban lalu lintas, agregat yang dipakai
akan bermanfaat di dalam usaha menentukan terdiri dari, batu pecah, batu belah, batu kali dan
program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Di hasil samping peleburan baja, sedangkan bahan
Indonesia pengukuran dan evaluasi tingkat kerataan pengikat terdiri dari, aspal, semen dan tanah liat
8
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 2 September 2020
DINTEK E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek Page : 07-15
SDI
Kondisi Jalan
Baik < 50
1 Tidak Ada 0
Sumber: Bina Marga 2011
2 < 10% 5
Berdasarkan Bina Marga (2011), hasil
3 10 – 30% 20
penilaian kondisi kerusakan jalan yang diperoleh
dipergunakan untuk menentukan jenis penanganan 4 >30 % 40
jalan berupa Pemeliharaan Rutin (nilai SDI<100),
Pemeliharaan Berkala (nilai SDI 100 - 150) dan Sumber: Bina Marga 2011
Peningkatan /Rekonstruksi (nilai SDI>150).
Penentuan jenis penanganan jalan dari hasil Tabel 4. Penilaian Lebar Retak
penilaian kondisi kerusakan jalan dan penilaian
Angka Kategori Lebar Nilai SDIb
kondisi permukaan jalan dapat dilihat dalam Tabel
Retak
2.
1 Tidak Ada 0
Tabel 2. Penentuan Jenis Penanganan Jalan
2 Halus < 1 mm 0
SDI
3 Sedang 1-3 mm 0
< 50 50 – 100 100 - 150 > 159
4 Lebar .3 mm Hasil SDIa
x2
Pemelihar Pemelihar Pemelihar Peningkat
aan aan aan an/ Sumber: Bina Marga 2011
Ruting Ruting Berkala rekonstru Tabel 5. Penilaian Jumlah Lubang
ksi Angka Kategori jlh Lubang Nilai SDIc
10
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 2 September 2020
DINTEK E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek Page : 07-15
12
Jurnal Teknik
Vol. 13 No. 2 September 2020
DINTEK E-ISSN : 2589 - 8891
Print-ISSN: 1979-3855
www.jurnal.ummu.ac.id/dintek Page : 07-15
c. Sambungan dalam lapisan beton yang berada di pada suatu lapisan perkerasan akibat pergerakan
bawahnya. lateral material yang disebabkan oleh beban lalu
d. Retak akibat kelelahan (fatigue) dalam lapisan lintas atau kurangnya pemadatan pada lapisan hot
aus aspal. mix saat pelaksanaan. Jika kerusakan ini terus
dibiarkan kemungkinan akan menyebabkan vechil
hydroplaning dapat berbahaya karena akan menarik
kendaraan tetap berada pada lajur alur. Jenis
kerusakan ini hanya di peroleh pada 1 sekmen jalan
di lapangan
4. Kegemukan (Bleeding/Flushing)
Kegemukan adalah hasil dari aspal pengikat
yang berlebihan, yang bermigrasi ke atas
permukaan perkerasan. Kelebihan kadar aspal atau Gambar 4.5. Jejak Roda /runtting (Dokumentasi
terlalu rendahnya kadar udara dalam campuran, Lapangan 2020)
dapat mengakibatkan kegemukan. Kegemukan juga International Roughness Index (IRI)
menyebabkan tenggelamnya agregat (parsial Pengukuran nilai International Roughness
maupun keseluruhan) ke dalam pengikat aspal yang Index (IRI) atau lebih dikenal sebagai pengukuran
menyebabkan berkurangnya kontak antara ban indeks kerataan jalan di lakukan dengan
kendaraan dan batuan. Kerusakan ini menyebabkan menggunakan aplikasi berbasis androit yaitu
permukaan jalan menjadi licin. Pada temperatur aplikasi Roadbounce dengan hasil sebagai berikut:
tinggi, aspal menjadi lunak dan akan terjadi jejak
roda.
Faktor penyebab kerusakan:
a. Pemakaian kadar aspal yang tinggi pada
campuran aspal.
b. Kadar udara dalam campuran aspal terlalu
rendah.
c. Pemakaian terlalu banyak aspal pada pekerjaan
prune coat atau tack coat.
d. Pada tambiilan, terlalu banyaknya aspal di
bawah permukaan tambalan.
Sedang sesuai dengan tabel 2.1 tabel kondisi jalan d) Celah diisi campuran aspal cair dan
berdasarkan metode SDI yang dikeluarkan oleh pasir.
bina Marga pada tahun 2011. 2) Untuk kerusakan lubang:
a) Dibongkar dan dilapis kembali
Metode Perbaikan dengan bahan yang sesuai,
Berdasarkan Bina Marga (2011), Penentuan b) Perbaikan
jenis penanganan jalan dari hasil penilaian kondisi drainase.
kerusakan jalan dan penilaian kondisi permukaan 3) Jejak Roda (rutting)
jalan seperti terlihat pada Tabel 2.2, jika nilai Segera dilapis ulang dengan adonan
kondisi kerusakan SDI jalan sebesar 100 maka hotmix yang tahand eformasi alur (PI
masuk dalan kategori pemeliharaan ruting dengan positip, titik lembek diatas temperature
nilai 50-100. Bentuk pemeliharaan ruting dan permukaan, gradasi superpave)
perbaikan yang harus dilakukan terhadap ruas
Jalan jalan alternative waena - entrop agar tingkat DAFTAR PUSTAKA
layanan jalan meningkat antara lain: Andani Putri, 2017 “Analisis Kondisi Perkerasan
Jalan Dengan Metode Pavement
1. Untuk kerusakan retak: Condition Index (Pci), Surface
a. Memberikan lapis tambahan dengan Distress Index (Sdi), Dan
material yang rapatair, tahan beban, tidak International Roughness Index (Iri)
menyusut. (Studi Kasus Jalan Palagan Tentara
Pelajar, Sleman, Yogyakarta)” Jurnal
b. Melakukan perbaikan drainase, Online Universitas Gadja Mada.
c. Bahu diperlebar atau dipadatkan, Ardilson Pembuain, 2018 “Evaluasi Kemantapan
d. Celah diisi campuran aspal cair dan pasir. Permukaan Jalan Berdasarkan
International Roughness Index Pada
2. Untuk kerusakan lubang: 14 Ruas Jalan di Kota Yogyakarta” E
a. Dibongkar dan dilapis kembali jurnal Teknik UNDIP p-ISSN: 0852-
dengan bahan yang sesuai, 1697, e-ISSN: 240-9919.
b. Perbaikan drainase.
Batubara, Anatasya MS, 2018 “Studi Korelasi
3. Jejak Roda (rutting) Antara International Roughness
segera dilapis ulang dengan adonan hot mix Index (IRI) Dan Surface Distress
yang tahand eformasi alur (PI positip, titik lembek Index (SDI) Pada Permukaan
diatas temperature permukaan, gradasi superpave) Perkerasan (Studi Kasus: Beberapa
5. Kesimpulan Jalan Di Kota Medan, Sumatera
Utara) “Repositori Institusi
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka Universitas Sumatera Utara.
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Ilmuddin, 2017 “Evaluasi Kondisi Jalan Kabupaten
1. Hasil pengamatan menggunakan metode IRI Secara Visual Dengan Kombinasi
dengan aplikasi android roadbounce, dari total 6 Nilai Iri Dan Sdi” Konferensi
km panjang jalan yang di analisis menunjukkan Nasional Teknik Sipil 11 Universitas
bahwa 2.8 km mengalami kerusakan yang Tarumanagara
terdiri dari 2.45 km mengalami kerusakan
Umi Tho’atin, Ary Setyawan, Mamok
sedang dan 0.35 km mengalami kerusakan
Suprapto,2016 “Penggunaan Metode
berat.
International Roughness Index (Iri),
2. Hasil perhitungan dengan metode SDI tingkat
Surface Distress Index (Sdi) Dan
kerusakan jalan termasuk dalam kategori sedang
Pavement Condition Index (Pci)
dengan nilai SDI 100.
Untuk Penilaian Kondisi Jalan Di
3. Metode Perbaikan yang dapat dilakukan adalah
Kabupaten Wonogiri” Prosiding
pemeliharaan ruting dengan beberapa metode
Seminar Nasional Sains Dan
berdasarkan jenis kerusakan yang terjadi
Teknologi Fakultas Teknik
dilapangan sebagai berikut :
Universitas Muhammadya Jakarta
1) Untuk kerusakan retak:
T Arianto, M Suprapto and Syafi'I 2017 “Pavement
a) Memberikan lapis tambahan dengan
Condition Assessment Using IRI from
material yang rapatair, tahan beban,
Roadroid and Surface Distress Index
tidak menyusut.
Method On National Road In
b) Melakukan perbaikan drainase,
Sumenep Regency” IOP Material
c) Bahu diperlebar atau dipadatkan,
Science And Engineering
15