Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No.

2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407


e-ISSN 2621-9004

Analisis Biaya Pemeliharaan Terhadap Tingkat Kerusakan Jalan


Menggunakan Metode Surface Distress Index (SDI)
(Studi Kasus : Ruas Jalan Cisaat–Situgunung Sta. 0+400 – 5+400 Kabupaten
Sukabumi)
Cucup Muhammad Yusup1, Tahadjudin1, Nia Kartika1
1
Universitas Muhammadiyah Sukabumi, e-mail : cucupmyusuf9@gmail.com

ABSTRAK

Ruas jalan Cisaat-Situgunung Sukabumi merupakan jalur para wisatawan yang akan menuju
kawasan wisata di daerah Situ-Gunung. Keberadaan ruas jalan ini sangat membantu pergerakan
sektoral di wilayah Utara Sukabumi khususnya angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi kondisi perkerasan jalan secara fungsional dan mengetahui nilai kondisi
perkerasan jalan berdasarkan metode Surface Distress Index (SDI) yang digunakan sebagai
dasar untuk mengetahui jenis penanganan pemeliharaan jalan.
Penilaian kondisi perkerasan jalan secara visual diperoleh dengan melakukan survey
dilapangan menggunakan metode SDI dengan Form yang mengacu pada ASTM D 6433 – 07.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi jalan Cisaat-Situgunung Sukabumi menurut
metode SDI sebesar 111,45 dengan kondisi jalan rusak ringan. Rencana anggara biaya
penanganan kerusakan jalan metode SDI senilai Rp 744.057.000. Dengan adanya penelitian
penilaian kondisi jalan yang menggunakan metode SDI dapat memberikan gambaran atau
deskripsi tentang kondisi jalan di ruas Cisaat-Situgunung Sukabumi, yang dapat digunakan
sebagai data base untuk perencanaan dan pemeliharaan jalan.
Kata Kunci : SDI, RAB, Cisaat-Situgunung

PENDAHULUAN lalu lintasi dan ilain-lain. Kerugiani secara


Jalani merupakani prasaranai yanga iindividu tersebuti akan menjadii akumulasi
sangata dibutuhkana dalama sistem kerugiani ekonomi globali bagi idaerah
transportasi untuki menghubungkan suatui tersebut.
tempat ke tempati lain dalami rangka Mengingat ruas jalan Cisaat-
pemenuhani kebutuhani ekonomi, sosial,i Situgunung merupakan jalur utama para
dan budaya.. wisatawan yang akan menuju destinasi
Kerusakani jalan iyang terjadii di wisata di daerah Situgunung. Terlebih saat
berbagai daerah saat iini salah satunya pada ini terdapat objek wisata baru, sehingga
ruas jalan Cisaat-Situgunung merupakan dapat diperkirakan jumlah volume
ipermasalahan yang ikompleks dan kerugian kendaraan yang melewati jalur tersebut akan
yang ididerita sangat besar terutamai bagi semakin meningkat. Maka perlu adanya
penggunai jalan, seperti terjadinya waktui pemeliharaan jalan agar fungsi jalan dapat
tempuh yangi lama, kemacetan,i kecelakaani

943
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

dirasakan secara optimal oleh penggunan lapis perkerasan di ruas jalan Cisaat-
jalan. Situgunung?
Terdapat berbagai faktor yang 2. Bagaimana rekomendasi penanganan
mengakibatkan menurunnya kualitas jalan. kerusakan jalan menurut metode SDI
Penyebabi kerusakan jalani antara laini pada ruas jalan Cisaat-Situgunung?.
disebabkan karenai beban ilalu lintas 3. Berapa biaya pemeliharaan kerusakan
berulangi yang berlebihani (overloading), jalan terhadap tingkat kerusakan jalan
ipanas/suhu udara, air idan hujan, serta mutu menurut metode SDI?
awal iproduk jalan iyang jelek (Suwardo dan Tujuan dari penelitian ini adalah
Sugiharto, 2004). Agari dapat mengetahuii untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan dan
jenis dan tingkati kerusakan jalani maka tingkat kerusakan pada permukaan jalan
perlui adanya analisisi mengenai kerusakan menggunakan metode Surface Distress
jalan. Ada beberapa jenis metode analisis Index (SDI) serta mengetahui penanganan
kerusakan jalan salah satunya adalah metode kerusakan jalan yang lebih efektif
Surface Distress Index (SDI). menggunakan metode SDI, serta mengetahui
Metode SDI merupakan cara penilaian biaya pemeliharan terhadap tingkat
kondisi jalan secara visual. “SDI adalah kerusakan jalan menggunakan metode SDI.
sistem penilaian kondisi perkerasan jalan
berdasarkan dengan pengamatan visual dan KAJIAN PUSTAKA
dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha Definisi Jalani
pemeliharaan” (Doan, 2015). Pengujian
Menuruti Peraturan Pemerintah
metode tersebut bernilai ekonomis dan
Nomori 34 Tahun 2006 Jalan merupakan
efisien serta dapat mengetahui penyebab
“Prasarana Transportasi darat yang meliputi
terjadinya kerusakan dilihat dari jenis
segala bagian jalan, termasuk bangunan
kerusakan yang terjadi. Maka dari itu dalam
pelengkap dan perlengkapannya yang
menentukan tingkat kerusakan jalan untuk
diperuntukan bagi lalu lintas, yang berada
dapat melakukan analisis biaya
pada permukaan tanah, di atas permukaan
pemeliharaan jalan pada ruas jalan Cisaat-
tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau
Situgung Sta. 0+400 – 5+400 Kabupaten
air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan
Sukabumi peneliti akan menggunakan
kreta api, jalan lori, dan jalan kabel”.
metode SDI.
Metode Pengecekan Kerusakan Jalan
Adapun rumusan masalah yang akan
Margareth (2001) mengatakan
dibahas dalam penelitian ini, diantaranya
“bahwa pada dasarnya setiap struktur
sebagai berikut:
perkerasan jalan akan mengalami proses
1. Apa saja jenis-jenis kerusakan dan pengrusakan secara progresif sejak jalan
bagaimana tingkat kerusakan jalan pada pertama kali dibuka untuk lalu lintas, untuk

944
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu raveling. Parameter-parameter yang


metode untuk menentukan kondisi jalan agar digunakan dalam penentuan nilai SDI sesuai
dapat disusun program pemeliharaan jalan standar yang oleh Bina Marga.
yang akan dilakukan”.i Perhitungan nilai SDI dilakukan
Oleh karna itu Pemeliharaan Jalan secara akumulasi berdasarkan kerusakan
wajib dilakukan untuk mengurangi pada jalan untuk kemudian dapat ditentukan
kerusakan jalan, ada beberapa metode yang kondisi jalan yang ditetapkan seperti pada
digunakan untuk mengecek kerusakan jalan tabel di bawah ini:
salah satunya metode Surface Distress Index Tabel 1. Penilaian Metode SDI
( SDI ) dan metode Bina Marga. Kondisi Jalan SDI
Metode Surface Distress Index (SDI) Baik < 50
Menurut Panduan Nomor SDM-03 / Sedang 50 – 100
RCS tentang survei kondisi jalan pada tahun Rusak Ringan 100 – 150
2011 bahwa Surface Distress Index (SDI) Rusak Berat > 150
adalah pemeriksaan secara visual dengan (Sumber : Direktorat Jenderal Bina Marga,
data parameter yaitu luas total keretakan, 1995)
lebar, rata-rata keretakan, jumlah lubang, Selain terhadap perhitungan nilai SDI,
dan kedalaman bekas roda kendaraan. analisis dilakukan juga terhadap sensitivitas
Perkerasan ini dibedakan menurut tipe nilai SDI pada segmentasi ruas jalan.
perkerasan (jalan aspal dan jalan kerikil/ Analisis ini bertujuan untuk melihat
tanah) dan dibagi 100 meter untuk tiap perubahan yang terjadi pada nilai SDI
ruasnya, hasil pemeriksaan terhadap apabila dilakukan perubahan panjang unit
parameter – parameter tersebut kemudian segmen ruas jalan.
dihitung menggunakan standar penilaian Dalam perhitungannya sesuai dengan
yang di tetapkan oleh Bina Marga, yang pedoman yang digunakan, interval
menghasilkan suatu nilai Surface distress pengambilan data dilakukan untuk setiap
index (SDI). jarak 100 meter pada ruas jalan atau segmen,
Dalam menentukan nilai SDI suatu sehingga dapat dikatakan bahwa untuk ruas
segmen jalan harus diketahui faktor-faktor jalan sepanjang 1 kilometer akan terdapat 10
kerusakan yang berpengaruh, faktor tersebut (Sepuluh) data yang diambil untuk
antara lain adalah retak - retak (cracking), diperhitungkan.
bleeding, depression, edge cracking, Pemeliharaan Jalan
longitudinal and transverse cracking, Kerusakan-kerusakan pada perkerasan
patching and utility cut patching, polished jalan atau lapis permukaan jalan
aggregate, potholes, rutting, shoving, harus diprioritaskan perbaikannya. Karena
slippage cracking, swell, weathering and Indonesia merupakan daerah dengan curah

945
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

hujan yang cukup tinggi sehingga Pengumpulan data dilakukani dengan


perkerasan jalan dapat lebih cepat rusak. cara surveyi visual dan dibagi menjadii dua
Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan tahap yaitu:
Rencana pembiayaan pemeliharaan 1. Tahap 1 : Surveyi pendahuluan, yaitu
jalan atas hasil pemrograman didasarkan untuki mengetahui lokasii dan panjang
pada pertimbangan sosio ekonomi, potensi, tiap segmeni perkerasan lentur.
dan kemampuan penyelenggaraan jalan di 2. Tahap 2 : Surveii kerusakan, yaitu
wilayah/daerah sesuai status jalannya serta untuki mengetahui jenis-jenisi
prioritas penanganannya. Prioritas kerusakan, dimensi kerusakani dan
pembiayaan dilakukan berdasarkan analisis mendokumentasikani segala jenis
ekonomis yang diatur dalam suatu sistem kerusakani pada masing-masingi unit
manajemen jalan yang obyektif. Sistem sampel. Adapuni langkah-langkahi
manajemen jalan yang obyektif harus untuk pelaksanaan surveii kerusakan
disiapkan dan dioperasikan secara adalahi sebagai berikut :
berkelanjutan oleh masing-masing 1) Membagii tiap segmeni menjadi
penyelenggara jalan dengan pembinaan dan beberapai unit sampel, padai
pengawasan umum oleh Menteri. (Permen penelitian
PU No. 13 Tahun 2011). ini uniti sampel dibagii setiap jarak
Rencana anggaran biaya rehabilitasi 100i meter.
dan pemeliharaan jalan dihitung berdasarkan 2) Mendokumentasikani tiap
analisa harga satuan upah dan bahan yang kerusakan yangi ada.
dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum 3) Menentukani tingkat kerusakani
Kabupaten Sukabumi. Survey kondisi jalan (severity level).
dengan SDI diperoleh jenis-jenis kerusakan 4) Mengukuri dimensi kerusakan
dan tingkat kerusakan yang terjadi, yang padai tiap uniti sampel.
menjadi acuan untuk menetapkan pekerjaan 5) Mencatati hasil pengukurani ke
rehabilitasi. Pekerjaan konstruksi rehabilitasi dalam formi survey.
jalan terdiri dari pekerjaan agregat kelas A, Metode Analisis Data
pekerjaan lapis resap pengikat, pekerjaan Analisis kondisi jalan menggunakan
lapis perekat dan pekerjaan lapis tambah metode SDI yaitu :
dengan campuran aspal dingin (coldmix). 1) Menetapkan SDI1 awal berdasarkan
luas retak (Total Area of Cracks)
METODE PENELITIAN 2) Menetapkan SDI 2 berdasarkan lebar
Metode Pengumpulan Data rata – rata retak (Average Crack Width)
3) Menetapkan SDI 3 berdasarkan jumlah
lubang ( Total No. of Potholes )

946
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

4) Menetapkan SDI4 berdasarkan bekas 3. Menghitung Volume


roda kendaraan (Average Depth of Volume pekerjaan dapat dihitung
Whell Rutting) dengan cara mengalikan luas pekerjaan
Rekomendasi Bentuk Pemeliharaan pemeliharaan jalan dengan
Bentuk Pemeliharaan yang dilakukan kedalamanannya.
sesuai dengan jenis dan tingkat kerusakan 4. Menghitung RAB
yang terjadi di lapangan. Setelah itu, tinggal mengalikan volume
Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan pekerjaan dengan harga satuan setiap
Jalan pekerjaan.
Rencana anggaran biaya rehabilitasi
dan pemeliharaan jalan dihitung berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
analisa harga satuan upah dan bahan yang Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan
dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pengumpulan data kerusakan
Kabupaten Sukabumi. Survey kondisi jalan dilakukan melalui survei kondisi permukaan
dengan SDI dan Bina Marga diperoleh jenis- jalan secara visual yang dibantu dengan
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang peralatan sederhana dengan membagi ruas
terjadi, yang menjadi acuan untuk jalan menjadi 50 segmen dan setiap segmen
menetapkan pekerjaan rehabilitasi. mempunyai lebar 5 m dan panjang 100 m
Pekerjaan konstruksi rehabilitasi jalan terdiri serta memiliki syarat keseragaman dalam hal
dari pekerjaan agregat kelas A, pekerjaan desain kontruksi, bahan perkerasan dan
lapis resap pengikat, pekerjaan lapis perekat kondisi lalu lintas.
dan pekerjaan lapis tambah dengan Analisis Kondisi Perkerasan Jalan
campuran aspal dingin (coldmix). Analisis Metode Surface Distress Index
Adapun langkah-langkah perhitungan (SDI)
RAB pemeliharaan jalan adalah sebagai Data SDI diambil dengan melalui
berikut: survey lapangan. Nilai SDI merupakan
1. Menentukan jenis-jenis pekerjaan output dari hasil pemeriksaan kondisi jalan
Jenis-jenis pekerjaan ditentukan dengan secara visual dengan mengidentifikasi
melihat hasil survey kondisi dan tingkat berbagai jenis kerusakan.
kerusakan jalan dengan menggunakan Perhitungan nilai SDI diperoleh
metode SDI. dengan cara menghitung nilai kerusakan tiap
2. Harga Satuan masing-masing kerusakan, kemudian semua
Harga satuan pekerjaan untuk jenis kerusakan dijumlahkan maka didapat
pemeliharaan jalan di ambil dari dinas nilai SDI.
Pekerjaan Umum Kabupaten
Sukabumi.

947
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

Rekapitulasi Nilai SDI pada ruas rata-rata 111,45 mengalami rusak ringan dan
jalan Cisaat-Situgunung dapat disajikan metode Bina Marga dengan nilai rata-rata
pada gambar dibawah ini : 13,76 terdapat pada program pemeliharaan
rutin, maka jenis penanganan yang paling
400
Nilai SDI

tepat dilakukan pada jalan Cisaat-


200
Situgunung Sta 0+400 – 5+400 adalah
0
patching.
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49
Segmen Patching adalah pengupasan/
pembongkaran permukaan perkerasan aspal
Nilai SDI
lama pada lokasi jalan yang rusak kemudian
Gambar 1. Grafik Nilai SDI diisi dengan campuran aspal dingin
(Sumber : Hasil Penelitian)
(coldmix) atau sesuai dengan kebutuhan di
Gambar di atas menunjukan bahwa
lapangan. Patching dilakukan dengan
pada ruas jalan Cisaat-Situgunung nilai SDI
menggunakan Jack Hammer setelah
terendah sebesar 10 pada Segmen 1-2 Sta
keempat sisinya dipotong dengan asphalt
0+400 – 0+600, sedangkan nilai SDI
Cutter Gerinda. Lubang tersebut kemudian
terbesar terdapat pada Segmen 21-23 Sta
diisi dengan material pilihan yang bergradasi
2+400 – 2+700 dengan nilai SDI 310. Nilai
baik, material ini dapat berupa material
SDI rata-rata diperoleh sebesar 111,45
dengan kualitas serupa dengan lapis yang
dengan kondisi jalan rusak ringan.
akan diperbaiki, atau merupakan suatu
Rekomendasi Pemeliharaan Jalan
campuran dingin. Material tersebut
Berdasarkan hasil survei kondisi
dituangkan kedalam lubang dan dipadatkan
jalan, jenis kerusakan yang terjadi pada jalan
lapis demi lapis dengan ketebalan sama
Cisaat-Situgunung adalah tambalan,
pada setiap lapisannya. Tebal tiap lapisan ini
amblas, retak sambung, retak pinggir, retak
tergantung kedalaman tambalan, Lapisan
melintang, retak memanjang dan pelepasan
terakhir (sebelum pemadatan) harus
butir. Jenis kerusakan yang paling dominan
memiliki kelebihan ketinggian sebesar 1/5
ada pada segmen 21-23, Sta 2+400 – 2+700.
kedalaman lubang, untuk mengakomodasi
Segmen tersebut berdasarkan metode SDI
penurunan ketinggian akibat pemadatan.
masuk kondisi rusak berat.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan
Menurut PT. Jasamarga ada beberapa
alat pemadat (baby roller) hingga ketinggian
penanganan yang dapat dilakukan untuk
permukaannya sama rata dengan ketinggian
perbaikan kerusakan pada jalan Cisaat-
permukaan perkerasan jalan di sekitarnya.
Situgunung antara lain rekonstruksi, overlay,
patching, sealant, dan grouting. Melihat
hasil analisis data metode SDI dengan nilai

948
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan Kabupaten Sukabumi. Pada metode SDI luas
Jalan kerusakan sebesar 10,99% atau 2.747,15 m2
Rencana anggaran biaya rehabilitasi Hal ini berpengaruh pada besaran nilai
dan pemeliharaan jalan dihitung berdasarkan rencana anggaran biaya pemeliharaan ruas
jenis pemeliharaan, luas kerusakan dan jalan Cisaat-Situgunung. Berikut adalah
analisa harga satuan upah dan bahan yang rencana anggran biaya metode SDI:
dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum

Tabel 2. RAB Metode SDI

Dari tabel di atas didapatkan bahwa 744.057.000,00 (tujuh ratus empat puluh
rencana anggaran biaya pemeliharaan jalan empat juta lima puluh tujuh ribu rupiah).
menggunakan metode SDI sebesar Rp

949
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

KESIMPULAN Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan


Berdasarkan hasil analisis data dapat Kaliurang, Kota Malang). Teknik Sipil,
diambil kesimpulan antara lain : 104–116.
1. Jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada Diasti, Lilian dan Pramudya, Gilang (2012).
jalan Cisaat-Situgunung adalah tambalan, Analisis Biaya Ekonomi pemeliharaan
amblas, retak sambung, retak pinggir, Jalan Menggunakan Perkerasan Lentur
retak melintang, retak memanjang dan dan Perkerasan Kaku Ruas Jalan
pelepasan butir. Cirebon-Losari Sta. 26+500 – Sta.
2. Hasil metode SDI menunjukan bahwa 30+000. Bandung : Politeknik TEDC.
nilai SDI terendah terdapat pada segmen Direktorat Jendral Bina Marga. (1995).
1-2 Sta 0+400 – 0+600 dengan nilai SDI Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan
10 kondisi jalan baik dan nilai SDI Nasional dan Jalan Provinsi . Jilid I.
tertinggi terdapat pada segmen 21-23 Sta Departemen Pekerjaan Umum.
2+400 – 2+700 dengan nilai SDI 310 Doan, Sinurat, (2000). Studi perbandingan
kondisi jalan rusak berat, sedangkan nilai penentuan nilai ketidakrataan jalan
SDI rata-rata adalah 111,45 kondisi jalan berdasarkan pengamatan visual dan alat
rusak ringan. pravid. Medan : Universitas Sumatra
3. Rencana anggaran biaya penanganan Utara.
kerusakan jalan menurut metode SDI Hardiatman, D., Rahmawati, A., & Adly, E.
adalah sebesar Rp 744.057.000,00 (n.d.). Analisa Kondisi Kerusakan Jalan
dengan jenis penanganan berupa Pada Lapis Permukaan Menggunakan
patching dengan luas kerusakan 10,99% MetodeE Pavement Condition Index
atau 2.747,15 m2. (PCI). Teknik Sipil, 1–13.
Hardiyatmo, HC. (2007). Pemeliharaan Jalan
SARAN Raya. Yogyakarta : Universitas Gadjah
Perlu dilakukan kajian terhadap Mada.
kerusakan di bawah permukaan perkerasan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan juga kajian terhadap stabilitas tanah dasar No.11/PRT/M/2013 : Pedoman Analisis
dengan melakukan uji/tes sehingga Harga Satuan Pekerjaan Bidang
penanganan kerusakan lebih tepat. Pekerjaan Umum.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 :
DAFTAR PUSTAKA Definisi Jalan
Bolla, Evelyn, M. (n.d.). Perbandingan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Metode Bina Marga Dengan Metode Nomor 34 Tahun 2006, : Pasal 10 ayat
PCI (Pavement Condition Index) 1 Tentang Jalan.
Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan

950
Jurnal Ilmiah SANTIKA Volume 9 No. 2 Desember 2019 p-ISSN 2088-5407
e-ISSN 2621-9004

Kementrian Pekerjaan Umum, & Marga, D. J. Menunjang Pengambilan Keputusan.


B. (2010). Spesifikasi Umum Bina Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
Marga 2010 (revisi 1). Waas, Helena, R. (2009). Perbandingan Nilai
Sholeh, Ibnu. (2011). Analisis Perkerasan Tingkat Kerusakan Jalan Secara Visual
Jalan Kabupaten Menggunakan Metode Dengan Metode Dirgolaksono Mochtar
Bina Marga. Purwerejo : Universitas Dan Metode Bina Marga (Studi Kasus :
Muhammadiyah Purwerejo. Ruas Jalan Hunitetu Kairatu,
Suswandi, Agus. (2008). Evaluasi Tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat).
Kerusakan Jalan dengan Metode Teknik Sipil, 26(6), 1–9.
Pavement Condition Index (PCI) untuk

951

Anda mungkin juga menyukai