Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN : Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota


SUB KEGIATAN : Rekonstruksi Jalan
PEKERJAAN : Survey Kondisi Jembatan di Wilayah UPJI I, II,
III, dan IV
LOKASI : Kabupaten Pemalang
SUMBER DANA : APBD Kabupaten Pemalang
TAHUN ANGGARAN : 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada


hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha
pengembangan kehidupan bangsa. Keberadaan jembatan akan
memberikan dampak pada beberapa bidang antara lain :

 Bidang Ekonomi, Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,


investasi jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi
pengguna jalan/jembatan maupun bagi wilayah secara
keseluruhan. Jembatan merupakan tulang punggung dan
urat nadi perekonomian kota yang berfungsi untuk
memperlancar arus lalu lintas distribusi barang, jasa dan
manusia itu sendiri. Sehingga ketepatan penyediaannya
melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang sangat
penting. Perkembangan sektor transportasi khususnya
sektor jembatan, di harapkan dapat mengubah struktur
perekonomian daerah atau mengubah struktur PDRB antar
wilayah.

 Bidang Tata Ruang, guna mendorong pengembangan suatu


wilayah sehingga mencapai tingkat perkembangan yang
merata bagi semua daerah serta untuk mencapai
keseimbangan antar wilayah dengan mewujudkan
kelancaran dan kenyamanan jalan yang menghubungkan
pusat-pusat pertumbuhan.

Jembatan adalah bagian yang penting dari suatu sistem jaringan


jalan karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh
atau jika tidak berfungsi dengan baik. Dikarenakan jembatan
merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu
lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan mengurangi atau
menahan lalulintas, yang mana mengakibatkan terganggunya
kenyamana masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan
perekonomian.

Jadi sangatlah penting artinya bila pemeriksaan kondisi jembatan


merupakan bagian dari Program Penanganan , Pengembangan dan
Pembinaan Jalan.

1.2. Maksud Dan Tujuan.

Maksud dari Survai Kondisi Jembatan ini dimaksudkan untuk


mengumpulkan data secara visual di lapangan guna mendukung
usulan penanganan jembatan baik penggantian jembatan,
pembangunan jembatan baru maupun pemeliharaan / perkuatan
jembatan berdasarkan pertimbangan teknis.

Tujuan dari pekerjaan survei kondisi jembatan ini adalah


tersusunnya data teknis mengenai kondisi jembatan sehingga
diperoleh keyakinan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman
terhadap pemakai jalan/jembatan dan juga dimaksudkan untuk
mengamankan nilai investasi / aset dari jembatan tersebut.

1.3. Lokasi Pekerjaan.

Lokasi pekerjaan Survai Kondisi Jembatan ini terletak di Wilayah


UPJI I, II, III, dan IV Kabupaten Pemalang.

1.4. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen : SARINTO, ST, M.Si
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Pemalang

1.5. Sumber Pendanaan


Pagu untuk melaksanakan kegiatan ini adalah senilai
Rp. 92.000.000,00 (sembilan puluh dua juta rupiah) termasuk PPN
dibiayai APBD Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2021.
BAB II

DATA PENUNJANG

2.1. Standar Teknis.

Standar Teknis untuk pekerjaan Survei Kondisi Jembatan di Dinas


Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Pemalang bisa
merujuk pada :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004


Tentang Jalan

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006


Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2006


Tentang Jalan

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2012


Tentang Pedoman Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan

5. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 04 Tahun 2016


Tentang Pemanfaatan Bagian- Bagian Jalan Kabupaten
Pemalang

6. Surat Keputusan Bupati Pemalang Nomor 188.4/648/Tahun


2018 Tanggal 13 Agustus 2018 Tentang Penetapan Status Jalan
Kabupaten di Wilayah Kabupaten Pemalang

7. Petunjuk/Tata Cara Standart lainnya yang berhubungan


BAB III

KONDISI JEMBATAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1. Kondisi Jembatan.

3.2.1. Pengertian
a. Jembatan
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang
menghuhungkan suatu lintas yang terputus akibat suatu
rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati
rintangan tersebut tanpa menimbun / menutup rintangan
itu.
Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan
kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan
tersehut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau
jurang.
Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai
Bangunan Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap.

b. Bangunan Atas
Bangunan Atas adalah komponen jembatan yang menerima
beban kendaraan di atas perletakan.
Termasuk katagori Bangunan Atas adalah :
- Balok, Rangka, Dek yang terdiri atas plat dsb., Kabel dan
penggantungnya.
- Perletakan.

c. Bangunan Bawah
Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan
beban ke tanah dasar. Bangunan Bawah dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu kepala jembatan (abutment) atau
pilar (pier) dan pondasi.
Termasuk katagori Bangunan Bawah adalah :
- Kepala Jembatan ( abutmen ) dan pilar.
- Pondasi untuk kepala jembatan ( abutmen ) dan pilar.

d. Termasuk katagori Perlengkapan Jembatan adalah


- Perkuatan lereng pada dinding / tebing sungai sekitar
jembatan.
- Cek Dam pada dasar sungai.
- Jalan pendekat jembatan ( oprit )
- Guard rails, patok pengarah, parapet, trotoar, pasangan
pengaman dll.

3.2.2. Kerusakan Pada Jembatan

Kerusakan pada jembatan dapat terjadi pada :


a. Elemen – elemen jembatan.
b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )

a. Elemen – elemen jembatan


Jembatan terdiri dari sejumlah elemen yang saling berkaitan
satu dengan lainnya. Sifat – sifatnya kompleks, tetapi untuk
pemeriksaaan kondisi jembatan, elemen dikelompokkan ke
dalam beberapa komponen sebagai berikut :
1). Aliran sungai / tanah timbunan mencakup aliran
sungai, tanah timbunan dan bangunan pengaman
sungai.
2). Bangunan bawah mencakup pondasi, kepala jembatan
dan pilar.
3). Bangunan atas mencakup struktur bangunan atas,
sistem lantai kendaraan, expansion joint, perletakan /
landasan, sandaran dan perlengkapan.
b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )
Material / bahan pembentuk bangunan atas terdiri atas :
1) Batu atau Bata
2) Beton
3) Baja
4) Kayu

3.2. Ruang Lingkup Pekerjaan.


Ruang lingkup pekerjaan survei kondisi jembatan adalah sebagai
berikut :

3.2.1. Persiapan
Persiapan meliputi persiapan peralatan survei, persiapan
personil, koordinasi / diskusi / presentasi dengan pengguna
jasa dan survei orientasi / pengenalan lapangan.

3.2.2. Pemeriksaaan Inventarisasi Pendahuluan


Setiap jembatan yang diperiksa terlebih dahulu harus
dilakukan perekaman inventarisasi mutakhir dilengkapi
dengan foto lapangan. Perekaman inventarisasi ini untuk
melengkapai / mendukung pelaporan pemeriksaaan kondisi
jembatan sehingga isi pelaporan lebih komunikatif dan
mudah dipahami. Inventarisasi pendahuluan cukup
mencatat / memeriksa :
1. Peta lokasi, Peta situasi dilengkapi arah aliran air
disekitar jembatan.
2. Kondisi bentang jembatan antara lain : panjang bentang,
lebar jembatan, jarak antar kerb trotoar, tinggi
sandaran, lebar trotoar, ruang bebas vertikal,
penampang bawah jembatan, muka air banjir tertinggi
dll.
3. Foto kondisi jembatan diambil dari arah samping dan
dari arah sejajar jembatan.
3.2.3. Survei Detail
Pelaksanaan survei detail kondisi jembatan meliputi
pemeriksaan kondisi jembatan antara lain pada bagian
sebagai berikut :

a. Kerusakan Pada Elemen – Elemen Jembatan ;


1. Kerusakan Pada Aliran Sungai
2. Kerusakan Pada Bangunan Pengaman
3. Kerusakan Pada Timbunan
4. Kerusakan Pada Tanah Bertulang
5. Kerusakan Pada Angker – Jembatan Gantung dan
Jembatan Kabel
6. Kerusakan Pada Kepala Jembatan dan Pilar
7. Kerusakan Pada Landasan Penahan Gempa
8. Kerusakan Pada Landasan / Perletakan
9. Kerusakan Pada Pelat dan Lantai
10. Kerusakan Pada Balok / Gelagar Jembatan Beton
11. Kerusakan Pada Gelagar Baja / Rangka Baja
12. Kerusakan Pada Konstruksi / Struktur Jembatan Kayu
13. Kerusakan Pada Konstruksi Jembatan Pelengkung
Pasangan Batu / Pasangan Bata
14. Kerusakan Pada Jembatan Gantung
15. Kerusakan Pada Jembatan Pelat Beton
16. Kerusakan Pada Lantai Jembatan
17. Kerusakan Pada Pipa Drainase Dinding, Pipa Cucuran
dan Drainase Lantai
18. Kerusakan Pada Lapisan Permukaan
19. Kerusakan Pada Sandaran Jembatan
20. Kerusakan Pada Trotoar / Kerb
21. Kerusakan Pada Sambungan Lantai / Ekspansion
Joint
22. Kerusakan Pada Rambu – rambu lalu lintas dan Marka
Jalan
23. Kerusakan Pada Lampu, Tiang lampu dan Kabel Listrik
24. Kerusakan Pada Bangunan Utilitas

b. Kerusakan Pada Material / Bahan Pembentuk


Jembatan
1. Kerusakan Pada Bahan BATU BATA
o Penurunan Mutu Bata atau Batu
o Keretakan
o Permukaan Pasangan yang menggembung
o Bagian yang Pecah atau Hilang.

2. Kerusakan Pada Bahan BETON


o Kerontokan Beton
o Beton Keropos
o Beton yang Berongga / Berbunyi
o Mutu Beton yang jelek
o Rembesan atau Bocoran kedalam Beton
o Retak
o Karat pada besi tulangan
o Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan
o Pecah atau Hilangnya sebagian dari Beton
o Lendutan
3. Kerusakan Pada Bahan BAJA
o Penurunan Mutu dari Cat dan / atau Galvanis
o Karat
o Perubahan Bentuk pada Komponen
o Retak
o Komponen yang rusak atau hilang
o Elemen yang salah
o Kabel Jembatan yang Aus
o Sambungan yang longgar
4. Kerusakan Pada Bahan KAYU
o Pembusukan dan Pelapukan
o Serangan Serangga
o Pecahnya / retaknya Kayu
o Menyerpihnya Papan Lantai
o Cacat pada kayu
o Hancur atau Hilangnya Material
o Menyusutnya Kayu
o Penurunan Mutu Lapisan Pengaman
o Sambungan yang Longgar
Untuk setiap kerusakan yang ditemukan harus dilengkapi
dengan rekaman foto.

3.2.4. Pemeriksaan Kondisi Pemanfaatan Jembatan


Pada tahap ini dilakukan survei terhadap perilaku lalulintas
yang lewat, apakah beban lalulintas sesuai dengan daya
dukung jembatan yang ada. Lakukan wawancara dengan
penduduk setempat untuk mengetahui lalulintas berat yang
kemungkinan lewat dalam waktu tertentu.

3.2.5. Analisa Data dan Kesimpulan


Seluruh data lapangan yang masuk dilakukan analisa teknis
yang disusun dalam tabel – tabel informatif. Dalam analisa
harus dilakukan penilaian kondisi pada bagian yang rusak
dengan nilai kondisi antara lain diperinci sebagai berikut :
o Kondisi baru tanpa kerusakan
o Kerusakan kecil
o Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau
pemeliharaan diwaktu mendatang
o Kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya
o Kondisi kritis
o Elemen jembatan tidak berfungsi lagi
o dsb.

Hasil analisa selanjutnya disusun kesimpulan, saran dan


tindakan penanganan yang diperlukan sebagai berikut :

o Pemeliharaan rutin jembatan


o Rehabilitasi jembatan
o Penggantian jembatan
o Relokasi jembatan

3.3. Keluaran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Survei Kondisi


Jembatan.

1. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) ganda.


2. Laporan Akhir sebanyak 3 ( tiga ) ganda .

3.4. Lingkup Kewenangan Yang Dilimpahkan Kepada Penyedia Jasa.

Pengguna Jasa sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang


berlaku dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada
Penyedia Jasa untuk mewakili kepentingannya dalam pekerjaan ini
antara lain ijin memperoleh validitas data ke lembaga / instansi
terkait, melakukan survey dan sosialisasi pekerjaan ke
masyarakat, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota,
Pemerintah Propinsi dan Dinas / Instansi yang terkait dengan
pekerjaan ini.
Dengan adanya pelimpahan kewenangan ini, maka Penyedia
Jasa dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien dan optimal
sehingga hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman
awal untuk menyusun program lebih lanjut.
3.5. Peralatan Dan Material Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia
Jasa.

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan material untuk


mendukung kelancaran terlaksananya pekerjaannya di kantor
maupun di lapangan antara lain : ruang kantor beserta
kelengkapannya, komputer, alat-alat komunikasi, alat tulis kantor
dan gambar, fasilitas mobilisasi, dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan ini.

3.6. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.

Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 60 (enam puluh)


hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja.

3.7. Kualifikasi Dan Jumlah Tenaga Ahli Yang Disediakan Penyedia


Jasa.

Untuk melaksanakan pekerjaan Survei Kondisi Jembatan ini


dibutuhkan Tenaga Ahli yang dibantu oleh Tenaga Pendukung,
sebagai berikut :

A. Tenaga Ahli

1. Team Leader

Sarjana Teknik Sipil , memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Ahli


Teknik Jembatan [203] Muda.

Team Leader harus mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan


oleh anggota tim konsultan.

Tugas dan tanggung jawab Team Leader antara lain sebagai berikut
:
 Mengadakan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Pemalang dan Dinas-Dinas /
Instansi terkait dengan survei kondisi jembatan.

 Menjelaskan lingkup survei kondisi jembatan.

 Merumuskan saran dan kesimpulan terkait hasil survei


kondisi jembatan.

 Mengkoordinir dan ikut dalam seluruh tahapan kegiatan


pekerjaan serta memeriksa hasil pekerjaan.

 Mengadakan koordinasi dengan Pengguna Jasa dan Instansi


lain yang terkait dalam menunjang kelancaran pekerjaan.

 Menyusun jadual waktu kerja aktual staf konsultan.

 Bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaan dan


laporan yang disajikan kepada Pengguna Jasa.

2. Tenaga Ahli Sistem Informasi/Teknologi Informasi


Sarjana Teknik Informatika/Komputer, bertugas menyusun sistem
informasi jembatan dan bertanggung jawab atas kebenaran hasil
pengolahan data dan penyajian informasi jembatan.

B. Tenaga Pendukung.

1. Petugas Penginput Data 4 orang


2. Surveyor 6 orang
3. Administrasi 2 orang
Pendidikan tenaga pendukung minimal SMA/SMK/D1 atau
Sederajat
BAB IV

LAPORAN DAN DISKUSI

4.1. Laporan

Laporan yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa


pekerjaan survei kondisi jembatan ini adalah sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan

Laporan ini berisikan tentang rencana kerja yang akan


dilakukan oleh Penyedia Jasa dalam rangka menyelesaikan
pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : persiapan, program kerja,
mobilisasi tenaga, pengumpulan data, metodologi penyelesaian
pekerjaan untuk memperoleh hasil yang optimal serta rencana
pemecahan masalah yang ada.
b. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan ini merupakan laporan final yang merupakan


kesimpulan dan saran sebagaimana yang disampaikan waktu
diskusi dan konsultasi.

4.2. Diskusi

Kegiatan diskusi dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang Kabupaten Pemalang untuk membahas laporan
survei kondisi jembatan.

Pemalang, Oktober 2021


Pejabat Pembuat Komitmen

SARINTO, ST, M.Si


NIP. 19661222 199201 1 001

Anda mungkin juga menyukai