BAB I
PENDAHULUAN
DATA PENUNJANG
3.2.1. Pengertian
a. Jembatan
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang
menghuhungkan suatu lintas yang terputus akibat suatu
rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati
rintangan tersebut tanpa menimbun / menutup rintangan
itu.
Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan
kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan
tersehut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau
jurang.
Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai
Bangunan Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap.
b. Bangunan Atas
Bangunan Atas adalah komponen jembatan yang menerima
beban kendaraan di atas perletakan.
Termasuk katagori Bangunan Atas adalah :
- Balok, Rangka, Dek yang terdiri atas plat dsb., Kabel dan
penggantungnya.
- Perletakan.
c. Bangunan Bawah
Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan
beban ke tanah dasar. Bangunan Bawah dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu kepala jembatan (abutment) atau
pilar (pier) dan pondasi.
Termasuk katagori Bangunan Bawah adalah :
- Kepala Jembatan ( abutmen ) dan pilar.
- Pondasi untuk kepala jembatan ( abutmen ) dan pilar.
3.2.1. Persiapan
Persiapan meliputi persiapan peralatan survei, persiapan
personil, koordinasi / diskusi / presentasi dengan pengguna
jasa dan survei orientasi / pengenalan lapangan.
A. Tenaga Ahli
1. Team Leader
Tugas dan tanggung jawab Team Leader antara lain sebagai berikut
:
Mengadakan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Pemalang dan Dinas-Dinas /
Instansi terkait dengan survei kondisi jembatan.
B. Tenaga Pendukung.
4.1. Laporan
4.2. Diskusi