Anda di halaman 1dari 8

1r-l

MODUL 4

PEMBEBANAN JEMBATAN

4.1 PembebananJembatan

Di lndonesia peraturan tentang pembebanan jembatan jalan raya telah

diatur dalam Peraturan Pembebanan Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPJJR

1987). Ternayata peraturan tersebut masih perlu disesuaikan dengan perkembangan

ilmu dan teknologi yang berkembang saat ini. Pada tahun 1992 PPJJR 1987

diperbarui dengpn Bridge Manajemen System (BMS 1992). BMS 1992 merupakan

hasil kerjasama antara pemerintah lndonesia dengan Australia.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


Berdasarkan PPJJR 1987, pembebanan jembatan dapat dikategorikan dalam:

1. Beban Primer

Yang termasuk beban primer adalah:

a) Beban mati
Dalam menentukan besamya beban mati tersebut, harus
digunakan nilai berat isi untuk bahan - bahan bangunan tersebut di bawah ini

- Bajatuan9......... .......7.85 Um3

- Besituang......... .......725ttm3

- Alumunium paduan.. .................2.80 Um3

- Beton bertulang/pratekan...... .....2.50 Um3

- Beton biasa, tumbuk,siklop............. .............2.20 Um3

- Pasangan batu bata... 2.00 Ums

- Kayu....... 1.00 Um3

-Tanah, pasir, kerikil (padat).... ....2.00 Um3

- Perkerasan jalan beraspal ...........2.00 Um3 - 2.50 Um3

- Air........... .................1.00 Um3

Untuk bahan-bahan yang belum disebut diatas,harus diperhitungkan berat isi

yang sesungguhnya.

Apabila bahan bangunan setempat memberikan nilai berat isi

yang jauh menyimpang dari nilai-nilai yang tercantum diatas, maka berat ini

harus ditentukan tercendiri, setelah disetujui oleh yang bennrenang

selanjutnya digunakan dalam perhitungan.

b) Beban hidup
* BebanT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


Beban "T' adalah beban yang merupakan kendaraan truk yang

mempunyai beban roda ganda (dual wheel road) sebesar 10 ton dengan

ukuran-ukuran serta kedudukan seperti pada gambar di bawah

ini:

+
f*r

m
m

dimana:
mxr
o'5

m
m
O.' Ifu

m
r*t
c,rlts

EG

Gambar 4.1. Ketentuan behan "7" pada jembatan jalan raya


I
dr = dz= 30 Cm

br = 12.50 cm

bz = 50'00 cm

M" = muatan rencana sumbu = 20 ton

Beban 'T" ini digunakan untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau

sistem lantai kendaraan jembatan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


+ BebanD

Untuk perhitungan gelagar-gelagar jembatan harus digunakan

beban "D". Beban 'D" atau beban jalur adalah susunan beban pada setiap

jalur lalu lintas yang terdiri dari beban terbagi rata sebesar.{ ton per meter

panjang jalur dan hban garis "p" ton per jalur lalu lintas.
Beban "D" dapat digambarkan sepertidibawah ini:

Gambar 4.2. Distnbusi beban "D" yang bekerja pada jembatan

Besar "{ dapat ditentukan sebagai berikut :

q = 2.2 Um. untukL<30m

=22-**tf -3o)tlm. untuk 30 m < L < 60 m


'60
e

' =t.b(t*19')rlr'.
a
\. L) untukL>60m

dengan L adalah panjang jembatan dalam meter

Ketentuan penggunaan beban 'D' dalam arah melintang jembatan

sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


r'Untuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan sama atau lebih kecil dari

0.5 meter, beban "D" sepenuhnya (100o/o) harus dibebankan pada

seluruh jembatan.

/Untuk jembatan dengan lebar lantai kendaraan lebih besar dari 5.5 meter,

sedang lebar selebihnya dibebani hanya separuh beban"D' (50%),

seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Ketentuan penggunaan beban "D"

dalam menentukan beban hidup (beban terbagi rata dan beban garis)

perlu diperhatikan bahwa :

lPanjang bentang ( L ) untuk muatan terbagi rata adalah sesuai keteniuan

dalam perumusan koefisian kejut

r'Beban hidup per meter lebar jembatan menjadi sebagai berikut:

qtonlneter
-
beban terbaqi merata -
2.75m

beban 9?ris = +
2.75m

beban 'Do tersebut harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga


menghasilkan pengaruh terbesar dengan pedoman sebagai berikut :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


{
- 'iif #
hidup
Dalam menghitung momen o*,
momen maksimum akibat beban

(beban terbagi merata dan bebangaris) pada gelagar menerus diatas

beberapa perletakan digunakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

./ Satu beban garis untuk momen positif yang menghasilkan pengaruh

maksimum

r' Dua beban garis untuk momen negatif yang menghasilkan

pengaruh maksimum

{ Beban terbagi rata ditempatkan pada beberapa bentang/bagian

bentang yang akan menghasilkan momen maksimum

Dalam menghitung momen maksimum positif akibat beban hidup

(beban terbagi rata dan beban garis) pada dua perletakan digunakan

beban terbagi rata sepanjang bentang gelagar dan satu beban garis.

,, Beban pada trotoar, kerb dan sandaran

Konstruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup

sebesar 500 kg/m2. Dalam perhitungan kekuatan gelagar karena pengaruh beban

hidup pada trotoar, diperhitungkan beban sebesar 600/o beban hidup trotoar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus diperhitungkan

untuk menahan satu beban horisontal kearah melintang jembatan sebesar

500 kg/m yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada

tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb yang


bersangkutan lebih tinggi dari 25 cm. Tiang - tiang sandaran pada setiap tepi

trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horisontal sebesar

100 kg/m yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoar.

c) Beban kejut

Untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh dan getarangetaran

dan pengaruh-pengaruh dinamis lainnya, tegangan-tegangan akibat beban

garis "P" harus dikalikan dengan koefisien kejut yang akan memberikan hasil

maksimum, sedangkan beban merata"q" dan beban "T" tidak dikalikan

dengan koefisien kejut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB


Koefisien kejut ditentukan dengan rumus :

k=l+(5020
+ I)
dengan:

k = koefisien kejut

L = panjang bentang dalam meter, ditentukan oleh tipe

konstruksi jembatan (keadaan statis) dan kedudukan muatan

garis'P"

Koefisien kejut tidak diperhitungkan terhadap bangunan bawah apabila

bangunan bawah dan bangunan atas tidak merupakan satu kesatuan, tetapi

apabila bangunan atas dan bangunan bawah merupakan satu kesatuan

maka koefisien kejut diperhitungkan terhadap bangunan bawah.

Gambar 4.4 Jembatan Maro

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Anda mungkin juga menyukai