PEMBAHASAN
= 2,230
Berdasarkan hasil uji analisa saringan agregat halus didapat nilai MHB yang
didapat yaitu 2,230 telah memenuhi standar SNI 03-1968-1990 yaitu antara
1,5 – 3,8. Telah Memenuhi.
64
65
79 90
80 85
75
60
60
40
40
20
10
12
0
= 8,131
Berdasarkan nilai MHB yang didapat dari hasil uji yaitu 8,131
telah memenuhi standar SNI 03-1968-1990 MHB untuk agregat kasar yaitu 5-8.
Telah Memenuhi
Tabel 4.3 Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Pemeriksaan Notasi
Sample
4.1.4 Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar (split ukuran ½)
Dari hasil uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Ukuran ½
Pemeriksaan Notasi
Sample
Berdasarkan hasil uji agregat kasar ukuran ½ didapat hasil berat jenis kering
yaitu 2,372; berat jenis SSD yaitu 2,419; dan penyerapan sebesar 1,96l%.
68
Berdasarkan hasil perhitungan uji kadar lumpur agregat didapat nilai kadar
lumpur sebesar 1,505 %, dimana syarat kandungan kadar lumpur untuk agregat
halus berdasarkan SNI 03-4142-1996 <5%. Telah Memenuhi
Berdasarkan hasil uji bobot isi gembur agregat halus yaitu sebesar 1,191
gr/cm3 dan bobot isi padat agregat halus sebesar 1,347q gr/cm3.
70
C
Bobot isi gembur (gr/cm³) 1,467 1,426 1,439
D
Berdasarkan hasil uji bobot isi padat agregat kasar yaitu sebesar 1,444
.gr/cm3 dan bobot isi gembur agregat kasar sebesar 1,285 gr/cm3.
71
= 10,75 %
• Kekerasan agregat = (100-10,75) %
= 89,25 %
Berdasarkan hasil uji berat jenis semen didapat nilai sebesar 3,04 gr/ml.
Hasil perhitungan tersebut memenuhi ketentuan umum yaitu berat jenis semen
berkisar antara 3,0-3,2 gr/ml.
72
Air = 231,055 kg
Semen Portland = 677,638 kg
Agregat Kasar = 1039,68 kg (kering oven)
Pasir = 466,09 kg (kering oven)
h. Campuran coba
Dibuat campuran coba sesuai proporsi campuran dasar yang harus
disesuaikan dengan kondisi kebasahan agregat saat perencanaan. Kadar air
pasir 3,67 % dan kadar air agregat kasar 1,96 % diukur terhadap berat
kering oven.
Untuk campuran dasar (keadaan basah):
Agregat kasar (basah) = 1039,68 x (1 + 0,0196) = 1060,058 kg
Pasir (basah) = 466,09 x (1 + 0,0367) = 483,196 kg
Air = 231,055– 0,0196 x 1039,68 – 0,0367 x 466,09 =
193,572 kg
BN
Air 6,150
Semen 18,366
Super Plastizer 0,116
Agregat Kasar ( Pemulutan) 33,708
Pasir ( Pemulutan) 15,36
(Sumber: Hasil Perhitungan Campuran, 2021)
76
= 3,230
Berdasarkan hasil uji analisa saringan agregat halus didapat nilai MHB yang
didapat yaitu 3,230 telah memenuhi standar SNI 03-1968-1990 yaitu antara 1,5 –
3,8. Telah Memenuhi
77
100 100
100 95
100
Presentase Komulatif
90
80
70
60
60
40 34
20 30
20
10
15
0
0 5
= 8,386
Berdasarkan nilai MHB yang didapat dari hasil uji yaitu 8,386 telah
memenuhi standar SNI 03-1968-1990 MHB untuk agregat kasar yaitu 5-8. Telah
Memenuhi
Tabel 4.17 Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
4.4.4 Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar (split ukuran ½)
Dari hasil Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Ukuran ½
Pemeriksaan Notasi Sample
Berat Agregat kasar SSD
A 500 gr
(gram)
Berat Bejana + Agregat +
B 1612,5 gr
Air (gram)
Berat Agregat Kering oven
C 491,4 gr
(gram)
Berat Bejana Yang Di Isi Air
D 1301,6 gr
(gram)
Berat Kering Permukaan
E 500 gr
Jenuh Air (gram)
Berdasarkan hasil uji agregat kasar ukuran ½ didapat hasil berat jenis kering
yaitu 2,598; berat jenis SSD yaitu 2,644; dan penyerapan sebesar 1,75%.
80
Berdasarkan hasil perhitungan uji kadar lumpur agregat didapat nilai kadar
lumpur sebesar 1,39%, dimana syarat kandungan kadar lumpur untuk agregat
halus berdasarkan SNI 03-4142-1996 <5%. Telah Memenuhi
Berdasarkan hasil perhitungan uji kadar lumpur agregat didapat nilai kadar
lumpur sebesar 0,47 %, dimana syarat kandungan kadar lumpur untuk agregat
kasar berdasarkan SNI 03-4142-1996 <1%. Telah Memenuhi
81
Berdasarkan hasil uji bobot isi gembur agregat halus yaitu sebesar 1,284
gr/cm3 dan bobot isi padat agregat halus sebesar 1,397 gr/cm3.
82
C
Bobot isi gembur (gr/cm³) 1,463 1,434 1,469
D
Berdasarkan hasil uji bobot isi padat agregat kasar yaitu sebesar
1,455gr/cm3 dan bobot isi gembur agregat kasar sebesar 1,291 gr/cm3.
= 3,00 %
• Kekerasan agregat = (100-3,00) %
= 97,00 %
Berdasarkan hasil uji berat jenis semen didapat nilai sebesar 3,04 gr/ml.
Hasil perhitungan tersebut memenuhi ketentuan umum yaitu berat jenis semen
berkisar antara 3,0-3,2 gr/ml.
Dari data Tabel 4.29 dapat dilihat bahwa semua benda uji telah memenuhi
slump yang telah direncanakan 50-75 mm.
1. Hasil uji kuat tekan beton umur 7 hari dapat dilihat ditabel berikut:
Luas Kuat
Berat Beban Fc' Rata-
Benda Uji Silinder Tekan
(kg) (KN) Rata Mpa
(cm) (Mpa)
176,78 11426,1 275 15,5 14,25
Beton Normal
176,78 11623,2 230 13,0
176,78 11935,0 335 18,9 20,90
Beton Superplasticizer
176,78 11806,4 405 22,9
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2021)
Tabel 4.31 Hasil Uji Tekan Beton Umur 7 Hari Tanjung Raja
Luas Kuat
Berat Beban Fc' Rata-
Benda Uji Silinder Tekan
(kg) (KN) Rata Mpa
(cm) (Mpa)
Beton Normal 176,78 12092,4 430 24,30
21,45
176,78 11571,6 330 18,60
Beton Superplasticizer 176,78 12240,5 540 30,5
27,10
176,78 12313,7 420 23,7
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2021)
90
30
25
20
15
10
Beton
Beton Normal
Normal Beton
Beton Beton Normal Beton
Sungai Musi
Pemulutan Superplasticizer
Superplasticizer Tanjung Raja Superplasticize
Sungai Musi
Pemulutan Tanjung Raja
Dari Gambar 4.3 menunjukkan kuat tekan beton normal pada umur 7 hari
agregat tanjung raja memiliki kekuatan lebih tinggi dari beton Pemulutan dengan
rata-rata 21,45 Mpa dan kuat tekan beton superplasticizer agregat tanjung raja
memiliki kekuatan lebih tinggi dari beton superplasticizer Pemulutan dengan
kuat tekan rata-rata 27,10.
2. Hasil uji kuat tekan beton umur 14 hari dapat dilihat ditabel berikut:
Luas Kuat
Berat Beban Fc' Rata-
Benda Uji Silinder Tekan
(kg) (KN) Rata Mpa
(cm) (Mpa)
176,78 11789,2 250 14,1
Beton Normal 15,85
176,78 11582,4 295 16,6
176,78 11968,5 400 22,6
Beton Superplasticizer 22,45
176,78 11843,2 395 22,3
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2021)
91
Tabel 4.33 Hasil Uji Tekan Beton Umur 14 Hari Tanjung Raja
30
25
20
15
10
Beton
Beton Normal
Normal Beton
Beton Beton Normal Beton
Sungai Musi
Pemulutan Superplasticizer
Superplasticizer Tanjung Raja Superplasticizer
Sungai Musi
Pemulutan Tanjung Raja
Dari Gambar 4.4 menunjukkan kuat tekan beton normal pada umur 14 hari
agregat tanjung raja memiliki kekuatan lebih tinggi dari beton Pemulutan dengan
rata-rata 27,85 Mpa dan kuat tekan beton superplasticizer agregat tanjung raja
memiliki kekuatan lebih tinggi dari beton superplasticizer Pemulutan dengan
kuat tekan rata-rata 25,10.
92
3. Hasil uji kuat tekan beton umur 28 hari dapat dilihat ditabel berikut:
Tabel 4.34 Hasil Uji Tekan Beton Umur 28 Hari Pemulutan
Fc'
Luas
Berat Beban Kuat Tekan Rata-
Benda Uji Silinder
(kg) (KN) (Mpa) Rata
(cm)
Mpa
176,78 11554,7 370 20,9 19,5
Beton Normal
176,78 11838,9 320 18,1
176,78 12092,6 480 27,1 28,3
Beton Superplasticizer
176,78 12191,1 525 29,6
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2021)
Tabel 4.35 Hasil Uji Tekan Beton Umur 28 Hari Tanjung Raja
Luas
Berat Beban Kuat Tekan Fc' Rata-
Benda Uji Silinder
(kg) (KN) (Mpa) Rata Mpa
(cm)
35
30
25
20
15
10
BetonNormal
Beton Normal Beton
Beton Beton Normal Beton
Sungai Musi Superplasticizer
Superplasticizer Tanjung Raja Superplasticizer
Pemulutan
Sungai Musi
Pemulutan Tanjung Raja
Dari Gambar 4.5 diatas pada umur 28 hari terjadi peningkatan kuat tekan
beton normal dan kuat beton menggunakan campuran superplasticizer. Pada umur
28 hari kuat tekan beton normal yang paling tinggi didapat dari beton normal
Tanjung Raja sebesar 28,3 MPa, dan kuat tekan beton campuran superplasticizer
yang paling tinggi didapat dari beton superplasticizer Tanjung Raja sebesarr 33,9
MPa.
33.9
10
0
7 14 28
HARI
BN
BNPemulutan
Sungai Musi BN Tanjung
BN TanjungRaja
Raja BSP Sungai
BSP Pemulutan
Musi BSP
BSP Tanjung
TanjungRaja
Raja
Dari Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa kuat tekan beton pada umur 28 hari
yang tertinggi terdapat pada campuran beton superplasticizer yaitu sebesar 33,9
MPa dan kuat tekan beton terendah terdapat pada beton normal Pemulutan 19,5
MPa.
Pada penelitian ini menentukan kuat beton , kuat beton terjadi di umur 28
hari yaitu Beton campuran superplasticizer Tanjung Raja sebesar 33,9 dan
penelitian Perbandingan Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Agregat
Pemulutan dan Agregat Tnjung Raja ini dapat di simpulkan bahwa agregat
Tanjung Raja dapat menciptakan beton mutu lebih tinggi daripada agregat
Pemulutan.
Dari persamaan kurva yang diperoleh dari Microsoft Exel dapat diketahui
nilai regresi maksimum dengan memasukan nilai x pada persamaan kurva
tersebut. Berikut hasil hasil regresi pada grafik di bawah ini:
ANALISA REGRESI
25
Kuat Tekan BN Pemulutan (MPa)
19.5
20
15.85
14.25
15
10 y = 2.625x + 11.283
R² = 0.9516
5
0
7 14 28
Hari
ANALISA REGRESI
35
Kuat Tekan BN Tanjung Raja (MPa)
27.85 28.3
30
25 21.45
20 y = 3.425x + 19.017
R² = 0.799
15
10
5
0
7 14 28
Hari
ANALISA REGRESI
28.3
30
Kuat Tekan BSP Pemulutan (MPa)
25 22.45
20.9
20
y = 3.7x + 16.483
15 R² = 0.8988
10
0
7 14 28
Hari
ANALISA REGRESI
40
33.9
Kuat Tekan BSP Tanjung Raja (MPa)
35
30 27.1
25.1
25
y = 3.4x + 21.9
20
R² = 0.5432
15
10
5
0
7 14 28
Hari
Dari persamaan kurva regresi BSP Tanjung Raja y=3.4x + 21.9 dan
R2=0.5432