Anda di halaman 1dari 22

Gradasi Agregat

Praktikum Bahan
Perkerasan Jalan

Heriansyah Putra
Teknik Sipil dan Lingkungan

Pertemuan 2
Aplikasi
Laburan Aspal Satu Lapis dan Dua Lapis (Burtu dan Burda)
Pekerjaan pelaburan aspal (surface dressing) yang dapat terdiri dari laburan aspal satu
atau dua lapis, setiap lapis diberi pengikat aspal dan kemudian ditutup dengan butiran
agregat (chipping). Pelaburan aspal (surface dressing) ini umumnya dihampar di atas
Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang sudah diberi Lapis Resap Pengikat atau Lapis
Pondasi Berbahan Pengikat Semen atau Aspal, atau di atas suatu permukaan aspal
lama.

Agregat penutup harus dijaga agar tetap dalam keadaaan kering dan bebas dari debu
dan kotoran, dengan persentase berat kerikil pecah yang tertahan ayakan 4,75 mm
yang mempunyai dua bidang pecah Min. 90 %
Agregat lapis kedua untuk BURDA juga harus mempunyai ukuran yang sesuai
sehingga dapat saling mengunci ke dalam rongga-rongga permukaan dalam agregat
lapisan pertama yang telah dipadatkan
Inspiring Innovation with Integrity
Aplikasi
Campuran Beraspal Panas
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perata, lapis
pondasi, lapis antara atau lapis aus campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat
dan bahan aspal yang dicampur secara panas di pusat instalasi pencampuran, serta
menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan
jalan yang telah disiapkan

Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir, Sand Sheet, SS) Kelas A dan B
Latasir biasanya memerlukan penambahan filler agar memenuhi kebutuhan sifat-
sifat yang disyaratkan
Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston, Hot Rolled Sheet, HRS), Base (Pondasi) dan
Wearing Course (Lapis Aus)
Ukuran maksimum agregat masing-masing campuran adalah 19 mm; Proporsi
kasar Base lebih besar dibandingkan WC
Lapis Aspal Beton (Laston, Asphalt Concrete) AC: AC-WC, AC-BC (binder
course( Lapir antara); AC-Base
Lapis Pondasi (AC-Base) dan ukuran maksimum agregat masing-masing
campuran adalah 19 mm, 25,4 mm, 37,5 mm.

Inspiring Innovation with Integrity


Aplikasi
Campuran Beraspal Panas

Inspiring Innovation with Integrity


Aplikasi
Campuran Beraspal Panas

Gradasi Latasir A
ditentukan oleh
ayakan ukuran
maksimum 12,5
mm (1/2 inci),
ayakan
menengah 9,5
mm (3/8 inci) dan
ayakan terkecil
0,075 mm
(No.200).

Gradasi Latasir B ditentukan oleh ayakan ukuran maksimum 12,5 mm (1/2 inci),
ayakan menengah 2,36 mm (No. 8) dan ayakan 0,075 mm (No.200). Butir lolos
ayakan 0,075 mm (No. 200) untuk gradasi agregat halus dan atau pasir berubah,
yaitu Latasir A antara 4 % dan 14 %, Latasir B antara 8 % dan 18 %.
Inspiring Innovation with Integrity
Aplikasi
Campuran Beraspal Panas – Agregat Kasar
1. Fraksi agregat kasar dalam petunjuk ini adalah agregat yang tertahan diatas
saringan No. 4 (4.75 mm);
2. Fraksi agregat kasar harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi
pencampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin
feeds) sedemikian rupa sehingga gradasi gabungan agregat dapat dikendalikan
dengan baik.

Inspiring Innovation with Integrity


Aplikasi
Campuran Beraspal Panas – Agregat Kasar

Inspiring Innovation with Integrity


Aplikasi
Campuran Beraspal Panas – Agregat Halus
1. Agregat halus terdiri atas agregat hasil pemecah batu (abu batu) atau pasir alam
dengan ukuran lolos saringan No. 4 (4.75 mm);
2. Agregat halus harus terdiri atas partikel-partikel yang bersih, keras, tidak
mengandung lempung atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Abu batu harus
dihasilkan dari batu yang memenuhi persyaratan dalam Tabel 2. Pasir alam dan abu
batu tidak boleh mengandung bahan yang lolos saringan 0,075 mm (SNI 03-4142-
1996) lebih dari 8% dan diuji dengan Setara Pasir (SNI 03-4428-1997) tidak kurang
dari 50%.

Inspiring Innovation with Integrity


Aplikasi
Campuran Beraspal Panas – Agregat Campuran

Inspiring Innovation with Integrity


Pengujian Gradasi

Perangkat Saringan Agregat Halus


Peralatan No Saringan Diameter Lubang
(mm)
3 inc 76.200
2 ½ inc 63.500
2 inc 50.800
1 ½ inc 37.500
1 inc 25.000
¾ inc 19.100
½ inc 12.500
3/8 inci 9.500
4 4.750
8 2.380
16 1.190
30 0.595
Set ayakan 50 0.279
100 0.149
200 0.074
Pan -
Inspiring Innovation with Integrity
Pengujian Gradasi
Prosedur

a. Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu (110 ±5)oC, sampai berat
contoh tetap.
b. Pisahkan agregat halus dan kasar menggunakan saringan No. 4 dan sediakan
sampel seperti berikut:
1. Agregat halus
• Ukuran maksimum 4,76 mm; berat minimum 500 gram
• Ukuran maksimum 2,38 mm; berat minimum 100 gram.
2. Agregat kasar • ukuran maks. 1,5"; berat minimum 15,0 kg
• ukuran maks. 3,5"; berat minimum 35,0 kg • ukuran maks. 1"; berat minimum 10,0 kg
• ukuran maks. 3"; berat minimum 30,0 kg • ukuran maks. 3/4" berat minimum 5,0 kg
• ukuran maks. 2,5"; berat minimum 25,0 kg • ukuran maks. 1/2"; berat minimum 2,5 kg
• ukuran maks. 2"; berat minimum 20,0 kg • ukuran maks. 3/8"; berat minimum 1,0 kg
c. Contoh dicurahkan pada perangkat saringan. Susunan saringan dimulai dari saringan
dengan diameter paling besar diletakkan pada bagian paling diatas. Perangkat saringan
diguncang dengan tangan atau mesin penggoncang selama 15 menit.

Inspiring Innovation with Integrity


Pengujian Gradasi

Persen
Berat Persen
Diameter Kumulatif Persen Lolos
No. Saringan Tertahan Tertahan
Saringan (mm) Tertahan (%)
(gram) (%)
(%)
3/8 in 9,5 0 0 0 100
No. 4 4,75 17 3,4 3,4 96,6
No. 8 2,36 92 18,4 21,8 78,2
No. 16 1,18 65 13 34,8 65,2
No. 30 0,6 117,5 23,5 58,3 41,7
No. 50 0,25 110,5 22,1 80,4 19,6
No. 100 0,15 68 13,6 94 6
No. 200 0.075 26 5,2 99,2 0,8
Pan - 4 0,8 100 0
TOTAL 500 100

Inspiring Innovation with Integrity


Berat Jenis

Praktikum Bahan
Perkerasan Jalan

Heriansyah Putra
Teknik Sipil dan Lingkungan

Pertemuan 3
Agregat Kasar

Acuan

ASTM C127
Standard Test Method for Density, Relative
Density (Specific Gravity), and Absorption of
Coarse Aggregate

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Kasar

Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0.5 gram yang mempunyai kapasitas 5 kg.
b. Keranjang besi diameter 203.2 mm (8”) dan tinggi 63.5 mm (2.5”).
c. Alat pengggantung keranjang.
d. Oven.
e. Handuk

Bahan
Berat contoh agregat disiapkan sebanyak 3 kg dalam keadaan kering muka
(SSD = Surface Saturated Dry). Contoh diperoleh dari bahan yang diproses
melalui alat pemisah atau cara perempatan. Butiran agregat lolos saringan
No.4 tidak dapat digunakan sebagai benda uji

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Kasar

Prosedur
1. Benda uji direndam selama 24 jam
2. Angkat benda uji dari perendaman dan siapkan dalam kondisi SSD
(surface saturated dry) dengan menggunakan handuk dan timbang
berat contoh SSD (A).
3. Masukkan benda uji ke dalam keranjang dan direndam kembali ke
dalam air pada suhu tetap, kemudian goyang-goyangkan di dalam air
untuk melepaskan udara yang terperangkap. Timbang sampel dalam
kondisi jenuh (B).
4. Keringkan benda uji dengan menggunakan oven dan timbang berat
keringnya (C)

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Kasar

Perhitungan
𝑪
𝑨𝒑𝒑𝒂𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒗𝒊𝒕𝐲 =
𝑪−𝑩
𝑪
𝑩𝒖𝒍𝒌 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒗𝒊𝒕𝐲 (𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠) =
𝑨−𝑩
𝑨
𝑨𝒑𝒑𝒂𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑩𝒖𝒍𝒌 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒗𝒊𝒕𝐲(𝐒𝐒𝐃) =
𝑨−𝑩
𝑨−𝑪
𝑨𝒃𝒔𝒐𝒓𝒑𝒕𝒊𝒐𝒏 = 𝒙𝟏𝟎𝟎 %
𝑪

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Halus

Acuan

ASTM C128
Standard Test Method for Density,
Relative Density (Specific Gravity), and
Absorption of Fine Aggregate

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Halus

Peralatan
a. Timbangan dengan ketelitian 0.5 gram yang mempunyai
kapasitas minimum 1 kg.
b. Piknometer dengan kapasitas 500 gram
c. Cetakkan kerucut pasir
d. Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut pasir.

Bahan
Berat contoh agregat disiapkan sebanyak 1000 gram. Contoh
diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah atau
cara perempatan

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Agregat Halus
Prosedur
1. Siapkan agregat halus dalam kondisi jenuh
2. Kondisikan sampel menjadi kondisi SSD dengan cara:
a. Hamparkan agregat halus dan aduk
b. Cek kondisi sampel dengan cara memasukkan pasir ke dalam kerucut
uji dan dipadatkan dengan tamper dengan jumlah tumbukan 25 kali.
c. Kondisi SSD diindikasikan dengan runtuhnya butiran pasir ketika
cetakan diangkat
3. Siapkan dan timbang piknometer kosong (A)
4. Masukkan 500 g sampel pasir SSD ke dalam piknometer dan isi dengan air
sampai 90% penuh (B).
5. Keluarkan udara dari piknometer dengan cara mengoyang-goyangkan
piknometer, kemudian rendam piknometer selama 24 jam.
6. Isikan air sampai piknometer penuh dan timbang (C).
7. Keluarkan sampel dari piknometer dan keringkan menggunakan oven
selama 24 jam (E)
8. Timbang berat piknometer berisi air penuh dan timbang (D)
Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id
Agregat Halus

Perhitungan

𝑬
𝑨𝒑𝒑𝒂𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒇𝒊𝒕𝐲 =
𝑬+𝑫−𝑪

𝑬
𝑩𝒖𝒍𝒌 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒇𝒊𝒕𝐲 (𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠) =
𝑩+𝑫−𝑪

𝑩
𝑨𝒑𝒑𝒂𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑩𝒖𝒍𝒌 𝒔𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝒈𝒓𝒂𝒇𝒊𝒕𝐲(𝐒𝐒𝐃) =
𝑩+𝑫−𝑪
𝑩−𝑬
𝑨𝒃𝒔𝒓𝒑𝒕𝒊𝒐𝒏 = 𝒙𝟏𝟎𝟎 %
𝑬

Civil and Environmental Engineering, IPB University www.ipb.ac.id


Thank you for your kind
attention, and see you in the
next lesson

Anda mungkin juga menyukai