Anda di halaman 1dari 15

BAB III

ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS

3.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum analisis saringan agregat kasar dan halus adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat.
2. Menentukan modulus kehalusan.

3.2 Landasan Teori


Beton adalah suatu campuran berisi agregat kasar (kerikil), agregat halus
(pasir), semen dan air. Agregat kasar atau biasa disebut kerikil sebagai hasil
disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri
pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm-150 mm. Agregat
halus merupakan bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga menjadikan ikatan
lebih kuat. Besar butir maksimum agregat halus ialah 4,76 mm berasal dari alam
atau hasil alam.
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang
telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui proses pelapukan dan
abrasi yang berlansung lama. Agregat dapat juga diperoleh dengan memecah batuan
induk yang lebih besar. Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam
sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm. Agregat
kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi
alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu,
memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang diizinkan
tergantung pada maksud pemakaian.
Gradasi agregat adalah gambaran yang memperlihatkan distribusi ukuran
butiran dari agregat. Gradasi berpengaruh pada besarnya rongga dalam campuran
dan menentukan workabilitas (kemudahan dalam pekerjaan) serta stabilitas
campuran. Gradasi agregat mempengaruhi kepadatan beton serta kuat tekan beton.
Gradasi agregat secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
33
Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

1. Gradasi sempurna adalah agregat yang memiliki butiran dengan variasi


butiran yang cukup banyak, dimana rongga-rongga butiran yang besar diisi
oleh butiran agregat yang kecil.
2. Gradasi seragam adalah agregat yang terdiri dari butiran yang mempunyai
ukuran hampir sama atau seragam, sehingga terdapat rongga yang cukup
besar.
3. Gradasi senjang adalah agregat terdiri dari butiran yang bervariasi cukup
banyak, namun ada suatu fraksi yang tidak tersedia.
Gradasi ditentukan dengan cara analisis saringan, dimana sampel agregat
harus melalui seperangkat saringan, dimana saringan yang paling kasar diletakkan
paling atas dan yang paling bawah adalah yang paling halus. Ukuran saringan
menyatakan ukuran bukaan jaringan kawat dan nomor saringan menyatakan
banyaknya bukaan jaringan kawat per-inci persegi dari saringan tersebut.
Tabel gradasi agregat kasar berdasarkan ASTM C-33 dan agregat halus
berdasarkan SNI 03-2834-2000, dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut
ini.
Tabel 3.1 Gradasi Agregat Kasar
%Lolos Saringan/Ayakan
Ukuran
saringan Gradasi Gradasi Gradasi Gradasi Gradasi Gradasi
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6
4 in 100 – 100
31/2 in 90 – 100
3 in 100 – 100
21/2 in 25 – 60 90 – 100 100 – 100
2 in 35 – 70 90 – 100 100 – 100
11/2 in 0 – 15 0 – 15 35 – 70 90 – 100 100 – 100
1 in 0 – 15 20 – 55 90 – 100 100 – 100
3/ in
4 0–5 0–5 0 – 15 20 – 55 90 – 100
1/ in
2 0–5 0 – 10 20 – 55
3/ in
8 0–5 0–5 0 – 15
No. 4 0–5
No. 8
No. 16
Sumber: ASTM C-33

Ekom Ofronazel – M1C118016 34


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Tabel 3.2 Gradasi Agregat Halus


Ukuran %Lolos Saringan/Ayakan
Saringan Gradasi No. 1 Gradasi No. 2 Gradasi No. 3 Gradasi No. 4
9,6 100 – 100 100 – 100 100 – 100 100 – 100
4,8 90 – 100 90 – 100 90 – 100 95 – 100
2,4 60 – 95 75 – 100 85 – 100 95 – 100
1,2 30 – 70 55 – 90 75 – 100 90 – 100
0,6 15 – 34 35 – 59 60 – 79 80 – 100
0,3 5 – 20 8 – 30 12 – 40 15 – 50
0,15 0 – 10 0 – 10 0 – 10 0 – 15
Sumber: SNI 03-2834-2000

Berdasarkan SNI 03-1968-1990, analisis saringan agregat ialah penentuan


persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set saringan kemudian angka-
angka persentase digambarkan pada grafik pembagian butir.
Ukuran perangkat saringan agregat kasar dan halus dijelaskan pada tabel
3.3 dan tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.3 Perangkat Saringan Agregat Kasar
Nomor Saringan Ukuran Lubang (mm)
1” 25,00
3/4" 19,00
1/2" 12,50
3/8” 9,500
No. 4 4,760
No. 8 2,380
No. 16 1,190

Tabel 3.4 Perangkat Saringan Agregat Halus


Nomor Saringan Ukuran Lubang (mm)
1” 25,00
3/8” 9,500
No. 4 4,760
No. 8 2,380
No. 16 1,190
No. 30 0,595
No. 50 0,270
No. 100 0,149
No. 200 0,074

Modulus halus butir (MHB) adalah suatu indeks yang dipakai untuk
mengukur kehalusan atau kekerasan butir-butir agregat (Abrams.1918). MHB
didefinisikan sebagai jumlah persen komulatif dari butir agregat yang tertinggal di

Ekom Ofronazel – M1C118016 35


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

atas satu set ayakan (38, 19, 9.5, 4.8, 2.4, 1.2, 0.6, 0.3, 0.15, 0.075, dan pan)
kemudian nilai tersebut dibagi seratus (Ilsley.1942). Makin besar nilai MHB suatu
agregat maka semakin besar pula butir agregatnya. Nilai MHB pada agregat kasar
ialah 5-8.
Menurut standar SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian
A), modulus halus butir agregat kasar antara 6.0-7,1 dan dengan variasi butir sesuai
standar gradasi. Modulus halus butir untuk agregat halus antara 1,5-3,8 dan dengan
variasi butir sesuai standar.

3.3 Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam percobaan analisa saringan agregat kasar
dan halus adalah sebagai berikut:
3.3.1 Alat
1. Timbangan digital, digunakan untuk menentukan berat benda uji.
2. Seperangkat saringan agregat kasar dan halus (ukuran dapat dilihat pada
tabel 3.3 dan tabel 3.4), digunakan untuk memisahkan butiran agregat
mulai dari yang paling kasar sampai yang paling halus.
3. Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai
(110±5)℃, digunakan untuk mengeringkan agregat.
4. Mesin penggetar saringan (sieve shaker), digunakan untuk memisahkan
antara butiran yang paling kasar hingga yang paling halus.
5. Cawan, digunakan sebagai wadah dari sampel.
6. Kuas dan sikat kuningan, digunakan untuk membersihkan wadah dan
saringan.

3.3.2 Bahan
1. Benda uji agregat kasar (batu pecah) seberat 5000 gram.
2. Benda uji agregat halus (pasir) seberat 1100 gram.

3.4 Prosedur Kerja


Prosedur kerja pada percobaan analisis saringan agregat kasar dan halus
adalah sebagai berikut:

Ekom Ofronazel – M1C118016 36


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

1. Masukkan benda uji agregat kasar yang beratnya 5000 gram dan benda uji
agregat halus yang beratnya 1100 gram kedalam wadah.
2. Isikan air kedalam wadah hingga benda uji terendam.
3. Bersihkan agregat yang akan diuji dengan cara dicuci hingga air cucian
jernih. Jangan ada benda uji yang hilang atau berkurang.
4. Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu (110±5)℃ selama 24 jam,
sampai berat contoh tetap (W).
5. Setelah 24 jam, keluarkan benda uji dari oven dan tunggu hingga benda uji
dingin, timbang benda uji dan catatlah berat benda uji agregat tersebut.
6. Susunan saringan dimulai dengan saringan paling besar dari atas ke bawah.
Kemudian benda uji dicurahkan pada seperangkat saringan.
7. Untuk benda uji agregat kasar, seperangkat saringan diguncang dengan
tangan. Saringlah tiap dua saringan agar lebih mudah, dari saringan paling
besar hingga paling kecil.
8. Untuk benda uji agregat halus, seperangkat saringan diletakkan pada mesin
penggetar saringan (sieve shaker). Susun saringan dari yang paling bawah
adalah pan hingga paling atas saringan No. 1. Kemudian letakkan diatas
mesin penggetar saringan, lalu tuang agergat, lalu tutup. Kunci saringan
dengan kuat dan tidak goyang. Nyalakan mesin selama 10 menit.
9. Timbang dan catatlah masing-masing agregat yang tertahan pada masing-
masing saringan (W3). Jangan sampai ada agregat yang tertinggal, gunakan
sikat kuningan untuk membantu membersihkan saringan.

Ekom Ofronazel – M1C118016 37


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

1. Agregat kasar dimasukkan 2. Isikan air kedalam wadah lalu


kedalam wadah. cuci agregat hingga air cucian
jernih.

3. Keringkan benda uji dalam 4. Susun saringan, kemudian


oven dengan suhu (110 ± 5)℃. curahkan benda uji ke saringan.

5. Timbang masing-masing 6. Pisahkan agregat yang tertahan


agreagat yang tertahan pada tiap pada tiap saringan.
saringan.

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Analisis Saringan Agregat Kasar

Ekom Ofronazel – M1C118016 38


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

1. Agregat halus dimasukkan 2. Isikan air kedalam wadah, lalu


kedalam wadah. cuci agregat hingga air cucian
jernih.

3. Keringkan benda uji dalam 4. Saringan diletakkan pada sieve


oven dengan suhu (110 ± 5)℃. shaker, lalu curahkan benda uji.

5. Setelah 10 menit, keluarkan dan 6. Pisahkan agregat yang tertahan


timbang agregat yang tertahan pada tiap saringan.
pada tiap saringan.

Gambar 3.2 Prosedur Kerja Analisis Saringan Agregat Halus

Ekom Ofronazel – M1C118016 39


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

3.5 Perhitungan
3.5.1 Hasil uji analisis saringan agregat kasar
Hasil uji analisis saringan butiran agregat kasar akan disajikan dalam bentuk
tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Hasil Uji Analisis Saringan Agregat Kasar
Berat Tertahan Jumlah Berat Jumlah Persen (%)
Saringan
(g) Tertahan (g) Tertahan Lewat
1” 0 0 0 100
3/4” 114,56 114,56 2,33 97,67
1/2” 2357,26 2471,82 50,26 49,74
3/8” 1465,26 3937,08 80,06 19,94
No. 4 971,76 4908,84 99,82 0,18
No. 8 8,26 4917,10 99,99 0,01
No. 16 0,66 4917,76 100 0
No. 30 0 4917,76 100 0
No. 50 0 4917,76 100 0
No. 100 0 4917,76 100 0
Pan 0 4917,76 100 0

Berikut merupakan perhitungan untuk analisis saringan butiran agregat


kasar.
1. Saringan ukuran 1"
Jumlah berat tertahan =0g
0
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 0%

Persentase Lewat = 100% - 0% = 100%

2. Saringan ukuran 3/4"


Jumlah berat tertahan = 114,56 g
114,56
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 2,33%

Persentase Lewat = 100% - 2,33% = 97,67%

3. Saringan ukuran 1/2"


Jumlah berat tertahan = 114,56 + 2357,26 = 2471,82 g
2471,82
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 50,26%

Ekom Ofronazel – M1C118016 40


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Persentase Lewat = 100% - 50,26% = 49,74%

4. Saringan ukuran 3/8"


Jumlah berat tertahan = 2471,82 + 1465,26 = 3937,08 g
3937,08
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 80,06%

Persentase Lewat = 100% - 80,06% = 19,94%

5. Saringan No. 4
Jumlah berat tertahan = 3937,08 + 971,76 = 4908,84 g
4908,84
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 99,82%

Persentase Lewat = 100% - 99,82% = 0,18%

6. Saringan No. 8
Jumlah berat tertahan = 4908,84 + 8,26 = 4917,10 g
4917,10
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 99,99%

Persentase Lewat = 100% - 99,99% = 0,01%

7. Saringan No. 16
Jumlah berat tertahan = 4917,10 + 0,66 = 4917,76 g
4917,76
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 100%

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

8. Saringan No. 30
Jumlah berat tertahan = 4917,76 + 0 = 4917,76 g
4917,76
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 100%

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

9. Saringan No. 50
Jumlah berat tertahan = 4917,76 + 0 = 4917,76 g
4917,76
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 100%

Ekom Ofronazel – M1C118016 41


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

10. Saringan No. 100


Jumlah berat tertahan = 4917,76 + 0 = 4917,76 g
4917,76
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 100%

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

11. Pan
Jumlah berat tertahan = 4917,76 + 0 = 4917,76 g
4917,76
Persentase Tertahan = 4917,76 x 100% = 100%

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

Σ 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 (1"−𝑁𝑜.100) 732,46


Modulus kehalusan = = = 7,32%
100% 100%

3.5.2 Hasil uji analisis saringan agregat halus


Hasil uji analisis saringan butiran agregat halus akan disajikan dalam bentuk
tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Analisis Saringan Agregat Halus
Berat Tertahan Jumlah Berat Jumlah Persen (%)
Saringan
(g) Tertahan (g) Tertahan Lewat
3/4" 0 0 0 100
No. 4 0 0 0 100
No. 8 0 0 0 100
No. 16 1,96 1,96 0,20 99,80
No. 30 15,46 17,42 1,79 98,21
No. 50 366,06 383,48 39,49 60,51
No. 100 517,86 901,34 92,82 7,18
No. 200 6,96 908,30 93,54 6,46
Pan 62,76 971,06 100 0

Berikut merupakan perhitungan untuk analisis saringan butiran agregat


halus.
1. Saringan 3/4"
Jumlah berat tertahan =0g

Ekom Ofronazel – M1C118016 42


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

0
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 0%

Persentase Lewat = 100% - 0% = 100%

2. Saringan No. 4
Jumlah berat tertahan =0g
0
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 0%

Persentase Lewat = 100% - 0% = 100%

3. Saringan No. 8
Jumlah berat tertahan =0g
0
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 0%

Persentase Lewat = 100% - 0% = 100%

4. Saringan No. 16
Jumlah berat tertahan = 1,96 g
1,96
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 0,20%

Persentase Lewat = 100% - 0,20% = 99,80%

5. Saringan No. 30
Jumlah berat tertahan = 1,96 + 15,46 = 17,42 g
17,42
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 1,79%

Persentase Lewat = 100% - 1,79% = 98,21%

6. Saringan No. 50
Jumlah berat tertahan = 17,42 + 366,06 = 383,48 g
383,48
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 39,49%

Persentase Lewat = 100% - 39,49% = 60,51%

7. Saringan No. 100


Jumlah berat tertahan = 383,48 + 517,86 = 901,34 g

Ekom Ofronazel – M1C118016 43


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

901,34
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 92,82%

Persentase Lewat = 100% - 92,82% = 7,18%

8. Saringan No. 200


Jumlah berat tertahan = 901,34 + 6,96 = 908,30 g
908,30
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 93,54%

Persentase Lewat = 100% - 93,54% = 6,46%

9. Pan
Jumlah berat tertahan = 908,30 + 62,76 = 971,06 g
971,06
Persentase Tertahan = 971,06 x 100% = 100%

Persentase Lewat = 100% - 100% = 0%

Σ 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 (3/4"−𝑁𝑜.100) 134,31


Modulus kehalusan = = = 1,34%
100% 100%

3.6 Hasil Analisis Data


3.6.1 Hasil Analisis Data Saringan Agregat Kasar
Percobaan analisis saringan benda uji agregat kasar telah mendapatkan data
dan perhitungan. Berdasarkan pada tabel 3.1, analisis menggunakan batas atas dan
batas bawah tabel gradasi No. 6 dengan gradasi agregat maksimum 25,4 (1”).
Bagian ini akan disajikan pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Pemeriksaan Batas Atas dan Batas Bawah Persentase Lolos Saringan
Agregat Kasar
ASTM C-33
No Saringan Persen Lolos (%)
% Batas bawah % Batas atas
1” 100 100 100
3/4" 97,67 90 100
1/2" 49,74 20 55
3/8” 19,94 0 15
No.4 0,18 0 5

Ekom Ofronazel – M1C118016 44


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Berdasarkan tabel diatas maka didapat grafik berikut:


Gambar 3.3 Grafik Analisis Saringan Agregat Kasar

120

100
PERSENTASE LOLOS

80

60

40

20

0
NO. 4 3/8" 1/2" 3/4" 1"
NO. SARINGAN
Data Batas Bawah Batas Atas

Berdasarkan grafik pada gambar 3.3, terdapat data yang melebihi dari batas
yang ditentukan yaitu pada saringan 3/8“. Data yang tidak sesuai dengan batas yang
ditentukan menunjukkan adanya kesalahan. Berat benda uji agregat kasar adalah
5000 gram, tetapi jumlahnya berat agregat yang tertahan pada setiap saringan dan
pan tidak sesuai dengan berat awal, yaitu 4917,76 gram. Berat agregat kasar pada
penyaringan lebih kecil dibandingkan berat awal disebabkan adanya kesalahan saat
pencucian. Menentukan berat agregat awal seharusnya dilakukan setelah
melakukan pencucian. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi pengurangan berat
agregat yang akan diuji selama proses pencucian. Penyaringan agregat harus
dilakukan merata, supaya tidak ada agregat kecil yang tertahan karena tertahan
agregat kasar lain.
3.6.2 Hasil Analisis Data Saringan Agregat Halus
Percobaan analisis saringan benda uji agregat halus telah mendapatkan data
dan perhitungan. Berdasarkan pada tabel 3.2, analisis menggunakan batas atas dan
batas bawah tabel gradasi agregat halus No. 4. Bagian ini akan disajikan dalam
bentuk tabel 3.8 berikut.

Ekom Ofronazel – M1C118016 45


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

Tabel 3.8 Pemeriksaan Batas Atas dan Batas Bawah Persentase Lolos Saringan
Agregat Halus
SNI 03-2834-2000
No Saringan Persen Lolos (%)
% Batas bawah % Batas atas
3/4" 100 100 100
No. 4 100 95 100
No. 8 100 95 100
No.16 99,80 90 100
No.30 98,21 80 100
No.50 60,51 15 50
No.100 7,18 0 15

Berdasarkan tabel diatas maka didapat grafik berikut:


Gambar 3.4 Grafik Analisis Saringan Agregat Halus

120

100
PERSENTASE LOLOS

80

60

40

20

0
NO. 100 NO. 50 NO. 30 NO. 16 NO. 8 NO. 4 3/4"
NO. SARINGAN
Data Batas Bawah Batas Atas

Berdasarkan grafik pada gambar 3.4, terdapat data yang keluar dari batas
yang ditentukan yaitu pada saringan No. 50. Data yang tidak sesuai dengan batas
yang ditentukan menunjukkan adanya kesalahan. Berat benda uji agregat halus
adalah 1100 gram, tapi jumlah yang tertahan pada setiap saringan dan pan tidak
sesuai dengan berat awal, yaitu 971,06 gram. Berat agregat halus yang tertahan
lebih kecil dibandingkan dengan berat awal disebabkan karena adanya kesalahan
saat pencucian dan penyaringan. Kemungkinan ada agregat yang terjatuh atau
hilang saat pencucian dan saat pemindahan agregat dari saringan kedalam wadah.
Menentukan berat agregat awal harusnya dilakukan setelah pencucian supaya tidak

Ekom Ofronazel – M1C118016 46


Laporan Praktikum Beton Analisis Saringan Agregat Kasar dan Halus

ada pengurangan berat agregat benda uji selama pencucian. Penyaringan


menggunakan sieve shaker yang tidak dapat mengguncangkan seperangkat
saringan yang ditentukan, sehingga harus dikurangi satu saringan paling atas untuk
dapat mengunci dan menjalankan sieve shaker, seharusnya alat yang digunakan
adalah alat yang dalam keadaan sesuai dengan ketentuan.

3.7 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan mengenai pengujian analisis saringan agregat kasar
dan halus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berat total setelah pencucian dan pengeringan agregat kasar sebesar 4916,8
gram dan agregat halus sebesar 970,10 gram.
2. Berdasarkan pemeriksaan sesuai ASTM C-33 untuk agregat kasar dan SNI
03-2834-1993 untuk agregat halus, didapatkan persentase lolos saringan
benda uji agregat kasar berada pada tabel gradasi No. 6 dan agregat halus
pada table gradasi No. 4.
3. Modulus kehalusan agregat kasar didapatkan nilai 7,32% dan modulus
kehalusan agregat halus didapatkan nilai 1,34%.
Syarat modulus kehalusan agregat kasar ialah 5-8 sedangkan agregat halus
ialah 1,5-3,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar memenuhi
ketentuan sedangkan agregat halus tidak memenuhi ketentuan yang ada.

3.8 Saran
Telah diketahui dengan penggunaan agregat yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada akan menurunkan kekuatan beton yang dihasilkan. Untuk
mendapatkan hasil optimum, saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Menggunakan agregat kasar dan agregat halus yang sesuai ketentuan yang
ada untuk mencapai mutu beton yang direncanakan.
2. Teliti dalam penimbangan dan memindahkan agregat dari saringan ke
wadah untuk ditimbang. Jangan ada agregat yang terjatuh atau hilang.
3. Menggunakan alat dalam kondisi baik yang sesuai ketentuan.

Ekom Ofronazel – M1C118016 47

Anda mungkin juga menyukai