Anda di halaman 1dari 50

BAHAN BETON

Bahan Pembentuk Beton Semen


 Semen
 Air
 Agregat kasar dan agregat halus

 Admixtur (bahan Tambah)


Accelerator
Retarder
AEA
Superplasticizer
dsb.
SEMEN PORTLAND
Jenis Semen Portland
Type I : Semen untuk penggunaan pada konstruksi beton secara
dimana tidakdiperlukan persyaratan khusus seperti pada
semen jenis I, II, III, IV dan V

Type II : Untuk penggunaan pada konstruksi beton umum yang


terpapar oleh serangan sulfat dengan kadar sulfat sedang,
atau semen yang diperlukan dengan kadar panas yang
sedang

Type III : Untuk keperluan pembuatan beton yang memerlukan


kekuatan awal yang tinggi (panas hidrasi tinggi)

Type IV : Digunakan untuk konstruksi yang harus memiliki panas


hidrasi rendah

Type V : Digunakan untuk konstruksi yang harus tahan terhadap


sulfat, dengan kadar sulfat tinggi
Sumber : Properties of concrete, AM Neville
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR AIR SEMEN DENGAN KUAT TEKAN
BETON

Sumber : Properties of concrete, AM Neville


GRAFIK PELEPASAN PANAS PADA SEMEN

Sumber : Design and control of concrete mixture, Steven H Kosmatka


PENGUJIAN SEMEN
• Specific gravity
• Fineness
• Time Setting
• Compressive strength
• Soundness
AGREGAT
Agregat menempati lebih dari 75 % volume beton,
sehingga sangat mempengaruhi sifat fisik dan mekanis
pada beton segar dan beton keras.

Agregat halus, yaitu agregat dengan butiran lebih kecil


dari 4,75 mm (lolos saringan 4.75 mm ).

Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran lebih


besar dari 4,75 mm (tertahan di atas saringan 4.75
mm).
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR
• Berat jenis bulk (bulk specific gravity),
adalah berat jenis dengan
memperhitungkan berat agregat dalam Berat Jenis
keadaan kering dan seluruh volume
agregat
• Berat jenis kering permukaan (saturated
surface dry), adalah berat jenis dengan
memperhitungkan berat agregat dalam
keadaan kering permukaan, jadi Berat jenis ssd
merupakan berat agregat kering + berat
air yang dapat meresap ke dalam pori
agregat, dan seluruh volume agregat
• Berat jenis semu (apparent specific
gravity), adalah berat jenis dengan Berat jenis semu
memperhitungkan berat agregat dalam
keadaan kering, dan volume agregat yang
tak dapat diresapi oleh air
• Penyerapan adalah kemampuan agregat
untuk menyerap air dari kondisi kering
mutlak sampai menjadi jenuh kering Penyerapan air
permukaan.
Pengujian berat jenis dan penyerapan air
AGREGAT KASAR

MASUKAN KERANJANG

Rendam dalam air 24 jam


Lap permukaannya SSD/JPK
Timbang A gram

TIMBANG DALAM AIR OVEN SAMPAI BERAT TETAP


(B gram) Timbang ( C Gram )
Pengujian berat jenis dan penyerapan air
AGREGAT HALUS
TEST
SSD/JPK

PANASKAN
RENDAM DALAM AIR 24 JAM
BASAH

MASUKKAN PICNOMETER
– ISI AIR SAMPAI BATAS KERING
LALU TIMBANG (B GRAM)

TIMBANG SSD/JPK
± 500 GRAM
(A gram)
Keluarkan ag. Halus lalu oven
ISI PICNOMETER DGN AIR SAMPAI BATAS TERTENTU
Suhu (110±5)°C sampai kering oven
LALU TIMBANG (D Gram)
Timbang (C gram)
PERHITUNGAN
AGREGAT AGREGAT HALUS
KASAR
BERAT JENIS 𝐶 𝐶
𝐴−𝐵 𝐴+𝐷−𝐵

BERAT JENIS 𝐴 𝐴
SSD/JPK 𝐴−𝐵 𝐴+𝐷−𝐵

BERAT JENIS SEMU 𝐶 𝐶


𝐶−𝐵 𝐶+𝐷−𝐵

PENYERAPAN AIR 𝐴 −𝐶 𝐴 −𝐶
X 100 % X 100 %
𝐶 𝐶
UNIT WEIGHT & VOIDS

LOSS UNIT WEIGHT

COMPACTED UNIT WEIGHT

VOIDS
KEKUATAN AGREGAT
KUAT TEKAN

LOS ANGELES

BEJANA RUDELOFF
Syarat kekuatan / kekerasan pada agregat kasar untuk pembetonan
dengan berbagai mutu
Pengujian Konstruksi berat Konstr. sedang Konstruksi ringan
Beton > K 225 Beton K-125 s.d Beton < K 125
K 225
Kuat tekan min 1200 Kgf/cm2 800 Kgf/cm2 600 Kgf/cm2

Kekerasan dgn < 0.80 < 0.70 < 0.60


indeks Rudellof
Ketahanan aus <27 27 - 40 40 - 50
dgn Los angeles
Penyerapan air 3% 3% 3%
KEPIPIHAN
• Agregat yang pipih harus
dihindarkan dalam pembuatan
beton, karena akan menyulitkan
dalam pengadukan, maupun
dalam pengecoran. Pada beton
keras akan banyak terdapat
sarang-sarang kerikil atau kurang
padat, sehingga mengurangi
kualitas dan penampilan pada
beton, maka dari itu agregat yang
pipih sangat dibatasi jumlahnya.
Untuk menguji banyak agregat
yang pipih dapat diuji dengan
metode SK SNI, ASTM atau British
Standard
BAHAN MERUGIKAN DALAM AGREGAT

BAHAN ORGANIK

LUMPUR ( LOLOS
SARINGAN 0.075 mm

TANAH LIAT
ANALISA SARINGAN

% BERAT TERTAHAN
% B E R AT
T E RTA H A N KO M U L AT I F

% LOLOS KOMULATIF

ANGKA KEHALUSAN
Jenis saringan dengan satuan inchi dan nomor

Ukuran Bukaan Ukuran Bukaan


Lubang (mm) Lubang (mm)
Saringan Saringan
4 inci 100 3/8 inchi 9,5
3½ inci 90 No.4 4,75
3 inci 75 No.8 2,36
2½ inci 63 No.16 1,18
2 inci 50 No.30 0,6
1½ inci 37,5 No.50 0,3
1 inci 25 No.100 0,15
¾ inci 19 No.200 0,075
½ inci 12,5
Contoh perhitungan analisa saringan

Lubang
Berat % Berat % Tertahan % Lolos
Saringan spec
Tertahan (gr) Tertahan Kumulatif Kumulatif
(mm)
9.5 0 0 0 100 100
4.75 6,10 0,61 0,61 99,39 90-100
2.36 50,70 5,09 5,70 94,30 75-100
1.18 168,40 16,89 22,59 77,41 55-90
0.6 286,80 28,77 51,36 48,64 35-59
0.3 299,40 30,04 81,40 18,60 8-30
0.15 166,70 16,72 98,12 1,88 0-10
Pan 18,70 1,88 100 0
Jumlah 996,8 100
GAMBAR GRAFIK GRADASI AGREGAT HALUS
110
100
90
80
70
lolos komulatif (%)

60
50
40
30
20
10
0
0,15 0,3 0,6 1,18 2,36 4,75 9,5
Lubang saringan ( mm )
LUBANG
Batas Atas SARINGAN (mm)
Batas Bawah Hasil Analisa Ayak
Grafik logaritma
Persyaratan gradasi agregat kasar
Persyaratan gradasi agregat halus
FINENES MODULUS (ANGKA KEHALUSAN )

Angka kehalusan adalah jumlah tertahan


komulatif dari suatu seri saringan yang disusun
kelipatan dua mulai dari saringan 150 μm( 0.15
mm) dibagi dengan 100.

Angka kehalusan yang baik untuk agregat kasar adalah


•Menurut SII No. 52 tahun 1980 = 6.00 – 7.00

Angka kehalusan yang baik untuk agregat halus adalah


Menurut SII No. 52 tahun 1980 = 1.5 – 3.8
Menurut ASTM C 33 – 73 = 2.3 – 3.0
MENGGABUNGKAN AGREGAT
A. Cara analitis :
a b n
Y  ya  yb...... yn
100 100 100

a + b + …..n = 100 %

Y = ordinat dari grafik gradasi standar pada suatu lubang saringan.


ya = ordinat dari grafik gradasi agregat a pada lubang saringan yang sama
yb = ordinat dari grafik gradasi agregat b pada lubang saringan yang sama
Yn = ordinat dari grafik gradasi agregat n pada lubang saringan yang sama
a = persentase agregat a
b = persentase agregat b
n = persentase agregat n
B. Cara Grafis :
AIR DAN ADMIXTURE
FUNGSI AIR DALAM BETON
MEMBUAT AGREGAT JADI JENUH AIR
UNTUK PROSES HIDRASI SEMEN
WORKABILITY

KUALITAS DAN KUANTITAS AIR HARUS


MEMENUHI SYARAT
SYARAT AIR
BERSIH, TIDAK MENGANDUNG BAHAN TERSUSPENSI
MELEBIHI 2000 PPM

TIDAK MENGANDUNG SULFAT (SEBAGAI SO3) LEBIH


DARI 1000PPM

TIDAK MENGANDUNG CHLORIDA (Cl) LEBIH DARI 500


PPM

TIDAK MENGANDUNG ZAT ORGANIK LEBIH DARI


15000 PPM

PH AIR ANTARA 6 - 8
PENGAMATAN VISUAL
DAPAT DIMINUM
BERSIH, TIDAK KOTOR
TIDAK BERBAU
TIDAK BERASA (TAWAR)
TIDAK BERWARNA (BENING)
ADMIXTURE
• Penggunaan admixture dimaksudkan untuk
memperbaiki dan menambah sifat beton sesuai
dengan sifat beton yang diinginkan.

• Admixture dapat ditambahkan dalam campuran


beton atau mortar, pada saat pencampuran atau
sebelum pencampuran.

• Definisi bahan tambahan ini mempunyai arti luas,


yaitu meliputi polimer, fiber, mineral yang mana
dengan adanya bahan tambahan ini komposisi
beton mempunyai sifat yang berbeda dengan beton
aslinya atau beton biasa.
Definisi admixture dan additive

• Arti additive dan admixture adalah sama yaitu


“bahan tambah”.

• Hanya saja material additive, merupakan bahan


tambahan yang ditambahkan pada saat proses
pembuatan semen di pabrik, sedangkan
admixture bahan tambahan yang ditambahkan
pada saat pelaksanaan pembuatan beton di
lapangan.
Tujuan pemakaian admixture

• untuk meningkatkan :
• a. Penampilan ( Performance )
• b. Mutu ( Qualty )
• c. Keawetan ( Durability )
• d. Kemudahan pekerjaan ( Workability )
Bahan tambah AEA (air entraining agent)

Yaitu bahan tambahan untuk menambah


kadar udara dalam beton sehingga :
• Memiliki workability yang tinggi
• Beton tahan pembekuan dan pencairan
• Beton menjadi kedap air
• Beton menjadi ringan
• bahan : serbuk alumunium, .
• Efek : kekuatan beton menurun !
ASTM C 494-81 Standard Specification for
Chemical Admixture for Concrete.

• Type A Water reducing admixture (WRA)


• Type B Retarding Admixture
• Type C Accelerating Admixture
• Type D : Water Reducing and Retarding Admixture,
• Type E : Water Reducing and Accelerating Admixture,
• Type F : Water Reducing and High Range Admixture,
• Type G : Water Reducing, High Range and Retarding
Admixture,
Type A water reducing admixture
• adalah bahan tambahan yang bersifat
mengurangi jumlah air pencampur dalam
beton, fungsinya :
• Mengurangi kadar air, tanpa merubah
workability
• Meningkatkan kekuatan beton
• Dapat menghemat semen .
Pengaruh penambahan WRA pada beton segar
dan beton keras
Type B : Retarding Admixture
adalah bahan tambahan yang berfungsi
menghambat pengikatan beton.
digunakan pada :
pengecoran beton dengan jarak waktu yang
lama (jauh)
Pengecoran dimusim panas/pada suhu
tinggi
Type C : Accelerating Admixture

adalah bahan tambahan berfungsi


mempercepat pengikatan dan
pengembangan kekuatan awal beton.
Digunakan pada :
Pembetonan di musim dingin
Mempercepat pembukaan bekisting
Perbaikan pada bangunan air
Type D : Water Reducing and Retarding
Admixture,

adalah bahan tambahan berfungsi ganda


untuk mengurangi jumlah air pencampuran
juga menghambat pengikatan beton.

Fungsi perpaduan antara WRA dan retarder


Type E : Water Reducing and Accelerating
Admixture
adalah bahan tambahan berfungsi ganda untuk
mengurangi jumlah air pencampuran yang
diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan workability
tertentu dan mempercepat pengikatan beton.
Superplasticizer
Adalah admixture kimia yang berfungsi
untuk meninggikan nilai slump pada
beton. Dengan menggunakan
superplasticizer beton menjadi sangat
plastis, sehingga tidak perlu alat
pemadat pada waktu pengecoran
(pemadatan mandiri)
Digunakan pada beton mutu tinggi
(high strength concrete)
puzzolan
Pozzolan adalah bahan yang mengandung
senyawa silika atau silika alumina
dan alumina, yang tidak mempunyai sifat
mengikat seperti semen akan tetapi dalam
bentuknya yang halus dan dengan adanya
air, maka senyawa-senyawa tersebut akan
bereaksi dengan kalsium hidroksida pada
suhu normal akan membentuk senyawa
kalsium silikat hidrat dan kalsium hidrat
yang bersifat hidraulis dan mempunyai
angka kelarutan yang cukup rendah.
Fungsi puzzolan dalam pembetonan

• Beton memiliki workability lebih tinggi


• Panas hidrasi akan turun karena adanya
tambahan pozzolan kandungan C3A
dalam semen berkurang.
• Membuat beton tahan sulfat
• Membuat beton kedap air
• Menetralkan reaksi antara agregat yang
reaktif terhadap alkali dengan alkali
dalam semen
Bahan tambah khusus
• Bahan pencegah korosi (corrotion inhibitor)
• Bahan tambahan jenis polimer
• Bahan tambahan yang dapat mengembang
(expander)
• Bahan pengganti semen portland
• Bahan-bahan tambahan pembuat beton menjadi
kedap air
• Pigmen
QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai