Prinsip Dasar dan Strategi

Pengendalian Mutu Bahan

Campuran Beton sebagai Quality
Target Pengendalian Mutu
PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Karawang, 15-16 Februari 2023

Oleh :
Nasruddin
QHSE & SYSTEM DIVISION
 TEORI BETON

Apa yang dimaksud dengan beton ?

 TEORI BETON

Menurut SNI 2847:2013, beton adalah

campuran semen portland atau
semen hidrolis lainnya, agregat halus,
agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan tambahan (admixture)
 TEORI BETON
Kekuatan beton tergantung dengan
faktor air semen ( f.a.s )
Solid Content
Semen Binder Thikness
Pengisi celah agregat
Pasta
Air
+Additive
Menurunkan pemakaianair Mortar
Fine agg. ( Pasir )
BETON
Bergradasi
Coarse aggr.( Split )

Media utama Hasil akhir yang baik

 KRITERIA KEBERTERIMAAN MATERIAL

Parameter apa yang digunakan untuk

menentukan kriteria keberterimaan
material?
 KRITERIA KEBERTERIMAAN MATERIAL

TEST & SPECIFICATION OF CONCRETE MATERIALS

Fine Aggregates Coarse Aggregates

Specification Specification
1. Grading ASTM-C33 Spec. F/Aggr. 1. Grading ASTM-C33 Spec. C/Aggr.
2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C128 2.50 – 3.00 gr/cc 2. Sp. gravity of F/Aggr. ASTM-C127 2.50 – 3.00 gr/cc
3. Sand Equivalent. ASTM-D2419 > 65 % 3. Abrasion ASTM-C131 < 35 %
4. Organic Impurities. ASTM-C40 <#3 4. Elongation Index BS 812 < 15 %
5. Clay Lump ASTM-C142 < 1,0 % 5. Flakiness Index BS 812 < 15 % %
6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr 6. Unit Weight. ASTM-C29 > 1,40 kg/ltr
 TESTING AGGREGATE

Sand Equivalent &

Soundness Test Clay Lump Organic Impurities
Silt Content
Aggregate NaCL (10%) NaOH (3%)

Lump Pass. #200 = 2%

 TESTING AGGREGATE

Specific Gravity Specific Gravity Moisture Content

Sieve Analysis Fine Aggregate Coarse Aggregate Aggregate

Elongation & Bulk Density Los Angeles

Flakiness Aggregate Abrasion Test
 ANALISA SARINGAN

Bagaimana penjabaran nomor

saringan terhadap ukuran saringan
nya ?
 PERSYARATAN GRADASI AGGREGATE KASAR DAN HALUS UNTUK
PEKERJAAN BETON
Gradasi agregat kasar ditentukan dengan standar ASTM C 136 dengan
persyaratan sebagai berikut:

Persyaratan Gradasi Agregat Kasar

Persentase Berat yang lewat (%)

Ukuran Ayakan (mm) Ukuran Agregat (mm)
80 40 20
102 (4.0 in.) 100 - -
76.2 (3.0 in ) 90-100 - -
50.8 (2.0 in ) 30-55 100 -
38.1 (1.5 in ) 0-15 90-100 -
25.4 (1.0 in ) 0-5 20-50 100
19.1 (3/4 in ) - 0-15 90-100
9.52 (3/8 in ) - 0-5 20-50
4.76 (No.4 ) - - 0-5
 PERSYARATAN GRADASI AGGREGATE KASAR DAN HALUS UNTUK
PEKERJAAN BETON

Agregat halus harus mempunyai kualitas baik sesuai dengan Unifed Soil
Classification System , gradasi aggregate halus harus memenuhi standar ASTM C 136
ASTM C 136 sesuai keperluan pekerjaan beton

Saringan Standar ASTM untuk Agregat Halus

No. Saringan Ukuran Butir Persentase berat

Standar ASTM (mm) yang Lolos
3/8" 9,52 100
#4 4,75 95 - 100
#8 2,38 80 - 90
# 16 1,19 60 - 80
# 30 0,59 30 - 60
# 50 0,30 10 - 30
# 100 0,15 2- 5
Pan

Kadar Air Permukaan (Moisture Content) , %

(= Kadar Air-Resapan)
Faktor Pengembangan Agregat Halus
 PERSYARATAN GRADASI AGGREGATE KASAR DAN HALUS UNTUK
PEKERJAAN BETON
Komposisi Aggregate Beton Alternativ I Ideal Pemakaian Est.Pemakaian
Split 20 - 36 40% dari Est.Pemakaian
- mm 56 % - 64 %
Split 10 - 20 / 10 - 25 60% dari Est.Pemakaian
- Pasir lolos 5 mm
mm 36 % - 44 %
- 0 - 5 ( Abu ) ( Sand Washer ) Max.10% dari Est.Pemakaian

Komposisi Aggregate Beton Alternativ II Ideal Pemakaian Est.Pemakaian

- Split 10 - 20 / 10 - 25 mm 100% dari Est.Pemakaian 56 % - 64 %

- Pasir lolos 5 mm 30%

mm 36 % - 44 %
- 0 - 5 ( Abu ) ( Sand Washer ) Max.10% dari Est.Pemakaian

Cat at an :
Persyaratan Pasir boleh lebih besar dari Rentang 36% - 44% jika :
- Ada Fraksi Kasar yang t ert ahan No. 4 ( 5 mm) ≥ 5% dan ≤ 10%
 SUSUNAN GRADASI/FRAKSI AGREGAT

Apa yang kamu ketahui terkait

dengan susunan gradasi/fraksi
agregat? Dan susunan gradasi seperti
apa yang ideal digunakan?
JENIS FRAKSI UKURAN BATU BERDASARKAN PRODUKSI CRUSHER
JENIS FRAKSI UKURAN BATU BERDASARKAN PRODUKSI CRUSHER
JENIS FRAKSI UKURAN BATU BERDASARKAN PRODUKSI CRUSHER
JENIS FRAKSI UKURAN BATU BERDASARKAN PRODUKSI CRUSHER
JOB MIX DESIGN/RANCANGAN CAMPURAN

Pada saat akan membuat JMD,

parameter apa saja yang harus
diperhatikan?
 URUTAN PENGUJIAN
JOB MIX FORMULA K - 350 ( Fc 28,50 Mpa )

SAMPLING AGGREGATE ASTM D 75 / ASTM D 3665

PROPERTIES DAN KARAKTERISTIK :

RESISTANCE TO ABRATION
1 ASSTHO T.96 - 87 / ASTM C 33 / ASTM C 131 / ASTM C 535
by use the Los Angeles Machine
2 SIEVE ANALYSIS TEST AASHTO T.27 - 74 / ASTM C - 136 / ASTM D 422
SPECIFIC GRAVITY AND ABSORPTION
3 AASHTO T.84 - 88 / SNI 1969 - 2008 / ASTM C 127 / ASTM C 128 / ASTM D 854
OF COARSE AGGREGATE
SPECIFIC GRAVITY AND ABSORPTION
4 AASHTO T.84 - 88 / SNI 1970 - 2008 / ASTM C 127 / ASTM C 128 / ASTM D 854
OF FINE AGGREGATE
5 SPECIFIC GRAFITY OF CEMENT AASHTO T.100 - 04 / ASTM C 150
6 UNIT WEIGHT AASTHO T.19 - 74 / ASTM C 29 / C 29 M
7 MATERIAL PASSING No. 200 SIEVE SNI - 03 - 4142 - 1996 / ASTM C 142
8 SOUNDNESS TEST OF AGGREGATE BY USE OF SODIUM SULFATE AASHTO T - 104 / ASTM C 88
9 PEMERIKSAAN KADAR ORGANIK ASTM C 40 - 92
10 ANALITYS
11 KUAT TEKAN BETON AASTHO T 22-03 / ASTM C 39-99 / SNI 03-1974-1990 / SNI 03-6429-2000 / SNI 03-1974 - 2011
12 STANDART DEVIASI SNI - 03 - 2847
 PENGUJIAN BENDA UJI JMD

Apa yang anda pahami terkair nilai

kuat tekan benda uji sesuai dengan
umur pengujiannya?
 PENGUJIAN BENDA UJI JMD
Uji tekan benda uji yang dirawat lembab harus dilakukan sesegera mungkin setelah
pemindahan dari tempat pelembaban. Benda uji harus dipertahankan dalam kondisi lembab
dengan cara yang dipilih selama periode antara pemindahan dari tempat pelembaban dan
pengujian. Benda uji harus di uji dalam kondisi lembab pada temperature ruang.

Toleransi Waktu yang Di Ijinkan ( SNI 1974 - 2011 )

Umur Uji Waktu yang di Ijinkan

12 Jam ± 15 Menit atau 2,1%
24 Jam ± 30 Menit atau 2,1%
3 Hari ± 2 Jam atau 2,8%
7 Hari ± 6 Jam atau 3,6%
28 Hari ± 20 Jam atau 3,0%
90 Hari ± 2 Hari atau 2,2%
PENGUJIAN BENDA UJI JMD
 TERIMA KASIH

King Abdullah Financial District - Riyadh