Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL
BINA MARGA
SURAT EDARAN DIRJEN BINA MARGA
NOMOR 16.1/SE/Db/2020

SPESIFIKASI UMUM 2018


UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI
JALAN DAN JEMBATAN
(REVISI 2)

OKTOBER
2020
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

SEKSI 6.5

CAMPURAN BERASPAL PANAS DENGAN ASBUTON

6.5.1 UMUM

1) Uraian

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perata, lapis
fondasi, lapis antara atau lapis aus campuran beraspal panas yang terdiri dari agregat
dan aspal modifikasi asbuton yang dicampur secara panas di pusat instalasi
pencampuran, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas lapis
fondasi atau permukaan jalan eksisting yang telah disiapkan sesuai dengan seksi ini dan
memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam
Gambar.

Aspal modifikasi asbuton terdiri dari : Asbuton Pra-campur; Aspal Pen.60-70 dengan
Asbuton Butir B 5/20 (kelas penetrasi 5 dengan kelas kadar bitumen 20%); dan Aspal
Pen 60-70 dengan Asbuton butir B 50/30 (kelas penetrasi 50 dengan kelas kadar
bitumen 30%).

Semua campuran dirancang dalam Spesifikasi ini untuk menjamin bahwa asumsi
rancangan yang berkenaan dengan kadar aspal, rongga udara, stabilitas, kelenturan, dan
keawetan sesuai dengan lalu-lintas rencana. Penggunaan jenis Asbuton sebagaimana
yang ditunjukkan dalam Gambar atau dalam Dokumen Kontrak.

2) Jenis Campuran Beraspal

Ketentuan Pasal 6.3.1.2) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

3) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

Ketentuan Pasal 6.3.1.3) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

4) Tebal Lapisan dan Toleransi

Ketentuan Pasal 6.3.1.4) dari Spesifikasi ini harus berlaku, kecuali Pasal 6.3.1.4).e).
Bilamana campuran beraspal yang dihampar tidak memenuhi tebal yang ditunjukkan
dalam Gambar dengan toleransi yang ditunjukkan pada Pasal 6.3.1.4).f), maka
kekurangan tebal ini dapat diperbaiki dengan penyesuaian tebal dari lapis berikutnya
atau dipotong pembayarannya sesuai dengan Pasal 6.5.8.6).

5) Standar Rujukan

Ketentuan Pasal 6.3.1.5) dari Spesifikasi ini harus berlaku dengan tambahan:

Standar Nasional Indonesia :


SNI 2490:2008 : Cara Uji Kadar Air dalam Produk Minyak dan Bahan
Mengandung Aspal dengan Cara Penyulingan
SNI 4797:2015 : Tata Cara Pemulihan Aspal dari Larutan dengan Penguap
Putar (ASTM D5404-03, MOD).
SNI 06-6440-2000 : Metode Pengujian Kekentalan Aspal dengan Viskometer
Pipa Kapiler Hampa.
SNI 03-6441-2000 : Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan Alat

6 - 79
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

Brookfield Termosel.

SNI 8279:2016 : Metode Uji Kadar Aspal Campuran Beraspal Panas dengan
Cara Ekstraksi Menggunakan Tabung Refluks Gelas.

6) Pengajuan Kesiapan Kerja

Ketentuan Pasal 6.3.1.6) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

7) Kondisi Cuaca Yang Dizinkan Untuk Bekerja

Ketentuan Pasal 6.3.1.7) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

8) Perbaikan Pada Campuran beraspal yang Tidak Memenuhi Ketentuan

Ketentuan Pasal 6.3.1.8) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

9) Pengembalian Bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian

Ketentuan pasal 6.3.1.9) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

10) Lapisan Perata

Ketentuan Pasal 6.3.1.10) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

6.5.2 BAHAN

1) Agregat - Umum

Ketentuan Pasal 6.3.2.1) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

2) Agregat Kasar

Ketentuan Pasal 6.3.2.2) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

3) Agregat Halus

Ketentuan Pasal 6.3.2.3) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

4) Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Beraspal

Ketentuan Pasal 6.3.2.4) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

5) Gradasi Agregat Gabungan

Ketentuan Pasal 6.3.2.5) dari Spesifikasi ini harus berlaku. Kontribusi mineral filler
yang berasal dari asbuton harus diperhitungkan dalam gradasi gabungan.

6) Aspal dan Asbuton Untuk Campuran Beraspal

a) Asbuton pra-campur dan asbuton butir harus memenuhi ketentuan pada Tabel
6.5.2.1) dan Tabel 6.5.2.2).

6 - 80
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

b) Untuk campuran beraspal yang menggunakan asbuton butir diperlukan aspal


Pen.60-70 dengan ketentuan Pasal 6.3.2.6) dari Spesifikasi ini.

c) Bahan pengikat asbuton pra-campur atau aspal Pen.60-70 dengan asbuton butir
ini dicampur dengan agregat sehingga menghasilkan campuran beraspal
sebagaimana mestinya sesuai dengan yang disyaratkan dalam sebagaimana
yang dalam Gambar atau diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Pengambilan contoh bahan aspal harus dilaksanakan sesuai dengan SNI 06-
6399-2000 dan pengujian semua sifat-sifat (properties) yang disyaratkan dalam
Tabel 6.5.2.1) dan 6.5.2.1) harus dilakukan. Persyaratan asbuton butir mengacu
pada Tabel 6.5.2.2).

Tabel 6.5.2.1) Ketentuan untuk Asbuton Pra-campur

Asbuton Pra-
No. Jenis Pengujian Metoda Pengujian
campur1)
1 Penetrasi pada 25C, 100 g, 5 detik (0,1 mm) SNI 2456:2011 50 - 60
2 Viskositas pada 135C (cSt) SNI 06-6441-2000 350-3000
3 Titik Lembek (C) SNI 2434:2011 ≥ 51
4 Daktilitas pada 25C, 5 cm/menit (cm) SNI 2432:2011 ≥ 100
5 Titik Nyala (C) SNI 2433:2011 ≥ 232
6 Kelarutan dalam Trichloroethylene (%) SNI 2438:2015 ≥ 90
7 Berat Jenis SNI 2441:2011 ≥ 1,0
8 Pertikel yang lebih halus dari 150 µm (%) SNI 03-4142-1996 ≥ 95
Pengujian residu hasil TFOT (SNI 06-2440-1991) atau RTFOT (SNI 03-6835-2002)
9 Berat yang Hilang (%) SNI 06-2441-1991 ≤ 0,8
10 Penetrasi pada 25C (%) SNI 2456:2011 ≥ 54
11 Daktilitas pada 25C, 5 cm/menit (cm) SNI 2432:2011 > 50
12 Kadar Parafin (%) SNI-03-3639-2002 ≤2

Catatan :
1) Hasil pengujian adalah untuk bahan pengikat (bitumen) yang diektraksi dengan menggunakan metoda
SNI 8279:2016 serta dipulihkan dengan menggunakan metoda SNI 4797:2015. Sedangkan untuk
pengujian kelarutan dan partikel yang lebih halus dari 150 µm dilaksanakan pada seluruh bahan
pengikat termasuk kandungan mineralnya.

Tabel 6.5.2.2) Ketentuan Asbuton Butir Tipe B 5/20 dan Tipe B 50/30

Tipe Tipe
No. Sifat-sifat Asbuton Butir Metode Pengujian
B 5/20 B 50/30
1. Sifat Bentuk Asli
- Ukuran butir asbuton butir
o Lolos Ayakan ⅜” (9,5 mm); % SNI 03-4142-1996 - 100
o Lolos Ayakan No.8 (2,36 mm); % SNI 03-4142-1996 100 -
- Kadar bitumen asbuton; % SNI 03-3640-1994 Min.18 Min.20
- Kadar air; % SNI 2490:2008 Maks.4 Maks.4
2. Sifat Bitumen Hasil Ekstraksi (SNI 8279:2016) dan Pemulihan (SNI 4797:2015)
- Kelarutan dalam TCE; % berat SNI 2438:2015 Min.99 Min. 99

6 - 81
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

Tipe Tipe
No. Sifat-sifat Asbuton Butir Metode Pengujian
B 5/20 B 50/30
- Penetrasi aspal asbuton pada 25 °C, SNI 2456:2011 2 - 10 40 - 70
100 g, 5 detik; 0,1 mm
- Titik Lembek; C SNI 2434:2011 - Min.48
- Daktilitas pada 25C; cm SNI 2432:2011 -  100
- Berat jenis SNI 2441:2011 - Min. 1,0
- Penurunan Berat (dengan TFOT); LoH SNI 06-2440-1991 - ≤2
(Loss of Heating, %)
- Penetrasi aspal asbuton setelah LoH SNI 2456:2011 - ≥ 54
pada 25 °C, 100 g, 5 detik; (%
terhadap penetrasi awal)

7) Bahan Anti Pengelupasan

Ketentuan Pasal 6.3.2.7) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

8) Asbuton Pra-campur dan Asbuton Butir

Asbuton Pra-campur harus dikirim dalam kemasan atau tangki. Tangki pengirim harus
dilengkapi dengan alat pembakar gas atau minyak yang dikendalikan secara termostatis.
Pembakaran langsung dengan bahan bakar padat atau cair di dalam tabung tangki tidak
diperkenankan dalam kondisi apapun. Pengiriman dalam tangki harus dilengkapi
dengan sistem segel yang disetujui untuk mencegah kontaminasi yang terjadi dari
pabrik pembuatnya atau dari pengirimannya. Khusus untuk Asbuton Pra-campur, harus
disediakan tangki penampung khusus di lapangan yang dilengkapi dengan alat
pengaduk yang dapat menjamin tidak terjadinya pengendapan mineral. Tangki lain atau
cara lain selain pengadukan yang terbukti dapat mencegah terjadinya pengendapan
mineral asbuton dapat digunakan setelah ada persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Asbuton butir Tipe B 5/20 atau B 50/30 harus memenuhi ketentuan-ketentuan pada
Tabel 6.5.2.2). Apabila asbuton butir memiliki kadar bitumen di luar yang disyaratkan,
maka Asbuton tersebut dapat digunakan atas persetujuan Pengawas Pekerjaan.
Persetujuan dapat diberikan apabila kadar bitumen asbuton tersebut homogen (merata)
serta telah dilakukan perencanaan campuran di laboratorium dengan menggunakan
contoh asbuton yang mewakili dan menghasilkan campuran dengan sifat yang
memenuhi persyaratan.

Asbuton butir harus dikemas dalam kemasan karung yang kedap air serta diberi
identitas jenis asbuton dan pabrik pembuatnya yang jelas. Pada saat akan digunakan,
tidak boleh terjadi penggumpalan pada asbuton butir.

9) Sumber Pasokan

Ketentuan Pasal 6.3.2.10) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

6.5.3 CAMPURAN

1) Komposisi Umum Campuran

Campuran beraspal panas dengan asbuton dapat terdiri dari agregat dan Asbuton Pra-
campur atau agregat, aspal, dan asbuton butir.

6 - 82
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

2) Kadar Aspal dalam Campuran

Persentase Asbuton Pra-campur dalam campuran beraspal panas ditentukan


berdasarkan percobaan laboratorium dan lapangan sebagaimana tertuang dalam Rumus
Campuran Kerja (JMF) dengan memperhatikan penyerapan agregat yang digunakan.
Sedangkan persentase pemakaian Asbuton Butir B 5/20 dibatasi dari 2% sampai dengan
3%, sedangkan Asbuton Butir B 50/30 dibatasi dari 7% sampai dengan 10% masing-
masing terhadap berat total campuran beraspal panas dengan Aspal Pen.60-70
berdasarkan percobaan laboratorium dan lapangan sebagaimana tertuang dalam Rumus
Campuran Kerja (JMF) serta dengan memperhatikan penyerapan agregat yang
digunakan.

3) Prosedur Rancangan Campuran

Ketentuan Pasal 6.3.3.3) dari Spesifikasi ini harus berlaku. Kontribusi mineral filler dari
asbuton harus diperhitungkan dalam gradasi gabungan.

4) Rumus Campuran Rancangan (Design Mix Formula)

Ketentuan Pasal 6.3.3.4) dari Spesifikasi ini harus berlaku. Kontribusi mineral filler dari
asbuton harus diperhitungkan dalam gradasi gabungan.

5) Rumus Campuran Kerja (Job Mix Formula, JMF)

Ketentuan Pasal 6.3.3.5) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

6) Penerapan JMF dan Toleransi Yang Diizinkan

Ketentuan Pasal 6.3.3.6) dari Spesifikasi ini harus berlaku kecuali batas rentang
toleransi komposisi campuran yang disyaratkan dalam Tabel 6.5.3.1) di bawah ini.

Tabel 6.5.3.1) Toleransi Komposisi Campuran

Agregat Gabungan Toleransi Komposisi Campuran


Sama atau lebih besar dari 2,36 mm ± 6 % berat total agregat
Lolos ayakan 2,36 mm sampai No.50 ± 4 % berat total agregat
Lolos ayakan No.100 dan tertahan No.200 ± 3 % berat total agregat
Lolos ayakan No.200 ± 3 % berat total agregat

Kadar aspal Toleransi


Kadar aspal total dalam campuran ± 0,5 % berat total campuran
Kadar air Asbuton ± 0,1 % berat asbuton butir

Temperatur Campuran Toleransi

Bahan meninggalkan AMP dan dikirim ke - 10 ºC dari temperatur


tempat penghamparan campuran beraspal di truk saat
keluar dari AMP

6.5.4 KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL

Ketentuan Pasal 6.3.4 dari Spesifikasi ini berlaku, kecuali Pasal 6.3.4.7) dan Pasal
6.3.4.8) diubah menjadi sebagai berikut:

6 - 83
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

1) Penyimpanan dan Pemasokan Asbuton B 5/20

Silo atau tempat penyimpanan yang tahan cuaca untuk menyimpan dan memasok bahan
pengisi dengan sistem penakaran berat harus disediakan. Pada campuran beraspal panas
dengan Asbuton Butir B 5/20, silo dan pemasok bahan pengisi dapat digunakan untuk
memasok Asbuton Butir B 5/20 ke dalam timbangan bahan pengisi dan selanjutnya
dimasukkan ke dalam pugmill untuk dicampur dengan agregat dan aspal secara basah.

2) Penyimpanan dan Pemasokan Asbuton B 50/30

Asbuton Butir B 50/30 harus diberi alas serta disimpan dalam sebuah tempat yang
terlindung dari sinar matahari dan hujan. Tinggi tumpukan Asbuton Butir B 50/30 tidak
lebih dari 2 m. Di Instalasi Pencampur Aspal Asbuton Butir B 50/30 dipasok ke
timbangan agregat dengan menggunakan feeder system (bin khusus yang dilengkapi
belt conveyor). Cara pemasokan lain harus dilakukan dengan persetujuan Pengawas
Pekerjaan.

3) Penyimpanan dan Pemasokan Asbuton Pracampur

Jika Asbuton pracampur digunakan, harus disediakan tangki penampung khusus di


lapangan yang dilengkapi dengan alat pengaduk yang dapat menjamin tidak terjadinya
pengendapan mineral.

6.5.5 PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN BERASPAL

1) Kemajuan Pekerjaan

Ketentuan Pasal 6.3.5.1) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

2) Penyiapan Aspal

Ketentuan Pasal 6.3.5.2) dari Spesifikasi ini harus berlaku.

3) Penyiapan Agregat

Ketentuan Pasal 6.3.5.3) dari Spesifikasi ini harus berlaku. Khusus untuk pekerjaan
campuran beraspal panas menggunakan asbuton butir, pada proses pemanasan agregat
di dalam dryer, diharuskan adanya penambahan temperatur pemanasan agregat, yaitu
kurang lebih 10oC lebih tinggi dari suhu pencampuran yang dikehendaki sebagai
antisipasi terjadinya penurunan temperatur campuran akibat penambahan asbuton yang
dingin dan mengandung air.

4) Penyiapan Pencampuran

Ketentuan Pasal 6.3.5.4) dari Spesifikasi ini harus berlaku. Khusus untuk campuran
beraspal yang menggunakan asbuton butir maka metode pencampuran Asbuton Butir
tersebut di Instalasi Pencampur Aspal untuk Tipe B 5/20 dilakukan dengan cara basah,
sedangkan untuk Tipe B 50/30 dilakukan dengan cara kering.

Proses pencampuran Asbuton B 5/20 dengan cara basah dilaksanakan dengan tahapan
agregat dipanaskan di dalam dryer dan ditimbang sesuai proporsi masing-masing,
kemudian dimasukkan ke dalam pugmill. Agregat tersebut dicampur selama 10 detik
kemudian ditambahkan aspal dan dicampur selama 20 detik. Asbuton B 5/20 dari silo

6 - 84
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

filler dimasukkan ke pugmill sesuai proporsinya dan dicampur dengan agregat dan aspal
selama 15 detik.

Proses pencampuran Asbuton B 50/30 dengan cara kering dilakukan dengan tahapan
agregat dipanaskan di dalam dryer dan ditimbang sesuai proporsi masing-masing.
Kemudian Asbuton B 50/30 dimasukkan ke dalam timbangan agregat sesuai proporsi
melalui feeder system. Agregat dan Asbuton B 50/30 dimasukkan ke dalam pugmill dan
dicampur selama 20 detik, kemudian dimasukkan aspal dan dicampur sekitar 20 detik

Metoda pencampuran untuk asbuton pracampur dilakukan seperti prosedur dengan


aspal minyak pen 60/70.

5) Temperatur Pencampuran dan Penghamparan Campuran

Tahapan pelaksanaan pekerjaan dan temperatur aspal umumnya seperti yang


dicantumkan dalam Tabel 6.5.5.1). Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan atau
menyetujui rentang temperatur lain berdasarkan pengujian viskositas aktual terhadap
Asbuton Pra-campur hasil ekstraksi dan pemulihan, dan atau Aspal Pen.60-70 yang
sudah mengandung bitumen Asbuton yang sesuai, yang digunakan pada proyek tersebut
dalam rentang temperatur seperti diberikan pada Tabel 6.5.5.1). Selain itu, juga dengan
melihat sifat-sifat campuran di lapangan saat penghamparan, selama pemadatan dan
hasil pengujian kepadatan pada ruas percobaan. Campuran beraspal yang tidak
memenuhi batas temperatur yang disyaratkan pada saat pencurahan dari AMP ke dalam
truk, atau pada saat pengiriman ke alat penghampar, tidak boleh diterima untuk
digunakan. Untuk meminimalisasi penurunan temperatur yang cepat, maka diharuskan
dilakukan pemadatan segera setelah campuran dari setiap dump truck terhampar.

Tabel 6.5.5.1) Ketentuan Temperatur Aspal untuk Pencampuran dan Pemadatan

Perkiraan Temperatur Aspal (oC)

No. Prosedur Pelaksanaan Aspal Pen.60-70 Asbuton Aspal Pen.60-70


dengan Asbuton Pra- dengan Asbuton
B 50/30 Campur B 5/20
1 Pencampuran benda uji Marshall 160 ± 1 165 ± 1
2 Pemadatan benda uji Marshall 150 ± 1 155 ± 1
3 Pencampuran di Unit Pencampur Aspal
- Pemanasan Agregat di Dryer 170-180 160-170
- Pemanasan Aspal di Tangki 160-170 165-175
4 Menuangkan campuran beraspal dari 140-155
145-160
alat pencampur ke dalam truk
5 Pemasokan ke Alat Penghampar 135-155 140-160
6 Pemadatan Awal (roda baja) 130-150 135-155
7 Pemadatan Antara (roda karet) 105-130 110-135
8 Pemadatan Akhir (roda baja) >100 >105

6.5.6 PENGHAMPARAN CAMPURAN

Ketentuan Pasal 6.3.6 dari Spesifikasi ini berlaku. Khusus untuk pemadatan antara pada
pekerjaan di Seksi ini, bila menggunakan satu alat pemadat, temperatur pemadatan
antara tidak dapat dicapai sesuai rentang pada Tabel 6.5.5.1) maka disarankan
menggunakan 2 pemadat roda karet (Pneumatic Tire Roller).

6 - 85
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

6.5.7 PENGENDALIAN MUTU DAN PEMERIKSAAN DI LAPANGAN

Ketentuan Pasal 6.3.7 dari Spesifikasi ini harus berlaku.

6.5.8 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1) Ketentuan Pasal 6.3.8.1) dari Spesifikasi ini harus berlaku kecuali Pasal 6.3.8.1).b).
Kuantitas yang diterima untuk pengukuran tidak boleh meliputi lokasi dengan tebal
hamparan kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar dengan toleransi yang
disyaratkan pada Pasal 6.3.1.4).f) kecuali Pengawas Pekerjaan dapat menerima
pekerjaan tersebut dengan penyesuaian Harga Satuan sebagaimana yang disyaratkan
dalam Tabel 6.5.8.1) atau setiap bagian yang terkelupas, terbelah, retak atau menipis
(tapered) di sepanjang tepi perkerasan atau di tempat lainnya. Lokasi dengan kadar
aspal total yang tidak memenuhi kadar aspal optimum yang ditetapkan dalam JMF
dengan toleransi yang disyaratkan dalam Tabel 6.5.3.1), tidak akan diterima untuk
pembayaran.

2) Bilamana Pengawas Pekerjaan menerima setiap campuran beraspal dengan kadar aspal
rata-rata yang lebih rendah kadar aspal yang ditetapkan dalam rumus campuran kerja.
Pembayaran campuran beraspal akan dihitung berdasarkan tonase hamparan yang
dikoreksi dengan menggunakan faktor koreksi berikut ini.

- Campuran yang menggunakan Asbuton Butir B5/20 atau B 50/30:


Kadar aspal total rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi
dikurangi kadar bitumen asbuton dalam campuran
Cb = ----------------------------------------------------------------------------------
Kadar aspal total yang ditetapkan dalam Rumus Campuran Kerja
dikurangi kadar bitumen asbuton dalam campuran

- Campuran yang menggunakan Asbuton Pra-campur:


(Kadar aspal rata-rata yang diperoleh dari hasil ekstraksi) x k
Cb = ----------------------------------------------------------------------------------
(Kadar aspal yang ditetapkan dalam Rumus Campuran Kerja) x k

Catatan:
k adalah faktor koreksi untuk mengkonversi berat aspal hasil ekstraksi ke berat
Asbuton Pra-campur yaitu 100/(100 - kadar mineral Asbuton)

3) Tonase yang digunakan untuk pembayaran adalah:


Tonase seperti disebutkan pada butir (1) di atas x Cb

4) Bilamana perbaikan pada campuran aspal yang tidak memenuhi ketentuan telah
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan sesuai dengan Pasal 6.5.1.8) dari Spesifikasi
ini, maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah kuantitas yang akan
dibayar bila pekerjaan semula dapat diterima. Tidak ada pembayaran tambahan untuk
pekerjaan atau kuantitas tambahan yang diperlukan untuk perbaikan tersebut.

5) Kadar aspal aktual (kadar aspal efektif + penyerapan aspal) yang digunakan Penyedia
Jasa dalam menghitung harga satuan untuk berbagai campuran beraspal yang termasuk
dalam penawarannya haruslah berdasarkan perkiraannya sendiri. Tidak ada
penyesuaian harga yang akan dibuat sehubungan dengan perbedaan kadar aspal
optimum yang ditetapkan dalam JMF dan kadar aspal dalam analisa harga satuan dalam
penawaran

6 - 86
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

6) Penyesuaian pembayaran untuk masing-masing lapisan campuran beraspal panas


dengan asbuton yang tidak memenuhi ketebalan dan/atau kepadatan harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan berikut ini:

a) Ketebalan Kurang

Kuantitas untuk pengukuran meliputi segmen dengan tebal rata-rata dari semua
benda uji inti (baik lebih maupun kurang dari tebal yang ditunjukkan dalam
Gambar) tebalnya kurang dari toleransi yang ditunjukkan pada Pasal 6.5.1.4).
maka kekurangan tebal ini harus diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat
menerima pekerjaan campuran beraspal panas dengan harga satuan dikalikan
dengan Faktor Pembayaran sesuai Tabel 6.5.8.1) berikut:

Tabel 6.5.8.1) Faktor Pembayaran Harga Satuan untuk Ketebalan Kurang atau
Diperbaiki

Faktor Pembayaran (% Harga


Kekurangan Tebal
Satuan)
0 - 1 kali toleransi 100 %
> 1 - 2 kali toleransi 75 % atau diperbaiki
> 2 - 3 kali toleransi 55 % atau diperbaiki
> 3 kali toleransi harus diperbaiki

b) Kepadatan Kurang

Jika kepadatan rata-rata semua jenis campuran beraspal panas dengan asbuton
yang telah dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam SNI 03-6757-2002,
kurang dari ketentuan dari Pasal 6.5.7 tetapi semua aspek memenuhi
spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini harus diperbaiki atau Pengawas
Pekerjaan dapat menerima pekerjaan Campuran Beraspal Panas dengan
Asbuton tersebut dengan harga satuan harus dikalikan dengan Faktor
Pembayaran dalam Tabel 6.5.8.2).

Tabel 6.5.8.2) Faktor Pembayaran Harga Satuan untuk Kepadatan Kurang atau
Diperbaiki

Faktor Pembayaran
Kepadatan
(% Harga Satuan)
≥ 98 % 100 %
97 - < 98 % 90 % atau diperbaiki
96 - < 97 % 80 % atau diperbaiki
< 96 % harus diperbaiki

c) Ketebalan dan Kepadatan Kurang

Bilamana ketebalan dan kepadatan Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton


rata-rata kurang dari yang disyaratkan tetapi masih dalam batas-batas toleransi
sesuai Pasal 6.5.8.6).a) dan 6.5.8.6).b) maka bilamana Pengawas Pekerjaan
dapat menerima pekerjaan Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton tersebut,
pembayaran dilakukan dengan mengalikan harga satuan dengan Faktor
Pembayaran yang tercantum dalam Tabel 6.5.8.1) dan Tabel 6.5.8.2).

6 - 87
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

7) Pengukuran dari Pekerjaan Yang Diperbaiki

Perbaikan dari Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton yang tidak memenuhi keten-
tuan toleransi yang disyaratkan dalam Tabel 6.5.8.1) dan/atau Tabel 6.5.8.2) dapat
dilaksanakan setelah diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan sesuai Pasal 6.5.1.8) atau
penambahan lapisan mengacu pada standar, pedoman, manual yang berlaku.

Bilamana perbaikan dari Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton dilaksanakan


sesuai dengan Pasal 6.5.1.8), kuantitas yang akan diukur untuk pembayaran haruslah
kuantitas berdasarkan tebal terpasang yang memenuhi toleransi pada Pasal 6.5.8.6).a),
dan tidak melebihi tebal dalam Gambar untuk setiap lapisnya, serta memenuhi
kepadatan pada Pasal 6.5.8.6).b). Pembayaran tambahan tidak akan diberikan untuk
pekerjaan perbaikan tersebut.

Bilamana perbaikan dari Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton adalah dengan
penambahan lapisan di atasnya, maka harus dilengkapi dengan Justifikasi Teknis yang
mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Jenis lapisan yang digunakan harus
tercantum dalam Spesifikasi Umum seperti Seksi 4.7 atau Seksi 6.5 atau lainnya.
Perbaikan tersebut harus membuat perkerasan memiliki umur layanan minimum sesuai
desain. Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah sesuai dengan Gambar.
Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan penambahan lapisan tersebut.

8) Dasar Pembayaran

Kuantitas yang sebagaimana ditentukan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang ditunjukkan di bawah ini dan
dalam Daftar Kuantintas dan Harga, di mana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk mengadakan dan memproduksi dan menguji dan
mencampur serta menghampar semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan,
pengujian, perkakas dan pelengkapan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

Jumlah penyesuaian akibat kuantitas dan kualitas akan dihitung oleh Pengawas
Pekerjaan untuk setiap segmen campuran beraspal panas dengan asbuton yang mengacu
pada tebal dan/atau kekuatan yang disyaratkan. Jumlah dari semua penyesuaian tersebut
akan ditetapkan dan tercakup dalam Sertifikat Pembayaran sebagai pengurangan
terhadap mata pembayaran terkait.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

6.5.(1a) Laston Lapis Aus Asbuton Pracampur (AC-WC Ton


Asb Pracampur)

6.5.(1b) Laston Lapis Aus Asbuton Butir (AC-WC Asb Ton


Butir)

6.5.(2a) Laston Lapis Antara Asbuton Pracampur (AC- Ton


BC Asb Pracampur)

6.5.(2b) Laston Lapis Antara Asbuton Butir (AC-BC Asb Ton


Butir)

6 - 88
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

6.5.(3a) Laston Lapis Fondasi Asbuton Pracampur (AC- Ton


Base Asb Pracampur)

6.5.(3b) Laston Lapis Fondasi Asbuton Butir (AC-Base Ton


Asb Butir)

6 - 89
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)

6 - 90

Anda mungkin juga menyukai