Anda di halaman 1dari 8

1

SPESIFIKASI TEKNIK

PEKERJAAN : PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN PADA RUAS JALAN


PANDANSARI - WATULAWANG
LOKASI : JALAN PANDANSARI - WATULAWANG
TAHUN ANGGARAN : 2022

Bahan-bahan/Material yang dipakai dalam pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan/syarat-


syarat perundangan uji mutu bahan
1. Bahan/material untuk Pasangan batu
Material yang digunakan : Batu belah, Pasir pasang, Semen / PC , Air bersih .
a. Batu
o Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis
yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian
yang tipis atau lemah.
o Batu harus lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama-sama.
o Ukuran batu dalam arah manpun tidak boleh kurang dari 15 cm
b. Semen
Semen yang digunakn untuk pekerjaan pasngan harus jenis semen portland tipe I, II,
III, IV dan V yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang semen portland atau PPC
(Portland Pozzolan Cemen) yang memenuhi ketentuan SNI 0302:2014 dapat
digunakan apabila diizinkan tertulis oleh pengawas pekerjaan.
Didalam satu kegiatan harus menggunakan satu tipe dan satu merk semen, kecuali
jika diizinkan oleh pengawas pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan mak penyedia
jas harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan tipe dan
merek semen yang digunakan.
c. Air
Air yang digunakan untuk campuran pasangan, harus bersih dan bebas dari bahn
yang merugukan seperti minyak, garam, asam, bas, gula atau organik. Air harus di uji
sesuai dengan dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 7974:2016.
d. Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dalam
tabel 7.1.2.1 tetapi atas persetujuan pengawas pekerjaan, bahn yang tidak
memenuhi ketentuan gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi
sifat-sifat campuran yang dipersyaratkan dalam pasl 7.1.1.7 dan 7.1.3.1 yang
dibuktikan oleh hasil campuran percobaan.

Tabel Ketentuan Gradasi Agregat


Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
ASTM (mm) Halus Kasar
2” 50,8 - 100 - - -
1 1/2” 38,1 - 95 -100 100 - -
1” 25,4 - - 95 - 100 100 -
3/4” 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100
1/2” 12,7 - - 25 - 60 - 90 - 100
3/8” 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70
No.4 4,75 95 - 100 0-5 0 -10 0 - 10 0 - 15
No.8 2,36 - - 0-5 0-5 0-5
No.16 1,18 45 - 80 - - - -
No.50 0,300 10 - 30 - - - -
No.100 0,150 2 - 10 - - - -
2

Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan
batu atau koral, atu dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai

2. Bahan/material untuk Beton


Material yang digunakan : Pasir Beton, Semen, Batu pecah 2/3
a) Bahan
 Semen
Semen yang digunakn untuk pekerjaan pasngan harus jenis semen portland
tipe I, II, III, IV dan V yang memenuhi SNI 2049:2015 tentang semen
portland atau PPC (Portland Pozzolan Cemen) yang memenuhi ketentuan
SNI 0302:2014 dapat digunakan apabila diizinkan tertulis oleh pengawas
pekerjaan.
Didalam satu kegiatan harus menggunakan satu tipe dan satu merk semen,
kecuali jika diizinkan oleh pengawas pekerjaan. Apabila hal tersebut
diizinkan mak penyedia jas harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan tipe dan merek semen yang digunakan.

 Air
Air yang digunakan dalam campuran beton, harus bersih, dan bebas dari
bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.
dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 7974:2016.

 Agregat
Ketentuan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan dalam Tabel

Tabel Ketentuan Gradasi Agregat


Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
ASTM (mm) Halus Kasar
2” 50,8 - 100 - - -
1 1/2” 38,1 - 95 -100 100 - -
1” 25,4 - - 95 - 100 100 -
3/4” 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100
1/2” 12,7 - - 25 - 60 - 90 - 100
3/8” 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70
No.4 4,75 95 - 100 0-5 0 -10 0 - 10 0 - 15
No.8 2,36 - - 0-5 0-5 0-5
No.16 1,18 45 - 80 - - - -
No.50 0,300 10 - 30 - - - -
No.100 0,150 2 - 10 - - - -

Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar


tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara
baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton
harus dicor

b) Sifat-sifat Agregat
Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan
batu atau koral, atu dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai
3

Tabel Sifat-sifat Agregat


Batas Maksimum yang
Sifat-sifat Metode Pengujian diijinkan untuk Agregat
Halus Kasar
Keausan Agregat dengan Mesin Los
SNI 03-2417-2008 - 40 %
Angeles
Kekekalan Bentuk Batu Natrium 10 % 12 %
terhadap Larutan Natrium Magnesium SNI 3407:2008
Sulfat atau Magne-sium 15% 18%
Sulfat setelah 5 siklus
Gumpalan Lempung dan Partikel yang
SNI 03-4141-1996 0,5 % 0,25 %
Mudah Pecah
5 % untuk
kondisi
umum
Bahan yang Lolos Ayakan No.200 SNI ASTM C 117:2012 3% untuk 1%
kondisi
permukaa
n terabrasi
Pelat
Kotoran Organik SNI 2816:2014 organik -
no.3

3. Bahan/material untuk Baja Tulangan


Baja Tulangan Polos-BjTP 280
- Kuat leleh min2.80 MPa – maks.405 MPa
- Kuat tarik min.350 Mpa
- Renggangan dalam 200 mm Min 11 (d ≤ 10 mm) 12 (d ≥ 12 mm)

Baja Tulangan Sirip BjTS 280


- Kuat leleh min2.80 MPa – maks.405 MPa
- Kuat tarik min.350 Mpa
- Renggangan dalam 200 mm Min 11 (d ≤ 10 mm) 12 (d ≥ 13 mm)

4. Bahan/material untuk Lapis perekat


a. Aspal emulsi yang mengikat cepat (rapid setting) yamg digunakan harus
memenuhi ketentuan SNI 4798:2011 untuk jenis kationik atau SNI 6832:2011
untuk jenis anionik
b. Aspal ciar penguapan cepat atau sedang yang digunakn harus memenuhi
ketentuan SNI 4800:2011 dengan viskositas aspal cair jenis RC-2050 atau
MC250.Bilamana disetujui oleh pengawas pekerjaan, aspal keras Pen.60-70
atau pen.80-100 yang memenuhi ketentuan ASTM D946/946M-15, dapat
diencerkan dengan 30 bagian bensin per 100 bagian aspal (30 pph) untuk
RC250, atau 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal (30 pph) untuk
MC250. Proses pencampuran tidak boleh dilaksanakan di ats nyala api baik
langsung maupun tidak langsung.
c. Aspal emulsi yang digunakan harus aspal emulsi modifikasi yang mengikat lebih
cepat (quick setting) yang mengandung minimum 2.5% polimer, stryrene
butadiene rubber latex (SBR latex)
4

5. Bahan/material untuk Laston lapis Aus(AC-WC)


Syarat-syarat mutu bahan sesuai spesifikasi dalam dokumen lelang :
Agregat Kasar
d. Agregat harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah hasil produksi mesin
pemecah batu dengan gradasi sebagai berikut :

Ukuran saringan ( ASTM ) Prosentase yang lolos


( mm ) Campuran Normal Camp. Lapis Perata
20 ¾” 100 100
12.7 ½” 30-100 95-100
9.5 3/8” 0-55 50-100
4.75 #4 0-10 0-50
0.0075 #200 0-1 0-5
o Harus bersih, keras dan bebas dari kotoran atau bahan yang tidak
dikehendaki.
o Harus mempunyai prosentase keausan kurang dari 40 % pada 500 putaran
bila dilakukan dengan peralatan Los Angeles seperti ditetapkan oleh AASHTO
T-96 .
o Harus mempunyai keausan kurang dari 12 % bila dilakukan pengujian
keausan dengan Sodium Sulfat menurut AASHTO T-104 .
o Harus mempunyai luas yang berselaput tidak kurang dari 95 % bila dilakukan
pengujian penyelaputan dan pengelupasan ( Coating and Stripping Test )
menurut AASHTO T-182 .

Agregat Halus
o Agregat halus terdiri dari abu batu hasil produksi mesin pemecah batu atau
pasir alam atau kombinasi dari keduanya dengan gradasi sebagai berikut .

Ukuran saringan ( ASTM ) Prosentase yang


( mm ) lolos Laston
9.5 3/8” 100
4.75 #4 90-100
2.36 #8 80-100
0.60 #30 25-100
0.75 #200 3-11

o Pasir alam yang digunakan harus bersih, Keras, Tajam, bebas dari lempung
atau material yang tidak dikehendaki .

Bahan Pengisi ( Filler )


o Bahan pengisi yang dapat digunakan adalah abu batu kapur, Semen Portland,
Abu terbang, atau abu tanur semen .
o Bahan pengunci harus lolos saringan #200 tidak kurang dari 75 % .
o Untuk medapatkan stabilitas campuran yang baik, khususnya bila akan dipakai
pada daerah pengereman ( traffic light ) maka penggunaan bahan pengisi
semen Portland dianjurkan .

Aspal
Aspal yang dipakai adalah aspal semen penetrasi 60/70 yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan menurut AASHTO M226-78 .

6. Bahan/material untuk Bronjong


Kawat bronjong harus memenuhi salah satu dari SNI 03-6154-1999, SNI 03-0090-1999,
atau SNI 03-3046-1992
Karakteristik kawat bronjong adalah :
Tulangan tepi, diameter : min. 3.4 mm
5

Jaringan, diameter : min. 2.7 mm


Pengikat, diameter : min. 2.0 mm
Kuat tarik : 41 kg/mm2
Perpanjangan diameter : 10 % (minimum)
Anyaman : anyaman harulah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga
lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 1000 mm yang dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak lepas.
Batu yang digunakan untuk bronjong harus terdiri dari batu yang keras dan awet

7. Bahan/material untuk Cat


a. Cat Dinding
Cat yang digunakan harus tahan terhadap cuaca (UV) tahan terhadap alkali, tahan
terhadap karbonasi.

b. Cat Besi
Cat besi yang menggunakan cat meni besi dari kualitas yang baik

Kebumen, 14 April 2022


CV. FAJAR GHAISAN TTD

TTD

LUTFI MAULA
Direktur
6

2. Bahan/material untuk Pasangan batu


Material yang digunakan : Batu belah, Pasir pasang, Semen / PC , Air bersih .
e. Batu
o Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis
yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian
yang tipis atau lemah.
o Batu harus lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama-sama.
o Ukuran batu dalam arah manpun tidak boleh kurang dari 15 cm

f. Adukan
o Semen harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO M85.
o Agregat halus harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO M45
o Kapur tohor harus memenuhi ketentuan dalam jumlah residu, letupan dan lekukan
(popping & pitting), dan penahan air sisa untuk kapur jenis N dalam ASTM C207
o Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organik. Air dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26.
Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian.

8. Bahan/material untuk Pengikat untuk Tulangan


Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi AASHTO
M32 - 90.

9. Bahan/material untuk Acuan


o Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), harus
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara
manual sesuai dimensi yang diperlukan.
o Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan .
o Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukan akhir
struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal yang merata
harus digunakan untuk permukan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam
Acuan harus dibulatkan .

10. Bahan/material untuk Baja Tulangan

Baja Tulangan Polos-BjTP 280


a) Baja tulangan harus baja polos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan
Gambar dan memenuhi Tabel berikut ini :
Tabel Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan
7

Tegangan Leleh Karakteristik atau


Mutu Sebutan Tegangan Karakteristik yang
memberikan regangan tetap 0,2
(kg/cm2)
U24 Baja Lunak 2.400
U32 Baja Sedang 3.200
U39 Baja Keras 3.900
U48 Baja Keras 4.800

b) Bila anyaman baja tulangan diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman
tulangan yang di las yang memenuhi AASHTO M55 dapat digunakan.
c) Toleransi

 Toleransi untuk fabrikasi harus seperti yang disyaratkan dalam ACI 315.
 Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang
menutup bagian luar baja tulangan adalah sebagai berikut :
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau
terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran;
Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel. untuk beton yang terendam/
tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau timbunan tanah
tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan;
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa
dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan
akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan berkurangnya
umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di atas
tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan
kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.

Tabel Tebal Selimut Beton Minimum dari Baja Tulangan untuk


Beton Yang Tidak Terekspos Tetapi Mudah Dicapai

Ukuran Batang Tulangan Tebal Selimut Beton


yang akan diselimuti (mm) Minimum (cm)
Batang 16 mm dan lebih kecil 3,5
Batang 19 mm dan 22 mm 5,0
Batang 25 mm dan lebih besar 6,0

11. Bahan/material untuk wiremesh


Wiremesh yang digunakan yaitu wiremesh M8 U50
12. Bahan/material untuk Laston lapis antara(AC-BC) dan Laston lapis
perata (AC-BC(L))
Syarat-syarat mutu bahan sesuai spesifikasi dalam dokumen lelang :
Agregat Kasar
a. Agregat harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah hasil produksi mesin
pemecah batu dengan gradasi sebagai berikut :

Ukuran saringan ( ASTM ) Prosentase yang lolos


( mm ) Campuran Normal Camp. Lapis Perata
20 ¾” 100 100
12.7 ½” 30-100 95-100
8

9.5 3/8” 0-55 50-100


4.75 #4 0-10 0-50
0.0075 #200 0-1 0-5
o Harus bersih, keras dan bebas dari kotoran atau bahan yang tidak
dikehendaki.
o Harus mempunyai prosentase keausan kurang dari 40 % pada 500 putaran
bila dilakukan dengan peralatan Los Angeles seperti ditetapkan oleh AASHTO
T-96 .
o Harus mempunyai keausan kurang dari 12 % bila dilakukan pengujian
keausan dengan Sodium Sulfat menurut AASHTO T-104 .
o Harus mempunyai luas yang berselaput tidak kurang dari 95 % bila dilakukan
pengujian penyelaputan dan pengelupasan ( Coating and Stripping Test )
menurut AASHTO T-182 .

Agregat Halus
o Agregat halus terdiri dari abu batu hasil produksi mesin pemecah batu atau
pasir alam atau kombinasi dari keduanya dengan gradasi sebagai berikut .

Ukuran saringan ( ASTM ) Prosentase yang


( mm ) lolos Laston
9.5 3/8” 100
4.75 #4 90-100
2.36 #8 80-100
0.60 #30 25-100
0.75 #200 3-11

o Pasir alam yang digunakan harus bersih, Keras, Tajam, bebas dari lempung
atau material yang tidak dikehendaki .

Bahan Pengisi ( Filler )


o Bahan pengisi yang dapat digunakan adalah abu batu kapur, Semen Portland,
Abu terbang, atau abu tanur semen .
o Bahan pengunci harus lolos saringan #200 tidak kurang dari 75 % .
o Untuk medapatkan stabilitas campuran yang baik, khususnya bila akan dipakai
pada daerah pengereman ( traffic light ) maka penggunaan bahan pengisi
semen Portland dianjurkan .

Aspal
Aspal yang dipakai adalah aspal semen penetrasi 60/70 yang memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan menurut AASHTO M226-78 .

Anda mungkin juga menyukai