Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA

PRE CONSTRUCTION MEETING

Kegiatan : Penataan Prasarana Pertanian


Pekerjaan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Kelompok Tani Lurah Katiak
Lokasi : Jorong Koto Tuo Nagari Simarasok Kec. Baso Kab. Agam
No. Kontrak : 903/ /DPPA-SKPD/ 2023
Nilai Kontrak : Rp. 178.600.000,-
Jangka Waktu Pelak : 60 ( enam puluh ) hari kalender.
Tahun Anggaran : 2023
Kontraktor Pelaksana : CV. NUANSA BANGUN PERSADA
Konsultan Pengawas : CV. NAFLA ENGINEERING

Pada hari ini tanggal Delapan Belas bulan Agustus tahun Dua ribu dua puluh tiga,
bertempat di Ruang Pertemuan UPTD BMSPP Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Bukittinggi, Rapat dihadiri oleh:
1 Tri Eva Sandora,SP, MM. : Kasi Pengembangan Prasarana UPTD BMSPP/ PPTK
2 Ir. Suryadi. : Analis Prasarana dan Sarana Pertanian
Staf UPTD BMSPP Dinas Perkebunan Tanaman Pangan
3 Mardhatila, ST. :
dan Hortikultura Prov. Sumbar
4 Imrefli,SP : Tim Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Agam
5 :
6 :
7 :
8 :
9 ……………. : Konsultan Perencana CV. Grahatama Prima Persada
10 …………… : Kontraktor Pelaksana CV. Nuansa Bangun Persada
11 …………….. : Konsultan Pengawas CV. Nafla Engineering

Setelah dilaksanakan Rapat Pre Contruction Meeting Kegiatan pelaksanaan dan pengelolaan
Jalan Usaha Tani Kelompok Tani Lurah Katiak didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

A. UMUM
Kegiatan Pembangunan Jalan Usaha Tani Kelompok Tani Lurah Katiak ini merupakan salah
satu pekerjaan yang dibiayai oleh dana APBD Provinsi Sumatera Barat Dinas Perkebunan
Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatra Barat selaku Pengguna Anggaran.
Pembahasan dalam Rapat PCM ini merupakan tambahan persyaratan disamping dari Semua
ketentuan yang tertera dalam Syarat-syarat umum dan Syarat-syarat Khusus Kontrak
B. ADMINISTRASI
Sebelum pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan dan Pengelolaan Jalan Usaha Tani/JUT bersama
ini dilaksanakan, perlu di sampaikan hal –hal sebagai berikut :

1. Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas harus menyampaikan secara tertulis


Struktur Organisasi Lapangan masing-masing, untuk memudahkan jalur koordinasi
2. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan Direksi Keet untuk tempat kordinasi
Pelaksanaan dan Pengawasan.
3. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan Kontrak, Buku tamu, Grafik Cuaca serta
Gambar-gambar pelaksanaan, baik yang berbentuk buku ataupun yang terpasang di
dinding direksi keet
4. Kontraktor harus mengajukan Jadwal Waktu Pelaksanan (Time Schedule) secara
terperinci dan juga menyediakan Laporan/Buku Harian pelaksanaan pekerjaan dan
menyerahkan kepada Konsultan Pengawas sebagai dasar pembuatan Laporan
Mingguan
5. Kontraktor Pelaksana wajib membuat Surat Permohonan untuk memulai Pelaksanaan
pekerjaan (Request) yang ditujukan kepada Konsultan Pengawas dan diperiksa secara
bersama dengan Pengawasan Komisi Teknis kelengkapan Request tersebut.
6. Konsultan Pengawas harus melakukan kegiatan pengawasan secara kontinyu dan
mencatat kejadian/hal penting dan melakukan rapat rutin setiap bulanya.
7. Konsultan Pengawas harus berkoodinasi dengan Pengawas dari Komisi Teknis dan
Konsultan Perencana jika ada kendala ataupun permasalahan yang menyangkut
pelaksanaan pekerjaan.

C. TEKNIS
Sebelum pelaksanaan Pekerjaan ini ada beberapa hal secara teknis yang harus dipersiapkan :
1. Komposisi campuran beton (JMF) harus diajukan kepada UPTD Balai Pengujian Bahan
Dinas PU Provinsi Sumatra Barat, atau labor Beton yang representatif, termasuk
nantinya pengujian uji tekan kubus untuk pekerjaan struktur utama.
2. Seluruh material yang akan digunakan harus diajukan sample (contoh material) yang
disetujui oleh Pihak Pengawas dengan berdasarkan Spek Teknis yang tertera dalam
Kontrak.
Agregat Beton

(1) Umum
Semua agregat beton harus keras dan padat, disediakan oleh Kontraktor dari sumber –
sumber yang telah disetujui oleh Direksi, dan harus bersih dari tanah, lempung , kapur
gamping, potongan – potongan kayu, serpihan, rumput, sisa tanaman dan semua kotoran
– kotoran lainnya.

(2) Agregat Kasar

Agregat kasar harus dibuat dari batu yang keras dan padat, dipecah mesin dengan
butiran secara umum berbentuk bulat dan kubus dan tidak pipih. Agregat kasar untuk
lantai kerja atau beton yang non struktural diijinkan memakai kerikil alam dari sungai
dengan ukuran butiran yang sesuai.

Ukuran diameter maksimum butiran agregat kasar adalah 0,75 mm pada bangunan beton
yang besar, 40 mm pada bangunan beton sedang dan 20 mm pada bangunan yang tipis.
Gradasi agregat kasar harus memenuhi tabel persentase standar berat yang lolos ayakan
di bawah ini :

Ukuran
Diameter Ukuran nominal agregat kasar ( mm )
Ayakan (mm)
2 100 - - -
1½ 95 – 100 100 - -
1 95-100 100 -
¾ 35-70 - 90-100 100
½ - 25 – 60 - 90-100
⅜ 10-30 - 20 – 55 40-70
No.4 0–5 0 – 10 0 – 10 0 – 15
No.8 - 0-5 0–5 0–5
No.50 - - - -
No.100 - - - -

Material yang merusak yang terdapat dalam agregat kasar tidak boleh lebih dari batas
berikut :

Material % (dalam berat)


Gumpalan – gumpalan lempung 0,25

Partikel – partikel halus 5,0

Material yang hilang pada saat pengujian cuci 1,0

Material yang mempunyai berat jenis (BJ) kurang dari 1,0


1,95

(3) Agregat Halus


Partikel – partikel halus secara umum harus berbentuk bulat atau kubus dan tidak pipih
dengan gradasi butiran sebagai berikut :
Ukuran Lubang Ayakan (mm) Persentase standar dalam berat yang lolos
lubang ayakan
9,5 100
4,75 95 – 100
2,36 -
1,18 45 – 80
0,6 -
0,3 10 – 30
0,15 2 – 10

Agregat halus yang dimasukkan ke pengaduk beton, harus mempunyai modulus


kehalusan 2,3 dan 3,1. Jika modulus kehalusan berbeda lebih dari 0,2 dari nilai yang
diasumsikan didalam memilih proporsi yang dikehendaki untuk beton, maka dianggap
tidak memenuhi syarat dan agregat halus tersebut harus ditolak Direksi, kecuali jika
untuk mengimbangi kelainan gradasi material beton.

Material yang merusak yang ada didalam agregat halus tidak boleh melebihi batas
berikut :

Material % (dalam berat)


Gumpalan – gumpalan lempung 1,0

Material – material yang hilang waktu pengujian cuci :


- beton terabrasi 3,0
- beton jenis lain 5,0
Material yang mempunyai berat jenis (BJ) kurang dari 1,0
1,95
C.1.3 Air untuk Campuran Beton

Air yang digunakan untuk beton, spesi dan grouting, harus disetujui Direksi dan harus
bersih dari campuran bahan organik, alkali, garam dan kotoran lain. Jika diperlukan oleh
Direksi, contoh ini harus diambil dari sumber air di lapangan dan diuji dengan
membandingkan terhadap air suling.

Perbandingan harus dibuat sesuai dengan pengujian kekerasan semen, berupa waktu
pengendapan dan kekuatan tekanan – tekanan mortel. Kemungkinan tidak dapat
diterima bila waktu pengendapan + 30 menit atau lebih, atau pengurangan dari kekuatan
tekan mortel lebih dari 10% bila dibandingkan dengan kekuatan tekan mortel memakai
air suling.

C.1.4 Bahan Additive

Tidak diizinkan menggunakan bahan additive tanpa persetujuan Direksi. Bahan additive
boleh digunakan untuk kondisi tertentu, percobaan – percobaan campuran dengan bahan
additive perlu dilakukan dengan pengawasan Direksi. Penggunaan bahan additive tidak
boleh melebihi 5% dari bahan yang diperlukan.

C. 1.5 Semen PC
digunakan sebagai bahan untuk pekerjaan :
- Beton mutu sedang , K 225(Manual), pasang batu yang dikerjakan di In site

Persyaratan bahan :
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III,
IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.

b) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent ), IIA (Semen
Portland tipe II dengan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III
dengan air-entraining agent), PPC (Portland Pozzolan Cement), dan PCC
(Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi
Pekerjaaan.
Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunakan.

c) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa
harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan.

Demikian juga dengan Penggunaan Bahan Material Pabrikasi untuk Pekerjaan


Arsitektur dan Mekanikal Elektrikal, harus mengacu kepada spek teknis yang tertera
dalam Dokumen Perencanaan dan Dokumen Kontrak

DISKUSI TANYA JAWAB.

No Uraian Tindak Lanjut Keterangan

1 Kontraktor Pelaksana - Tidak bisa diubah titik nolnya.


- Apakah titik nol bisa Disesuaikan pada saat Tim Teknis, PPTK,
diubah sesuai pemancangan. Pengawas
permintaan
kelompok tani?

Kesimpulan ;

1. Jika ada pengecoran dilakukan uji labor (JMF) pada beton untuk mengetahui mutu
beton sesuai spek yang ada.
2. Jika ada menggunakan besi lebih dari 100 kg maka dilakukan uji tarik.
3. Keberhasilan baik dan buruk pekerjaan tergantung dari kontraktor pelaksana, harus
sesuai dengan spek dan perencanaan.
4. Plank proyek jangan lupa pada saat pelaksanaan.
5. Kontraktor pelaksana wajib menyediakan buku tamu dan jika dating wartawan dating,
layani mereka semampunya.
Demikianlah Berita Acara PCM ini dibuat (daftar hadir terlampir) yang merupakan satu
kesatuan dengan Berita Acara ini, agar dapat dipergunakan dan dipedomani sebagaimana
mestinya

1 Tri Eva Sandora,SP, MM. 1………………..


2 Ir. Suryadi. 2………………..
3 Mardhatila, ST. 3………………..
4 Imrefli,SP 4………………..
5 5………………..
6 (CV. Grahatama Prima Persada) 6………………..
7 (CV. Nuansa Bangun Persada) 7………………..
8 (CV. Nafla Engineering) 8………………..
9 ……………….. 9………………..
10 …………………… 10………………..
11 …………………. 11………………..

Anda mungkin juga menyukai