1. Agregat Kasar
Adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
antara 5-40mm
Agregat yang semua butir tertinggal di atas ayakan 4,8
mm
2. Agregat Halus
Adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi‘alami’ bantuan
atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
Agregat yang semua butirnya menembus ayakan 4,8 mm
Menurut SK SNI 03-6861.1-2002 (Spesifikasi Bahan Bangunan
Bagian A), agregat halus harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Butir-butirnya keras dan tidak berpori. Kadar bagian yang lemah bila diuji dengan
goresan batang tembaga, maksimum 5%. Bila diuji dengan bejana Rudeloff atau Los
Angeles seperti Tabel 1.
Tabel 1. Persyaratan kekerasan/kekuatan agregat kasar untuk beton normal
Kekerasan dengan bejana tekan
Rudeloff; bagian hancur menembus
ayakan 2 mm, maksimum % Kekerasan dengan
bejana geser Los
Angeles; bagian
Kelas dan mutu beton
hancur menembus
Fraksi butir Fraksi butir ayakan 1,7 mm
19 - 30 mm 9,5 - 19 mm maksimum %
Kelas I
mutu B0 dan B1 30 32 50
Kelas II
mutu K-125 (fc’ = 10 Mpa) 22 24 40
mutu K-225 (fc’ = 20 MPa)
Kelas III
Butiran yang pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 20%.
Kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca (terik
matahari atau hujan). Jika di uji dengan larutan garam
Natrium Sulfat bagian yang hancur maksimum 12%, jika
dengan garam Magnesium Sulfat maksimum 10%.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif terhadap alkali.
Tidak mengandung lumpur (bagian yang lewat ayakan 0,060
mm) lebih dari 1%.
Modulus halus butir antara 6 - 7,1 dengan variasi butir sesuai
standar gradasi.
Ukuran butir maksimum tidak boleh melebihi dari seperlima
jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, sepertiga
tebal pelat beton atau tiga perempat jarak bersih minimum
antar batang atau berkas tulangan.
GRADASI AGREGAT
80
Berat butir lewat ayakan (%)
60
40
Batas pasir kasar
40 mm 20 mm 10 mm
19 37 - 70 95 - 100 100
9,6 10 - 40 30 - 60 50 - 85
4,8 0 - 5 0 - 10 0 - 10
100
80
Berat butir lewat ayakan (%)
60
40
100 100
80
75
Berat butir lewat ayakan (%)
67
60 60 59
52
50
47
44
40 38
40
36
31 32
30
24 25 24 Kurva 1
23
20 18 Kurva 2
17 17
15
11 12 12 Kurva 3
7 7
5 Kurva 4
2 3
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6 19 38
Lubang ayakan (mm)
Lubang (mm) Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4
19 100 100 100 100
Gradasi agregat campuran untuk beton 9,6 45 55 65 75
normal 4,8 30 35 42 48
dengan butir maksimum 20 mm 2,4 23 28 35 42
1,2 16 21 28 34
0,6 9 14 21 27
0,3 2 3 5 12
0,15 0 0 0 2
100 100
80
75
Berat butir lewat ayakan (%)
65
60
55
48
45
42 42
40
34 35 35
30
27 28 28
23 Kurva 1
20 21 21
16 Kurva 2
14
12 Kurva 3
9
5 Kurva 4
2 3
2
0 0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6 19
Lubang ayakan (mm)
Lubang (mm) Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4
Gradasi agregat campuran untuk beton
9,6 100 100 100 100
normal
4,8 30 45 60 75
dengan butir maksimum 10 mm
2,4 20 33 46 60
1,2 16 26 37 46
0,6 12 19 28 34
0,3 4 8 14 20
0,15 0 1 3 6
100 100
80
75
Berat butir lewat ayakan (%)
60 60 60
46 46 45
40
37
34 33
28 30
26
Kurva 1
20 20 19 20
16 Kurva 2
14
12 Kurva 3
8
6 Kurva 4
3 4
0 10