Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN 3

TABEL DAN GRAFIK UNTUK MIX DESIGN

LAMPIRAN TABEL DAN GRAFIK

Tabel 1
Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton dengan Faktor Air Semen 0,5
Menggunakan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Digunakan
di Indonesia
Kuat Tekan (N/mm2)
Bentuk
Jenis Semen Jenis Agregat Kasar pada Umur (Hari)
Benda Uji
3 7 28 91
Semen Portland Batu Tak Dipecahkan 17 23 33 40
Silinder
Type 1 atau Batu Pecah 19 27 37 45
Semen Tahan Batu Tak Dipecahkan 20 28 40 48
Kubus
Sulfat Type II, V Batu Pecah 23 32 45 54
Batu Tak Dipecahkan 21 28 38 44
Silinder
Semen Portland Batu Pecah 25 33 44 48
Type III Batu Tak Dipecahkan 25 31 46 53
Kubus
Batu Pecah 30 40 53 60
Tabel 2
Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum
untuk Berbagai Macam Bentuk Pembetonan dalam Lingkungan Khusus

Jumlah Semen Faktor Air


Kondisi Beton Minimum Tiap Semen
m3 Beton (kg) Maksimum
Beton di dalam ruangan bangunan :
a. Keadaan keliling non-korosif 275 0,60
b. Keadaan keliling korosif
disebabkan oleh kondensasi atau 325 0,52
uap korosif
Beton di luar bangunan :
a. Tidak terlindung dari hujan dan
325 0,60
terik matahari langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik
275 0,60
matahari langsung
Beton yang masuk kedalam tanah :
a. Mengalami keadaan basah dan
kering berganti-ganti 325 0,55
b. Mendapat pengaruh sulfat dan
alkali dari tanah
Tabel 3
Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan Untuk Beberapa
Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton

Ukuran Besar Slump (mm)


Butir Agregat Jenis Agregat
0-10 10-30 30-60 60-180
Maksimum
- Batu tidak dipecahkan 150 180 205 225
10
- Batu pecah 180 205 230 250
- Batu tidak dipecahkan 135 160 180 195
20
- Batu pecah 170 190 210 225
- Batu tidak dipecahkan 115 140 160 175
40
- Batu pecah 155 175 190 205
Tabel 4
Batas Gradasi Agregat Halus, Agregat Kasar dan Agregat Gabungan

Susunan besar butir pasir


Persentase Berat Lolos Ayakan (%)
No. Ayakan Grading Grading Grading Grading
Zone I Zone II Zone III Zone IV
10
No.⅜ 100 100 100
0
10
No.4 90 – 100 90 – 100 90 – 95 – 100
0
10
No.8 60 – 95 75 – 100 85 – 95 – 100
0
10
No.16 30 – 70 55 – 90 75 – 90 – 100
0
79
0,6 15 – 34 35 – 59 60 – 80 – 100
8
4
0,3 5 – 20 8 – 30 12 – 15 – 50
0
1
0,15 0 – 10 0 – 10 0 – 0 – 15
0

Susunan besar butir kerikil


Persentase Berat Lolos Ayakan (%)
No. Ayakan Ukuran Normal Kerikil (mm)
4,8 – 38 4,8 – 19 4,8 – 9,6
38 95 – 100 100 100
19 37 – 70 95 – 100 100
9,6 10 – 40 30 – 60 50 – 85
4,8 0 – 5 0 – 10 0 – 10

Batas-batas susunan besar butir agregat gabungan


Persentase Berat Lolos Ayakan (%)
No. Ayakan Besar Butir Maksimum (mm)
76 38 19 9,6
10
76 100 100 100
0
10
38 47 – 63 100 100
0
10
19 35 – 52 50 – 75 100
0
9,6 26 – 42 35 – 60 45 – 75 100
4,8 20 – 35 23 – 47 29 – 49 29 – 75
2,4 17 – 29 18 – 37 23 – 42 21 – 60
1,2 13 – 24 12 – 30 15 – 35 17 – 47
0,6 8 – 17 7 – 23 9 – 28 14 – 35
0,3 4 – 9 3 – 15 2 – 13 5 – 21
0,15 2 – 6 1 – 3 0 – 1
Grafik 1
Hubungan Antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen
(Benda Uji Berbentuk Silinder Diameter 150 mm Tinggi 300 mm)

37

0,5
Grafik 2
Hubungan Antara
Kuat Tekan dan Faktor Air Semen
(Benda Uji Berbentuk Kubus 150 x 150 x 150 mm)

45

0,52
Grafik 3
Persentase Pasir terhadap Kadar Total Agregat yang Dianjurkan Untuk Ukuran Butiran Agregat Maksimum 10 mm
Grafik 4
Persentase Pasir terhadap Kadar Total Agregat yang Dianjurkan Untuk Ukuran Butiran Agregat Maksimum 20 mm

43

0,51
Grafik 5
Persentase Pasir terhadap Kadar Total Agregat yang Dianjurkan Untuk Ukuran Butiran Agregat Maksimum 40 mm
Grafik 6
Perkiraan Berat Jenis Beton Basah Yang Dimampatkan Secara Penuh

2275

225

Anda mungkin juga menyukai