disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum laboratorium teknik kimia
Dosen Pembimbing :
Ir. Retno Indarti, MT
Oleh
Kelompok 4
Jihan Amilia N 181411080
Luthfiana Nurfauzi 181411082
Rahmi Almalikus S 181411086
Ririn Rismawati 181411088
SIZING GRINDING
Amplitudo: 0,20 mm/g
Interval time : 10 s
Waktu : 30 menit
Waktu : 5 menit
Jumlah :800 gram
+4000 40 - -
-4000 / +2000 100 12.5 95
-2000 / +1000 160 20 82.5
-1000 / +500 220 27.5 62.5
-500 / +250 100 12.5 35
-250 / +125 80 10 22.5
-125 / +63 80 10 12.5
-63 / +45 20 2.5 2.5
-45 0 0 0
Tabel Data Ukuran Partikel dan % Lolos Kumulatif Produk Pasir Silika
+4000 20 - -
-4000 / +2000 100 12.5 97.5
-2000 / +1000 120 15 85
-1000 / +500 180 22.5 70
-500 / +250 80 10 47.5
-250 / +125 80 10 37.5
-125 / +63 160 20 27.5
-63 / +45 40 5 7.5
-45 20 2.5 2.5
Tabel Data Ukuran Partikel dan % Lolos Kumulatif Produk Batu Bara
Ukuran (µm) Massa (g) % Lolos Individu % Lolos Kumulatif
70
60
50
40
30
20
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
UKURAN
Gambar Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Pasir Silika
Dari grafik dapat diketahui nilai Dp awal untuk 80% lolos yaitu
XF = 1900 µm
Kurva Hasil Analisa Ayak Produk
120
f(x) = 0.02 x + 25.01
100 R² = 0.75
% lolos kumulatif
80
60
40
20
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
ukuran
Gambar Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Produk Pasir Silika
Dari grafik dapat diketahui nilai Dp awal untuk 80% lolos yaitu
XP = 1700 µm
100
% LOLOS KUMULATIF
60
40
20
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
UKURAN
Gambar Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Batu Bara
Dari grafik dapat diketahui nilai Dp awal untuk 80% lolos yaitu
XF = 6900 µm
Kurva Hasil Analisa Ayak Produk
120
100
% LOLOS KUMULATIF
60
40
20
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
UKURAN
Gambar Kurva Ukuran Partikel dan Fraksi Lolos Kumulatif Umpan Batu Bara
Dari grafik dapat diketahui nilai Dp akhir untuk 80% lolos yaitu
XP = 6900 µm
1 1
W =10W i( √ Dp produk −
√ Dp umpan )
1 1
W =10× 16.46 (
√ 1700 √1900 )
−
Tabel Data Ukuran Partikel dan Fraksi Kumulatif Umpan Pasir Silika
+4000 40 0.05 -
-4000 / +2000 100 0.125 0.95
-2000 / +1000 160 0.20 0.825
-1000 / +500 220 0.275 0.625
-500 / +250 100 0.125 0.35
-250 / +125 80 0.10 0.225
-125 / +63 80 0.10 0.125
-63 / +45 20 0.025 0.025
-45 0 0 0
Tabel Data Ukuran Partikel dan Fraksi Kumulatif Produk Pasir Silika
+4000 20 0.025 -
-4000 / +2000 100 0.125 0.975
-2000 / +1000 120 0.15 0.85
-1000 / +500 180 0.225 0.70
-500 / +250 80 0.10 0.475
-250 / +125 80 0.10 0.375
-125 / +63 160 0.20 0.275
-63 / +45 40 0.05 0.075
-45 20 0.025 0.025
d Menghitung Efisiensi Pengayakan
Contoh perhitungan pada ukuran +4000 μm umpan pasir silika
100( e−v )
E=100
e (100−v )
100(0.95−0,05)
E=100
0.95(100−0,05)
E=94.78423 %
ATAU
MassaUndersize yang benar−benar lolos
Efisiensi Ayakan = x 100%
MassaUndersize yang seharusnyalolos
1 1
W =10W i ( √ Dp produk −
√ Dp umpan )
1 1
W =10× 11.37 ( √6900 −
√ 6900 )
W =0 kWh /ton
Tabel Data Ukuran Partikel dan % Lolos Kumulatif Umpan Batu Bara
Tabel Data Ukuran Partikel dan % Lolos Kumulatif Produk Batu Bara
Tabel 4.3 Data Efisiensi Pengayakan Umpan dan Produk Batu Bara
Factor – factor yang dapat mempengaruhi proses grinding adalah pemecah atau
penggiling yang harus memiliki kapasitas besar; ukuran partikel; laju umpan dan
laju buangan; waktu penggilingan; titik beku dan kalor; dan jenis bahan atau
material yang masuk kedalam alat. Sedangkan factor – factor yang mempengaruhi
proses sizing adalah bentuk butir agar saringan tidak tersumbat; kelembaban agar
bahan tidak menggumpal dan menyumbat ayakan; lubang ayakan; waktu atau
lama pengayakan; massa sample; dan intensitas getaran.
Dari hasil praktikum ini kami mendapatkan data massa bahan yang didapat dari
pengakan perwadah/pengukuran yang nantinya dimasukkan ke perhitungan untuk
mendapatkan fraksi-fraksi pengayakan tersebut. Fraksi – fraksi ini nanti diubah
menjadi persen lolos kumulatif dan hasilnya akan dimasukkan ke kurva persen
lolos kumulatif terhadap ukuran partikel. Setelah didapat grafiknya lihat persen
lolos kumulatif 80% untuk mendapatkan diameter partikel (Dp) dengan efesiensi
tersebut. Didapat Dp awal silica dan batu bara sebesar 1900 µm, dan 6900 µm.
sedangkan untuk Dp akhir silica dan batu bara didapat 1700 µm dan 6900 µm.
energy grinding yang dihasilkan pada silica adalah 0,216 kWh/ton, dan batu bara
0 kWh/ton. Dan untuk efesiensi ayakan silica umpan sebesar 94.78423; 85.82156;
75.1503; 62.24013; 85.82156; 88.97787; 88.97787; 97.46026 (%), dan produk
sebesar 97.46026; 85.82156; 82.47666; 71.12778; 88.97787; 88.97787; 75.1503;
94.78423 (%). Sedangkan untuk efesiensi ayakan batu bara umpan yaitu 27.5;
92.5; 92.5; 95; 97.5; 97.5; 97.5; 100 (%), dan efesiensi produk batu bara yaitu
27.5; 92.5; 92.5; 95; 97.5; 97.5; 97.5; 100 (%).
Luthfiana Nurfauziah
NIM 181411082
Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan grinding dan sizing.
Grinding merupakan proses penghancuran dan penghalusan suatu zat padat yang
memiliki ukuran partikel besar menjadi partikel yang berukuran kecil. Sizing
adalah proses pengayakan suatu partikel beragam untuk disaring berdasarkan
ukuran partikel yang diinginkan. Bahan baku atau partikel yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah pasir silica dan batu bara.
Tahapan yang dikerjakan yaitu pertama menimbang ayakan kosong satu
persatu secara keseluruhan. Setelah itu ayakan disusun dan bahan baku dimasukan
dan dijalankan ayakan getar selama 5 mnt dengan amplitude 0,20 mm/g dan
interval time 10 s. Setelah proses berhenti dilakukan penimbangan terhadap satu
persatu ayakan secara keseluruhan kembali. Lalu di lakukan grinding dengan ball
mill ke kanan 15 menit dan ke kiri 15 menit menggunaka 10 buah bola baja yang
dimasukan kedalam ball mill. Total waktu grinding yang dilakukan adalah 30mnt.
Setelah di grinding dilakukan pengayakan kembali dengan ayakan getar dan
waktu yang sama dan kembali dilakukan penimbangan pada satu persatu ayakan
secara keseluruhan. Perlakuan tersebut dilakukan pada kedua bahan baku.
Data yang diperoleh untuk pasir silica yaitu XF = 1700 µm (pada fraksi lolos
kumulatif 80%) dan XP = 1900 µm (pada fraksi lolos kumulatif 80%) dan energi
yang 0,216 kWh /ton, dengan efesiensi pada data di atas diketahui setiap satu
persatu ayakan awal (umpan) maupun akhir (produk) berbeda beda efesiensinya
karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi sizing meliputi ukuran partikel,
waktu tinggal pengayakan, bentuk bahan yang diayak, jenis permukaan ayakan,
jenis ayakan. Sehingga efesiensi ayakan berbeda persatuan ayakannya. Proses
grinding pada pasir silica ini terbukti menghaluskan dan menghancurkan pasir
silica yang dilihat dari efesiensi umpan dan froduk pada data yang diperoleh.
Data yang diperoleh untuk batu bara yaitu XF = 6900 µm (pada fraksi lolos
kumulatif 80%) dan XP = 6900 µm (pada fraksi lolos kumulatif 80%) dan energy
yang dihasilkan 0 kWh /ton. Tidak ada perubahan pada fraksi lolos kumulatif
maupun efesiensi umpan dan produk. Dikarenakan kurang maksimalnya proses
grinding yang menyebabkan hasil penghalusan atau penghancuran kurang
maksimal. Dan proses sizing akhir (produk) tidak berubah dan sama seperti sizing
awal (umpan). Berikut faktor yang mempengaruhi kurang maksimalnya grinding
meliputi, jenis media penggerus, kecepatan putar ball mill, material yang akan di-
grinding, waktu penggerusan (grinding), dan banyaknya media penggerus.
Jumlah bahan baku yang digunakan pertama hingga akhir tidak stabil
sehingga berbeda-beda jumlahnya. Jumlah bahan baku yg digunakan mengalami
penurunan dan kenaikan jumlah. Faktor penyebabnya yaitu tersangkut pada
tabung ball mill dan tersangkut pada ayakan.
Dari hasil percobaan diperoleh diamaeter rata-rata awal ( Xf) pasir silica
sebesar 1700 µm (pada 80% fraksi lolos kumulatif) dan diamaeter rata-rata akhir
(Xp) sebesar 1900 µm (pada 80% fraksi lolos kumulatif) dan energi yang
dibutuhkan sebear 0,216 kWh/ton dengan efesiensi sebagai berikut
Setiap pan ayakan awal (umpan) maupun akhir (produk) memiliki efesiensi yang
berbeda karena sizing dipengaruhi beberapa faktor lainnya seperti ukuran
partikel, waktu tinggal pengayakan, bentuk bahan yang diayak, jenis permukaan
ayakan, jenis ayakan. Sehingga efesiensi ayakan berbeda per setiap pan
ayakannya.
Dan untuk batu bara diperoleh diperoleh diamaeter rata-rata awal ( Xf)
pasir silica sebesar 6900 µm (pada 80% fraksi lolos kumulatif) dan diamaeter rata-
rata akhir (Xp) sebesar 6900 µm (pada 80% fraksi lolos kumulatif) dan energi
yang dibutuhkan sebear 0 kWh/ton. Kurang maksimalnya proses grinding
menyebabkan hasil penghalusan atau penghancuran kurang maksimal sehingga
tidak terjadi perubahan pada proses sizing akhir (produk) tidak berubah dan sama
seperti sizing awal (umpan). Kurang maksimalnya proses grinding dipengaruhi
beberapa faktor seperti jenis media penggerus, kecepatan putar ball mill, material
yang akan di-grinding, waktu penggerusan (grinding), dan banyaknya media
penggerus (jumlah bola).
Selama prsesgrinding dan sizing pada kedua bahan ( silica dan batu bara )
terjadi perubahan jumlah bahan baku yang mengalami penurunan dan peningkatan
Faktor penyebabnya yaitu tersangkut pada tabung ball mill atau banyak bahan
hilang karena terjatuh selama proses grinding serta partikel yang sangat halus
mudah berterbangan dan tersangkut pada ayakan.
Kesimpulan
1. Ukuran partikel 80% lolos untuk kedua material yaitu :
Pasir silika
Umpan = 1900 µm
Produk =1700 µm
Batu bara
Umpan = 6900 μm
Produk = 6900 μm
2. Energi komunisi berdasarkan hukum Bond untuk kedua material, yaitu :
Pasir silika= 0,216 kWh/ton
Batu bara = 0 kWh/ton
3. Dp rata-rata untuk kedua material, yaitu :
Pasir silica
Dp Awal+ Dp Akhir
Dp rata−rata=
2
2200 μ m+990 μ m
Dp rata−rata=
2
Dp rata−rata=1595 μ m
Batu bara
Dp Awal+ Dp Akhir
Dp rata−rata=
2
6900 μ m+6900 μ m
Dp rata−rata=
2
Dp rata−rata=6900 μ m
4. Efisiensi ayakan berdasarkan rumus Taggard untuk kedua material, adalah
sebagai berikut :
Pasir Silika Batu Bara
Ukuran (μm)
Efisiensi Efisiensi Efisiensi Efisiensi
Umpan (%) Produk (%) Umpan (%) Produk (%)
-4000 +2000 94.78423 97.46026 27.5 27.5
-2000 +1000 85.82156 85.82156 92.5 92.5
-1000 +500 75.1503 82.47666 92.5 92.5
-500 +250 62.24013 71.12778 95 95
-250 +125 85.82156 88.97787 97.5 97.5
-125 +63 88.97787 88.97787 97.5 97.5
-63 +45 88.97787 75.1503 97.5 97.5
-45 97.46026 94.78423 100 100
I. SIMPULAN