Analisis Kontrol
Dalam menganalisis pelumas, kita bisa katakan bahwa adanya keausan dan kontaminasi dalam
pelumas merefleksikan kesehatan dari alat/mesin. Sedangkan kualitas pelumas kita bisa lihat dari sifat
fisika dan kimia pelumas.
Jika kita ingin mendapatkan informasi tentang keadaan kualitas pelumas sabaiknya kita memberikan
perhatian pada sifat fisika dan kimia. Kita perlu mengetahui Total base Number (TBN), Total Acid Number
(TAN), tingkat oksidasi, viscosity dan viscosity index, kandungan aditif, nitrasi dan pembentukan sulfat. Di
sisi lain jika kita ingin mengetahui keadaan alat/mesin, sebaiknya kita memberikan perhatian pada
hadirnya wear metals, kandungan air, debu dan produk kontaminasi lain seperti deposit karbon.
Berikut ini adalah tabel-tabel Nilai limit yang digunakan OEM dan beberapa lab komersial.
Pengetahuan tentang permukaan logam yang dilumasi merupakan hal penting juga untuk membantu
menginterpretasi hasil yang benar . Jika kita memiliki gear box dengan bearings terbuat dari campuran
Iron dan Chromium dan jika kita verifikasi terjadi peningkatan hanya pada Iron saja dimana chromium
konstan, kita dapat menyimpulkan bahwa wear tidak terjadi pada bearings tetapi berasal dari bagain
lainnya, mungkin terjadi dari gear itu sendiri.
7. Oil Cleanliness merupakan faktor sangat penting. Kita harus dapat membedakan anatara kontaminasi
luar dan partikel hasil wear. Ketika particle counting mendeteksi kondisi abnormal partikel wear, kita
dapat menggunakan analisis lanjutan ferrography untuk melihat kondisi lebih detail.
5. Kontaminasi Air
Kontaminan air akan memulai terjadinya foam dan masalah karat, diukur menggunakan titrasi Karl
Fischer, FTIR. Kontaminasi air dapat mempengaruhi filterability dan fungsi paket aditif. Kontaminasi air
lebih besar dari 0.2% meyebabkan kita harus melakukan pengamatan. Kelebihan idling, operasi pada
kondisi dingin dengan frekuensi start and stop dapat memicu terbentuknya air.
6. Antifreeze
Potensial kebocoran pendingin mesin dapat dilakukan croscek terhadap kontaminasi analisis,
kontaminan ini terindikasi dari ketidaknormalan kandungan Sodium (Na) dan/atau Boron (B), tetapi perlu
dikatahui bahwa beberapa DI-paket dapat mengandung Boron.
7. Kontaminan Abrasive
Disebabkan oleh kotoran atau debu melalui system pemasukan udara, diukur melalui
ketidaknormalan/terlalu tingginya Silicon & Alumunium (>30ppm).
c. Copper (Cu)
Authorized by Ahmad Mauludin 8
OEM’s Cu limits in ppm OEM’s Cu limits in ppm
Fleet average + 3 sigma
DDC Heavy Duty 20
(trend analysis)
50 in conjunction dengan
Mack Midrange 20
50 ppm Lead (Pb)
Cummins 20 Hi HP
Diagnosa
Sumber :
- Slipper bushing, connecting rod dan bearing utama crankshaft, cam follower roller bushing,
camshaft thrust washers.
- Oil cooler (diindikasikan dengan tingginya Cu pada dua drain interval pertama)
Interaksi oil analisis :
- Long drain interval, low sump level, sample method atau lokasi
- High Fuel dilution
- Oil cooler passivating (First 2 drain)
- High Lead (Pb) / Tin (Sn) (bearing wear)
d. Lead (Pb)
OEM’s Pb limits in ppm OEM’s Pb limits in ppm
Fleet average + 3 sigma
DDC Heavy Duty 35
(trend analysis)
50 in conjunction dengan
Mack Midrange 30
50 ppm Copper
Cummins 30 Hi HP
Diagnosa
Sumber :
- Pelapis di atas permukaan bearings, pemakaian terbatas pada bahan bakar bensin, EP, anti wear
dan aditif detergen.
Interaksi oil analisis :
- Long drain interval, low sump level, sample method atau lokasi
- High Fuel dilution
- High Cooper (Cu) / Tin (Sn) (bearing wear)
e. Aluminum (Al)
OEM’s Al limits in ppm OEM’s Al limits in ppm
Fleet average + 3 sigma
DDC Heavy Duty 15
(trend analysis)
Meningkat 100% di atas
Mack Midrange 15
trend analisis (3 sample)
Cummins 15 Hi HP
Diagnosa
Sumber :
- Blower, camshaft bearings, crankshaft thrust bearings
- Juga kotornya jalan raya (unusual high numbers : Al > 30ppm, diambil dari saringan udara.
Interaksi oil analisis :
- Long drain interval, low sump level, sample method atau lokasi
- High Fuel dilution
f. Chrome (Cr)
OEM’s Cr limits in ppm OEM’s Cr limits in ppm
Fleet average + 3 sigma
DDC Heavy Duty 15
(trend analysis)
Meningkat 100% di atas
Mack Midrange 15
trend analisis (3 sample)
Cummins 10 Hi HP
Diagnosa
Sumber :
- Piston ring face coating, beberapa komponen permukaan pompa
Interaksi oil analisis :
- Long drain interval, low sump level, sample method atau lokasi
- High Fuel dilution (wash cylinder walls)
-
g. Silicone (Si)
OEM’s Si limits in ppm
DDC Fleet average + 3 sigma (trend analysis)
Mack 15 ppm di atas nilai oil barunya
Cummins 20 ppm melebihinilai oil barunya
Diagnosa
Sumber :
- Kotoran/ debu, antifoam Silicone, Silicone gasket.
Interaksi oil analisis :
- Long drain interval, low sump level, sample method atau lokasi
- Lihat kotoran filter udara, filter oil tersumbat, tingginya analisa Fe.
3. Oxidation
Oksidasi pada oli akan menciptakan senyawa baru, umumnya berupa senyawa carbonil yang
bersifat asam. Percepatan oksidasi akan terjadi jika unit digunakan pada temperature tinggi atau system
pendingin tidak bekerja dengan baik.
5. Sulfate (SO4-2)
Pembentukan senyawa sulfate yang tinggi terjadi jika kandungan sulfur dalam oli mineral atau
dalam bahan bakar cukup banyak. Senyawa sulfate bersifat asam dan dapat merusak engine dalam waktu
lama.
Note :
New Oil terdiri dari :
KV 40 & 100, VI, SG, TBN/TAN, Flash Point, Color, Metal Aditif (Mg, Zn, Ca), Water Content, Sidik Jari FTIR.