Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PERHITUNGAN DOSIS PEMUPUKAN

KELAPA SAWIT

Data yang digunakan dalam perhitungan dosis pemupukan kelapa sawit:


1. Hasil analisis kandungan unsur hara daun
2. Hasil analisis kandungan unsur hara tanah
3. Data produksi per blok (ton/ha)

I. Kandungan Hara Daun


 Kandungan hara daun diperoleh dari hasil analisis laboratorium
 Status kandungan hara daun mengacu pada kondisi defisiensi, optimum dan tinggi hara
di dalam daun sesuai dengan umur tanaman

Tanaman Sawit Muda Tanaman Sawit Dewasa


(<6 Thn) Daun ke-9 (>6 Thn) Daun Ke-17

Hara Defisiensi Optimum Tinggi Hara Defisiensi Optimum Tinggi

N (%) <2.50 2.6 - 2.9 >3.1 N (%) <2.30 2.4 - 2.8 >3.0

P (%) <0.15 0.16 - 0.19 >0.25 P (%) <0.14 0.15 - 0.18 >0.25

K (%) <1.00 1.1 - 1.3 >1.8 K (%) <0.75 0.9 - 1.2 >1.8
Mg (%) <0.20 0.30 - 0.45 >0.7 Mg (%) <0.20 0.25 - 0.40 >0.7
Ca (%) <0.30 0.5 - 0.7 >0.7 Ca (%) <0.25 0.50 - 0.75 >1.0
S (%) <0.20 0.25 - 0.40 >0.6 S (%) <0.20 0.25 - 0.35 >0.6
Cl (%) <0.25 0.5 - 0.7 >1.0 Cl (%) <0.25 0.5 - 0.7 >1.0

B (ug g") <8 15 - 25 >40 B (%) <8 15 - 25 >40


Cu (ug g") <3 5-8 >15 Cu (%) <3 5-8 >15
Zn (ug g") <10 12 - 18 >80 Zn (%) <10 12 - 18 >80

Sumber: Von Uexkull dalam Pahan, 2005

II. Kebutuhan Pupuk Koreksi Daun


 Pupuk urea dihitung berdasarkan jumlah kekurangan nitrogen dalam daun (kolom
“CK”)
 Pupuk TSP dihitung berdasarkan jumlah kekurangan posfor dalam daun (kolom “CO”)
 Pupuk KCL dihitung berdasarkan jumlah kekurangan kalium dalam daun (kolom “CS”)
 Pupuk Kieserite dihitung berdasarkan jumlah kekurangan magnesium dalam daun
(kolom “CW”), apabila kebijakan menggunakan pupuk Kieserite.
 Pupuk Dolomit dihitung berdasarkan jumlah kekurangan kalsium dalam daun (kolom
“DA”), apabila kebijakan menggunakan pupuk Dolomite.
 Pupuk HGFB dihitung berdasarkan jumlah kekurangan boron dalam daun (kolom
“DE”).

III. Analisis Tanah


 Kandungan hara tanah diperoleh dari hasil analisis sampel tanah
 Status kandungan hara tanah mengacu pada kriteria status hara tanah Pusat Penelitian
Tanah 1983

rinto manurung, 2017


Parameter Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

C (%) < 1.00 1-2 2.01 - 3.00 3.01 - 5.00 > 5.00
N (%) < 0.10 0.10 - 0.20 0.21 - 0.50 0.51 - 0.75 > 0.75
C/N <5 5 - 10 11 - 15 16 - 25 > 25
P2O5 < 10 10 - 20 21 - 40 41 - 60 > 60
(HCl 25%) mg/100 g
P2O5 < 10 10 - 15 16 - 25 26 - 35 > 35
(B ray I) ppm
P2O5 < 10 10 - 25 26 - 45 46 - 60 > 60
(Olsen) ppm
K2O < 10 10 - 20 21 - 40 41 - 60 > 60
(HCl 25%) mg/100 g
CEC <5 5 - 16 17 - 24 25 - 40 > 40
(mg/100 g)
Kation
K (me/100g) < 0.1 0.1 - 0.2 0.3 - 0.5 0.6 - 1.0 > 1.0
Na (me/100g) < 0.1 0.1 - 0.3 0.4 - 0.7 0.8 - 1.0 > 1.0
Mg (me/100g) < 0.4 0.4 - 1.0 1.1 - 2.0 2.1- 8.0 > 8.0
Ca (me/100g) <2 2-5 6 - 10 11 - 20 > 20
KB (%) < 20 20 - 35 36 - 50 51 - 70 > 70
K-Al (%) < 10 10 - 20 21 - 30 31 - 60 > 60
Cad. Mineral (%) <5 5 - 10 11 - 20 21 - 40 > 40
DHL (mmho s) <1 1-2 2-3 3-4 >4
( x 1000 µs/cm )
Sgt Masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkalis Alkalis
pH (H2O)1:1 < 4.5 4.5 - 5.5 5.6 - 6.5 6.6 - 7.5 7.6 - 8.5 > 8.5

Sumber: Pusat Penelitian Tanah, 1983

 Nilai kuning pada kolom masing-masing unsur hara adalah nilai kandungan hara tanah
optimum
 KTKe adalah penjumlahan seluruh kation basa
 Nilai KTKe harus lebih kecil dari nilai KTK

IV. Kebutuhan Pupuk Koreksi UH Tanah


 Pupuk Urea (kolom “BG”): jika kandungan N daun lebih tinggi daripada nilai N daun
optimum, maka tidak diperlukan penambahan pupuk. Jika kandungan N daun lebih
rendah dari optimum, maka kekurangan N ditambahkan melalui pupuk urea dengan
dosis berat tanah per pokok (dengan efisiensi nitrogen di dalam tanah 0,12%). Berat
tanah per pokok dengan asumsi diameter piringan 6 meter dan kedalaman 80 cm).

 Pupuk TSP (kolom “BH”): jika kandungan P2O5 daun lebih tinggi daripada P2O5
optimum, maka tidak diperlukan penambahan pupuk. Jika kandungan P2O5 daun lebih
rendah dri optimum, maka kekurangan P2O5 ditambahkan melalui pupuk TSP dengan
dosis berat tanah per pokok.

 Pupuk KCL (kolom “BI”): perhitungan Kdd (sebagai jumlah K yang akan ditambahkan)
diperoleh melalui K+ yang masih bisa ditambahkan ke dalam komplek jerapan tanah
(misel). Dengan perhitungan:
𝐾𝑑𝑑 𝑋
=
𝐾𝑇𝐾 (𝐾𝑇𝐾 − 𝐾𝑇𝐾𝑒)

Sehingga diperoleh (kolom “DD”):


𝐾𝑑𝑑∗(𝐾𝑇𝐾−𝐾𝑇𝐾𝑒)
X (K yang ditambahkan) = 𝐾𝑇𝐾

rinto manurung, 2017


Selanjutnya, K yang harus ditambahkan ke dalam tanah (me/ 100g) dikonversi ke satuan
berat (mengalikan dengan berat atom/valensi). Setelah didapatkan K dalam satuan berat
yang harus ditambahkan, kemudian dicari K dalam K2O dengan mengalikan berat
molekul K2O per berat atom K untuk selanjutnya dikali berat tanah per pokok dan
kebutuhan pupuk KCL (kolom “BI”).
Note: Perlu diperhatikan bahwa kisaran kesetimbangan Ca/K = 5 – 10, Ca/Mg =
2 – 2,5; dan Mg/K = 2 – 4,5 (referensi: Ginting et al., 2013)

 Pupuk Kieserite (kolom “BJ”): perhitungan Mgdd (sebagai jumlah Mg yang akan
ditambahkan) diperoleh melalui Mg3+ yang masih bisa ditambahkan ke dalam komplek
jerapan tanah (misel). Dengan perhitungan:

𝑀𝑔𝑑𝑑 𝑋
=
𝐾𝑇𝐾 (𝐾𝑇𝐾 − 𝐾𝑇𝐾𝑒)

Sehingga diperoleh (kolom “DE”):


𝐾𝑑𝑑∗(𝐾𝑇𝐾−𝐾𝑇𝐾𝑒)
X (Mg yang ditambahkan) = 𝐾𝑇𝐾

Selanjutnya, Mg yang harus ditambahkan ke dalam tanah (me/ 100g) dikonversi ke


satuan berat (mengalikan dengan berat atom/valensi). Setelah didapatkan Mg dalam
satuan berat yang harus ditambahkan, kemudian dicari Mg dalam MgO dengan
mengalikan berat molekul MgO per berat atom MgO untuk selanjutnya dikali berat
tanah per pokok dan kebutuhan pupuk MgO (kolom “BJ”).
Note: apabila kebijakan menggunakan pupuk dolomit, maka kandungan unsur hara
menyesuaikan.

Tabel. Kandungan Unsur Hara dalam Pupuk


Kandungan Nutrisi (%)
Sumber Nutrisi Formula N P2O5 K2O MgO CaO B Fe Zn Cu S Mn Cl
Straight Fertilizer (makro)
Urea CO(NH2)2 45-46
Ammonium Sulfat (ZA) (NH4)2 SO4 21 24
Diamonium Phosphate (DAP) (NH4)2 HPO4 16-18 46
Triple Super Phosphate(TSP) Ca(H2PO4)2 45-46 12-14
Single Super Phosphate(SSP) Ca(H2PO4)2 18-20 18-21 12
Rock Phosphate Ca10F2(PO4)6.CaCO3 * 30 45
Muriate of Potash (MOP) KCl 60 35
Sulphate of Potash (SOP) K2(SO4) 50 17
Nitrate of Potash (NOP) KNO3 13 44-46
Kieserite Mg(SO4).x.H2O 27 23
Dolomite CaMg(SO4)2 22 30

Compound Fertilizer
12-12-17-2 12 12 17 2
15-15-6-4 15 15 6 4

Straight Fertilizer (mikro)


Copper Sulfat Cu(SO4).5.H2O 25 13
Ferrous Sulfat Fe(SO4).7.H2O 20 ?
Manganous Sulfate Mn(SO4).4.H2O ? 24
Zinc Sulfate Zn(SO4).H2O 36 ?
Sodium Tetraborate.Anhydrous Na2B4O7 22
Solubor Na2B8O13.4H2O 21
Keterangan : * Carbonate Fluoroapatite
? : Data belum tersedia

rinto manurung, 2017


rinto manurung, 2017

Anda mungkin juga menyukai