Anda di halaman 1dari 30

FISIOLOGI KELAPA SAWIT:

SEX RATIO
HARDY WIJAYA
ARIEF SS
 Sex Ratio adalah angka perbandingan
jumlah bunga betina terhadap total bunga
(jantan+betina+banci) yang dinyatakan
dalam persen (%).
 Tanaman muda yang baru menghasilkan,
sex ratio umumnya tinggi (90%-95%).
 Secara bertahap akan menurun ketika
tanaman mulai bertambah umurnya & stabil
pada tanaman dewasa.
 Sex ratio tanaman dewasa dlm kondisi normal
menjadi berkisar 50%-60%.
 Sex ratio berhubungan dgn jumlah tandan yg
akan dihasilkan tanaman.
PRODUKSI BUNGA JANTAN
 Pada umumnya tanaman muda akan mempunyai
sex ratio yang cukup tinggi; Berbeda pada
tanaman dewasa, sex ratio akan berubah dimana
bunga jantan akan mulai banyak terbentuk.

Umur Rata-rata Bunga


Varietas
Tanaman Jantan / Tahun
LMxSIBITI 8,7 4,9
YANGAMBI 9,9 4,4
LA ME 9,7 4,3
CL (LA ME) 10,6 4,3
SOCFINDO 9,1 4,0
NIFOR 7,7 4,0
ANGOLA 7,5 3,2
JUMLAH JANJANG TERKAIT DENGAN BUNGA
BETINA YANG TERBENTUK
PRODUKSI PER POKOK TERKAIT BUNGA BETINA
YANG TELAH DIBUAHI
BERAT JANJANG (BJR) TERKAIT DENGAN PERUBAHAN
UMUR TANAMAN
PERKEMBANGAN BUNGA BETINA

Umur
3 4 5 6 7 8 9 10
(Tahun)
Sex
Ratio 95 92 76 50 65 57 54 50
(%)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEX RATIO
 Umur tanamanPada tanaman muda lebih tinggi
dibandingkan tanaman dewasa.
 Perubahan lingkunganMusim kemarau yg
panjang (kekurangan air) dapat menurunkan sex
ratio.
 Kondisi tajuk tanamanBerkaitan dgn kandungan
karbohidrat dlm tanaman. Tunasan yg berat,
serangan hama pemakan daun yg berat akan
menurunkan sex ratio.
 Status hara tanaman yg sangat rendah akan
menurunkan sex ratio.
 Praktek budidaya
 Perpanjangan masa ablasi/kastrasi
mengurangi jumlah bunga jantan, ttp 7
tahun kemudian akan meningkat 40% .
 Pemangkasan tajuk secara intensif 
meningkatkan 25% munculnya bunga jantan.
 Penanaman terlalu rapat. Bila pohon
semakin tua, kerapatan mengakibatkan
persaingan hebat terhadap cahaya & hara,
sehingga pembentukan bunga betina
rendah.
 Bunga mulai membuka di sekitar pelepah ke
17 & primordianya tumbuh sejak tanaman
berumur 12 bulan.
 Bunga betina mulai keluar yg terbungkus
dalam kantong sabut.
 Bunga kemudian pecah setelah berumur 3
bulan dan kemudian menjadi buah kelapa
sawit yg siap panen skitar 6 bulan kemudian.
PROSES PEMBENTUKAN BUAH
KELAPA SAWIT (CORLEY, 1977)

Bakal daun Matang Panen

BULAN SEBELUM MATANG PANEN


-38 -33 -30 -23 -15 -11 -10 -6 -5 0

-39
Daun Antesis
Jenis Bunga
Bakal Tombak
Aborsi
Bunga
Bunga

13
 Bungaproduksi, diusahakan agar bunga
betina yg tumbuh sebanyak-banyaknya.
 Umur tanaman 3-6 thnbunga betina lebih
dominan. 18-20 bunga betina yang keluar dari
24 bunga/thn.(Sex Ratio=.....%?).
 Umur >12 thn 7-10 bunga betina dari 24
bunga/thn.(Sex Ratio=......%?).
ABORSI BUNGA

 Cendrung lebih tinggi pada tanaman


muda, ttp tingkat aborsi akan menurun
dengan semakin dewasanya tanaman.
 Aborsi bunga dpt terjadi pada :
 Periode sebelum diferensiasi sex.
 Periode diferensiasi sex.

 Periode menjelang anthesis.

 Periode setelah anthesis.


 Tahapan yg kritis sering terjadi aborsi adalah
pada saat bunga mulai memanjang (ukuran 5-
11 cm) atau 4-6 bulan sebelum anthesis.
 Musim kering/kemarau yg panjang dpt menjadi
penyebab terjadinya aborsi.
 Kondisi tanaman yg lemah & kemarau panjang
menyebabkan semua bunga aborsi tanaman
steril “sementara”
 Tanaman akan dapat kembali berbuah normal
bila tidak ada gangguan iklim ± 38 bulan
setelah terbentuknya primordia bunga.
 Status hara tanaman juga sangat penting,
karena aborsi jg akan dapat terjadi pada
tanaman yg sudah berbuah lebat bila tanaman
mengalami defisiensi yang sangat berat.
DAMPAK KEMARAU PANJANG PADA TBM
 Pertumbuhan tanaman terlambat, hanya
terbentuk 4-5 pelepah/thn.
 Pelepah mengering sampai pelepah no.33 &
ujung helaian daun mengering sampai
pelepah ke 17.
 Pembentukan bunga pada TBM II sangat
sedikit & apabila terbentuk akan mengalami
abortustidak ada pembentukan buah 6-
12 bln kedepantertunda panen perdana.
 LCC mengeringrawan kebakaran.
DAMPAK KEMARAU PANJANG PADA TM
 Bunga betina banyak yg abortus & bila masih
bertahan, pertumbuhan buah (TBS) menjadi tidak
normal. Brondolan warna hitam sudah lepas dan
membusuk (busuk kering).
 Rata-rata Berat Tandan (RBT) pada TBS akan
turun drastis sampai >50%, buah menjadi keriput.
 TBS yg masih muda akan lebih cepat tua, ttp
ukurannya lebih kecil.
 Tandan busuk, yg ditandai oleh busuknya
sebagian gagang sampai seluruhnya.
 Jika kemarau berlangsung sampai 3
bulan, maka :
 Pelepah mulai patah pada pangkalnya
(sengkleh).
 Tanaman yg terserang Ganoderma (baik yg
terdeteksi maupun yg tdk), akan lebih cepat
mati, tergantung tingkat serangannya baik di
TBM maupun TM.
 Hasil pembelahan batang kelapa sawit yg
sehat, ternyata primordia bunga pada
pelepah 0-12 sdh mengering (mati)6 bln
mendatang tdk ada muncul bunga.
UPAYA PENANGGULANGAN

 Meningkatkan retensi air & membuat iklim


mikro semakin baik. Hal ini dpt dilakukan dgn
membuat rorak, waduk (water reservoir),
pemanfaatan rawa, rendahan, sungai.
 Pengaturan ulang jadwal & dosis pemupukan.
Disesuaikan kondisi tanaman.
 Water management.
MANFAAT DARI PENANGGULANGAN

 Permukaaan air tanah tetap terjaga, sehingga


tanaman dpt menggunakannya dengan baik
 Memeperbaiki iklim mikro dengan
meningkatnya kelembaban di sekitar tanaman.
 Dengan tersedianya air dengan jumlah yg
cukup, maka air & unsur hara akan mudah
diserap tanaman sehingga proses pembungaan
dan pembentukan buah berlangsung baik.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai