PENDAHULUAN
2
c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal lebih jauh lingkungan kerja
sebenarnya.
d. Menambah pengalaman, wawasan kemandirian, dan meningkatkan kedisiplinan
serta membandingkan teori ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan
pekerjaan
e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki serta mengembangkan
kesesuaian pendidikan kejurusan.
f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja yang sesungguhnya,
sehingga nantinya mahasiswa dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada saat
terjun kedunia kerja.
g. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional mahasiswa dalam berinteraksi
dan beradaptasi.untuk pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap
kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer.
h. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebagai perbandingan antara
teori dan praktek, untuk lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-
akademis.
i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan mengembangkan wawasan
dibidang pekerjaan yang digeluti selama mengikuti proses PKL.
j. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat bekerja di perusahaan atau instansi
tempat mahasiswa melaksanakan proses PKL.
k. Menganalisa penerapan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang
sering digunakan dalam kegiatan produksi perusahaan.
4
mengarahkan bagaimana cara mengerjakannya sehingga apa yang diperintahkan dapat
dimengerti agar mahasiswa banyak mendapatkan masukan juga informasi yang lebih
kompetitif. Dalam kesehariannya tetap pada iklim kerja nyata dilapangan dan berusaha untuk
dapat memahami deskripsi pekerjaan.
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. TELKOM INDONESIA (Persero)
Kandatel Medan. Selama melaksanakan PKL ditempatkan di Sentral Telecomunication
Otomate (STO) Telkom Padang Bulan dibagian Pasang Baru (PSB) Telepon dan Speedy
dibawah Divisi Main Distrihution Frame (MDF). Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama
mengikuti PKL adalah semua kegiatan meliputi pasang baru dan memperbaiki gangguan
telepon dan speedy serta dalam menjalankan tugas mereka,.
5
B A B II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
6
Atas monopoli pemerintah Indonesia dengan perusahaan bisnis Telekomunikasi
Amerika mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang
diselenggarakan oleh PT.INDONESIAN SATELIT COORPORATION (INDOSAT)
yang masih berstatus perusahaan yang didirikan terpisah dari PERUMTEL berdasarkan
peraturan perundangan Negara Bagian Dalaware, Amerika Serikat. Saluran saham PT.
INDOSAT dengan modal asing ini sampai pada akhir tahun 1989 dibeli oleh Negara
Republik Indonesia dari America Cable and Radio Corporation dalam rangka
peningkatan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dan pemerintah mengeluarkan
peraturan pemerintah No. 53 tahun 1989, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha
yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk Internasional.
Selain hal tersebut, penyelenggara Telekomunikasi memerlukan manajemen yang
lebih professional dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan peraturan
pemerintah No. 25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum (PERUM) dialihkan
menjadi perusahaan perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam UU No.1991.
Sejak itu berdirilah perusahaan Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (PT.
TELKOM INDONESIA) dengan sebuah nama yaitu TELKOM. Setelah melalui berbagai
perubahan sampai pada 1 Juli 1995 dari Perusahaan Djawatan (PD), Perusahaan Negara
(PN) dan Perusahaan Umum (PERUM) sampai dengan Perseroan Terbatas (PT).
Pada tahun 1995, Telkom melakukan perubahan besar-besaran yang meliputi :
a. Restrukturasi.
b. Kerjasama Operasi.
c. Intial Public Offering (Penawaran Saham Perdana Publik).
Perubahaan ini dimaksudkan untuk menyediakan pengelolaan perusahaan menjadi
efisien dan efektif karena terjalin antara bidang usaha. Berdasarkan keputusan Direksi
Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996, Sebagai hasil perubahan sejak 1 Juli 1995
Organisasi Telkom berkembang dengan operasi bisnis sebanyak 11 Divisi terdiri dari
tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network juga menambahkan 2 Divisi, yaitu Divisi
Nework Mutimedia dan Network Provider dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama,
sedangkan Divisi Pembangunan diganti menjadi Divisi Penunjang.
b. Misi
Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) adalah
1) Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
8
4. Logo Perusahaan
Berikut penjelasan tentang filosofi warna Logo PT. Telkom Indonesia, Tbk :
a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet.
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam
menghadapi tantangan dan perusahaan.
b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
c. Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
d. Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
9
Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan
layanan dalam portofolio bisnis baru PT. Telkom yaitu TIMES
(Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Service).
Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan
pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan,
perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat
Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
11
e. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis, dan Kontrak Kinerja Unit
sebagai arah pencapaian kinerja pengelolaan TELKOM, dengan menyusun program
kerja beserta indikator-indikator kinerjanya, meangalokasikan sumber daya,
mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota tim / staf secara proposional,
memonitor dan mereview pencapaiannya secara periodik.
f. Menjamin seluruh infrastruktur Network (alat produksi) di wilayah operasi
menghasilkan perfomansi yang tinggi, dengan mengoperasikan dan memelihara
seluruh infrastruktur / alat produksi layanan pelanggan secara optimal,
mengkoordinasikan dan membina operasional seluruh unit operasi Network pada
lingkup wilayah, dan mengevaluasi seluruh parameter kinerja pengoperasian
Network, dan merumuskan sekaligus menjalankan program-program peningkatan
kapabilitas Network.
g. Menyelenggarakan mekanisme War Room untuk menyajikan informasi bisnis
wilayah yang valid dalam rangka mengendalikan kompetisi, monitoring program,
dan mengendalikan krisis, dengan mengelola sistem penyajian informasi secara
efektif, mengendalikan aspek-aspek keamanan terhadap informasi, menyajikan hasil
analisis informasi yang menggunakan alat-alat statistika, Data Mining, dan
kecerdasan buatan.
h. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada semua bagian
yang menjadi lingkupnya secara konsisten, dengan mengendalikan pelaksanaan
pengawasaan melekat secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada proses
kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan menyetujui pelaporan risk
secara periodik.
12
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical) diidentifikasi dan didistribusikan
secara tepat untuk merumuskan prioritas program-program pemeliharaan jaringan
akses area sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya.
d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk optimalisasi dan
meningkatkan utilitas jaringan akses area.
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan
diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas,
dan sebagainya).
f. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel diperiksa dan disurvey
untuk mendapatkan data / informasi kemungkinan layanan teknisnya.
g. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk dari BAST hasil
pembangunan) dipelihara dan diupdate secara konsisten untuk menyajikan data
potensi jaringan akses selalu akurat dan valid.
h. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi
dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih
efektif.
i. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan
pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif.
j. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan
menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja,
memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
13
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical) diidentifikasi dan didistribusikan
secara tepat untuk merumuskan prioritas program-program pemeliharaan jaringan
akses area sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya.
d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk optimalisasi dan
meningkatkan utilitas jaringan akses area.
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan
diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas,
dan sebagainya).
f. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi
dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih
efektif.
g. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan
pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif.
h. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan
menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja,
memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
14
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan area didokumentasikan dan
diformulasikan untuk membuat pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas,
dan sebagainya)
f. Memastikan pelaksanaan kontrak pembangunan infrastruktur akses di area
operasinya dimonitor dan dikoordikasikan dengan pelaksana di Divisi Akses untuk
mendukung pengawasan pembangunan diselesaikan sesuai batas waktu dan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.
g. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel diperiksa dan disurvey
untuk mendapatkan data / informasi kemungkinan layanan teknisnya.
h. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk dari BAST hasil
pembangunan) dipelihara dan diupdate secara konsisten untuk menyajikan data
potensi jaringan akses selalu akurat dan valid.
i. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan akses area dievaluasi
dan dikembangkan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan proses yang lebih
efektif.
j. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan
pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain kontingensinya secara efektif.
k. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara konsisten, dengan
menjalankan pengawasaan melekat secara konsisten atas semua proses kerja,
memetakan risk pada proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
Demikianlah Divisi dan Network Penunjang yang dibangun PT. Telkom Indonesia,
Tbk yang menjadi Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk yang terdiri dari Divisi,
Centre, Yayasan dan Entitas (Anak) Perusahaan.
18
B A B III
URAIAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) STO PADANG BULAN
19
e. Mencetak data permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan
speedy dari pusat melalui telepon ataupun komputer menggunakan printer.
f. Mencetak data permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy
dari pusat melalui telepon ataupun komputer menggunakan printer.
g. Menarik kabel permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan
speedy yang terhubung ke pelanggan.
h. Menarik kabel permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy
yang terhubung ke pelanggan.
i. Memasukkan data laporan permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB)
telepon dan speedy ke pusat menggunakan komputer.
j. Memasukkan data laporan permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon
dan speedy ke pusat menggunakan komputer.
k. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan dan memperbaiki
gangguan dengan memindahkan sambungan kabel.
l. Menerima permintaan dan memberikan data teknis kepada teknisi dilapangan.
m. Membuat laporan harian permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) dan
Pencabutan Sambungan (PS) telepon dan speedy di form tabel buku harian PSB
dan PS MDF.
4. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan PSB dan PS MDF:
a. Permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon dan speedy.
b. permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon dan speedy.
5. Memasukan dan melipat surat tagihan bulanan telepon dan speedy bersama brosur
sistem pembayaran yang akan dikirim kepelanggan.
6. Membuat laporan validasi dan rekap data yang diminta oleh pusat setiap bulannya
yang berupa :
a. Pasang Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy.
b. Pencabutaan Sambungan (PS) telepon dan speedy.
7. Menerima, mencetak, menarik kabel dan membuat laporan permintaan kerja PSB
Line Conection (LC) dari pusat melalui supervisor.
8. Melipat dan menyusun broser sistem pembayaran tagihan.
9. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau
teknisi lapangan.
10. Memperbaiki gangguan petir pada port kabel diruangan kerja MDF dengan
memindahkan kabel ke port yang kosong.
11. Perpisahan dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan.
20
B. PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus
dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama
dari keadaan yang sama (proses yang berulang). Lebih tepatnya, kata ini bisa
mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan,
perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan
yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah
prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Dalam pelaksanaan PKL ini prosedur
yang diterapkan dalam setiap kegiatannya adalah:
1. Instruksi atau serangkaian perintah yang menunjukkan bagaimana menyiapkan atau
membuat sesuatu.
2. Subrutin atau metode (ilmu komputer), sebuah sub program yang merupakan
bagian dari program yang besar.
3. Algoritma, dalam ilmu komputer, serangkaian operasi atau perhitungan untuk
menyelesaikan tugas tertentu.
Instruksi yang menjadi prosedur dalam kegiatan PKL merupakan serangkaian perintah
dalam melaksanakan PKL berupa :
1. Penjelasan dan pemahaman tugas pekerjaan
2. Briefing (Pengarahan Singkat) sebelum melakukan pekerjaan.
3. Mengisi Absensi kehadiran.
4. Mengecek data melalui program komputer.
5. Mencetak data menggunakan printer melalui komputer.
6. Menarik kabel telepon dan speedy.
7. Memasukkan data laporan menggunakan komputer.
8. Membuat laporan harian dan bulanan.
9. Membuat laporan validasi dan rekap data.
10. Menerima permintaan gangguan dan data teknis.
11. Memperbaiki gangguan.
12. Memberikan informasi data teknis
13. Memindahkan sambungan kabel
14. Memasukan, menyusun dan melipat surat tagihan beserta brosur pembayaran
21
Sementara itu subrutin atau metode pada ilmu komputer yang menjadi prosedur dalam
pelaksanaan kegiatan PKL digunakan metode Algoritma Flowchart atau biasa disebut dengan
Diagram Alir Data. Pengertian Algoritma adalah susunan yang logis dan sistematis untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia komputer,
Algoritma sangat berperan penting dalam pembangunan suatu software. Dalam dunia sehari-
hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk dalam kehidupan kita.
Jadi intinya, Algoritma adalah suatu langkah / urutan yang logis dan sistematis untuk
pemecahan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk penyelesaian
masalah algoritma digunakan simbol-simbol notasi, ada 3 jenis Notasi dalam penyelesaian
Algoritma yaitu Deskriptif, Bagan Alir (Flowchart), dan Pseudo-Code. Kali ini dalam
pelaksanaan PKL Notasi yang digunakan didalam menerapkan algoritma adalah Notasi
Flowchart. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam suatu program atau prosedur sistem secara logika (Algoritma). Sebagai contoh pada
halaman selanjutnya merupakan tabel simbol yang digunakan dalam menggambarkan
Flowchart.
Simbol - Simbol Flowchart
SIMBOL NAMA FUNGSI
GARIS ALIR
Arah aliran program
(FLOW LINE)
23
4. Setelah diproses oleh loket, permintaan PSB mendapatkan Nomor telepon atau
Internet Protocol yang kemudian dikeluarkan Permintaan Kerja atau Work Order
(WO) yang disampaikan kepada teknisi untuk dapat melakukan penarikan kabel ke
rumah pelanggan dalam artian menyambungkan ke DP.
5. Didalam WO terdapat Berita Acara Instalasi, dalam hal ini teknisi harus membawa
Berita Acara Instalasi pada saat melakukan pemasangan / proses instalasi di rumah
pelanggan.
6. Kemudian oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi bahwa dari DP dapat
dilihat berapa nomor sambungan port yang berada di RK kemudian bisa ditarik /
dijumper di MDF dan di Jumper di RK.
7. Seteleh ditarik kabel di MDF maka Operator MDF harus mengembalikan WO dan
melaporkan Proses Instalasi WO ke COC dan oleh COC dilakukan Checking Process
Instalasi MDF pada sistem komputer bahwa jaringan sudah terhubung.
Demikian Prosedur dan penjelasan isi dari rangkaian proses pengerjaan yang
dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) seperti yang telah dijelaskan di atas dan
merupakan hal yang menjadi kebiasaan dalam proses kerja setiap harinya. Perlu diketahui
bahwa Sentral Telekomunikasi Otomat merupakan bagian dari Divisi Access yang
berhubungan dengan Network dan Operational. Berikut akan dijelaskan tentang Divisi Access
sehingga dapat lebih dalam memahami tentang perincian pekerjaan yang berupa pengenalan
Divisi Acces, Mekanisme Pengerjaan, Teknis yang dilakukan.
24
e. Operation and Main Access Support, sebagai pendukung operasi (warehouse dan
interface ke GS).
2. ANO (Access Network Operation) terdiri atas 4 bagian, yaitu :
a. Corporate Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault handling
layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
b. Personal Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault handling
layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
c. CPE dan TELUM, sebagai planning dan operasionalisasi CPE dan Public Access
Facility.
d. Technical Access Support, sebagai dukungan teknis operasi terhadap layanan
POTS dan non-POTS termasuk MDF dan TDC.
27
Untuk jenis sistem yang diterapkan pada pelayanan PT.Telkom Indonesiam Tbk.
terdapat beberapa sistem pelayanan pemasangan Telepon dan Speedy yang menjadi
tanggungjawab tugas pekerjaan pada STO. Jenis sistem pelayanan tersebut adalah :
1. Pasang Sambungan Baru Telepon (PSB Telepon).
2. Pasang Sambungan Baru Speedy (PSB Speedy).
3. PSB Speedy Bundling (pemasangan baru speedy yang sebelumnya hanya memiliki
telepon rumah).
4. PSB Telepon MSAN.
5. PSB Speedy MSAN.
6. PSB GPON (Gigabyte Passive Optical Network) pemasanagan baru speedy yang
sebelumnya hanya memiliki telepon pada area bisnis.
7. PSB LC (Line Conector) pemasangan baru telepon dan speedy yang digunakan
untuk ke kantor atau gedung mencakup kebutuhan besar dan cepat.
8. Penanggulangan Gangguan Telepon (POTS) dan Speedy yang ditangani oleh
Teknisi OMAN (Operator Management Access Network) dilapangan.
28
Untuk rincian penjelasan tata cara menggunakan program atau software komputer
sistem penginputan dan proses data WO MDF STO Telkom Padang Bulan adalah sebagai
berikut :
1. Hidupkan komputer lalu masukkan password login kemudian di Desktop pilih
Internet Explore setelah itu masuk ke situs Portal kepegawaian atau karyawan PT.
Telkom MDF STO terkait.
2. Kembali ke Desktop lalu buka software Avant Browser setelah itu masuk ke situs
I-SISKA kemudian login dengan password dengan akun terkait pilih network
management lalu klik GAIA Billing & Costumer Care (BCC) setelah itu muncul
Billing & Costumer Care (BCC) I-SISKA (Software Java Database Oracle).
3. Pada avant browser masuk ke situs Telkom Noss (Tenoss) lalu login password
akun terkait pilih Provisioning klik input pilih Work Order Or Task kemudian
DIVA SO PA PDB.
4. Di task bar pilih Billing & Costumer Care (BCC) kemudian expand manajemen
penjualan, permintaan, dan print out lalu Expand WO MDF, saluran WO, dan
instalasi WO pada permintaan kemudian Expand saluran Print Switch MDF Instal.
5. Kembali ke Desktop klik Google Chrome lalu masuk situs Telkom COC kemudian
masukkan login password akun terkait setelah itu pilih Monitoring WO.
29
5. Billing & Costumer Care (BCC) program atau Software berbasis data Oracle
tempat menginput data hasil kerja WO.
Untuk teknisnya sendiri proses Work Order (WO) ada beberapa proses pengerjaan
yang harus dilakukan, yaitu seperti yang dijelaskan dibawah ini :
1. Cek daftar Jumper pada Telkom Noss (Tenoss) lalu catat nomor permintaan WO.
2. Masukan nomor permintaan di Billing & Costumer Care (BCC) pada bagian print
out WO MDF lalu print datanya kemudian tandai jenis pengerjaannya pada hasil
cetak apakah itu PSB atau PS serta Telepon atau Speedy.
3. Hasil Print Out kemudian catat nomor port DSLAM, MSAN, Primernya, dan
DSLAM Sekunder serta nomor port EQN apabila jenis PSB Speedy atau
Bundling.
4. Lalu tarik kabel jumper tembaga sesuai dengan jenis pemasangan baru atau tarik
kabel remove untuk pencabutan sambungan dan warna kabel sesuai dengan
karakter yaitu putih biru untuk Telepon dan merah putih untuk Speedy.
5. Penarikkan kabel sesuai dengan nomor yang dicatat yaitu pada nomor 3 diatas lalu
cari port-nya kemudian pasangkan kabel dengan menggunakan jack khusus.
6. Menarik kabel sesuai dengan cara yang diarahkan yaitu :
a. Kabel Jumper dari Port DSLAM Ke Port EQN lalu Port Primer ke Port
Sekunder untuk pemasangan Speedy.
b. Kabel Jumper dari Port DSLAM ke Port Primer untuk pemasangan Telepon.
7. Untuk remove cara hampir sama dengan jumper hanya yang membedakannya pada
nomor 5 dilakukan proses menarik kabel lalu menghubungkannya sementara untuk
remove caranya mencabut lalu menarik kabel sesuai dengan nomor port-portnya
yang sudah dicatat pada nomor 3.
8. Kembalikan data pengerjaan menggunakan program atau software BCC pada
bagian WO MDF, saluran WO MDF, dan instalasi WO MDF dengan
menggunakan nomor permintaan yang sudah dicatat pada nomor 1 (khusus PSB
Telepon hanya WO MDF saja yang dikembalikan).
9. Buat laporan data pengerjaan harian, bulanan, dan rekap validasi WO MDF.
Permintaan kerja atau Work Order (WO) tidak hanya dapat dilakukan melalui
penggecekkan dengan sistem komputer tetapi dapat juga dengan menerima panggilan Telepon
dari Operator Pusat Sentral Data. Pengerjaan teknis dapat diubah-ubah nomor port yang
dipasangkan sebelumnya oleh permintaan Teknisi Gangguan Lapangan sesuai dengan nomor
30
port yang diminta untuk keperluan perbaikan atau meningkatkan kualitas sambungan jaringan.
Teknisi Gangguan Lapangan dapat berhubungan dengan MDF melalui panggilan Telepon
untuk kebutuhan permintaan Gangguan dan Data Teknis (Datek).
Demikian kendala yang dirasakan oleh mahasiswa pada saat pelaksanaan kegiatan
PKL di Bagian MDF Kantor STO Telkom Padang Bulan. Tentunya dari sekian
masalah atau kendala yang menjadi hambatan dari pelaksanaan PKL, tentunya
terdapat solusi atau upaya pemecahaan masalah yang harus dicari mahasiswa guna
melancarkan kegiatan PKL ditempat mahasiswa bekerja praktek.
2. Solusi Masalah.
Setelah diketahui masalah atau kendala yang dihadapi oleh mahasiswa selama
melaksanakan kegiatan PKL, maka mahasiswa harus dapat memecahkan solusi atau
mencari upaya pemecahan masalah yang tentunya terdapat dari hasil analisa solusi
yang dilakukan dalam kegiatan PKL. Solusi upaya pemecahan masalah yang didapati
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PKL adalah :
31
a. Mahasiswa berusaha mempelajari dan memahami secara perlahan-lahan prose
pengerjaan yang dilakukan secara bertahap.
b. Mahasiswa berusaha menghapal dan mempelajari tips dari karyawan tentang cara
membaca dan mencari nomor Port yang diminta serta cara menggunakan Jack yang
benar.
c. Berusahaa mengenal karyawan perlahan-lahan dan satu persatu agar dapat
menyesuaikan diri dan mendapatkan informasi tentang prose pekerjaan dalam
pelaksanaan PKL.
d. Berusaha untuk melatih kedisiplinan pada saat bekerja dan mengupayakan menaati
seluruh peraturan di lokasi PKL.
e. Berusaha untuk tidak terlambat serta cepat dan tepat dalam bekerja dengan melatih
untuk fokus pada pengerjaan.
f. Mahasiswa mencoba untuk menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya
serta memperhatikan sisi kualitas proses pengerjaan.
g. Berusaha untuk menggali pengetahuan dari luar dan mempelajari proses kerja serta
pokok-pokok pelaksanaan PKL.
Demikian solusi yang didapati untuk menanggulangi Problem atau masalah yang
dihadapi baik dari luar dan dalam proses pelaksanaan PKL bahkan dari dalam diri
Mahasiswa sendiri sehingga keseluruhan Kegiatan PKL dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar.
32
E. URAIAN LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Adapun uraian laporan selama pelaksanaan PKL tersusun sesuai tanggal dan kegiatan
yang dilaksanakan pada tabel dibawah ini serta laporan Absensi Kehadiran Mahasiswa
terlampir.
34
B A B IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari sedikit tulisan uraian penjelasan dan laporan kegiatan mahasiswa selama PKL di
atas dapat di ambil beberapa kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Telkom Indonesia Tbk. merupakan perusahaan jasa telekomunikasi yang berdiri
pada tanggal 23 Oktober 1856 yang bertujuan menjadi perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service
(TIMES) di kawasan regional.
2. PT. Telkom Indonesia, Tbk. terus melakukan perubahan dan restrukturisasi yang
merupakan upaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik sejak
Juli 1991.
3. PT. Telkom Indonesia, Tbk. berusaha menjadi perusahaan posisi terdepan dengan
memperkokoh bisnis Legacy dan meningkatkan bisnis New Wave untuk memperoleh
60% dari pendapatan industri.
4. PT. Telkom Indonesia, Tbk. telah memiliki manajemen perkantoran yang baik. Hal ini
di tandai dengan terus merestrukturisasi organisasi sesuai dengan Job Description
yang jelas, sehingga tidak terdapat tumpang tindih fungsi, tugas dan tanggung jawab
setiap karyawan.
5. Kegiatan praktek PKL yang dilakukan di Sentral Telekomunikasi Otomat (STO) yaitu
kegiatan seperti memproses service pelayanan Pasang Sambungan Baru (PSB), Isolir
atau Pencabutan Sambungan (PS) dan Penanggulangan Gangguan Telepon dan
Speedy.
6. STO Telkom Padang Bulan banyak melakukan Service Pelayanan dan
Penanggulangan Gangguan untuk memenuhi target 100% wilayah sambungan Telkom
dan 100% Telkom Minim Gangguan di Padang Bulan.
7. Seluruh Karyawan STO Telkom Padang Bulan memiliki sifat kekeluargaan yang
sangat erat ditandai dengan melayani pelanggan dengan baik, cepat, tepat dan akurat
serta memperlakukan mahasiswa PKL dengan baik.
8. Pada STO terdapat Bagian atau Unit Main Distribution Frame (MDF) sebagai Pelaku
Operasi atau Operator dari proses terminasi PSB dan Isolir (PS) Telepon, Speedy dan
UseeTV.
35
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran yang disampaikan oleh
mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan PKL dan diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak,
yakni :
1. Pihak Universitas
2. Pihak Mahasiswa
3. Pihak Perusahaan
36
5. Hendaknya mahasiswa PKL dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Hendaknya para mahasiswa dapat menjalin kerja sama yang baik dengan para
karyawan yang ada di lingkungan kerja diperusahaan tempat pelaksanaan PKL.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan. Semoga saran dan
kesimpulan yang penulis sampaikan dapat diterima dengan baik demi kemajuan dan masa
yang akan datang. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,
apabila didalam penulisan laporan ini terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam pemilihan
kata-kata ataupun struktur bahasanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Terima kasih.
37