Anda di halaman 1dari 18

Analisis Butiran Tanah

Analisis butiran tanah adalah penentuan variasi ukuran partikel-partikel yang


ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam presentase dari berat kering
total ada dua cara yang umum digunakan untuk mendapatkan distribusi ukuran
–ukuran tanah yaitu:
1.Analisis ayakan, untuk tanah berbutir kasar (>0,075mm)
2.Analisis hidrometer, untuk tanah berbutir halus (<0,075mm)

Analisis Ayakan
Analisis ayakan adalah mengayak menggetarkan contoh tanah melalui satu set
ayakan yang kita pilih, dimana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil
secara berurutan. Untuk standar ayakan di Amerika serikat, nomor ayakan dan
ukuran lubang seperti tabel berikut ini:
Mula–mula contoh tanah
dikeringkan dengan oven,
pada temperatur 105-
110ºC, semua gumpalan-
gumpalan harus benar-
benar terpisah menjadi
butir-butir yang berdiri
sendiri, kemudian baru
diayak pada seperangkat
ayakan. Pengayakan
dengan getaran (shieve
h
shaker) lebih kurang 10
menit, didiamkan sebentar
baru ditimbang masing-
masing ayakan dan contoh
tanah. Dihitung presentase
masing-masing tanah pada
setiap ayakan dan
presentase kumulatif yang
lolos pada tiap ayakan,
kemudian digambar pada
kertas semi log.
Tabel nomor dan ukuran ayakan

Ayakan Nomor (#No) Lubang (mm)

4 4,750 USCS (pasir no 200-4) > Kerikil


76,5mm
6 3,350
8 2,360
10 2,000 (AASHTO) pasir no 200-10, > Kerilik -
76,5 mm
16 1,180
20 0,850
30 0,600
40 0,425
50 0,300
60 0,250
80 0,180
100 0,150
140 0,106
170 0,088
200 0,075 > Kasar, < Halus
Tabel perhitungan analisa ayakan
#No Diameter Berat Berat Berat % Tanah % Tanah lolos kumulatif
(mm) Ayak (gr) ayak+ tanah Tertahan
tanah (gr) tertahan (gr)
(gr)
1 2 3 4 5 6 7
(4-3) (5/total tn) (100%-% Tertahan pada
x 100% ayakan ybs)

30

60

80

100

140

200

pan
Tabel perhitungan analisa ayakan (contoh tanah 500 gr)

#No Diameter Berat Berat Berat % Tanah % Tanah lolos kumulatif


(mm) Ayak (gr) ayak+ tanah Tertahan
tanah (gr) tertahan (gr)
(gr)
1 2 3 4 5 6 7
(4-3) (5/total tn) (100%-% Tertahan pada
x 100% ayakan ybs)

4 4,75 220 300 80 16 84

30 0,600 235 310 75 15 69

60 0,250 215 300 85 17 52

80 0,180 240 310 70 14 38

100 0,150 230 290 60 12 26

140 0,106 220 285 65 13 13

200 0,075 225 270 45 9 4

pan - 280 300 20 4 0


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Proyek : Diuji Oleh :
JURUSAN TEKNIK SIPIL Lokasi : Nama :
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA No. Titik : Kelompok :
No. Sample : Kelas :
Kedalaman : Tanggal Uji :

Saringan HASIL
DISTRIBUTION UKURAN BUTIR (US. Standard) PEMERIKSAAN

100
No. # ( mm ) % LOLOS
NO. 4 4,75
90
NO. 10 2,00
NO. 20 0,840
80
NO. 40 0,425
NO. 60 0,250
70
NO. 100 0,150
NO. 200 0,075
60
% LOLOS SARINGAN

50
Diskripsi Tanah :
40 Cu = D60/D10 = ……………………
2
Cc = D30 /(D10*D60) = ……………
30
IP = ……………..

20
Klasifikasi Tanah : ………………
10
System : Unified Soil Classification
0
1

10
0.1
0.01
0.001

DIAMETER BUTIRAN (mm)


Ukuran Efektif, Koefisien Keseragaman,
dan Koefisien Kelengkungan

Ukuran Efektif adalah, diameter dalam kurva gradasi yang bersesuian persen
lolos 10%, atau disebut D10.

Koefisien keseragaman (Uniformity Coefficient=Cu) adalah perbandingan


diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos dengan diameter efektif (10 %).
Cu=(D60/D10)

Koefisien kelengkungan (Concavity Coeffisient=Cc) adalah perbandingan


diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos kuadrat dengan perkalian D60 x
D10
Cc=D30²/ (D60 x D10)
Analisis Hidrometer
Analisis hidrometer didasarkan pada prinsip pengendapan (sedimentasi) butir-
butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air, partikel-
partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda,
tergantung pada bentuk, ukuran, dan beratnya. Untuk mudahnya dapat
dianggap bahwa semua partikel tanah itu berbentuk bola (bulat) dan kecepatan
mengendap dari partikel-partikel tersebut dapat dinyatakan dalam Hukum Stokes:
v=(js-jw) x D²/18ŋ
Dimana : v = kecepatan mengendap
js = berat volume partikel tanah
jw = berat volume air = 1gr/cm³
D = diameter partikel tanah
ŋ = kekentalan suspensi
Jadi persamaan tersebut dapat diubah menjadi sebagai berikut:
D= √18 ŋv = √ 18 ŋ x √ L
js-jw js –jw t
Dimana: v = jarak/waktu = L/t
Perhatikan bahwa js=Gsxjw
Dengan mengkombinasikan persamaan diatas maka:
D=√ 18ŋ x√L
(Gs-1) jw t
Bila satuan ŋ adalah gr dt/cm², jw dalam gr/cm³, L dalam cm. t dalam menit dan
D dalam mm, maka:
D(mm) = √ 18 ŋ [(gr.dt)]/cm²] √ L(cm) . Jw=1gr/cm³
10 (Gs-1) jw (gr/cm³) t(men)x60
D=√ 30 ŋ √L
(Gs-1) jw t

D(mm) = K. √ L (cm) dimana -> K= √ 30ŋ


t (men) (Gs-1) jw
Harga K merupakan fungsi dari Gs dan ŋ, yang tergantung pada tempat uji.
Pada tabel dibawah diberikan variasi harga K yang tergantung tempeatur
harga Gs.
Tabel harga K tergantung nilai T dan Gs.
Percobaan hidrometer dilakukan dalam gelas ukur yang
mempunyai volume 1000 ml, tinggi 457,2 mm (18 inci), diameter
63,5 mm (2,5 inci). Contoh tanah seberat 50 gram kering oven
dicampur dengan Calgon (Natrium Hexametaphosphate)
konsentrasi 2,5 %, dicampur dengan air hingga volume totalnya
1000ml. (Tanah+Calgon+Air= 1000ml). Fungsi calgon untuk
memisahkan buturan tanah yang menggumpal (pendispersi). Alat
hidrometer dimasukan pada larutan dan dicatat waktu (t), serta
tinggi (L). Pencatatan dilakukan pada 0,5; 1; 2; 4; 8; 16; 32; 64;……
dst menit, hingga seluruh butiran mengendap dan airnya tampak
sudah jernih.
Dengan mengetahui jumlah tanah didalam larutan, L dan t,
kita dapatmenghitung persentase berat dari tanah yang lebih halus
dari diameter yang ditentukan.
Perhatikan bahwa L adalah kedalaman yang diukur dari permukaan
air terhadap pusat berat bola kaca dari alat hidrometer dimana
kekentalan larutan diukur.
Grafik Hubungan Rh & L

Rh
Tabel pengukuran hidrometer Gs=……………….

No. t Rh (bacaan T (ºC) K D= K. (L/t) % lebih halus (lolos)


(menit) hidrometer) =1000 ( Gs )(Rh-1) x100%
50 (Gs-1)
Perhitungan persen lebih halus (%lolos)
Berat jenis suatu campuaran air dan tanah (suspensi) tergantung kepada konsentrasi
butiran-butiran yang terkandung didalamnya. Jadi dengan cara mengukur berat jenis
suspensi kita dapat menghitung banyaknya tanah yang ada dalam campuran tersebut.
Umpamanya kita anggap bahwa pada kedalaman L setelah waktu t terdapat butir-butir
tanah sebanyak B gr/cm³, maka volume butir-butir tanah = (B/Gs)
Js nilainya=Gs
Sehingga volume air pada setiap cm³ suspensi adalah 1-(B/Gs)
Jumlah berat pada setiap cm³ suspensi adalah:
B+1-(B/Gs) = 1+B [(Gs-1)/Gs]
Jadi berat jenis suspensi = 1 + B [(Gs-1)/Gs], ini sama dengan bacaan hidrometer Rh.
Sehingga B = [Gs/ (Gs-1)]x(Rh-1).
Maka, berat tanah dalam suspensi dengan ukuran lebih kecil dari diameter D adalah
100B, kalau volume suspensi = 1000 cm³. presentasi (P) dari seluruh contoh yang
termasuk dalam suspensi adalah P=(1000B/W)x100%
W=berat tanah saja dalam suspensi=50gr.
Jadi, P=(1000/50)x[Gs/(Gs-1)]x(Rh-1)x100%

Anda mungkin juga menyukai