2. Material lapisan tanah dasar pada pekerasan jalan dan fungsi/peranannya, yaitu :
Material pada lapisan tanah dasar adalah muka tanah asli yang terdiri dari :
• Lapisan tanah dasar, tanah galian.
• Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
• Lapisan tanah dasar, tanah asli
Lapisan tanah dasar merupakan lapisan paling bawah pada perkerasan jalan yang berperan
sebagai tempat perletakan jalan raya dimana kekuatan dan keawetan konstruksi jalan tergantung
dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.
3. Persoalan apa saja yang biasanya timbul pada lapisan tanah dasar?
Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat sifat tanah pada lokasi
yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang baik
6. Bahan/material apa saja yang biasa dipakai untuk Lapis Pondasi Atas dan Lapis Pondasi Bawah.
Material untuk lapis pondasi atas tanpa bahan pengikat umumnya menggunakan
materialdengan CBR > 50% Plastisitas Index (PI) < 4%. Bahan-bahan alam seperti batu
pecah,kerikil pecah, stabilitas tanah dengan semen dan kapur dapat digunakan sebagai basecourse.
Material yang digunakan untuk lapisan pondasi bawah umumnya harus nilai CBR
minimum 20% dan indeks lastisitas (PI) 10%. Biasa di Indonesia lapisan ini memakai lapisan pasir
dan batu (Sirtu) kelas A, B atau kelas C atau tanah/lempung kepasiran. Selain itu dapat pula
digunakan stabilitas agregat atau tanah dengan semen atau kapur.
8. Urutan ukuran mm ayakan dan persen lolos material untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A
ASTM (mm) Persentase Lolos
2” 50 100
1 ½” 37,5 100
1“ 25,0 79 - 85
3/8” 9,50 44 - 58
No.4 4,75 29 - 44
No.10 2,0 17 - 30
No.40 0,425 7 - 17
No.200 0,075 2–8
9. Urutan ukuran mm ayakan dan persen lolos material untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B
ASTM (mm) Persentase Lolos
2” 50 100
1 ½” 37,5 88 - 95
1“ 25,0 70 - 85
3/8” 9,50 40 - 65
No.4 4,75 25 - 55
No.10 2,0 15 - 40
No.40 0,425 8 - 20
No.200 0,075 2–8
10. Urutan ukuran mm ayakan dan persen lolos material untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas S
ASTM (mm) Persentase Lolos
2” 50 100
1 ½” 37,5 100
1“ 25,0 89 - 100
3/8” 9,50 55 - 90
No.4 4,75 40- 75
No.10 2,0 26 - 59
No.40 0,425 12 - 33
No.200 0,075 4 - 12
11. Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat A, (Abrasi, Indeks Plastisitas, Batas Cair, CBR)
CBR minimal 90%
Nilai abrasi untuk agregat kasar maximal 40%
Umumnya non plastis, dengan nilai PI 0 s/d 6
Ukuran butir maksimum 3,75 cm
Porsi fraksi kasar ± 65 %
Anggularitas 95/90
12. Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat B, (Abrasi, Indeks Plastisitas, Batas Cair, CBR)
CBR minimal 60%
Nilai abrasi untuk agregat kasar maximal 40%
Umumnya non plastis, dengan nilai PI 0 s/d 10
Ukuran butir maksimum 5,0 cm
Porsi fraksi kasar ± 60 %
Anggularitas 57/54
13. Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat S, (Abrasi, Indeks Plastisitas, Batas Cair, CBR)
CBR minimal 50%
Nilai abrasi untuk agregat kasar maximal 40%
Umumnya non plastis, dengan nilai PI 4 s/d 15
Ukuran butir maksimum 3.75 cm
Porsi fraksi kasar ± 45 %