1. Ruang Lingkup
Standar ini disusun oleh PT. Cisangkan, dengan mengacu pada berbagai standar mutu sebagai acuan
produk Bar pave dan Dot pave yang diproduksi oleh PT. Cisangkan. Produk tersebut digunakan
sebagai lapisan perkerasan jalan untuk trotoar dan jalan dengan lalu lintas ringan dan berat.
2. Pengertian
Merupakan salah satu produk Cisangkan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan
perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu bata beton itu.
Produk tersebut dibuat dengan mesin secara otomatis melalui proses vibrating dan tekanan, dengan
sistem pengisian bahan (factor feeding system) yang mempengaruhi kualitas produk. Proses produksi
dilengkapi dengan batching plant untuk proses pencampuran bahan dan alat pengendali kandungan
air (water moisture control). Kekonstanan humidity adukan dan produk dapat terjaga dengan
menambahkan teknologi pengembunan (fogging).
3. Acuan
Dimensi:
Parameter lainnya dari produk PT. Cisangkan jika di bandingkan terhadap acuan standar adalah
sebagai berikut:
1. Toleransi Dimensi
Toleransi
Dimensi
Kuat tekan, ketahanan aus dan penyerapan air produk Cisangkan masuk ke dalam mutu A.
1 buah sample diambil dari setiap 80 buah produk. Jumlah sample total 15 buah;
6. Prosedur Pengujian
1. Siapkan 10 buah benda uji utuh. Produk yang ditest masing-masing dipotong berbentuk kubus
dan rusuk-rusuknya disesuaikan dengan ukuran contoh uji.
2. Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang dapat diatur
kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai contoh uji hancur, di
atur dalam waktu 1 sampai 2 menit. Arah penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah
tekanan beban di dalam pemakaiannya.
Keterangan:
P=beban tekan,Kg
1. Siapkan 5 buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50mm x 50mm x
tebal 20mm.
2. Mesin pengaus dijalankan dan setelah pengaus pertama berlangsung 1 menit, benda uji diputar
90º, dan pengausan dilanjutkan.
3. Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan hal ini dilakukan
sampai pengaus berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit pengausan, permukaan yang diaus
harus selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada yang habis.
4. Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5menit, dibersihkan dari
debu dan serpihan kemudian ditimbang sampai ketelitian 10mg. Jika sebelum pengausan
berlangsung 5menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit
terakhir habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. Catat hasil
penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji
yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada menit-menit
habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke-15.
A x 10 mm/menit
B.J x I x w
Dimana: A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam gram.
7. Syarat Mutu
Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, mempunyai permukaan
yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dirapikan
dengan kekuatan jari tangan.
Paving block cacat yang disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam cara penanganan baik pada
saat pemuatan dan penurunan dapat diperhitungkan sebagai barang reject.
Lolos 2,36 mm -
600 mikron -
150 mikron -
75 mikron 5-15
Kanstein, gutter, mainhole, atau sejenisnya harus sudah terpasang sebelum pemasangan paving
block, demikian juga untuk instalasi di bawah paving block, seperti drainage/saluran, juga harus
sudah dilaksanakan sebelum pemasangan paving block.
Cara pemasangan:
Min % Max %
9.52 mm 100
4.75 mm 95 100
2.36 mm 80 100
1.18 mm 50 85
600 µm 25 60
300 µm 10 30
150 µm 5 15
75 µm 0 10
2. Pasir alas di gelar di atas lapisan base yang telah padat dengan ketebalan berkisar antara 4-5cm,
dan di ratakan dengan jidar kayu dengan memperhatikan kemiringan (min 2%) yang akan
dilaksanakan.
3. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1m di depan paving yang akan dipasang&tidak
terganggu oleh getaran apapun sampai paving tersebut selesai dikerjakan (selesai dipadatkan
menggunakan vibrator plate compactor.
4. Pemasangan paving dimulai dari 1 titik/garis dengan cara bergerak maju dan berdiri diatas
paving yang telah terpasang, setiap permukaan paving disemaikan dengan acuan benang
pembantu menggunakan pemukul dari kayu. Setiap pengakhiran harus terisi paving yang telah
dipotong (menggunakan paver cutter).
5. Pengisian joint filler langsung dilakukan menggunakan pasir isi dengan spesifikasi sebagai
berikut:
Min % Max %
9.52mm 100
4.75mm 100
2.36mm 90 100
1.18mm 60 90
600µm 30 60
300 µm 15 30
150 µm 5 10
Batas kandungan air pasir alas 6-8%, dan maks 1% untuk pasir pengisi. Pasir harus terbebas dari
kandungan garam yang akan menyebabkan terjadinya efflorescence.
6. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat vibrator plate compactor, agar rata dan pasir isi
dapat mengisi celah-celah antar paving tersebut. Ini dilakukan sebanyak 2putaran dengan arah
yang berbeda.
7. Pengisian joint filler untuk ke 2 kali disertai dengan menyapu pasir pengisi celah dan pemadatan
dilakukan sebanyak 2 putaran dengan arah yang berbeda untuk hasil yang maksimal.
Dibuat oleh,
Quality Control