ADAM
NAMA : Fahmizan Rimawan
NIM : 41118310023
MATKUL : Perancangan Perkerasan Jalan
A. DEFINISI
Lapisan Penetrasi Macadam (lapen), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok
dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara
disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan
aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan bervariasi dari 4-10 cm.
B. BAHAN
a. Agregat
i. Agregat terdiri dari batu pecah berupa agregat kunci dan agregat penutup yang bersih,
keras dengan kualitas seragam dan bebas dari kotoran lempung, bahan-bahan tumbuh-
tumbuhan atau bahan lainnya yang harus dibuang.
ii. Batas perbedaan agregat
• Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran nominal 2,5
cm – 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran lebih /3 cm tebal
rencana.
• Agregat kunci untuk lapisan utama harus lolos saringan 25 mm tetap tidak boleh lebih dari 5%
akan lolos dari saringan 9,5 mm.
✓ Gradasi agregat
Agegat Pokok :
3” 75 100
2” 50 35 – 70 95 – 100 100
1½” 38 0 – 15 35 – 70 95 – 100
1” 25 0–5 0 – 15 –
¾” 19 – 0–5 0–5
Agregat Pengunci :
Agregat yang digunakan untuk lapis permukaan penetrasi macadam harus mematuhi syarat kualitas
berikut
pengelupasan
C. PERALATAN PELAKSANAAN
1. Penumpukan Bahan
• Dump truck
• Loader
2. Di lapangan
✓ Mekanis
• Penggilas tandem 6-8 ton atau penggilas beroda tiga 6-8 ton
• Penggilas beroda karet 10-12 ton bila diperlukan
• Hand sprayer
• Truk penebar agregat
✓ Manual
• Penyapu, sikat, karung, keranjang, kaleng aspal, sekop, gerobak dorong, dan
peralatan kecil lainnya.
• Ketel aspal
• Penggilas seperti cara mekanis
D. PELAKSANAAN
1. Penetrasi macadam akan dipasang diatas pondasi yang telah dibangun diatas permukaan
dengan lapis penutup yang akan meliputi:
2. Diletakkan diatas permukaan lapis penutup yang ada permukaan tersebut harus dilapisi aspal
pelekat pada suatu tingkat pemakaian tidak melebihi 0,51/m2.
3. Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu bahan lain yang
harus dibuang.
4. Sebelum pemasangan agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara terpisah
dilapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.
Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan sedemikiansehingga kuantitas agregatadalah
seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata.
Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat 6-8 ton yang bergerak dengan kecepatan kurang dari
3 km/jam. Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi luar hamparan dan dijalankan
menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang tindih(overlap) paling sedikit setengah
lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilakukan sampai memperoleh permukaan yang rata dan stabil
(minimum 6 lintasan).
✓ Penyemprotan Aspal
Temperatur aspal dalam distributor harus dijaga pada temperature yang disyaratkan untuk jenis
aspal yang disyaratkan.
Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang
belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga, setelah pemadatan,
rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregatpokok masih Nampak.
Pemadatan agregat pengunci harus dimulai segera setelah penebaran agregat pengunci. Dengan
cara yang sama seperti yang telah diuraikan diatas. Jika diperlukan, tambahan agregat pengunci
harus ditambahkan dalam jumlah kecil dan disapu perlahan-lahan diatas permukaan selama
pemadatan. Pemadatan harus dilanjutkan sampai agregat pengunci tertanam dan terkunci penuh
dalam lapisan dibawahnya.
✓ Metode Manual
• Penghamparan dan pemadatan agregat pokok
Jumlah agregat yang ditebar d atas permukaan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang
disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan ketrampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tanganseperti penggaru.
✓ Penyemprotan aspal
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand sprayer)
dengan temperatu aspal seperti yang disebutkan diatas. Takaran penggunaan aspal harus serata
mungkin pada takaran yang direncanakan.
1. Penyimpanan tiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindari tercampurnya agregat, dan
harus dijaga kebersihannya dari benda asing.
2. Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar tidak terjadi kebocoran atau
kemasukan air.
3. Suhu pemanasan aspal harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel.
a. Tebal Lapisan
Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi 1 cm.
Unites Nation Development Program. 2007. Rencana Kerja dan Syarat. Banda Aceh