Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSAAN PEKERJAAN BETON

PEMELIHARAAN BERKALA / PERIODIK JALAN DI WILAYAH I S/D V


UPTD PELAYANAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG ;
PEMELIHARAAN BERKALA / PERIODIK JALAN PURWAKARTA

CV. SAMUDERA PASIFIC

Lapis Pondasi Lapis pondasi


terdiri atas satu lapis plat (slab) beton semen mutu tinggi yang kira-kira setara
dengan beton K-350 sampai K400. Dalam perkembangan terakhir, plat beton
ini dapat juga terdiri atas beton pratekan. Lapis pondasi yang terdiri atas plat
beton semen ini merupakan konstruksi utama dari perkerasan kaku, yang
apabila kontak langsung dengan roda lalu lintas (berfungsi sebagai lapis
permukaan / surface course), maka permukaannya harus rata, tidak mudah
aus dan tidak licin. Lapis pondasi tidak boleh lekat (unbonded) dengan lapis
pondasi bawah (sub base course).

Lapis Perekat (Tack Coat), di hampar diatas permukaan berbahan


pengikat seperti lapisan Penetrasi Macadam, Laston, Lataston, dll). Berikut
tahapan-tahapan pekerjaan Lapis Perekat (Tack Coat) :

Penyemprotan

-Pastikan suhu memenuhi syarat untuk penyemprotan


-Pastikan penyemprotan merata, jika menggunakan
Sprayer diperlukan tenaga operator yang terampil.
Pastikan dan amati apakah penyemprotan merata
dengan melakukan uji coba kemampuan tenaga
operator.
-Penyemprotan harus dihetikan jika ada ketidak
sempurnaan, lakukan perbaikan pada alat peyemprot.
-Pastikan penyemprotan dimulai 5,0 m sebelum areal
penyemprot an agar aplikasi konstan.
-Batasi pemakaian bahan pada tangki, tidak kurang dari
10% volume yang tersisa pada tangki

Pengukuran

-Lakukan pengukuran sisa bahan yang disemprotkan, setiap kali telah


melakukan penyemprotan, dengan tongkat celup.
-Lakukan pengukuran dengan menggunakan 3 kertas resap diletak kan
dengan jarak sama, pada areal penyemprotan sepanjang 200 m, pada
lokasi dengan letak≥ 10 m dari awal, dan > 0,50 m dari tepi.
-Timbang berat terhampar pada kertas resap.

Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada


permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan
beraspal berikutnya. Berikut tahapan-tahapan pekerjaan lapis resap pengikat
(prime coat) :
Penyemprotan
-Pastikan suhu memenuhi syarat untuk penyemprotan.
-Pastikan penyemprotan merata, jika menggunakan
distributor bidang yang disemprot mendapat suplai dari
tiga nosel.
-Pastikan dan amati apakah aspal distributor berjalan
konstan.
Bila dilaksanakan perlajur maka sisinya overlap selebar 20 cm, untuk
mendapatkan aplikasi penyemprotan setara 3 nosel
-Penyemprotan harus dihentikan jika ada ketidak sempurnaan, lakukan
perbaikan pada alat penyemprot.
-Pastikan penyemprotan dimulai 5,0 m sebelum areal penyemprot an
agar aplikasi konstan.
Batasi pemakaian bahan pada tangki, tidak kurang dari 10% volume yang
tersisa pada tangki
Pengukuran
-Lakukan pengukuran sisa bahan yang disemprotkan, setiap kali telah
melakukan penyemprotan, dengan tongkat celup.
-Lakukan pengukuran dengan menggunakan 3 kertas resap diletak kan
dengan jarak sama, pada areal penyemprotan sepanjang 200 m, pada
lokasi dengan letak≥ 10 m dari awal, dan > 0,50 m dari tepi.
-Timbang berat terhampar pada kertas resap.

Laston Lapis Aus ( Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-


WC),
sphalt Concrete -Wearing Course (AC-WC) merupakan lapisan perkerasan
yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai lapisan aus. Walaupun bersifat
non struktural, AC-WC dapat menambah daya tahan perkerasan terhadap
penurunan mutu sehingga secara keseluruhan menambah masa pelayanan
dari konstruksi perkerasan. AC-WC mempunyai tekstur yang paling halus
dibandingkan dengan jenis laston lainnya.

Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt Concrete - Binder


Course atau AC-BC)
Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus
(wearing course) dan di atas lapisan pondasi (base course). Lapisan ini tidak
berhubungan langsung dengan cuaca, tetapi harus mempunyai ketebalan dan
kekauan yang cukup untuk mengurangi tegangan/regangan akibat beban lalu
lintas yang akan diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu base dan sub grade
(tanah dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah
stabilitas.

Penghamparan

 Pastikan screed dipanaskan sebelum menghampar.


 Vibrasi pada tamper dipastikan berjalan baik.
 Pemasangan balok kayu atau material lain yg disetujui pada sisi hamparan.
 Lakukan penghamparan dengan mendahulukan sisi terendah.
 Amati apakah tekstur merata, secara visual memuaskan.
 Lakukan pengamatan pada pengukuran suhu campuran yang dihampar
(minimal 1x pada jarak 100 meter).
 Pastikan kecepatan penghamparan konstan, harus sesuai dengan standar
yang telah ditentukan, untuk menghindari timbulnya koyakan pada
penghamparan.
 Jika terjadi segregasi, koyakan maka hentikan penghamparan dan sampai
ditemukan penyebabnya hamparan dilanjutkan.
 Amati mekanisme kerja Asphalt Finisher (Paver), jalan sempurna/ baik,
penebaran merata.
 Tidak diperbolehkan adanya penaburan butiran kasar pada permukaan yang
telah dihampar rapi.
 Cek hamparan dengan straight edge (mistar lurus), pada jarak 3,0 meter
toleransi masing-masing 4 mm untuk lapisan aus, 5 mm utk lapisan
binder dan 6 mm untuk lapisanPondasi.
Pemadatan awal (Breakdown Rolling)
 Suhu pemadatan awal antara 125OC-145OC (Aspal Pen), dan 130OC-150OC
(Asbuton Murni atau Modifikasi)
 Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja (Steel wheel roller/Tandem
Roller).
 Roda penggerak saat pemadatan berada didepan.
 Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
 Sambungan melintang dikerjakan terlebih dahulu dengan membuat
sambungan memanjang sebagai media sepanjang (60-100) cm lebar gilasan
15 cm pada campuran yg belum dipadatkan, lalu padatkan sambungan
melintang dengan lebar area 15 cm yg dipa datkan.
 Jumlah Pemadatan sesuai jumlah passing hasil percobaan.
Prosedur Pemadatan ;
Jika lajur berdampingan dengan lajur lain yg telah dihampar padat.
 Pemadatan sambungan melintang.
 Pemadatan sambungan memanjang.
 Pemadatan tepi luar.
 Pemadatan pertama Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju
ke yang lebih tinggi.
 Pemadatan kedua sesuai prosedur (4).
 Pemadatan akhir Break Down Rolling.
Jika lajur tidak berdampingan dengan lajur lain.
 Pemadatan sambungan melintang.
 Pemadatan tepi luar.
 Pemadatan pertama Break Down Rolling dimulai dari sisi terendah menuju
ke yang lebih tinggi.
 Pemadatan kedua sesuai prosedur
 Pemadatan akhir Break Down Rolling.
Pemadatan antara (Intermediate Rolling)
 Suhu pemadatan antara 90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk
bitumen asbuton murni atau modifikasi atau sesuai dengan instruksi direksi.
 Peralatan pemadatan Penggilas Roda Karet Pneumatic Tire Roller (PTR)
 Jumlah lintasan (passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang
disetujui.
 Selama proses pemadatan roda alat pemadat dibasahi dengan air yang
dicampur sedikit deterjen, hindari penyiraman yg berlebihan.
 Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 10 km/jam.
 Proses pemadatan, harus menerus tidak boleh terputus.
Pemadatan akhir
 Suhu pemadatan 90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen
asbuton murni atau modifikasi.Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja
(Steel wheel roller/Tandem Roller). atau sesuai dengan instruksi direksi
 Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
 Jumlah lintasan (passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang
disetujui.
Peralatan yang digunakan :
 Aspalt Mixing Plant + Laboratorium
 Generator set
 Whell Loader
 Dump Truck
 Aspal Sprayer
 Compressor
 Tandem Roller
 Asphalt Finisher
 Pneumatic Tire Roller
 Alat pendukung lainnya
Materal:
 Semen
 Agregat
 Bahan Anti Pengelupasan
5)

Anda mungkin juga menyukai