Anda di halaman 1dari 16

Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

PEKERJAAN LATASIR

UMUM

Lapisan Tipis Aspal Pasir ( LATASIR ) merupakan lapisan penutup yang terdiri dari aspal keras dan
pasir alam yang bergradasi menerus dicampur, dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu (tebal
padat 1-2 cm)

Fungsi

LATASIR mempunyai fungsi :

Sebagai Lapis Penutup


Sebagai lapis aus
Menyediakan permukaan yang rata dan tidak licin

Sifat sifat

LATASIR mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :


Kedap air

Kenyal
Tidak mempunyai nilai struktur
Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan
Tahan terhadap keausan akibat lalu lintas

Tahan terhadap pengarus cuaca

Penggunaan

LATASIR pada umumnya dilaksanakan pada jalan yang beraspal dengan persyaratan sebagai berikut :

Stabil dan rata / dibuat rata


Mulai mengalami retak-retak atau mengalami gradasi

Lalu lintas ringan sampai sedang

Cocok juga untuk melapisi permukaan lantai jembatan beton semen

BAHAN

Bahan LATASIR terdiri pasir, fillet (jika diperukan) dan aspal keras

Pasir

Pasir yang digunakan harus bergradasi menerus dan bebas dari bahan lain yang tidak diinginkan
dengan persyaratan sebagai berikut :

Sand equivalent (AASHTO T-176) minimum 50 %

Kandungan Organis (PB-0207-76) maksimum 3 %


Non Plastis
Bentuk butir keras bersudut (Visual)
Bahan pengisi (Fillet)

Fillet dapat berupa debu batu kapur, semen portlant, atau debu mineral lainnya yang mempunyai
butiran lolos saringan 200 65% dan bersifat non plastis dengan persyaratan sebai mana yang tertera
dibawah ini :
Hal : 1

Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

TABEL 2.1

Saringan (mm) / (inch)

Persentase berat butir lewat

0,595 (No. 30)

100

0,177 (No. 80)

95 100

0.074 (No. 200)

65 100

2.3
Aspal Keras

Aspal yang digunakan aspal keras pen 60 atau pen 80 yang harus memenuhi persyaratan sebagaimana
yang tertera dibawah ini :

TABEL 2.2 Persyaratan Aspal Keras

Cara
Persyaratan

Jenis Permukaan

Pen 60

Pen 80

Satuan

Pemeriksaan

Min
Mak
Min

Mak

1.
Penetrasi
PA.0301.76
60
79
80

99
0,1 mm

(25oC, 5 detik)

2.
Titik Lembek
PA.0302.76
48
58
46

54
oC

( Ring&Ball)

3.
Titik Nyala
PA.0303.76
200
-
225

-
oC

(Clev, Open Cup)


4.
Kehilangan Berat
PA.0304.76
-
0,4
-

0,6
% Berat

o
(163 C, 5 Jam)

5.
Kelarutan
PA.0305.76
99
-
99

-
% Berat

(CCL4 atau CS2)

6.
Daktilitas
PA.0306.76
100
-
200

-
cm

(25oC, 5 cm / ment)
7.
Penetrasi setelah
PA.P301.76
75
-
75

-
% semula

kehilangan berat

8.
Berat Jenis
PA.0307.76
1
-
1

-
gr/cc

(25 oC)

Gradasi Campuran

Persyaratan gradasi campuran disesuaikan dengan rencana tebal padat lapisan dan harus memenuhi
persyaratan gradasi campuran sebagaiman tertera dibawah ini :

Saringan

% Lolos
(in/mm)
Tipe I

Tipe II
3/8 (9,52)
-
No. 4
(4,76)
85 100

100
No. 8
(2,38)
80 95

95 100
No. 16 ( 1,19)
70 89

85 98
No. 30
(0,595)
55 80

70 95
No. 50
(0,279)
30 60

40 75
No. 100 (0,149)
10 35

20 40
No. 200 (0,074)
4 14

8 16
Normal
7,0 % - 11 %

7,5 % - 12,0 %
Kadar Aspal

Tebal Lapisan Padat


2 cm

1 cm

Hal : 2
Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

PERENCANAAN CAMPURAN

Untuk mendapatkan LATASIR yang baik, perlu dilakukan perencanaan campuran

Data perencanaan
Data Perencanaan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Gradasi Pasir
Mutu Pasir

Gradasi Fillet
Jenis aspal
Rencana tebal Pasir
Lalu Lintas

Penutup Persentase Aspal

Kadar aspal ditentukan dengan metode marshall terhadap benda uji (PC.0201-76) dengan jumlah
tumbukan disesuaiken dengan klasifikasi lalu lintas.

Kadar aspal optimum campuran adalah kadar aspal yang memenuhi persyaratan sebagaimana tertera
dibawah ini :

TABEL 3.1

Beban LL

Sedang
Ringan

Jenis Pemeriksaan

Stabilitas (Kg)
250
250

Kelelehan (mm)
2
4,5
25

% rongga dalam campuran


3
5
35

% rongga terisi aspal

75 85
75 85

Jumlah Tumbukan

2 x 50
2 x 35

PELAKSANAAN

Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan dibagi dalam peralatan pencampuran dan peralatan lapangan

Peralatan Pencampuran Cara Mekanis :


Unit Pencampuran Aspal (AMP)
Shovel Loader
Sekop, Pahat dan alat bantu lainnya

Cara Manual :
Kuali Pencampur Aspal

Sekop, Pengaduk dan alat bantu lainnya

Peralatan Lapangan Cara Mekanis :


Mesin Penghampar (asphalt Finisher)
Alat Pemadat (Mesin Gilas)

Asphalt Sprayer
Compressor / Power Broom
Sekop, garu, sikat, kereta dorong serta alat bantu lainnya

Tangki Air

Hal : 3
Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

Cara Manual :
Alat Pemadat (Mesin Gilas)

Kaleng Pelabur Aspal Coating

Sekop, garu, sikat, kereta dorong serta alat bantu lainnya

Tangki Air

Produksi campuran

Perbandingan bahan campuran harus sesuai dengan rencana campuran

Perencanaan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sampai bahan tercampur baik dan merata

o
Agregat dipanaskan maksimum 175 C
o
Temperatur aspal temperatur agregat, dengan perbedaan maksimum 15 C.

Temperatur campuran ditentukan oleh jenis aspal yang digunakan, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Untuk Pen 60 : 130oC 165oC
Untuk Pen 80 : 124oC 162oC

Persiapan Lapangan

Sebelum penghamparan dilaksanakan, permukaan yang akan dilapisi LATASIR, harus


memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Bentuk permukaan kearah memanjang dan melintang harus sudah dipersiapkan sesuai dengan
perencanaan

Permukaan harus bebas dari bahan bahan yang tidak dikehendaki misalnya debu dan bahan-
bahan lepas lainnya

Permukaan yang tidak menggunakan bahan pengikat, (beraspal) harus cukup lembab (tidak
teralu kering). Permukaan yang menggunakan bahan pengikat harus kering

Permukaan diberi lapisan pengikat (tack coat) menggunakan aspal cair RC-70, RC-250 atau
aspal emusi CRS-1, CRS-2, sebanyak maksimum 0,5 liter/m2 atau disesuaikan dengan
kondisi permukaan
Pemberian lapisan pengikat (teak coat) harus tipis dan merata

Pengangkutan

Pengangkutan dilakukan dengan dump truk yang baknya terbuat dari metal, rapat, bersih dan
telah disemprot dengan air sabun, fuel oil, faraffin oil, atau larutan kapur untuk mencegah
melekatnya aspal pada bak dump truk. Pengangkutan jarak dekat dapat menggunakan
Gerobak Dorong.

selama pengangkutan, sebaiknya campuran ditutup dengan terpal, untuk melindungi dari
pengaruh cuaca
Penghamparan

Penghamparan hendaknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan unit pencampur aspal
(AMP) ataupun Lokasi Pencampuran Manual dan berakhir diposisi terdekat dengan unit
pencampur aspal.
Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana
Campuran harus dihampar pada temperatur minimum 120oC

Hal : 4
Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

Pemadatan

Pemadatan adalah tahap pekerjaan akhir dari serangkaian kegiatan pembuatan lapisan
konstruksi jalan dimana didalam tahap ini harus dilakukan pengawasan terus menerus dan
urutan seperti dibawah ini :

o
Pemadatan awal (break dowm rolling) dilakukan pada temperatur minimum 98 110 C
dengan menggunakan tandem roller atau mesin gilas roda tiga minimal 4 6 ton antara 2 4
lintasan pada kecepatan 3 4 km/jam

Segera sesudah pemadatan pertama selesai, dilakukan pemadatan antara ( intermediate


rolling) dengan menggunakan mesin gilas berat 8 10 ton atau PTR dengan tekanan angin 70
80 psi pada kecepatan 5 10 km / jam

Pemadatan akhir ( Finishing rolling) dilakukan dengan mesin gilas minimal berat 4 6 ton
langsung sesudah pemadatan antara berakhir, sampai alur-alur bekas roda pemadat hilang
(rata) dengan kecepatan 5 8 km/jam

Sambungan-Sambungan

Pada pekerjaan sambungan antara hamparan baru dan hamparan lama, yaitu sambungan
memanjang dan melintang, pemberian lapisan pengikat (tack coat) harus menggunakan aspal
cair (RC-1) yang diencerkan dengan memakai bensin dengan perbandingan 1:1 (Volume)

Pengendalian Mutu

Kegiatan pengendalian mutu yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan guna menjamin hasil pelaksanaan pekerjaan yang baik dan memenuhi
perencanaan

Pengawasan dilokasi pencampuran (Plant)

Kwalitas bahan, suhu pemanasan bahan, suhu campuran, hasil campuran (gradasi, marshall
test)

Pengambian contoh dilakukan minimum satu kali setiap hasil produksi, kecuali ditentukan
lain oleh teknisi (engineer)

Pengawasan suhu setiap tahap pemadatan, cara pemadatan dan hasil pemadatan

Pengawasan dilokasi penghamparan meliputi :

Lapisan pengikat (tack coat) harus diperiksa jumlah dan kerataannya

Pemeriksaan kerataan, kemiringan, sambungan-sambungan, tebal hamparan dan suhu


hamparan yang dipadatkan

Pengawasan suhu setiap tahap pemadatan, cara pemadatan dan hasil pemadatan

LATASIR bila dibuka untuk lalu lintas dengan kecepatan rendah, setelah pemadatan akhir dan
temperatur sudah dibawah titik lembek aspal yang digunakan ( setelah K.1.2 jam)
Dibuka penuh untuk lalu lintas setelah 4 jam

Hal : 5
Spesifikasi Teknis

Pekerjaan Latasir

Hal hal yang perlu diperhatikan

Pelaksanaan LATASIR harus dikerjakan benar-benar sesuai dengan perencanaan yang telah
disyaratkan dan memerlukan pengawasan yang cermat, karena sangat peka terhadap penyimpangan
jumlah aspal dan fillet

Kandungan kandungan aspal yang berlebihan akan mengakibatkan campuran kandungan-kandungan


aspal menjadi lembek dan pada waktu pemadatan sulit mendapatkan lapisan yang stabil. Fillet yang
berlebihan atau aspal yang kurang akan mengakibatkan campuran menjadi kaku dan akan retak-retak
pada waktu pemadatan, demikian juga pengontrolan temperatur penghamparan perlu mendapatkan
perhatian

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Kualitas LATASIR untuk pekerjaan yang diukur pembayaran harus merupakan volume padat yang
dihampar, ditentukan atas dasar luas permukaan yang diukur dan tebal LATASIR yang disetujui untuk
setiap perkejaan.

Pembayaran LATASIR menggunakan satuan ukuran meter persegi (M 2).


Hal : 6

Anda mungkin juga menyukai