Januari 2008
DPP HPJI
PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
1. MATERIAL
a. Bahan baku aspal pen 60/70 atau pen 80/100
lengkap dengan sertifikat.
b. Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat )
* aspal emulsi ( MS, SS ), tidak diencerkan
* AC pen 80/100 atau pen 60/70 diencerkan
dg minyak tanah 80 pph, ekivalen MC 30
c. Lapis Perekat ( Tack Coat )
* aspal emulsi ( RS ),atau diencerkan dengan
air perbandingan 1:1
* AC pen 60/70 atau 80/100 diencerkan
dengan minyak tanah 25 – 30 pph
2. PERALATAN
a. umum
penyapu mekanis, kompresor, peralatan
untuk memanaskan bahan aspal, peralatan
penyebar kelebihan aspal
b. Asphalt Distributor
- kendaraan beroda ban angin, bermesin
penggerak sendiri
- sistem tangki aspal, pemanasan,
pemompaan dan penyemprotan sesuai
ketentuan Institute of Petroleum Inggris
- bahan aspal panas dapat disemprotkan
secara merata
- distributor dilengkapi batang semprot dengan
minimum 24 nosel
c. Perlengkapan
- tachometer (pengukur kecepatan putaran)
- meteran tekanan, tongkat celup, termometer dll
- seluruh perlengkapan pengukur harus dikalibrasi
d. Grafik penyemprotan dan Buku petunjuk
pelaksanaan
- grafik penyemprotan memperlihatkan hubungan
antara kecepatan dan jumlah takaran aspal serta
kecepatan pompa dan nosel juga tinggi batang
semprot dari permukaan jalan.
e.Peralatan Penyemprot Aspal Tangan ( Hand
Sprayer), bila diizinkan oleh Direksi Pekerjaan.
- tangki aspal dengan pemanas
- pompa tekanan untuk menyemprot aspal keluar
- batang semprot dengan nosel
3. PELAKSANAAN
a. Penyiapan permukaan
- Permukaan harus kering atau mendekati
kering.
- Kerusakan perkerasan yang ada harus
diperbaiki terlebih dahulu.
- Apabila dilaksanakan pada perkerasan
baru, perkerasan tsb harus sudah
dikerjakan sepenuhnya.
- Debu dan kotoran lain harus dibersihkan
terlebih dahulu dengan sikat mekanis atau
kompresor.
- Tonjolan benda-benda asing lain harus
disingkirkan.
b. Takaran dan suhu pemakaian bahan
- Lapis Resap Pengikat : 0,4-1,3 lt per m2 LPA
kelas A
- Lapis Perekat : permukaan baru 0,15 lt/m2 aspal
cair
0,20 lt/m2 emulsi
0,40 lt/m2 emulsi diencerkan
- Suhu penyemprotan
jenis aspal rentang suhu
aspal cair 50 pph ( MC 70 ) 70 +/- 10 C
aspal cair 75 pph ( MC 30 ) 45 +/- 10 C
aspal emulsi/emulsi diencerkan tidak dipanaskan
c. Pelaksanaan penyemprotan
- Masih dimungkinkan lalu lintas satu lajur
- Batas yang disemprot diukur dan ditandai
- Ada bagian yang tumpang tindih selebar 20 cm
sepanjang sisi lajur yang bersebelahan
- Lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindung
dengan bahan yang kedap
- Bahan aspal yang disemprot harus merata di
seluruh permukaan
- Tempat yang disemprot prime coat yang
menunjukkan bahan aspal berlebih ditutup
dengan bahan penyerap sesudah 4 jam
penyemprotan
1.MATERIAL
1. AGREGAT
a. Agregat Penutup
- kerikil pecah atau batu pecah keras, awet,
bersih, berbentuk kubikal
- keausan dengan mesin LA : maks 30%
kelekatan : min 95 %
- min 90% kerikil pecah( tertahan sar. 4,75
mm) punya 2 bidang pecah, AGD/ALD <2,3
b. agregat BURTU dan lapis pertama BURDA
* ukuran nominal : 13mm
* ukuran terkecil rata-rata (ALD) : 6,4-9,5
* persen maksimum lewat sar. 4,75 :2
c. agregat penutup kedua BURDA
ukuran saringan % berat lewat
9,5 mm 100
6,35 95-100
2,46 0-15
0,075 0-8
* mengunci rongga-rongga lapisan pertama
2. ASPAL
a. aspal semen pen 80/100 atau pen 60/70
diencerkan dengan minjak tanah sesuai
suhu udara perb. minyak tnh suhu penyempr
pen 80/100 pen 60/70
20,0 11 13 157
22,5 9 11 162
25 7 9 167
27,5 5 7 172
Untuk kepraktisan diambil 60/70 + 10 pph kerosin
Untuk pen 80/100 + 8 pph kerosin
Bahan aspal tidak boleh dipanaskan pada suhu
penyemprotan lebih dari 10 jam
b. dalam hal tertentu dapat digunakan bahan anti
pengelupas (anti-stripping agent)
2. PERALATAN
a. Distributor Aspal
tangki tersekat sempurna, penurunan suhu tidak
melampaui 2,5 C per jam
b. Alat Pemadat
roda karet, lebar tidak kurang dari 1,5 m,
mempunyai mesin penggerak sendiri
c. Alat Penghampar
* mesin penebar agregat dengan penggerak 4
roda (four wheel drive belt spreader)
* truk penghampar (2 buah)
d. Sapu ijuk kasar dan sikat mekanis
PENYEMPROTAN ASPAL
PENGHAMPARAN AGREGAT
PENUTUP
PENGGILASAN AGREGAT
PENUTUP
BURDA SEBELUM DIBERI
PENUTUP KEDUA
BURDA SETELAH DIBERI
LAPISAN PENUTUP
BURDA SETELAH UMUR 2
TAHUN
3. PELAKSANAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. kotoran dan bahan yang tidak dikehendaki pada
permukaan yang akan dilabur harus dibersihkan
dengan alat penyapu mekanik atau kompresor,
permukaan harus kering
b. lubang-lubang diperbaiki/ditambal, tonjolan-
tonjolan diratakan
c. prmukaan jalan lama tanpa penutup aspal
terlebih dahulu diberi lapis resap pengikat secara
merata dan dibiarkan kering seluruhnya paling
sedikit 48 jam
2. PEMAKAIAN BAHAN ASPAL
a. takaran pemakaian aspal tergantung ukuran
terkecil rata-rata agregat penutup, komposisi
aspal, kondisi dan tekstur permukaan lama jenis
dan lalulintas dan hasil percobaan
b. penyemprotan dilaksanakan merata. Distributor
dioperasikan sesuai grafik yang telah disetujui
c. suhu penyemprotan tidak boleh bervariasi
melebihi 10 C dari tabel di depan
d. terdapat bagian yang tumpang tindih sepanjang
20 cm sepanjang sisi lajur yang bersebelahan
e. lokasi awal dan akhir penyemprotan dilindungi
bahan yang kedap
TAKARAN PENYEMPROTAN
ASPAL
• R = (0,138 X ALD + e) X Tf
• R = takaran penyemprotan liter/m2
• ALD = ukuran rata-rata terkecil (mm)
• E = jumlah aspal yg diperlukan mengisi
tektur permukaan jalan lama.
• Tf = angka faktor yg tergantung pada
volume lalu lintas.
f. luas lokasi yang akan dilabur aspal diukur
segera setelah penyemprotan selesai
g. jumlah bahan aspal yang digunakan diukur
dengan cara memasukkan tongkat celup ke
dalam tangki sebelum dan sesuda pemakaian
100.0
90.0
80.0
70.0
% PASSING
36
2. . PERALATAN
a. Asphalt Mixing Plant
b. Wheel Loader
c. Dump Truck :
- bak terbuat dari logam yang rapat bersih,
disemprot sedikit air sabun atau larutan kapur
- bak ditutup rapat untuk menjamin suhu
campuran
d. Asphalt Finisher
Penghampar mekanis bermesin sendiri , mampu
menghampar, membentuk sesuai kelandaian dan
penampang melintang.
e. Three Wheel Roller
f. Pneumatic Tire Roller
g. Tandem Roller
Berat statis ketiga alat pemadat tidak kurang dari 6 ton
3. TOLERANSI DIMENSI
a. Tebal Lapisan
- Dipantau dengan benda uji inti ( core ), 2 pada
arah melintang dengan jarak 200m. Toleransi
tebal 3mm/tebal 3cm dan 5mm/ tebal lebih
dari 3cm.
- Tebal aktual rata rata semua benda uji inti per
ruas.
b. Kerataan Permukaan
- Diperiksa dengan mistar lurus panjang 3m
- Perbedaan tiap 2 titik pada setiap penampang
melintang tudak melampaui 5 mm dari elevasi
- Ketidakrataan arah sumbu memanjang tidak
boleh melampaui 5mm.
4. PELAKSANAAN
1. CAMPURAN
a. Komposisi campuran:
Campuran terdiri atas agregat dan aspal.
Filler ditambahkan apabila diperlukan.
b. Jenis Campuran :
* Latasir
* Lataston ( L. Permukaan, L. Pondasi)
* Laston ( Lapis Aspal Beton ) :
- Lapis Aus ( AC/WC )
- Lapis Pengikat ( AC/BC )
- Lapis Pondasi ( AC BASE )
c. Kadar aspal dalam campuran
Persentase aspal aktual dalam sgregat tergantung
pada penyerapan agregat yang digunakan. Pilih
agregat dengan penyerapan kecil ( kurang 3 % ).
• Rehabilitasi Jalan:
• - Overlay / pelapisan ulang (mahal)
- Selain overlay : recycling (daur ulang);
rekonstruksi untuk beberapa tahun yad.
Pavement Recycling/Stabilization
Machine Wirtgen WR2500
Pembuatan Foamed Bitumen
Pencampuran Foamed
Bitumen dengan recycled
material dalam Mixing
Chamber
Recycled material
sebelum dipadatkan.
(Tambahan 2,5% foamed bitumen
+ 1,5% semen portland)
INH