Persiapan dan Penghamparan Sebelum memulai suatu pekerjaan AC Levelling terlebih dahulu
dipersiapan lahan/lokasi yang akan dihampar harus bersih dari segala kotoran termasuk debu.
Lapis perekat ( tack coat ) atau lapis resap pengikat ( prime coat ) harus diterapkan sesuai
spesifikasi yang ada. Balok kayu atau acuan lain yang disetujui harus dipasang sesuai dengan
garis dan ketinggian yang diperlukan oleh tepi-tepi lokasi yang akan dihampar.
Sebelum memulai penghamparan, sepatu ( screed ) alat penghampar harus dipanaskan.
Campuran aspal harus dihampardan diratakan sesuai dengan kelandaian, elevasi serta bentuk
penampang melintang yang disyaratkan. Penghamparan harus dimulai dari lajur yang lebih rendah
menuju lajur yang lebih tinggi bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur. Mesin
vibrasi pada alat penghampar harus dijalankan selama penghamparan dan pembentukan. Alat
penghampar harus dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak meyebabkan retak
permukaan, koyakan, atau bentuk ketidakrataan lainnya pada permukaan. Kecepatan
penghamparan harus disetujui oleh Direksi.
Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah sebagai berikut ;
Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja
maupun dengan alat pemadat roda karet. Penggilasan awal harus dioperasikan dengan roda
penggerak berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum dua
lintasan penggilasan awal.
Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet sedekat
mungkin di belakang penggilasan awal. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum dua
lintasan penggilasan atau sesuai yang disyaratkan.
Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa
penggetar ( vibrasi ). Kecepatan alat pemadat tidak boleh melebihi 4 km/jam untuk roda baja. Dan
10 km/jam untuk roda karet dan harus selalu dijaga rendah sehingga tidak mengakibatkan
bergesernya campuran aspal tersebut. Roda alat pemadat harus dibasahi secara terus menerus
untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat, tetapi air yang berlebihan
tidak diperkenankan. Roda karet boleh sedikit diminyaki untuk menghindari lengkenya campuran
pada roda.
Pekerjaan Penyelesaian Setelah semua pekerjaan selesai 100 % dilakukan pembersihan lokasi
pekerjaan kemudian dilakukan foto dokumentasi proyek.
SUYITNO
Direktur
METODE PELAKSANAAN
Pemadatan
Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah sebagai
berikut ;
1. Pemadatan Awal
2. Pemadatan Antara
3. Pemadatan Akhir
Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat
roda baja maupun dengan alat pemadat roda karet. Penggilasan awal harus
dioperasikan dengan roda penggerak berada di dekat alat penghampar. Setiap titik
perkerasan harus menerima minimum dua lintasan penggilasan awal.
Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
karet sedekat mungkin di belakang penggilasan awal. Setiap titik perkerasan harus
menerima minimum dua lintasan penggilasan atau sesuai yang disyaratkan.
Pekerjaan Penyelesaian
Setelah semua pekerjaan selesai 100 % dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan
kemudian dilakukan foto dokumentasi proyek.
Blitar, 6 Juli 2009
CV. BIMA SAKTI
METODA PELAKSANAAN
Pemadatan
Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah sebagai berikut ;
1. Pemadatan Awal
2. Pemadatan Antara
3. Pemadatan Akhir
Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja
maupun dengan alat pemadat roda karet. Penggilasan awal harus dioperasikan dengan roda
penggerak berada di dekat alat penghampar. Setiap titik perkerasan harus menerima
minimum dua lintasan penggilasan awal.
Penggilasan kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet sedekat
mungkin di belakang penggilasan awal. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum
dua lintasan penggilasan atau sesuai yang disyaratkan.
Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja
tanpa penggetar ( vibrasi ). Kecepatan alat pemadat tidak boleh melebihi 4 km/jam untuk
roda baja. Dan 10 km/jam untuk roda karet dan harus selalu dijaga rendah sehingga tidak
mengakibatkan bergesernya campuran aspal tersebut. Roda alat pemadat harus dibasahi
secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat,
tetapi air yang berlebihan tidak diperkenankan. Roda karet boleh sedikit diminyaki untuk
menghindari lengkenya campuran pada roda.
Lapisan Penestrasi
Setelah Lokasi siap semprotkan tack coat 0,80 ltr/m2, hamparkan agregat pokok 3-5 untuk
25 m2/m3 dan dipadatkan hamparkan split 2-3 untuk 45 m2/m3 dan dipadatkan, semprotkan
aspal 2,5 kg/m2 hamparkan agregat pengunci split 1-2 untuk 90 m2/m3 dipadatkan.
Semprotkan aspal 1,5 kg/m2 dan digilas taburkan pasir rata-rata 400 m2/m3
Pekerjaan Penyelesaian
Setelah semua pekerjaan selesai 100 % dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan kemudian
dilakukan foto dokumentasi proyek.
PEKERJAAN PERSIAPAN :
Pasang bouplank menggunakan kayu ukuran 5/7 cm, papan harus cukup kuat ukuran 2/20
cm dari meranti diketam halus bagian atasnya dan dipasang datar dengan waterpas instrumen
keliling bangunan dengan jarak minimum 2 meter dari As bangunan. Pemasangan papan
bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan duga 0 derajat lebih tinggi 30 cm / sejajar
dengan bangunan yang ada.
PEKERJAAN TANAH/URUGAN :
Galian tanah untuk pondasi dilaksanakan sesuai gambar baik ukuran maupun kedalaman,
tanah bekas galian dibuang dan diratakan keluar bangunan sedemikian rupa hingga tidak
mudah gugur kembali dalam lubang parit pondasi. Urugan samping pondasi seluruhnya
dilaksanakan dengan tanah urug (sirtu) hingga mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun
dalam dipadatkan dan disiram dengan air hingga kenyang dan padat.
PEKERJAAN PONDASI :
Bagian bawah pondasi dipasang lapisan batu kosong ( aanstampeng ) tebal 15 cm dan
dibawahnya dipasang pasir urug yang disiram air dan ditumbuk hingga padat. Pasangan
pondasi adalah pondasi setempat dari batu kali campuran 1Pc : 4 Ps.
PEKERJAAN KUDA-KUDA :
Pekerjaan rangka kap dipakai kayu balau, dengan ukuran 8 x 12, 6 x 12, unutk kap 5 x 7,
usuk usuk dan 2 x 3 cm. Untuk reng. Untuk mendapatkan konstruksi yang kokoh harus
diikat dengan baut serta plat-plat. Kap dan atap harus dikerjakan dengan baik dan rapat
sehingga bidang atap yang rata dan rapat.
PEKERJAAN PLESTERAN :
Pekerjaan beton yang diplester, sebelum permukaan harus dibuat kasar terlebih dahulu dan
disiram dengan air semen. Campuran spesi dibuat 1Pc : 2Ps sedangkan untuk tembok camp.
1Pc : 3Ps. Sebelum pelaksanaan plesteran tembok dilaksanakan jalur – jalur instalasi listrik,
harus sudah ditanam dalam tembok terlebih dahulu sesuai dengan gambar rencana.
Untuk menyelesaikan sudut-sudut sponing / benangan supaya digunakan plesteran 1Pc : 3Ps
dilaksanakan dengan lurus dan tajam.
PEKERJAAN CAT-CATAN :
Sebelum memulai pekerjaan cat terlebih dahulu permukaan harus halus, rata kemudian
diplamir hingga rata dan bila perlu didempul dan digosok dengan amplas kemudian dicat
dasar satu kali selanjutnya dengan cat akhiran penutup 2 x cat sehingga mencapai hasil yang
sempurna dan memuaskan.
PEKERJAAN KACA :
Kaca yang digunakan adalah kaca bening yang berkwalitas baik. Tebal kaca sesuai gambar 5
mm dan mendapat persetujuan Direksi.
Blitar, 12 - 03 - 2009
CV. TRIPLE A
Ir. A L W Y
Direktur
METODE PELAKSANAAN
Proyek : BNI
Klien : PT. BANK NEGARA INDONESIA ( Persero ) Tbk.
Lokasi : BLITAR
Pembongkaran Atribut Logo Lama BNI ini kami laksanakan selama dua minggu, dan
kami serahkan kepada Pemilik untuk di Inventarisasi oleh BNI.
Untuk puing sisa-sisa bongkaran kami bersihkan dari area lokasi pekerjaan untuk
kebersihan lokasi dan kelancaran pekerjaan ditahap berikutnya. Pekerjaan ini kami
laksanakan selama ada pekerjaan pembongkaran dan di akhir pekerjaan.
Sebelum pekerjaan arsitektur ini kami laksanakan lokasi dipersiapkan terlebih dahulu
dan semua atribut telah dipersiapkan dan telah disetujui oleh Direksi maka pekerjaan ini
dapat kami laksanakan. Sebagai prasarana untuk kelancaran dan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal naka kami persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Dan pekerjaan ini
kami laksanakan selama empat minggu.
Pondasi untuk ATM Sign Pole kami laksanakan selama tiga minggu, dengan
menggunakan mutu beton dan pembesian yang disesuaikan kebutuhan. Serta alat-alat yang
dibutuhkan telah dipersiapkan untuk menghasilkan mutu beton yang disyaratkan.
Penghitungan beban listrik dan jaringan listrik yang akan dilaksanakan sangat penting
sebelum pelaksanaan electrikal dilaksanakan, untuk menghindari kelebihan beban dan
menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
Pekerjaan ini kami laksanakan selama satu minggu dan pelaksanaannya selalu di
komuniukasikan dengan pemasok atau direksi.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan bisa diterima oleh pengguna jasa
maka kami persiapkan segala peralatan yang dapat mendukung pelaksanaan pekerjaan yang
telah dipersiapkan oleh Mass Product.
Dan dengan didukung oleh hasil finishing yang baik maka dapat membuat hasil pekerjaan
menjadi lebih sempurna. Pelaksanaan dua pekerjaan ini kami laksanakan selama dua
minggu.
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN :
Pasang bouplank menggunakan kayu ukuran 5/7 cm, papan harus cukup kuat ukuran 2/20
cm dari meranti diketam halus bagian atasnya dan dipasang datar dengan waterpas
instrumen keliling bangunan dengan jarak minimum 2 meter dari As bangunan.
Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan duga 0 derajat
lebih tinggi 30 cm / sejajar dengan bangunan yang ada.
PEKERJAAN TANAH/URUGAN :
Galian tanah untuk pondasi dilaksanakan sesuai gambar baik ukuran maupun kedalaman,
tanah bekas galian dibuang dan diratakan keluar bangunan sedemikian rupa hingga tidak
mudah gugur kembali dalam lubang parit pondasi. Urugan samping pondasi seluruhnya
dilaksanakan dengan tanah urug (sirtu) hingga mencapai tanah asli, baik bagian luar
maupun dalam dipadatkan dan disiram dengan air hingga kenyang dan padat.
PEKERJAAN PONDASI :
Bagian bawah pondasi dipasang lapisan batu kosong ( aanstampeng ) tebal 15 cm dan
dibawahnya dipasang pasir urug yang disiram air dan ditumbuk hingga padat. Pasangan
pondasi adalah pondasi setempat dari batu kali campuran 1Pc : 4 Ps.
PEKERJAAN LANTAI :
Untuk pekerjaan keramik lantai ruangan menggunakan ukuran 30 x 30 cm, 20 x 20 cm dan
20 x 25 cm yang berkwalitas baik dan pemborong memperlihatkan contohnya kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum mengadakan pesanan/pemasangan.
PEKERJAAN PLESTERAN :
Pekerjaan beton yang diplester, sebelum permukaan harus dibuat kasar terlebih dahulu
dan disiram dengan air semen. Campuran spesi dibuat 1Pc : 2Ps sedangkan untuk tembok
camp. 1Pc : 3Ps. Sebelum pelaksanaan plesteran tembok dilaksanakan jalur – jalur
instalasi listrik, harus sudah ditanam dalam tembok terlebih dahulu sesuai dengan gambar
rencana.
Untuk menyelesaikan sudut-sudut sponing / benangan supaya digunakan plesteran 1Pc :
3Ps dilaksanakan dengan lurus dan tajam.
PEKERJAAN CAT-CATAN :
Sebelum memulai pekerjaan cat terlebih dahulu permukaan harus halus, rata kemudian
diplamir hingga rata dan bila perlu didempul dan digosok dengan amplas kemudian dicat
dasar satu kali selanjutnya dengan cat akhiran penutup 2 x cat sehingga mencapai hasil
yang sempurna dan memuaskan.
PEKERJAAN PENYELESAIAN :
Setelah semua pekerjaan selesai dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan kemudian
dilakukan foto dokumentasi proyek 100 %.
HARTANTO
Direktur
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ATAP
Penutup atap menggunakan penutup atap dari asbes gelombang kecil (1,5 x 3) dan
bubungan dari asbes.Sebelum pekerjaan penutup atap dikerjakan kontraktor mengajukan
contoh terlebih dulu kepada pangawas.
Pekerjaan pemasangan lisplank dibuat sedemikian sehingga kelihatan rapi. Lisplank
menggunakan kayu ukuran 3 x 25 cm.
PEKERJAAN PLAFOND
Menggunakan kayu meranti berkualitas baik dengan ukuran 5 x 7 cm dan balok primer 6
x 10 cm. Untuk langit-langit digunakan eternit 1 x 1 m dengan kualitas bai, dengan jarak
nat seminimal mungkin ( max 0,5 cn).
PEKERJAAN LANTAI :
Untuk pekerjaan lantai seluruh ruangan dan teras menggunakan tegel abu-abu ukuran 20
x 20 cm, berkwalitas baik. Hubungan antara dinding dan lantai ruangan dilaksanakan kol-
kolan campuran 1Ps : 2Ps. Pemasangan semua tegel abu-abu diharuskan berantara ( nut-
nut ) maksimum 2 mm, siku-siku dan rata.
PEKERJAAN PLESTERAN :
Untuk permukaan dinding yang akan diplester permukaan harus bersihkan dan disiram air
terlebih dahulu, baru kemudian diplester dengan spesi sesuai dengan pasangan batu
batanya,sedangkan pasangan tembok dilaksanakan jalur – jalur instalasi listrik, harus
sudah ditanam dalam tembok terlebih dahulu sesuai dengan gambar rencana.
PEKERJAAN CAT-CATAN :
Sebelum memulai pekerjaan cat terlebih dahulu permukaan harus halus, rata kemudian
diplamir hingga rata dan bila perlu didempul dan digosok dengan amplas kemudian dicat
dasar satu kali selanjutnya dengan cat akhiran penutup 2 x cat sehingga mencapai hasil
yang sempurna dan memuaskan.
PEKERJAAN PENYELESAIAN :
Setelah semua pekerjaan selesai 100 % dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan
kemudian dilakukan foto dokumentasi proyek.
METODA PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Rehabilitasi/pemeliharan jaringan irigasi
Nama Pekerjaan : Pembangunan Saluran
Lokasi : Jl.Cimanuk – Perumahan Tanggung Kota Blitar
Tahun Anggaran : 2011
I. PEMBERSIHAN LAHAN
Pekerjaan ini pada umumnya terdiri atas pembabatan dan pembersihan pohon-pohon semak belukar sampah
dan lain-lain pada lokasi pekerjaan. Pembersihan pohon dilakukan sampai pada akar / tonggak pohon, material
hasil pembersihan tersebut dibuang diluar area pekerjaan.
Semua galian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut garis, kedalaman dan
dimensi pada gambar pelaksanaan atau menurut petunjuk Direksi. Kemiringan, kedalaman galian
memperhatikan structure dan jenis tanah, sehingga diperoleh faktor keamanan/keselamatan pekerja maupun
kenyamanan bekerja cukup tinggi. Material hasil galian apabila berkualitas baik dapat langsung dihampar
dilokasi pekerjaan timbunan atau ditimbun sementara untuk dapat dipergunakan nanti. Sedang yang
berkualitas kurang baik dibuang diluar area pekerjaan atas persetujuan Direksi.
Sebelum pekerjaan urugan tanah dilakukan lebih dulu diadakan pengukuran ulang bersama terhadap
pekerjaan pasangan batu kali yang dinyatakan telah selesai. Material hasil galian tanah dapat dipergunakan
sebagai bahan urugan, asal kualitas bahan mendapat persetujuan Direksi dan terbebas dari bahan organik
atau bahan lain yang tidak terpakai.
Penyedia Jasa menempatkan seorang mandor profesional setiap lokasi pekerjaan pasangan batu, untuk
mengontrol kuantitas kebutuhan bahan dan kualitas pekerjaan yang kemudian dilaporkan kepada Direksi
dalam bentuk Laporan Harian. Batu yang duguanakan untuk pekerjaan pasangan dalam keadaan bersih,
lembab dan berdiameter seragam untuk menghindarirunag kosong / celah yang terlalu besar. Penempatan
batu diatur sedemikian rupa agar terselimuti spesi / mortar, dengan jarak antara batu muka berkisar 2 cm dan
tidak bareh.
V. PLESTERAN
Pekerjaan plester dilaksanakan pada bagian puncak talud tanggul dan setebal 15 mm, selebar tebal pasangan
dengan menggunakan spesi 1 : 4.
VI. SIARAN
Celah antara batu muka dikorek sedalam 0,5 cm dibersihkan dan disiar dengan memasukkan spesi campuran
1 : 2, lalu dihaluskan dan dirapikan permukaannya sehingga membentuk siar dalam, spesi yang menempel
pada permukaan batu muka harus segera dibersihkan.
Mobilsasi / demobilisasi alat mempertimbangkan cara yang aman dalam pengangkutan dan tidak terlepas dari tanggung
jawab atas kerusakan pada jalan serta fasilitas yang dilalui.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
GALIAN TANAH
Semua galian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut garis,
kedalaman dan dimensi pada gambar pelaksanaan atau menurut petunjuk Direksi. Kemiringan,
kedalaman galian memperhatikan structure dan jenis tanah, sehingga diperoleh faktor
keamanan/keselamatan pekerja maupun kenyamanan bekerja cukup tinggi. Material hasil galian
apabila berkualitas baik dapat langsung dihampar dilokasi pekerjaan timbunan atau ditimbun
sementara untuk dapat dipergunakan nanti. Sedang yang berkualitas kurang baik dibuang diluar
area pekerjaan atas persetujuan Direksi.
URUGAN KEMBALI
Sebelum pekerjaan urugan tanah dilakukan lebih dulu diadakan pengukuran ulang bersama
terhadap pekerjaan pasangan batu kali yang dinyatakan telah selesai. Material hasil galian tanah
dapat dipergunakan sebagai bahan urugan, asal kualitas bahan mendapat persetujuan Direksi dan
terbebas dari bahan organik atau bahan lain yang tidak terpakai.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton meliputi Cor beton rabat tebal 5 cm, Cor beton kolom ukuran 15/20 cm, kolom
15/15 cm, sloof 15/20 cm, balok latei dan ring balk 15/15 cm, dan pondasi telapak menggunakan
mutu beton ( K. 175 ) Ukuran dan gambar penulangan beton disesuaikan dengan gambar, Setelah
pekerjaan bekisting dibongkar semua bidang yang terlihat ada lubang-lubang, tidak rata, harus
ditutup spesi 1Pc : 2Ps.
PEKERJAAN KAYU
Kayu untuk kuda-kuda dan gording, pengapit digunakan kayu balau yang berkwalitas baik. sesuai
ukuran gambar. Pemasangan usuk 5 / 7 dan reng 2/ 3 cm kayu balau. Untuk pekerjaan Kozen,
daun pintu dan jendela menggunakan kayu kamfer
PEKERJAAN ATAP
Penutup atap menggunakan penutup atap dari genteng kodok ex. Trengalek. Sebelum pekerjaan
penutup atap dikerjakan kontraktor mengajukan contoh terlebih dulu kepada pangawas.
Pekerjaan pemasangan lisplank dibuat sedemikian sehingga kelihatan rapi. Lisplank
menggunakan kayu ukuran 3 x 25 cm.
PEKERJAAN PLAFOND
Menggunakan kayu meranti berkualitas baik dengan ukuran 5 x 7 cm dan balok primer 6 x 10 cm.
Untuk langit-langit digunakan eternit 1 x 1 m dengan kualitas baik, dengan jarak nat seminimal
mungkin ( max 0,5 cn).
PEKERJAAN LANTAI
Untuk pekerjaan lantai seluruh ruangan dan teras menggunakan keramik ukuran 30 x 30 cm,
berkwalitas baik. Hubungan antara dinding dan lantai ruangan dilaksanakan kol-kolan campuran
1Ps : 2Ps
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plester dilaksanakan dan setebal 2 cm, pasangan dengan menggunakan spesi 1 : 5.
PEKERJAAN CAT-CATAN
Sebelum memulai pekerjaan cat terlebih dahulu permukaan harus halus, rata kemudian diplamir
hingga rata dan bila perlu didempul dan digosok dengan amplas kemudian dicat dasar satu kali
selanjutnya dengan cat akhiran penutup 2 x cat sehingga mencapai hasil yang sempurna dan
memuaskan.