PAVING BLOCK
1. Ruang Lingkup
Standar ini disusun oleh PT. Cisangkan, dengan mengacu pada berbagai standar
mutu sebagai acuan produk paving block yang diproduksi oleh PT. Cisangkan.
Produk tersebut digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan untuk trotoar dan jalan
dengan lalu lintas ringan dan berat.
2. Pengertian
Paving Block
Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen
Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa
bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu.
Produk tersebut dibuat dengan mesin secara otomatis melalui proses vibrating dan
tekanan, dengan sistem pengisian bahan (factor feeding system) yang mempengaruhi
kualitas produk. Proses produksi dilengkapi dengan batching plant untuk proses
pencampuran bahan dan alat pengendali kandungan air (water moisture control).
Kekonstanan humidity adukan dan produk dapat terjaga dengan menambahkan
teknologi pengembunan (fogging).
3. Acuan
AS/NZS 4456.5:2003 : Masonry units, segmental pavers and flags, methods of tests
4. Spesifikasi Produk
Dimensi:
T= 6cm; untuk konstruksi perkerasan lalu lintas ringan dengan frekuensi terbatas,
misal: trotoar, taman, tempat parkir, sepeda motor, dan sedan.
T= 8cm: untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat dengan
frekuensi padat, seperti jalan lingkungan, kompleks industry, terminal bus, pick up,
truk.
Parameter lainnya dari produk PT. Cisangkan jika di bandingkan terhadap acuan
standar adalah sebagai berikut:
1. Toleransi Dimensi
Toleransi
Dimensi
Kuat tekan, ketahanan aus dan kuat lentur produk Cisangkan masuk ke dalam mutu A.
5. Sampling
1 buah sample diambil dari setiap 3000 buah produk. Jumlah sample total 15 buah;
6. Prosedur Pengujian
1. Siapkan 10 buah benda uji utuh. Produk yang ditest dapat berupa benda utuh
atau masing-masing dipotong berbentuk kubus dan rusuk-rusuknya
disesuaikan dengan ukuran contoh uji.
2. Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang
dapat diatur kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban
sampai contoh uji hancur, di atur dalam waktu 1 sampai 2 menit. Arah
penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah tekanan beban di dalam
pemakaiannya.
P=beban tekan,Kg
1. Siapkan 5 buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran
50mm x 50mm x tebal 20mm.
3. Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan hal ini
dilakukan sampai pengaus berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit
pengausan, permukaan yang diaus harus selalu diamati setiap menit apakah
lapisan kepala ini telah ada yang habis.
4. Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5menit,
dibersihkan dari debu dan serpihan kemudian ditimbang sampai ketelitian
10mg. Jika sebelum pengausan berlangsung 5menit lapisan kepala telah ada
yang habis, pengausan dihentikan pada menit terakhir habisnya lapisan kepala,
lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. Catat hasil penimbangan
ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji
yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada
menit-menit habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke-15.
A x 10 mm/menit
B.J x I x w
Dimana: A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam gram.
7. Syarat Mutu
Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh,
mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian
sudut dan rusuknya tidak mudah dirapikan dengan kekuatan jari tangan.
Paving block cacat yang disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam cara
penanganan baik pada saat pemuatan dan penurunan dapat diperhitungkan
sebagai barang reject.
26,5 mm - Linear 3%
Shrinkage
1,18 mm 20-50
600 mikron -
150 mikron -
75 mikron 5-15
Cara pemasangan:
Min % Max %
9.52 mm 100
4.75 mm 95 100
2.36 mm 80 100
1.18 mm 50 85
600 µm 25 60
300 µm 10 30
150 µm 5 15
75 µm 0 10
2. Pasir alas di gelar di atas lapisan base yang telah padat dengan ketebalan
berkisar antara 4-5cm, dan di ratakan dengan jidar kayu dengan memperhatikan
kemiringan (min 2%) yang akan dilaksanakan.
3. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1m di depan paving yang akan
dipasang&tidak terganggu oleh getaran apapun sampai paving tersebut selesai
dikerjakan (selesai dipadatkan menggunakan vibrator plate compactor.
4. Pemasangan paving dimulai dari 1 titik/garis dengan cara bergerak maju dan
berdiri diatas paving yang telah terpasang, setiap permukaan paving
disemaikan dengan acuan benang pembantu menggunakan pemukul dari kayu.
Setiap pengakhiran harus terisi paving yang telah dipotong (menggunakan
paver cutter).
Min % Max %
9.52mm 100
4.75mm 100
2.36mm 90 100
1.18mm 60 90
600µm 30 60
300 µm 15 30
150 µm 5 10
Batas kandungan air pasir alas 6-8%, dan maks 1% untuk pasir pengisi. Pasir
harus terbebas dari kandungan garam yang akan menyebabkan terjadinya
efflorescence.
1. Peralatan
Tepi sesuai
Tebal paving
JIDAR KAYU PANJANG 2 - 3 M
Gmbr 1.0.
Peralatan
2. Klasifikasi Paving Block
Bentuk Paving Block secara garis besar terbagi atas 2 macam, yaitu :
Gmbr 2.0.
Bentuk Paving Block
2.2. Klasifikasi Berdasarkan Ketebalan
Pemilihan pola paving block harus disesuaikan dengan kegunaannya. Pola yang
umum dipakai adalah sbb :
Pola Classic ( pola ini adalah pola khusus yang didesainkan untuk dengan
memakai paving block type classic)
Pola yang terbaik untuk perkerasan paving block dimana akan dilalui lalu lintas
berat dan sedang adalah pola Herringbone Bond ( 45 derajat ).
Sedangkan untuk lalu lintas ringan dapat digunakan pola Stretcher Bond. Pola
ini kurang baik untuk lalu lintas berat dan sedang karena adanya kecenderungan
untuk terjadinya creeping.
Bila yang diutamakan adalah segi estetikanya, misalkan untuk : taman, plaza
dan lain lain, maka pola dan bentuk paving block dapat digunakan type apa saja.
B. TATA CARA PELAKSANAAN PEMASANGAN PAVING
BLOCK
Tata Cara Pemasangan Paving Block terbagi dalam beberapa tahap, sbb :
Beton
Penyokong
Gmbr 3.0
Pemasangan Kanstein
Tali air
Gmbr 4.0.
Tali Air dari Paving Block
Penebaran abu batu ( dalam keadaan kering dan kadar air kurang dari
10% ) berkisar antara 5 cm, dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih dari 5
cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam diratakan dengan
bantuan mistar/jidar kayu atau juga dapat digunakan benang pembantu
sebagai referensi ( lihat Gmbr 5.0.)
Abu batu yang sudah diratakan dijaga agar tidak terinjak atau dipakai
untuk menumpuk paving.
Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka abu batu disisakan 1/2 m
dari baris terakhir paving block.
Abu batu yang belum sempat terpasang paving block, keesokan harinya
agar digemburkan dan dipadatkan lagi.
Volume Abu batu yang diperlukan sbg pasir alas setebal 5 mm adalah + 5
m3 setiap 70 - 80 m2 paving block.
1,5-2m
Gmbr 5.0.
Penebaran dan Perataan Abu Batu dengan Jidar Kayu
arah pola
Gmbr 6.0.
Penentuan Arah Pola
Gmbr 7.0.
Jarak Celah
4 - 5 cm
3 - 5 cm
Pondasi
Gmbr 8.0.
Pemadatan
5. Pasir Pengisi
Prinsip :
Teknik pemasangan paving di lahan tsb adalah untuk menghindari
penurunan paving block pada area yang landai; setiap 2 m dipasang
adukan pengunci melintang jalan dengan bahan adukan kering semen &
abu batu ( perbandingan 1 : 4 ) pada lapisan sand bedding.
Pelaksanaan :
200
200
200
200
Keterangan :
30 cm
Taburan semen
Abu batu t = 6 - 8 cm
t = 5 cm
lebar jalan
TABURAN SEMEN
SELEBAR 1 -2 PAVING BLOCK
200 cm
ABU BATU
Gmbr 9.0.
Teknik Pemasangan Paving Block pada Area yang Landai
D. LAIN-LAIN
Tidak semua pekerasan paving block dapat berhasil dengan baik, terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pekerasan dengan paving
block, sbb :
Setting in period
B
A 6 MONTHS
Diagram 11.0.
Bila pekerasan paving block akan segera dilalui oleh lalu lintas yang
padat dan kendaraan-kendaraan berat, efek interlocking dapat
dipercepat dengan memadatkan lapis paving block dengan
menggunakan tire roller yang berkapasitas 10 -14 ton dengan lintasan
sebanyak 8 – 10 kali.
3. Drainase
4. Ketenagaan
1. TRAFFIC TINGGI
( JalanUtama
/Arteri )
2. TRAFFIC SEDANG
( Jalan Kolektor )
3. TRAFFIC RENDAH
( Jalan Lingkungan)
4. PARKIR/PLAZA
( Areal Parkir/
Carport )
5. TROTOAR/PEDESTRIAN
(Tidak dilalui kendaraan)
F. PENGONTROLAN KUALITAS HASIL PEMASANGAN
PAVING BLOCK
POTONGAN A - A
d max 4 mm
POTONGAN B - B
mistar kayu 1,2 m
A d max 4 mm
B
Tampak Atas
(deformasi )
Gmbr 12.0.
Adapun jaminan ini berlaku dan dapat di klaim dengan ketentuan sbb :