Anda di halaman 1dari 23

PENCAMPURAN, PENGHAMPARAN DAN

PEMADATAN
Disiapkan oleh :
Nyoman Suaryana, Peneliti Madya Bid Bahan & Perkerasan Jalan
PENCAMPURAN AGREGAT DENGAN MESIN PENCAMPUR
PENCAMPURAN AGREGAT DENGAN LOADER

• Tentukan tebal lapisan tumpukan berdasarkan proporsi tersebut. Misalnya 60 % agregat 1


ditambah 40 % agregat 2 berarti tebal lapisan agregat 1 adalah 60 cm dan agregat 2
adalah 40 cm.
• Tandai setiap tebal lapisan pada bak timbunan permanen dengan warna yang berbeda,
sehingga operator loader dapat melihat sampai dimana ia harus membuat lapisan dari
masing-masing agregat.
• Bila pembuatan tumpukan itu telah selesai, lapisan–lapisan itu dicampur pada kadar air
optimum dengan loader, sebelum dimuat ke truk penebar.

AGREGAT TIDAK BOLEH DICAMPUR DILAPANGAN


PENUMPUKAN (STOCK PILE)
PERSIAPAN

• Periksa Kondisi lapisan di bawahnya


(kerataan, kepadatan)
• Periksa identitas pengiriman
• Periksa kondisi agregat yang dikirim ke lapangan
(kesesuaian gradasi, segregasi ?, kadar air)
• Perhatikan Cuaca
• Perkirakan panjang dan tebal penghamparan
PENGHAMPARAN

• Pasang patok-patok referensi


• Pengahamparan dilakukan dengan truk yang berjalan, lakukan
pengaturan bukaan bak dan kecepatan truk.
• Agregat yang dihampar harus pada kadar air yang benar
• Panjang hamparan (m) = Volume gembur di dalam truk (m3) / (tebal
padat (m) x faktor kepadatan x lebar penghamparan (m)).
PERATAAN

• Tinggi permukaan sebelum dipadatkan (gembur) kira-kira 40 %


di atas tinggi permukaan akhir (tergantung dari hasil uji
pemadatan).
• Jika diperllukan penambahan kadar air, maka lakukan dengan
penyiraman gerimis.
• Perataan akhir dapat dilakukan dengan Grader, namun jumlah
lintasannya sesedikit mungkin untuk menghindari segregasi.

• Perataan dengan grader secara berlebihan akan menyebabkan


segregasi, dimana agregat kasar terbuang keluar/ke pinggir.
PERATAAN

• Agregat jangan didrop sekaligus membentuk timbunan


• Pembentukan dengan grader maks 3 lintasan
PENGARUH PERUBAHAN GRADASI DAN
SEGREGASI
100
90
80
70
Prosen Lolos (%)

60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
Diameter butir (mm)

V-1 V-2 V-3 V-4 V-5 V-6 V-7 V-8 V-9

CBR(%) 56 58 40 54 62 61 60 55 50
PEMADATAN

• Gaya-Gaya yang bekerja


- gaya tekan alat
- gaya tahan LPA
- gaya tahan lapis di bawahnya

• Alat Pemadat
- pemadat statis
- pemadat karet
PEMADAT STATIS

• Tidak ideal untuk pemadatan lapis pondasi


Cenderung memadatkan bagian atas saja, dengan memecahkan
agregat lapisan atas, menghasilkan banyak debu halus.
PEMADATAN GETAR

• Ideal untuk pemadatan lapis pondasi agregat


Getaran merambat ke bawah/ ke dalam lapis pondasi, membuat partikel
kasar dan halus bergetar dan memadat.
Mula-mula memadatkan bagian bawah kemudian keatas.
Jumlah lintasan antara 3-8 tergantung dari hasil uji coba pemadatan
Pemadatan sekunder (selanjutnya) dapat menggunakan mesin gilas roda
karet.
PEMADATAN RODA KARET

• Berat antara 7 – 12 ton


Dapat memadatkan dengan sempurna lapis pondasi sampai dengan 5 cm.
Ideal untuk mengunci lapis permukaan atas (pemadatan sekunder)
PEMADATAN PADA KADAR AIR OPTIMUM

2.30

2.25 W opt = 7,9 1%


Berat Isi Kering (t/m3)

2.20 W = 8,91 %
2.15

2.10

2.05

2.00
W = 6,91 % MDD = 2,04 t/m 3
1.95

1.90 W = 5,91 %
1.85 W= 4,91 %
1.80
0 50 100 150 200 250 300 350 400

Jum lah Putaran Gyropac

Pada kadar air  1 % dari kadar air optimum, maka usaha pemadatan yang
dilakukan untuk mencapai kepadatan maksimum kurang lebih sama dengan
pada kondisi kadar airoptimum. Sedangkan pada kadar air - 2 % dan - 3 % dari
kadar air optimum, usaha pemadatan yang harus dilakukan untuk mencapai
kepadatan maksimum hampir 4 kali dari usaha pemadatan pada kadar air
optimum
UJI KEPADATAN

• SECARA VISUAL
Lemparkan batu dibawah mesin gilas, jika batu
masuk ke lapis pondasi berarti belum padat.
Dengan palu, perhatikan pantulan dan getarannya
Dengan Prof rolling

• DENGAN ALAT UJI

uji kepadatan dengan sand cone tiap 200 meter :


jangan lupa melakukan koreksi untuk agregat yang
lolos 19 mm.
PROOF ROLLING
TIPIKAL MOSAIK YANG DIHARAPKAN
AGREGAT KELAS A (?)
AGREGAT KELAS A + PRIME COATS
PENUTUP
Laboratorium
Kalibrasi alat
Kesesuaian dimensi dan persyaratan
alat
Metoda sampling, frekwensi,
prosedur

Stockpile
Gradasi dan kebersihannya
Segregasi dan degradasi
Perubahan gradasi karena quari
berubah.

Pencampuran
Metoda pencampuran
Gradasi yang dihasilkan

Pemeriksaan rutin harian


PENUTUP
Pekerjaan persiapan

Kesiapan lapis di bawahnya (kerataan dan kepadatan tanah


dasar)
Pemasangan patok-patok elevasi
Peralatan penghampar dan pemadat
Jenis alat penghampar dan pemadat yang dipilih
Jumlah lintasan

Pemeriksaan lapis pondasi di lapangan

Pemeriksaan secara visual (gradasi, segregasi dan kadar air)


Pemeriksaan saat penghamparan
Metoda penghamparan
Pembentukan
Kerataan dan kemiringan
Ketebalan
PENUTUP

Pemeriksaan saat pemadatan

Urutan pemadatan
Kontrol kadar air
Jumlah passing atau lintasan
Kontol kepadatan secara manual
Prof rolling

Pemeriksaan hasil

Tekstur
Kerataan dan kemiringan
Ketebalan dan kepadatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai