Anda di halaman 1dari 12

Merancang Fragmentasi Peledakan

Batuan – Kuz Ram

 Tingkat fragmentasi batuan yang diinginkan dapat diperoleh dari percobaan peledakan
di lapangan dengan mengevaluasi perubahan variabel-variabel peledakan.
 Variabel tersebut adalah sifat-sifat batuan, pola peledakan, dan jumlah pengisian bahan
peledak.
 Sebuah model yang banyak dipakai oleh para ahli untuk memperkirakan fragmentasi
hasil peledakan adalah model Kuz-Ram.
 Kuznetsov (1973) telah melakukan penelitian untuk mengukur fragmentasi, yang
hasilnya dikenal dengan persamaan Kuznetsov:

0,8
V 
X A 0  Q1/6
Q
 X - Rata-rata ukuran fragmen, cm
 A - Faktor batuan, diperoleh dari pembobotan batuan berdasarkan nilai
blasting index (Lilly, 1986) yang merupakan fungsi dari deskripsi massa
batuan, jarak antar kekar, orientasi kekar, berat jenis batuan, dan
kekerasan Mohs.
 V0 - Volume batuan pecah per lubang tembak, Vo = B x S x Hjenjang
 Q - Jumlah bahan peledak TNT (kg) pada setiap lubang tembak
 Qe - massa bahan peledak per lubang tembak
 E : Relatif weight strength bahan peledak, ANFO = 100, TNT = 115
 Qe x E = Q x 115

0,8 0,8
 V0 
1/6
 E   E 
X  A   Q  
1/6
e  
 Qe   115   115 
 V0 
   k  kebalikan Powder Factor/Spe cific Charge  kg/m 3

 Qe 

19/30
 115 
X  A  k 
0,8
Q 
1/6
e 
 E 
 Untuk menentukan fragmentasi batuan hasil peledakan
digunakan persamaan Rosin-Rammlel yaitu:

 x n
 
Re  xc 
x
Xc 
0,6931/n

 B  W  A  1  L
n   2,2  14 1  1  
 d  B  2 H

 R - material yang tidak lolos ayakan ukuran x


 X - ukuran ayakan (cm) menjadi Xc jika R = 0,5
 n - index of uniformity
 B - burden (m)
 d - diameter lubang (mm)
 W - standar deviasi dari keakuratan pengeboran (m)
 A - rasio spasi/ burden
 L - panjang muatan/kedalaman lubang tembak (m)
 H - tinggi jenjang (m)
 n - menaik 10% jika pola pengeboran lubang tembaknya staggered (indek keseragaman,
sehingga semakin besar nilai n fragmentasi akan semakin seragam
Klasifikasi Kualitas & RQD Batuan
(Terzaghi, 1946)
No. Kondisi Batuan RQD (%)

1. Hard and Intact 95 – 100

2. Hard stratified or Schistose 90 – 99

3. Massive moderately jointed 85 – 95

4. Moderately blocky and seamy 75 – 85

5. Very blocky and seamy 30 – 75

6. Crushed but chemically intact 3 – 30

7. Sand and gravel 0–3


Koreksi Jarak Kekar & Orientasi Kekar

Joint Spacing Close ( < 0,1 meter ) Intermediate (0,1–1m) Wide ( > 1 meter )
Bobot 10 20 50

Joint Horizontal Dip Out of Strike Normal to Face Dip Into Face
Orientation Face

Bobot 10 20 30 40
Skala Kekerasan Mohs

Mineral % volume Kekerasan Mohs %V x Moh

Plagioklas 20.2 1.5 30.30


Kuarsa 26.8 7.0 187.60
Fragmen Batuan 23.4 4.2 98.28
Karbonat 5.6 3.5 19.60
Mika 9.2 2.5 23.00
Mineral Lempung 12.5 2.5 31.25
Mineral Bijih 2.3 2.5 5.75
jumlah 100 395.78

Kekerasan batuan = {[Σ (% volume x kekerasan)] / (Σ% volume)} = 3.96


Parameter Klasifikasi dan
Pembobotan Batuan (Lily, 1986)
Parameter Pembobotan untuk Blasting Index Parameter Pembobotan untuk Blasting Index
Parameter Bobot Parameter Bobot
1.Rock Mass description ( RMD ) 1.Rock Mass description ( RMD )
1.1 Powdery / Friable 10 4. Specific Gravity Influence (SGI)
1.2 Blocky 20 SGI = 25 x SG – 50
1.3 Totally Massive 50 SG 2,65
Dipilih 30 SGI 16,25
2. Joint plane spacing ( JPS ) 5. Hardness (H)
2.1 close ( < 0.1m ) 10 Rating of 1-10
2.2 Intermediate ( 0.1 - 1m ) 20 Dipilih 3,95
2.3 Wide ( > 1m ) 50 Blasting Index (BI) = 0,5x(RMD+JPS+JPO+SGI+H)
Dipilih 50 Sehingga, BI = 62,6
3. Joint plane Orientation ( JPO ) Rock Factor = BI x 0,15
3.1 Horizontal 10 Sehingga, RF = 9,39
3.2 Dip out of Face 20
3.3 Strike Normal to Face 30
3.4 Dip into Face 40
Dipilih 25
Contoh Prosedur Penyelidikan
Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan
Pengamatan Lokasi Peledakan

Menentukan Selang fragmentasi standard :


 40 cm, 41–80 cm, 81–120 cm,  120 cm

Membagi lokasi pengamatan dengan kotak berukuran 10m x


10m

Bentangkan tali pada kotak tersebut selang


1 m & hitung jumlah fragmentasinya

Hitung prosentase fragmentasi pada setiap kotak

Hitung prosentase fragmentasi rata-rata pada daerah


pengamatan dengan membagi jumlah prosentase
fragmentasi pada setiap kotak terhadap jumlah kotak yang
diambil.
Pengukuran Fragmentasi Hasil Peledakan
Dengan Menggunakan Program Split
Desktop
 Pengukuran fragmentasi menggunakan program Split Desktop
dilakukan dengan menganalisis gambar foto digital fragmentasi
batuan yang diambil di lapangan.
 Proses analisis foto digital hasil program Split Desktop dibantu
dengan metode Single dan Dual Method Object.
 Gambar-gambar tersebut selanjutnya diproses dengan Program
Split Desktop dan hasilnya berupa grafik hubungan persen
kumulatif material yang lolos (cumulative percent passing) dengan
ukuran fragmentasi (mm) pada:
 Persen lolos (passing) kumulatif 20 %
 Persen lolos (passing) kumulatif 50 %
 Persen lolos (passing) kumulatif 80 %
 Top size
Kurva Distribusi Ukuran Batu Pecah
Hasil Peledakan

(a)
(b)

Single
Objec
t Dual
Objec
t

Contoh Pengambilan Foto Dengan Metode Single Object

Contoh Pengambilan Foto Dengan Metode Dual Object


Perkiraan Fragmentasi Dengan
Model Kuz-Ram. Kasus-1
 Hasil perhitungan persamaan Kuz-Ram dengan RF = 9,39
 Geometri peledakan:
 Diameter lubang tembak - d : 3,5 inci
 Burden - B :4m
 Spasi - S :5m
 Kedalaman lubang tembak - L : 5,6 m
 Stemming - T :2m
 Panjang kolom isian (PC) : 3,6 m
 Bahan peledak per hole : 18,4 kg
 Powder Factor : 0,2 kg/bcm
 Fragmentasi - Xrata-rata : 59.56 cm

< 40 cm 41-80 cm 81-120 cm >120 cm


35,9% 25,9% 16,2% 22,0%

Anda mungkin juga menyukai